Anda di halaman 1dari 21

ASCOMYCOTA

A. Pengertian Ascomycota
Ascomycota adalah salah satu filum atau divisi dari fungi. Anggota filum
ini tersebar di seluruh dunia. Ascomycota merupakan kelompok jamur yang
terbesar. Lebih dari 60.000 spesies dari divisi ini telah teridentifikasi. Nama
Ascomycota diambil dari kata askus (menyerupai kantung). Askus ini
merupakan ujung hifa yang mengalami perubahan inti dan akan membentuk
tubuh buah. Anggota divisio ini ada yang hidup sebagai saprofit, terutama pada
tumbuhan. Menurut Campbell, setengah dari jumlah Ascomycota bersimbiosis
dengan alga membentuk Lichen. Beberapa lainnya lagi bersimbiosis dengan
tumbuhan membentuk mikoriza.
Ascomycota sebagian besar multiseluler. Namun, ada juga yang
uniseluler. Contoh Ascomycota uniseluler adalah Saccharomyces cereviceae.
Sedangkan contoh yang multiseluler adalah Penicillium.
Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Sebagian besar jamur yang termasuk dalam divisi ini memiliki hifa yang
bersekat-sekat dan bercabang. Namun, ada beberapa jamur yang mempunyai
hifa berlubang sehingga protoplasma dan inti sel dapat mengalir dari satu sel ke
sel lainnya.

B. Ciri-Ciri Umum Ascomycota


Ciri-ciri umum Ascomycota antara lain:
Tubuhnya ada yang Uniseluler dan Multiseluler
Memiliki hifa yang bersekat-sekat dan berinti banyak
Hidup sebagai parasit atau saprofit
Reproduksi secara seksual dan aseksual
Dinding sel dari zat kitin
C. Strukur Tubuh Ascomycota
Ascomycota sebagian besar multiseluler. Ascomycota yang multiseluler
memiliki hifa bersekat. Bentuk tubuh buah ascomycota beragam, antara lain
seperti mangkuk, bulat, dan bulat panjang.

D. Habitat
Ascomycota umumnya hidup saprofit pada tanah dan sisa organisme.
Sebagian ascomycota lainnya merupakan parasit pada tumbuhan dan hewan.
Jamur Ascomycota ada yang hidup di laut dan merupakan salah satu saproba
utama. Ascomycota dapat ditemui di permukaan roti, nasi dan makanan basi.
Warnanya coklat merah atau hijau.
Ascomycota ada yang hidup sebagai parasit atau saprofit. Jamur yang
hidup sebagai parasit, dapat menimbulkan penyakit yang sangat merugikan
seperti pada tanaman tembakau, pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi.
Sedangkan jamur saprofit hidup pada bahan makanan atau sampah.

E. Reproduksi
Ascomycota dapat bereproduksi secara Aseksual maupun Seksual.
Reproduksi Aseksual dan Seksual pun juga berbeda antara Ascomycota
Uniseluler dan Multiseluler.

E.1. Reproduksi Aseksual


Reproduksi Aseksual pada dilakukan dengan pembentukan konidia
(spora konidia). Konidia merupakan spora aseksual yang dibentuk di ujung
konidiofor. Konidiofor sendiri adalah hifa yang termodifikasi membentuk
tangkai sporangium.
Selain itu bisa juga secara fragmentasi dan pertunasan.
E.2. Reproduksi Seksual
Reproduksi secara seksual tejadi dengan cara perkawinan antara hifa
haploid (n) yang berbeda jenis yaitu, hifa positif dan hifa negatif. Pada saat
penyatuan, akan terbentuk hifa dikariotik (berinti dua). Pada ujung hifa
dikariotik ini akan terjadi fusi (penyatuan) inti sehingga sel-selnya menjadi
diploid (2n). Setelah itu, terjadi peristiwa meiosis yang akan membentuk
kembali inti-inti yang haploid (n). Pada hifa dikariotik, ujung-ujungnya akan
membentuk askus. Askus tersebut akan berkelompok membentuk tubuh buah
(askokarp).
Atau untuk mempermudahnya, pembentukan askospora melalui beberapa
tahapan, yaitu:
1. Perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina,
2. Bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis,
3. Bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan kariogami,
dan
4. Kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, dilanjutkan
dengan pembentukan askospora secara endogen menurut pembentukan sel
bebas.
Ada beberapa bentuk askus, yaitu:
1. Askus tanpa askokarp

2. Askus yang askokarpnya berbentuk deperti mangkok disebut aposetium.

3. Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium.

4. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiulum
disebut peritesium.

F. Contoh Spesies dan Perannya dalam Kehidupan


Berikut adalah contoh spesies Ascomycota baik yang menguntungkan
maupun merugikan.
Contoh spesies Ascomycota yang menguntungkan

No Nama Jamur Peran

Saccharomyces Untuk pembuatan roti dan


1
cereviceae pembuatan alkohol

Saccharomyces Untuk pembuatan wine dan


2
ellipsoideus buah anggur

Untuk pembuatan tuak


3 Saccharomyces tuac
dari air nira

4 Neurospora crassa Untuk pembuatan oncom

Tubuh buahnya dapat


5 Morchella esculenta
dimakan

Tubuh buahnya dapat


6 Sarcoscypha coccikea
dimakan

7 Penicillium notatum Penghasil zat antibiotik

Penicillium Meningkatkan kualitas


8
cammemberti keju

Truffle putih biasa untuk


9 Tuber magnatum
kuliner

Contoh Ascomycota yang merugikan

No Nama Jamur Peran

1 Venturia inaequalis Penyebab penyakit buah apel

Penyebab penyakit ergot pada


2 Claviceps purpurea
tanaman gandum
BAB III
PEMBAHASAN

Ascomycota adalah salah satu divisi dari Fungi dan merupakan divisi
fungi yang terbesar. Salah satu ciri khasnya adalah hifanya yang bersekat.
Ascomycota ada yang multiseluler dan uniseluler. Ascomycota hidup sebagai
parasit atau saprofit. Reproduksinya dapat secara aseksual maupun seksual.
Secara aseksual yaitu dengan membentuk konidium, fragmentasi dan
pertunasan. Sedangkan secara seksual yaitu dengan membentuk askospora.
Seperti pada umumnya, Ascomycotina ada yang menguntungkan dan ada yang
merugikan. Contoh spesies yang menguntungkan adalah Saccharomyces
cereviceae yang biasa digunakan untuk membuat roti dan minuman beralkohol.
Sedangkan contoh spesies yang merugikan adalah Venturia inaequalis yang
mengakibatkan penyakit pada tumbuhan apel.

Ascomycota atau jamur kantung adalah salah satu phylum dari Fungi yang monofiletik
atau berasal dari nenek moyang yang sama dan menyumbang sekitar 75% dari semua jamur
yang telah diketahui. Ascomycota berkembang biak dengan membentuk spora di dalam
selnya (kantung kecil) yang disebut askus. Pembentukan askus inilah yang menjadi ciri
Ascomycota.

1.) Ciri-Ciri Ascomycota


a. Memiliki hifa yang bersekat dan berinti banyak.
b. Struktur tubuhnya ada yang uniseluler seperti Saccharomyces,
multiseluler membentuk
miselium soenositik seperti Penicillium, dan ada juga yang
multiseluler membentuk badan
buah seperti Nectria
c. Cara hidupnya ada yang saprofit, parasit, atau bersimbiosis
d. Menghasilkan spora dalam askus (askospora). Setiap askus
mengandung 8 spora. Askus-
askus tersebut berkumpul membentuk badan yang disebut askokarp
Beberapa bentuk

askus adalah sebagai berikut :


- Askus tanpa askokarp, contoh: Saccharomyces dan Candida
- Askus dengan askukarp berbentuk bola (kleistotesium), contoh: Penicillium
- Askus dengan askokarp berbentuk botol berleher (peritesium), contoh: Neurospora
Crassa
- Askus dengan askokarp berbentuk mangkuk atau cawan (apotesium), contoh:
Ascobolus

