1. Latar belakang
Masyarakat Bali, terkenal dengan kehidupan adat dan budayanya. Nilai adat dan
budaya ini merupakan suatu ketentuan yang harus di
ikuti bagi masyarakat bali. Sebagai warganegara Indonesia, orang-orang Bali tentu saja
juga tunduk kepada hukum negara, yaitu peraturan perundang-undangan Republik
Indonesia. Disampingtunduk kepada hukum negara, bagi orang Bali juga berlaku
hukum adat, bahkan pada bidang-
bidang kehidupan tertentu, hukum adat Bali justru berlaku dengan sangat kuat terutama akib
at belum adanya hokum nasional yang mengatur bidang kehidupan tersebut.Kehidupan
hukum adat bali ini merupakan suatu warisan dari leluhur terdahulu yangsampai
sekarang terjaga dan dilakukan, walaupun memang ada beberapa bagaian dalam hukumadat
bali mengalami suatu proses penyesuaian hukum sesuai perkembanghan jaman.
Hukumadat bali bagi masyarakat bali merupakan suatu petunjuk ,jalan,
dan batasan dalam melakukansuatu perbuatan dalam ranah hukum adat. Hingga
begitu kentalnya hukum adat bali ini tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama,
sehingga sulit bagi kita untuk membedakan antara hukuma d a t , d a n m a n a
agama, karena dalam hukum adat bali antara adat dan agama ini
s e o l a h menyatu, saling keterkaitan. Selain agama hukum adat bali ini juga sering
dihubungkan dengansejarah kehidupan masyarakat adat di bali, terutama kisah-kisah
kerajaaan yang ada di bali yangmemuat bagaimana system social masyarakat adat di
Bali. Masyarakat Bali sejak zaman MpuKuturan mengenal sistem Kahyangan
Tiga yang dalam kehidupan sosial masyarakatnya di-implementasikan dalam
wadah desa pakraman yang terbagi lagi dalam konsep banjar-banjar.Konsep yang
adiluhung ini sekaligus menjadi pilar utama kehidupan masyarakat Bali
dalammenopang adat dan budayanya yang diwarisi sampai sekarang. Hukum adat
bali tidak
hanyam e n g a t u r m e n g e n a i m a s y a r a k a t a d a t t e t a p i j u g a p r i b a d i / p e r
o r a n g a n t e r h a d a p , h a k d a n kewajibannya yang didasarkan atas
kedudukannya(status social dan keturunan) serta mengenaisanksi atas pelanggaran hukum
adat tersebut. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang hukum waris adat bali.
2. Rumusan masalah
a. Bagaimana pembagian waris pada adat Bali ?
b. Bagaimana kedudukan anak perempuan sebagai ahli waris dalam sistem pewarisan
menurut adat Bali?
3. Tujuan makalah
Dalam adat bali jaman dahulu, pada pewarisan keluarga pada adat bali harta orang tua itu
adat bali, anak perempuan sudah bersuami dan itu merupakan tanggung jawab suami si anak
perempuan itu kelak untuk menafkahinya, sedangkan anak laki-lakinya akan membangun
keluarga sendiri dengan kemampuannya sendiri dalam menafkahi dan membina keluarga.
Istilahnya anak laki-laki diberikan modal untuk masa depannya yang akan dibangunnya
dalam putusan Mahkamah Agung No. 200 K/Sip/1958 tanggal 3 Desember 1958, yang antara
lain menyatakan:
Menurut hukum Adat Bali yang berhak mewaris hanyalah keturunan pria dan pihak
keluarga pria dan anak angkat lelaki; Maka Men Sardji sebagai saudara perempuan
Namun, angin segar bagi kaum perempuan Bali dalam hal pewarisan bertiup beberapa
tahun lalu, tepatnya pada 2010. Angin segar tersebut berupa dikeluarkannya Keputusan
Bali/X/2010, tanggal 15 Oktober 2010, tentang Hasil-hasil Pasamuhan Agung III MUDP
dan anak terhadap harta pusaka dan harta gunakaya, termasuk hak waris anak perempuan
Secara singkat, hak waris anak perempuan menurut Keputusan Pasamuhan Agung III/2010
adalah sebagaimana dijelaskan oleh pakar hukum adat FH Unud Prof. Dr. Wayan P.
Sesudah 2010 wanita Bali berhak atas warisan berdasarkan Keputusan Pesamuan
ini, wanita Bali menerima setengah dari hak waris purusa setelah dipotong 1/3
untuk harta pusaka dan kepentingan pelestarian. Hanya jika kaum wanita Bali yang
pindah ke agama lain, mereka tak berhak atas hak waris. Jika orangtuanya ikhlas,
Jadi, setelah putusan tersebut dan sesudah tahun 2010 wanita di bali berhak atas warisan
orang tuanya. Tetapi, itu kembali pada orang tua tersebut. Karena sampai saat ini banyak
orang tua di bali yang warisannya itu tergantung pada orang tua akan diserahkan berapa
persen untuk anak laki-laki dan berapa persen untuk anak perempuan.
B. Kedudukan perempuan dalam sistem waris adat Bali
Berkenaan dengan pembagian warisan pada adat Bali, Tidak ada satu kesatuan aturan
tentang pembagian warisan, menurut hukum adat Bali. Secara umum, warisan semua dikuasai
anak laki-laki pertama atau terakhir, kemudian dimiliki dengan bukti sertifikat hak milik,
terus dipindah-tangankan sesuka hatinya. Ada juga keluarga yang membagi habis warisan di
tengah). Umumnya anak perempuan dianggap tidak berhak atas warisan, entah dia ninggal
Sedikitnya ada dua hal yang menarik perhatian pemerhati perempuan terkait kedudukan
terhadap warisan yang lemah, bahkan dianggap tidak berhak atas warisan, dalam hal ini
warisan yang mempunyai nilai ekonomi, seperti tanah, dan warisan yang tidak memunyai
Soal semangat kerja wanita Bali yang hebat, ada benarnya, tetapi soal wanita Bali-Hindu
yang tidak berhak atas warisan, tidak dapat dikatakan 100% benar. Menurut hukum adat Bali,
bukan hanya perempuan yang dianggap tidak berhak atas warisan, melainkan mereka yang
ninggal kedaton, atau nilar kedaton, ninggal kapatutan, ngutang kapatutan, ngutang kawitan,
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan di atas, yaitu:
1. Dalam pembagian waris adat bali, orang tua masih menggunakan kemauannya sendiri
bagaimana untuk mewariskan hartanya pada anak-anaknya. Tetapi tetap mengacu pada
hukum yang berlaku dan tidak menyimpang dari hukum tersebut.
2. Mengenai kedudukan anak perempuan dalam hukum waris adat Bali, anak perempuan ada
yang mendapatkan warisan dan ada juga yang tidak. Pembagiannya tergantung dari keluarga
sendiri. Tapi, pada umumnya anak perempuan tidak berhak atas warisan dari orang tuanya.
B. SARAN
Dalam menentukan pembagian warisan menurut sistem hukum adat Bali, seharusnya
Ketua Adat Bali atau yang memiliki kewenangan atas itu menentukan peraturan mengenai
pembagian warisan secara rinci. Hal ini dimaksudkan agar pembagian warisan menurut
hukum adat Bali dapat terlaksana dengan baik dan tidak merugikan siapa pun.
DAFTAR PUSTAKA
Koran Bali Post, balipost.co.id, Wanita Bali Multifungsi Tetap Dipinggirkan Balisruti,
Suara Millenium Development Goals.(MDGs), Edisi No. 1 Januari-Maret 2011.