Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Biologi

Pertumbuhan dan Perkembangan


Perkecambahan

Kelompok 2, XII.NS.5

Awalien Dhea Syafitrie (04)


Laksono Nugroho (17)
Muh. Ismail Rabbani (20)
Tifany Auliana (29)

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL


DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA
UPTD SMA NEGERI 1 SLAWI
Jl. K.H Wahid Hasyim No, Kotak Pos 6, Telp. 0283 3317173, Fax. 0283 491164, Kode Pos :
52415

Laporan Praktikum Biologi


Pertumbuhan dan Perkembangan
Perkecambahan

I. Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Tumbuhan tumbuh
dari kecil menjadi besar dan berkembang dari satu sel zigot menjadi embrio
kemudian menjadi satu individu yang mempunyai akar, batang, dan daun.
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran/volume serta
jumlah sel secara irreversible, yaitu tidak dapat kembali ke bentuk semula
perkembangan adalah suatu proses menuju keadaan yang lebih dewasa.
Pertumbuhan dan perkambangan pada tumbuhan biji diawali dari
perkecambahan. Pada embrio/lembaga terdapat plumula yang tumbuh menjadi
batang dan radikula yang tumbuh menjadi akar. Tipe perkecambahan ada dua
yaitu epigeal dan hypogeal. Pada akhir perkecambahan, tumbuhan
membentuk akar, batang, dan daun.

II. Tujuan

1. Mengamati tipe perkecambahan


2. Menentukan faktor yang mempengaruhi perkecambahan
3. Menghitung kecepatan tumbuh pada kecambah

III. Alat dan Bahan

a. Alat
Gelas bekas air mineral
Benang
Mistar/penggaris
Gunting
b. Bahan
Kacang hijau (Phaseolus radiatus)
Jagung (Zea mays)
Kacang tanah
Padi (Oryza sativa)
Kapas secukupnya
Air secukupnya

IV. Landasan Teori

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan panjang, volume,


maupun jumlah sel yang bersifat irreversible. Perkembangan adalah suatu
proses diferensiasi sel-sel menjadi struktur dengan fungsi tertentu yang
memiliki cirri munculnya bunga atau organ reproduksi.

Tipe perkecambahan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:


a. Epigeal

Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang


di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun
lembaga dan kotiledon terangkat ke atas tanah, misalnya pada kacang
hijau (Phaseoulus radiatus).

b. Hipogeal

Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang


teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi
kotiledon tetap di bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum
sativum).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan:


1. Eksternal
a. Air
b. Karbon dioksida (CO2)
c. Oksigen (O2)
d. Cahaya
e. Suhu
f. Unsur hara
g. Polutan

2. Internal
a. Gen
b. Hormon
c. Auksin
d. Giberelin
e. Sitokinin
f. Etilena
g. Asam Absisat
h. Kalin
i. Asam Traumalin

V. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Slawi pada minggu ke 3 hingga minggu keempat


bulan Juli tahun 2011, yaitu tepatnya pada tanggal Juli 2011.

VI. Langkah Kerja

1. Mengamati tipe perkecambahan

Rendamlah kacang hijau (Phaseolus radiatus), kacang tanah (Arachis


hypogea), jagung (Zea mays) dan padi (Oryza sativa) secukupnya
selama 1 hari di dalam air.
Pilih kacang hijau (Phaseolus radiatus), kacang tanah (Arachis
hypogea), jagung (Zea mays) dan padi (Oryza sativa) yang mengapung
di air yang menandakan kualitasnya baik dan cocok.
Siapkan 2 buah gelas bekas air mineral yang telah diberi sobekan
kertas dan kapas pada bagian dasarnya. Kemudian basahi kapas
tersebut. Diamkan sampai kira-kira air meresap ke dalam kertas
sobekan dan kapas tersebut.
Masukkan biji-bijian tersebut secukupnya kedalam gelas bekas air
mineral yang sebelumnya telah di beri potongan kapas basah pada
bagian dasarnya.
Amati proses pertumbuhan yang terjadi pada keempat biji-bijian
tersebut, simpulkan proses perkecambahan tersebut merupakan jenis
epigeal atau hipogeal!.

2. Menentukan faktor yang mempengaruhi perkecambahan

Siapkan beberapa kecambah dari biji-bijian yang berbeda.


Beri label pada gelas bekas air mineral dengan abjad A, B, C, D, dan
E.
Berilah perlakuan yang berbeda pada tiap kecambah.
Gelas A dan B ditempatkan pada tempat terang/ bercahaya.
Gelas B dan C pada tempat redup.
Gelas E tidak disiram dengan air.
Amati perbedaan proses pertumbuhan yang terjadi, simpulkan faktor
apa saja yang mempengaruhi perkembangan perkecambahan!.

3. Menghitung kecepatan tumbuh pada tumbuhan


Ukurlah tinggi kecambah yang mendapatkan perlakuan berbeda
tersebut dengan menggunakan benang yang kemudian diukur
panjangnya dengan mistar.
Catatlah tinggi kecambah yang diperoleh dalam sebuah tabel
pengamatan, buatlah kurva bedasarkan hasil dari tabel pengamatan
tersebut!

VII. Hasil Pengamatan

Gelas A di tempat yang terang (Monokotil)

Hari/Tanggal Tinngi Kecambah dalam Milimeter (mm) Rata-Rata


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rata-Rata

Gelas B di tempat yang terang (Dikotil)

Hari/Tanggal Tinngi Kecambah dalam Milimeter (mm) Rata-Rata


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rata-Rata

Gelas C di tempat yang gelap (Monokotil)

Hari/Tanggal Tinngi Kecambah dalam Milimeter (mm) Rata-Rata


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rata-Rata

Gelas D di tempat yang gelap (Dikotil)

Hari/Tanggal Tinngi Kecambah dalam Milimeter (mm) Rata-Rata


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Rata-Rata

Gelas E di tempat yang kering

Hari/Tanggal Tinngi Kecambah dalam Milimeter (mm) Rata-Rata


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rata-Rata

VIII. Analisis Data

IX. Kesimpulan

X. Daftar Pustaka

Anonim. Dormansi. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Dormansi. Diakses


pada tanggal
18 Juli 2011 pukul 21.05 WIB
Anonim. Perkecambahan. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan.
Diakses
pada tanggal 18 Juli 2011 pukul 15.30 WIB.
Pratiwi, D.K dkk. Biologi jilid 3 untuk SMA Kelas XII. 2007. Jakarta:
Erlangga.
Priadi, Arif. Biology 3 For Senior High School Year XII. 2010. Jakarta:
Yudhistira

Guru Pembimbing Praktikan

Bpk. Darmadi, S.Pd Kelompok

NIP.

Anda mungkin juga menyukai