2.) Perkembangbiakan Ascomycota


a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual pada Ascomicotina multiseluler dilakukan dengan
fragmentasi miselium dan pembentukan konidia. Konidia adalah spora
aseksual yang terbentuk pada ujung konidiofor
Reproduksi aseksual pada Ascomicotina uniseluler dilakukan dengan
membentuk tunas. Pembentukan tunas (Blastophora) pada Ascomicotina
uniseluler diawali dengan dinding sel menonjol keluar membentuk tunas
kecil. Nukleus dalam sel induk membelah dan satu nukleus bergerak ke
dalam sel tunas. Sel tunas kemudian memisahkan diri dari sel induk untuk
menjadi individu baru. Akan tetapi, kadang-kadang tunas tetap melekat
pada sel induknya membentuk rantai sel yang disebut dengan hifa semu
(pseudohifa)

b. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual pada ascomicotina uniseluler terjadi dengan cara
kanjugasi. Konjugasi 2 sel ascomicotina (n) menghasilkan zigot (2n). Zigot
tumbuh menjadi askus. Dalam askus terjadi pembelahan meiosis
menghasilkan 4 sel askospora (n).
Reproduksi seksual pada ascomicotina multiselulerdilakukan dengan cara
berikut : Askospora tumbuh menjadi benang hifa. Hifa bercabang-cabang
membentuk miselium. Ujung miselium berubah fungsi menjadi
askogonium (oogonium) dan anteridium yang saling berpasangan.
Selanjutnya terjadi pembelahan mitosis membentuk hifa (2n). Ujung hifa
yang dewasa membentuk askus. Inti pada askus membelahsecara meiosis
membentuk 8 askospora (n). Askospora yang telah masak akan tersebar
dari askus yang pecah. Askospora yang jatuh di tempat yang sesuai akan
berkecambah menghasilkan hifa haploid yang baru.

3.) Anggota Ascomycota

a. Saccharomyces disebut juga sel khamir, yeast, atau ragi. Saccharomyces


merupakan mikroorganisme uniseluler dan tidak mempunya badan buah.
Saccharomyces dapat melakukan fermentasi yang dimanfaatkan dalam
pembuatan tapai, roti, dan anggur.
b. Penicillium hidup sebagai saprofit dalam bahan organik dan ada yang
menghasilkan zat antibiotik. Konidianya berwarna hijau.

c. Neurospora crassa dimanfaatkan dalam pembuatan oncom merah dari ampas


tahu. Konidianya berwarna merah bata.

d. Trichoderma Reesei dapat menghasilkan enzim selulase, yaitu enzim pengurai


selulosa. Enzim ini dapat digunakan untuk memproduksi PST (Protein Sel
Tunggal)
e. Morchella Esculenta dan Sarcoscypha coccinea, badan buahnya dapat dimakan.

f. Ascobolus scatigenus yaitu saprofit pada kotoran sapi dan askokarpnya


berbentuk seperti mangkuk atau cawan (apotesium)
g. Erysiphe merupakan parasit pada permukaan daun tanaman. Askokarpnya
berwarna putih seperti tepung.

h. Fusarium, merupakan parasit pada batang tebu, padi, pisang, tomat, dan
kentang

i. Claviceps purpurea merupakan penyebab penyakit ergot pada tanaman gandum.


Manusia atau hewan yang memeakan gandum yang terkena penyakit ini akan
mengalami ergotisma. Gejalanya yaitu terjadi kejang otot dan kelumpuhan
j. Aspergillus oryzae merombak zat pati dalam pembuatan minuman berahkohol

k. Aspergillus wentii dan aspergillus soyae berguna dalam pembuatan kecap

l. Aspergillus flavus menghasilkan aflatoksin yang mengakibatkan kanker hati.


