Anda di halaman 1dari 2

SEGMEN BEKISTING BETON RINGAN PRACETAK UNTUK KOLOM SEBAGAI

PENGGANTI BEKISTING KAYU

Teknologi saat ini diberbagai bidang sudah berkembang pesat.


Bukan hanya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi
juga dalam bidang konstruksi. Dengan berkembangnya teknologi dalam
dunia konstruksi, maka kami sebagai mahasiswa melakukan inovasi
terbaru. Inovasi tersebut ialah membuat bekisting untuk kolom rumah
tinggal bertingkat, yang terbuat dari beton ringan. Bekisting tersebut
merupakan selimut beton, dengan ketebalan sekitar 40 mm. Beton ringan
adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan daripada
beton pada umumnya, pada umumnya berat beton ringan berkisar antara
600 1600 kg/m3. Sementara, bekisting adalah cetakan sementara yang
digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk
sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini diantaranya mendapatkan sifat
fisis dan mekanis beton ringan yang menggunakan batu apung sebagai
subtitusi dari agregat halus dan subtitusi dari agregat kasar, menentukan
karakteristik beton ringan menggunakan batu apung sebagai pengganti
agregat halus dan subtitusi dari agregat kasar yang memenuhi syarat
beton ringan, membuat bekisting kolom pracetak dari beton ringan.
Campuran yang dipakai untuk membuat beton ringan ini adalah, agregat
kasar (screening 25% & batu apung 75%), agregat halus (pasir cimalaka
25% & batu apung 75%), semen tiga roda, dan superplasticizer. Tahapan
pembuatan beton ringan ini sebagai berikut persiapan bahan, persiapan
alat, pengujian bahan dasar campuran, pembuatan rancangan campuran
beton, pembuatan benda uji beton ringan dan pembuatan segmen
bekisting beton ringan. Penelitian yang dilakukan adalah dengan
membuat benda uji beton berbentuk silinder dan balok. Uji yang akan
dilakukan ada 3 variasi untuk sifat mekanis yaitu uji kuat tekan, uji kuat
lentur, dan uji kuat tarik belah, yang masing-masing variasi komposisi
dibuat sebanyak 3 buah benda uji. Untuk seluruh pengujian tersebut baru
akan dilakukan setelah beton berumur 28 hari. Sementara untuk
pengujian sifat fisis beton adalah slump test. Setelah itu, lakukan analisa
data dan bisa diambil kesimpulan dari seluruh percobaan yang telah
dilakukan. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara studi literatur,
yaitu mencari data dari buku-buku maupun jurnal yang ada di
perpustakaan maupun diinternet. Hasil yang kami harapkan yaitu dapat
memenuhi semua tujuan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai