Anda di halaman 1dari 9

PT ETSA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


2007 DAN 2006
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT ETSA didirikan berdasarkan akta notaris James Wijaya, S.H.
Nomor 30373 pada tanggal 11 oktober 1998. Akta pendirian ini
disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat
keputusan nomor CI-23.456 tangal 18 Oktober 1998. Juga telah
didaftarkan di Pengadilan Negeri Bogor dengan nomor 1467/1998
tanggal 5 November 1998 dan diumumkan dalam Tambahan nomor 23
pada berita negara nomor 1007 tanggal 10 November 1998.
Seperti dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup
kegiatan perusahaan meliputi antara lain dalam bidang jual beli
barang-barang elektronik. Perusahaan memulai operasi komersial
pada 6 Januari 1999. Perusahaan berkedudukan di Indonesia, berlokasi
di jalan Nirwana no. 9, Bogor, Jawa Barat.

b. Susunan Komisaris dan Direksi


Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, susunan komisaris dan
direksi perusahaan adalah sebagai berikut :
Presiden komisaris : Tuan Emil
Komisaris : Ibu Tati Sumaryati
Ibu Sisca Pratama
Direktur : Bapak Yesaya

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI
Berikut iniadalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan perusahaan, yang sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
a. Dasar Penyusunan nsaksilaku pada tanggal trLaporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dengan harga perolehan
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung dan arus
kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan
pendanaan.

b. Penjabaran Mata Uang Asing


Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang asing
rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan
transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal
neraca.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi
dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi.
c. Kas Dan Setara Kas
Kas besar dan bank serta deposito berjangka yang jatuh temponya
tidak lebih dari tiga bulan dari tanggal perolehannya diklasifikasikan
sebagai kas dan setara kas.
d. Persediaan
Persediaan diakui pada saat perolehan. Harga perolehan ditentukan
dengan menggunakan metode masuk-pertama, keluar-pertama.

e. Investasi Jangka Panjang


Investasi jangka panjang dengan kepemilikan lebih dari 20% dicatat
dengan metode biaya, sedangkan kepemilikan dari 20% sampai 50%
dicatat dengan metode ekuitas. Investasi dengan kepemilikan lebih
dari 50% dicatat secara konsolidasi.

f. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi
dengan akumulasi penyusutan. Semua aset tetap, kecuali hak atas
tanah, disusutkan dengan mengguanakan metode garis lurus selama
masa manfaatnya, yaitu :
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Kendaraan bermotor 10
Peralatan kantor 5

Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.


Sesuai dengan PSAK nomor 47 Akuntansi Tanah, semua biaya yang
terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan
dan disajikan secara terpisah dari harga perolehan tanah. Beban
tangguhan tersebut, yang meliputi antara lain biaya perizinan, biaya
notaris, pajak dan biaya lainnya yang berhubungan dengan hal itu
diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada laporan
laba rugi tahun berjalan, sedangkan perbaikan yang menambah masa
manfaat atau kapasitas aset dikapitalisasi ke akun aset tetap yang
bersangkutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang
dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang
terjadi disajikan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

g. Pajak Penghasilan
Perusahaan menerapkan PSAK nomor 46 Akuntansi Pajak
Penghasilan yang mengharuskan perhitungan pengaruh pajak atas
pemulihan aset dan penyelesaian kewajiban sebesar nilai tercatat, dan
pengakuan serta pengukuran aset dan kewajiban pajak tangguhan
untuk pengaruh pajak yang mungkin terjadi pada masa yang akan
datang atas kejadian-kejadian yang diakui pada laporan keuangan,
termasuk rugi fiskal dari periode sebelumnya yang dapat
dikompensasikan.

3. KAS DAN SETARA KAS


Kas dan setara kas terdiri atas :
2006 2007
Kas besar 12.000.000 22.887.000
Kas kecil 1.875.000 1.875.000
Bank BINI 235.500.000 203.210.475
Bank Mama 31.043.025 37.679.100
Bank CAB
(2007:SGD25.000 150.000.000 208.623.775
2006 : SGD
30.000)
Deposito berjangka :
Bank Liki (2007:USD 300.000.000 291.750.000
25.000
(2006 : USD
15.000
Jumlah 730.418.025 701.881.163

Suku bunga per tahun 3% pada tahun 2007 dan 3% pada tahun 2006
untuk deposito berjangka dalam mata uang Dolar AS.

4. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri atas piutang usaha pada pihak ketiga sebesar
Rp938.482.875 pada tahun 2007 dan
Rp1.274.688.447pada tahun 2006.
Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang dapat tertagih
sehingga penyisihan piutang ragu ragu nihil.

5. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri atas persediaan barang siap untuk dijual sebesar
Rp 1.710.825.000pada tahun 2007 dan Rp1.704.000.000 pada tahun
2006.

6. INVESTASI JANGKA PANJANG

2007 2006
PT Agape 316.125.000 185.625.000
PT Gracia 185.625.000 200.625.000
Jumlah 501.750.000 386.250.000
7. ASET TETAP

Harga Perolehan (Rp)


Penambaha Penguranga
2006 2007
n n
Tanah - - 1.162.500.0
1.162.500.00 00
0
Bangunan dan 975.000.000 - - 975.000.000
prasarana
Peralatan Kantor 29.250.000 54.000.000 22.500.000 60.750.000
Kendaraan 432.750.000 18.750.000 - 451.500.000
Bermotor
Aset Tetap SGU - 112.050.000 -
112.050.000

Akumulasi Penyusutan
Penambaha Penguranga
2006 2007
n n
Tanah - - - -
Bangunan dan 48.750.000 -
prasarana 101.562.45 150.312.45
0 0
Peralatan Kantor 15.412.500 13.525.000 12.750.000 16.187.500
Kendaraan 43.900.000 -
Bermotor 156.024.90 199.924.90
0 0
Aset Tetap SGU - 1.867.500 - 1.867.500

Nilai Buku (Rp)


2007 2006
Tanah 1.162.500.000 1.162.500.000
Bangunan dan 873.437.550 824.687.550
prasarana
Peralatan Kantor 13.837.500 44.562.500
Kendaraan Bermotor 276.725.100 251.575.100
Aset Tetap SGU - 110.182.500

8. UTANG USAHA
Akun ini terdiri atas utang usaha pada pihak ketiga sebesar
Rp487.500.000 pada tahun 2007 dan Rp631.888.509 pada tahun 2006.

9. PERPAJAKAN

a. Utang Pajak
2007 2006
PPh Pasal 21 2.531.083 10.466.885
PPh Pasal 23 0 0
PPh Pasal 25 28.542.900 20.400.000
PPh Pasal 29 (113.324.88 17.882.100
2)
Pajak Petambahan Nilai 13.275.000 8.841.936
Jumlah (8.717.988) 57.530.921

Rekonsiliasi antara laba rugi komersial sebelum pajak penghasilan badan


sebagaimana yang dilaporkan dalam laporan laba rugi dan perhitungan
pajak penghasilan, serta utang pajak peghasilan yang terkait adalah
sebagai berikut:

2007 2006
Laba sebelum pajak penghasilan badan 302.697.77 985.394.152
5
Pendapatan bunga yang telah dikenakan (43.995.538 (12.981.750
pajak final ) )
258.702.23 972.412.402
7
Perbedaan temporer
Selisih penyusutan aset tetap menurut fiskal
atas
penyusutan aset tetap menurut (228.522.05 (12.281.250
laporan keuangan 6) )

Perbedaan permanen:
Biaya yang tidak bisa dikurangkan 7.500.000 8.400.000
Penghasilan yang dikenakan pajak sesuai
dengan tarif
pajak yang berlaku 271.753.09 968.531.152
7
Perhitungan pajak penghasilan badan:
10% x 50.000.000 5.000.000 5.000.000
15% x 50.000.000 7.500.000 7.500.000
30% x 171.753.097 51.525.929 -
30% x 868.532.152 - 260.559.300
Pajak penghasilan tahun berjalan atas
penghasilan yang
dikenakan pajak sesuai tarif pajak yang 64.025.929 273.059.300
berlaku
Dikurangi pembayaran pajak: Pasal 25 (88.550.000 246.487.350
)
Utang pajak penghasilan badan Pasal 25/29 (24.524.071 26.571.950
)