Jamur ini banyak terdapat pada kacang tanah
m. Aspergillus fumigatus mengakibatkan penyakit pada saluran pernapasan unggas

n. Aspergillus nigel menghasilkan asam sitrat

o. Aspergillus nidulans hidup parasit pada telinga dan menyebabkan automikosis


ASCOMYCOTA

Ascomycota adalah salah satu filum atau devisi dari dari Fungi.Anggota filum ini
tersebar di seluruh dunia.Ascomycota dapat bereproduksi secara seksual maupun
aseksual.Sebagian besar dari jamur yang termasuk golongan Ascomycotina mempunyai hifa
bersekat-sekat dan bercabang-cabang.Selain itu, terdapat jenis jamur yang mempunyai hifa
berlubang sehingga protopolasma dan inti sel dapat mengalir dari satu sel ke sel
lainnya.Struktur tubuh jamur dari golongan Ascomycotina ada yang multiseluler atau
uniseluler seperti pada ragi.
Fungi ascomycota mengalami meiosis setelah pembentukan zigot yang berumur
pendek dan menghasilkan meiospora dengan pembentukan sel bebas dalam sebuah
meiosporangium yang disebut askus. Ascomycota menunjukkan kompabilitas seksual bipolar
dan memiliki dinding sel yang terdiri dari dua lapisan.
Ascomycotina merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup parasit atau
saprofit.Jamur yang hidup sebagai parasit, dapat menimbulkan penyakit yang sangat
merugikan seperti pada tanaman tembakau, pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi.Sedangkan
jamur saprofit hidup pada bahan makanan atau sampah. .
Ciri-ciri umum Ascomycota:
Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi seluler.
memiliki hifa yang bersekat-sekat, dan berinti banyak
Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
Reproduksi: Ascomycota dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Ascomycota
menghasilkan spora sebagai hasil dari perkembangbiakan seksual.

Reproduksi Aseksual:
Dilakukan dengan membentuk kuncup.Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian
lepas.kadang-kadang kuncup tetap melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang
disebut hifasemu atau pseudohifa.

Reproduksi Seksual :

1) Mula-mula Hifa berbeda jenis saling berdekatan.


2) Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium,
masing-masing berinti haploid.
3) Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan
anteridium.
4) Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
5) Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan
terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6) Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini
membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp
membentuk askus dengan inti haploid dikariotik.
7) Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
8) Di dalam askus terdapat 8 buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut
sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora
askus akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru. Catatan: didalam askus terdapat 8 buah
spora karena 2 inti diploid melakukan pembelahan meiosis menghasilkan 4 inti haploid.
setiaphaploid akan membelah secara mitosis sehingga setiap askus terdiri dari 8 buah spora.
Spora seksualnya askospora yang dihasilkan oleh askus dalam tubuh buah
(askokarp).Spora aseksualnya adalah konidiospora. Hifa bersekat(berseptum). Anggotanya
ada yang uniseluler contohnya saccharomyses cereviceae (khamir),penicilium chrysogenum
(pembuat antibiotik), Aspergillus Wentii (membuat kecap) ,tetapi sebagian besar anggotnya
multiseluler, contohnya morchella esculenta,sarcosypha coccinea, venturia inaequalis
(merusak apel), claviceps purpurea (penyebab penyakit ergot pada gandum),dll. Beberapa
jenis jamur bersimbiosis menjadi mikoriza, sebagian lagi bersimbiosis menjadi lumut kerak,
sebagian besar sporofit pada sisa organisme.
Ciri khas Ascomycota berkembang biak secara seksual dengan struktur pembentuk
spora yang disebut Askus. Contoh ascomycota adalah Penicilium, Aspergillus, dan
Saccharomyces.
Penicillium
Ascocarp dengan ascospora
Ascomycota dibagi menjadi tiga kelas yaitu archiascomycetes, hemiascomycetes, dan
euastomycetes.
Ascomycotina, Divisi ini bercirikn talus yang terdiri dari miselium bersepta.Reproduksi
seksual membentuk askospora di dalam askus.Ada yang hidup sebagai parasit, yang
menimbulkan panyakit pada tumbuhan. Bentuk askus ada bermacam-macam, antara lain:

a. Askus tanpa askokarp

b. Askus yang askokarpny berbentuk deperti mangkok disebut aposetium.


c. Askus yang askokarpnya berbentuk bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium.

d. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher dan memiliki ostiulum disebut
peritesium.

Ada bermacam-macam askus tersebut digunakan sebagai dasar klasifikasi tingkat kelas.
1) Kelas Hemiascomycetes
Karakter dari kelas ini diantaranya sebagai berikut:

1. Aski tidak terbungkus di dalam atau pada tubuh buah

2. Secara filogenetik kelas ini terdiri dari Budding yeasts dan genera yang yeasts ligt
seperti Ascoidea dan Cephaloascus

3. Kelas tersebut hanya memiliki satu ordo Saccharomycetales atau Endomycetales

4. Taksa yang termasuk ke dalam ordo Saccharomycetales memiliki dinding sel yang
umumnya terdiri dari manan dan gulkan

5. Pada saat pembentukan septa, septanya terdiri dari satu atau beberapa pori yang
mempunyai sumbat dan tidak terdapat woronin.

Kelompok jamur ini tidak membentuk askokarp, tidak mempunyai hifa, tubuhnya terdiri
dari sel bulat atau oval yang dapat bertunas sehingga terbentuk rantai sel atau hifa
senu.Contoh anggota Hemiascomycetes adalah khamir Saccharomyces.
Beberapa jenis Saccharomyces antara lain:
Saccharomyces cerevisiae, khamir roti atau khamir bir, juga disebut khanir raja yang

berguna dalam pembuatan roti dan alcohol.


tuac, bekerja mengubah air nira(legen) menjadi tuak.

Saccharomyces ellipsoideus, mempermentasi buah anggur menjadi anggur manuman.

2) Kelas Archiascomycetes
Memiliki cirri karakter diantaranya sebagai berikut:

1. Merupakan bentuk Ascomycota primitive atau basal Ascomycetes

2. Merupakan keturunan yang mengalami reduksi dari spesies-spesies yang lebih


kompleks yang mempnyai askomata

3. Memiliki tahapan seksual ascogenos, tetapi tidak memiliki hifa ascogenos

4. Reproduksi aseksual dengan pertunasan (Budding) atau pembelahan (cleveage)


kecuali pada genus Neolekta tidak ada ascomata ataupun konidiomata

Klas ini dibagi 5 ordo yaitu.


1. Ordo Pneumocystidales

Karakter:
Merupakan penyebab pneumonia pada pasien HIV, ex: Pnemocystis carinii
Dahulu dianggap sebagai protozoa

2. Ordo Schizosaccharomycetales

Karakter:
Lebih dikenal denga fission yeasts karena reproduksi vegetatifnya dengan pembelahan sel

3. Ordo Neolectales

Karakter:
Pada genus Neolecta mempunyai apotecia berbentuk clavatus dan bertangkai

4. Ordo Promycetales

Karakter:
Terdiri dari satu family protomycetaceae dengan 5 genera yang terdiri dari 20 spesies
Merupakan parasit pada tumbuhan berpembuluh, khususnya family Asteraceae dan Apiaceae
Protomicetales jga menghasilkan pigmen pada medium buatan seperti Taphrina

5. Ordo Taprinales

Karakter:
Terdiri dari satu family taprinaceae dengan genus tunggal kaprina yang terdiri dari hamper 100
spesies
Genus kaprina merupakan parasit bersifat demorfik, membentuk miselia dikariotik
Dan askus terbuka pada fase parasitic membentuk pertunasan sel
Membentuk pertunasan sel khamir pada fase saprobikbya pada fase haploid
Taprina merupakan parasit pada berbagai jenis tumbuhan berpembuluh, khususnya paku-
pakuan, Rosales, dan fajales.
3) Kelas Euascomycetes
Karakter dari kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Umumnya fungi Ascomycetous memiliki filament