b. Beban Pajak Penghasilan Badan

2007 2006
Laba sebelum pajak penghasilan badan 302.697.77 985.394.152
5
Pendapatan bunga yang telah dikenakan (43.995.538 (12.981.750
pajak final ) )
258.702.23 972.412.402
7
Pajak atas laba dengan tarif 30% 77.610.671 291.723.721
Pengaruh pajak atas laba yang dikenakan - (12.500.000
tarif < 30% )
Pengaruh pajak atas beban yang tidak diakui
fiskal
Jumlah beban pajak penghasilan badan 4.726.573 276.743.675
Penyisihan pajak yang ditangguhkan
sehubungan dengan
Timbulnya dan pembalikan dari beda 958.555 3.684.375
temporer
Pajak penghasilan periode berjalan 64.025.929 273.059.300
Jumlah beban pajak penghasilan badan 64.984.484 276.743.675

c. (Kewajiban) Pajak Penghasilan yang Ditangguhkan

2007 2006
Penyusutan aset tetap 958.555 3.684.375
Kewajiban pajak penghasilan yang 958.555 3.684.375
ditangguhkan, bersih

10. MODAL SAHAM

Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2007 dan


2006 sebagai berikut:
Pemegang saham Jumlah Persentase jumlah
saham kepemilika
ditempatka n
n dan
disetor
penuh
PT Bumiku, Jakarta 45.000 lbr 30% 450.000
Ibu Tati Sumaryati, Bogor 45.000 lbr 30% 450.000
Ibu Sisca Pratama, Bogor 60.000 lbr 40% 600.000
Jumlah 150.000 lbr 100% 1.500.000

11. PENJUALAN

2007 2006
Penjualan 8.277.525.00 8.605.877.0
0 25
Retur penjualan (114.250.000 (23.480.250
) )
Diskon penjualan (16.641.000) -
Penjualan, bersih 8.146.633.50 8.582.396.7
0 75

12. BEBAN USAHA

2007 2006
Gaji 600.000.000 600.000.000
Iklan 15.000.000 3.859.380
Beban perjalanan 5.250.000 1.800.000
Pemeliharaan dan reparasi 32.340.000 14.467.500
Imbalan jasa konsultan 7.500.000 -
Premi asuransi 4.500.000 3.000.000
Representasi dan jamuan 30.000.000 8.400.000
Alat tulis dan biaya kantor 2.373.750 1.877.250
Pos, telepon, dan komunikasi 5.270.250 3.525.900
Listrik dan air 843.750 750.900
Penyusutan 79.138.100 97.875.000
Piutang tak tertagih 41.250.000 -
Lain-lain 2.250.000 3.766.500
Jumlah 825.715.850 739.323.180
13. KONDISI EKONOMI

Indonesia mengalami dampak memburuknya kondisi ekonomi terutama


karena penyusutan mata uang, dengan akibat utamanya adalah langkah
likuiditas dan labilnya kurs mata uang, pengetatan penyediaan kredit,
meningkatnya harga barang dan jasa secara umum serta menurunnya
kegiatan ekonomi. Kondisi ekonomi Indonesia masih akan dipengaruhi
oleh ketidakpastian dalam bidang sosial dan politik.
Sebagai tanggapan dalam menghadapi dampak kondisi ekonomi
tersebut, perusahaan telah mengambil tindakan sebagai berikut:
a. Meningkatkan produksi dan penjualan produk yang memiliki margin
laba yang lebih tinggi.
b. Memperluas pangsa pasar dalam negeri.
c. Terus menggiatkan usaha-usaha pemasaran.

Penyelesaian konsisi ekonomi tersebut tergantung dari kebijakan fiskal,


moneter, dan kebijakan lain yang telah dan akan diambil Pemerintah
Indonesia untuk memulihkan ekonomi, suatu tindakan yang berada di luar
kendali perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan
perkembangan ekonomi di masa yang akan dating dan dampaknya
terhadap likuiditas dan penghasilan perusahaan, termasuk pengaruh dari
pemegang saham, pelanggan, dan pemasok perusahaan. Laporan
keuangan mencakip dampak kondisi tersebut, sepanjang hal tersebut
dapat ditentukan dan diperkirakan jumlahnya.

Anda mungkin juga menyukai