2. Komposisi dinding selnya didominasi oleh kitin dan glukan

3. Mempunyai lubang septum dengan woroning bodies

4. Euascomycetes dapat membentuk ascogonia dan ascomata

5. Kebanyakan menghasilkan hifa pada medium buatan


Euascomycetes ini terdiri dari 3 sub klas yaitu:

1. Sub klas Plektomycetes

Ciri-cirinya :

tidak dapat membentuk askomaseluler dan askusnya yang prototunikata tidak


mempunyai hamathecium,

askus terdapat bebas di atas miselium

askokarpanya berupa cleistotecium

askokarpanya tidak berseptum, misalnya Monascus sp. Dan Emirecela sp

Kelas ini terdiri dari 3 ordo yaitu, Ascosphaerales, Onygenales, dan Eurotyales

2. sub klas Hymenoascomycetes

dibedakan cirinya berdasarkan anatomi dan morfologi Dari asal askusnya, yaitu
Ascohymenial atau Ascolocular dari Ascomata dan Ascus yang unitunikata pada hypemenoas
comycetes atau bitunikata.

3. Sub klas Loculoascomycetes

Terdiri dari ordo-ordo Apothe chioid: Arthoneales, Patellariales, Lahmiales; ordo-ordo


Perithecioid: Melanommatales, Pleosporales, Verrucariales, Chaetothyriales
Beberapa Ascomycota penting yang berperan dalam kehidupan sehari-hari :

1. khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman
beralkohol salah satunya berguna untuk membuat bir, maupun alkohol. mampu
mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi

2. khamir (ragi roti) Saccharomyces cereviceae, dan media lain yang sejenis, dapat
membahayakan lever dan mengandung karsinogenik.

3. Tuber magnatum atau Truffle putih digunakan dalam kuliner.

4. ragi anggurSaccharomyces ellipsoideus, untuk pembuatan wine dari anggur.

5. ragi tuakSaccharomyces tuac, untuk pemuatan tuak dari air nira.

6. kapang oncomNeurospora sitophila, untuk pembuatan oncom

7. Neurospora crassa, kapang yang dipakai sebagai organisme model dalam biologi.

8. Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinae, yang tubuh buahnya dapat dimakan.

9. Venturia inaequalis penyebab penyakit yang merusak buah apel.


10. Clavisceps purpurea hidup sebagai parasit pada bakal buah graminae,penyebab
penyakit ergot pada tanaman gandum. Gandum yang terkena spesies ini akan
menimbulkan ergotisma pada hewan atau manusia yang memakannya.

11. Saccharomyces sp, Ciri umum Saccharomyces sp (ragi) tidak mempunyai hifa dan
tubuh buah. Jenis ragi yang dimanfaatkan untuk pem-buatan tape atau pengembang
adonan roti adalah Saccharo-myces cerevisiae. Jamur ini dapat memfermentasi
glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida.

12. Saccharomyces cerevisiae sebagai pengembang roti atau kue akan berhenti tumbuh
jika kadar alkohol mencapai 4-5%, sedangkan CO2 yang dihasilkan akan
mengembangkan adonan roti. Alkohol akan menguap habis ketika roti dibakar.
Saccharomyces cerevisiae yang dimanfaatkan dalam minuman beralkohol baru
berhenti tumbuh (berkembang biak) pada kadar alkohol mencapai 14-17%.

13. Penecillium notatum dan P. chrysogenum penghasil zat antibiotik (penisilin) yang
ditemukan tahun 1929 oleh Alexander Fleming.

14. Penecillium cammemberti dan P. requefort dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas


keju.

Beberapa Ascomycota yang merugikan dalam kehidupan sehari-hari :


Ascomycotina merupakan kelompok jamur yang terbesar, ada yang hidup parasit atau
saprofit.Jamur yang hidup sebagai parasit, dapat menimbulkan penyakit yang sangat
merugikan seperti pada tanaman tembakau, pepaya, karet, teh, cokelat, dan padi.Sedangkan
jamur saprofit hidup pada bahan makanan atau sampah.

1. Aspergillus

Aspergillus hidup sebagai saproba pada bermacam-macam bahan organik, seperti pada roti,
daging yang sudah diolah, butiran padi, kacang-kacangan dan lain-lain.Koloninya berwarna
abu-abu, hitam, kuning atau cokelat.
Jenis-jenis Aspergillus antara lain:

1. Aspergillus fumigates, bersifat parasit yang menyebabkan penyakit pada saluran


pernapasan unggas

2. Aspergillus flavus, penghasil flatoksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker
hati. Kapang ini benyak terdapat pada kacang tanah dan makanan yang terbuat
darinya.

3. Aspergillus nidulan, parasit pada telinga menyebabkan outomikosis.

Jamur ini dapat menimbulkan penyakit yang lain yang disebut dengan istilah
Aspergillogis.
Identifikasi Aspergillogis
Penyakit jamur yang muncul dengan berbagai sindroma klinis yang disebabkan oleh
spesies Aspergillus.Penderita dengan penyakit paru kronis (terutama asthma, juga penyakit
gangguan paru kronis atau cystic fibrosis) dan penderita yang alergi terhadap jamur ini
dapat menyebabkan kerusakan bronchus dan penyumbatan bronchus intermiten.Keadaan ini
disebut sebagai allergic bronchopulmonary aspergillosis (ABPA). Kolonisasi saprophytic
endobronchial pada penderita dengan pelebaran bronchus atau bronkiektasi dapat
menimbulkan gumpalan hyphae, dan massa hyphae yang besar mengisi rongga-rongga yang
sebelumnya sudah ada (berupa bola jamur atau aspergilloma). Suatu spesies Aspergillus dapat
muncul bercampur dengan organisme lain dalam abses bakteriil paru-paru atau pada
empiema.
Aspergillosis yang invasif dapat terjadi, terutama pada pasien yang menerima terapi
imunosupresif atau sitotoksik; ia dapat menyebar ke otak, ginjal dan organ lain dan seringkali
fatal. Invasi kedalam pembuluh darah berupa trombosis dan menyebabkan infark adalah ciri
dari infeksi jamur ini pada pasien dengan kekebalan rendah.
Organisme ini dapat menginfeksi tempat dipasangnya katup jantung prostetik.Spesies
Aspergillosis adalah penyebab paling umum dari otomikosis; jamur membuat koloni atau
menyebabkan infeksi invasif pada sinus paranasal. Jamur ini tumbuh pada jenis makanan
tertentu, isolat dari A. flavus (kadang juga spesies lain) bisa memproduksi aflatoksin atau
mikotoksin lain; toksin ini dapat menyebabkan penyakit pada ikan dan hewan dan sangat
karsinogenik pada hewan percobaan.
Hubungan antara kadar aflatoksin yang tinggi pada makanan dan timbulnya kanker
hepatoseluler ditemukan di Afrika dan Asia Tenggara. Diagnosis ABPA ditegakkan antara lain
adanya reaksi benjolan merah di kulit jika dilakukan skarifikasi atau suntikan intradermal
dengan antigen Aspergillus, adanya sumbatan bronchus yang menahun, eosinofilia,
terbentuknya antibodi presipitasi serum terhadap Aspergillus, peningkatan kadar IgE dalam
serum dan adanya infiltrat paru yang bersifat transien (dengan atau tanpa bronkiektasis
sentral). Kolonisasi endobronkial saprofitik didiagnosa dengan kultur atau ditemukannya
Aspergillus mycelia pada sputum atau pada dahak ditemukan hyphae. Serum precipitin
terhadap antigen spesies Aspergillus biasanya juga muncul.Bola jamur dari paru biasanya
dapat didiagnosa dengan foto toraks dan dari catatan medis. Diagnosa aspergillosis invasif
ditegakkan dengan ditemukannya Mycelia Aspergillus dengan mikroskop dari jaringan yang
terinfeksi; konfirmasi diagnosa dilakukan dengan kultur untuk membedakan dengan penyakit
jamur lain yang gambaran histologinya mirip.
Aspergillus fumigatus dan Aspergillus flavus adalah penyebab paling umum dari
aspergillosis pada manusia, walau spesies lain dapat juga sebagai penyebab. Aspergillus
fumigatus menyebabkan banyak kasus bola jamur; Aspergillus niger penyebab umum
otomikosis.
Distribusi Penyakit
Tersebar diseluruh dunia, jarang dan bersifat sporadis, tidak ada perbedaan insidens
berdasarkan ras atau jenis kelamin.
Reservoir.
Spesies Aspergillus secara alamiah ada dimana-mana, terutama pada makanan,
sayuran basi, pada sampah daun atau tumpukan kompos.Konidia biasanya terdapat di udara
baik di dalam maupun di luar ruangan dan sepanjang tahun.
Cara Penularan.
Melalui inhalasi konidia yang ada di udara.
Masa Inkubasi.
Hitungan hari hingga minggu.
Masa Penularan.
Tidak disebarkan dari satu orang ke orang lain.
Kerentanan dan Kekebalan.
Spesies Aspergillus ditemukan dimana-mana, dan Aspergillosis biasanya muncul
sebagai infeksi sekunder dan hal ini membuktikan bahwa orang yang sehat kebal terhadap
penyakit ini. Kerentanan akan meningkat dengan pemberian terapi imunosupresif dan
sitotoksik dan serangan invasif terlihat terutama pada pasien dengan netropenia yang
berkepanjangan. Penderita HIV/AIDS atau penderita penyakit granulomatous kronik pada
masa kanak-kanak juga peka terhadap infeksi jamur ini.
Cara Cara Pemberantasan
A. Cara Cara Pencegahan :
Udara ruangan yang disaring dengan High Efficiency Particulate Air (HEPA) dapat
menurunkan infeksi aspergillosis invasive pada penderita yang dirawat di RS terutama
penderita dengan netropenia.
B. Pengawasan Penderita, Kontak & Lingkungan Sekitarnya :

1. Laporan pada instansi kesehatan setempat : laporan resmi biasanya tidak dilakukan,
Kelas 5 (lihat tentang pelaporan penyakit menular).

2. Isolasi : tidak perlu.

3. Disinfeksi serentak : menjaga kebersihan, pembersihan terminal.

4. Karantina : tidak dilakukan.

5. Imunisasi : tidak ada.

6. Investigasi kontak dan sumber infeksi : tidak diindikasikan.

7. Pengobatan spesifik : ABPA diobati dengan corticosteroid suppression dan biasanya


membutuhkan terapi yang lama. Reseksi bedah, jika memungkinkan, adalah
pengobatan paling tepat untuk aspergilloma. Amphotericin B (Fungizone atau
formasi lipid) IV dapat digunakan untuk infeksi jaringan bentuk invasif. Pemberian
Itraconazole bermanfaat bagi penderita yang perkembangannya lebih lambat dan
untuk penderita yang mempunyai masalah kekebalan. Terapi imunosupresif harus
dihentikan atau dikurangi sebisa mungkin. Kolonisasi endobronkial harus diobati
sedemikian rupa untuk memperbaiki drainase bronkopulmoner.

b. Penicillium
Kapang multiseluler ini mempunyai miselium bersekat-sekat. Ujung konidiofornya tidak
melebar melainkan bercabang-cabang tadi. Penicillium, banyak terdapat pada bahan-bahan
organik dan sebagai saprofit, misalnya sebgai berikut:

1. Penecillium italicum dan P. digitatum perusak buah jeruk masing-masing dinamai


juga kapang biru dan kapang hijau.

2. Penecillium axpansup, menyebabkan buah apel membusuk ditempat penyimpanan.


3. Penecillium islandicum merusak beras sehingga menjadi kuning, maka disebut
Yellow rice.

Sistematika
Kerajaan : Fungi
Filum : Ascomycota
Class : Euascomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Trichocomaceae
Genus : Penicillium
Spesies : Penicillium sp

Anda mungkin juga menyukai