Anda di halaman 1dari 4

RUDY PRAMONO

Selasa, 19 November 2013


Pengertian SITASI

SITASI
Pengertian
Sitasi adalah daftar pustaka dari sejumlah dokumen yang dirujuk atau yang dikutip
oleh sebuah dokumen dan setiap daftar pustaka dokumen tersebut dimuat dalam bibliografi
dokumen yang mengutip, yang secara khusus mengkaji pengarang dan karya-karya lain.
Bisa juga di definisikan untuk menunjukkan asal-usul atau sumber suatu kutipan, mengutip
pernyataan atau menyalin/mengulang pernyataan seseorang dan mencantumkannya di dalam
suatu karya tulis yang dibuat, namun tetap mengindikasikan bahwa kutipan tersebut itu
adalah pernyataan orang lain.

Konsep Sophia (2002 : 3) menyatakan bahwa arti sitasi atau citation adalah:
1. Action of any word or written passage, quotation
2. A reference to a passage in a book
3. To cie (a book, atu etc) for a particular statemen or passage.
4. To copy or repeat ( a passage, statement, etc) from book, document, speech, etc with some
indication that one is giving a word of another.

Menurut Hartinah ( 2002 : 1) Analisis sitiran adalah penyelidikan melalui data sitiran dari
suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun dokumen yang menyitir. Hartinah
(2002 : 2) Menyatakan bahwa pada kajian bibliometrika banyak digunakan analisis sitiran
sebagai cara untuk menentukan berbagai kepentingan atau kebijakan seperti:
1. Evaluasi program riset.
2. Penentuan ilmu pengetahuan.
3. Visualisasi suatu disiplin ilmu.
4. indikator iptek.
5. faktor dampak dari suatu majalah (journal impact factor).
6. Kualitas suatu majalah.
7. Pengembangan koleksi majalah, dan lainlain.

SulistyoBasuki (1998 : 6) menyatakan bahwa:


Analisis sitiran digunakan untuk mengukur pengaruh intelektual ilmuwan dari
pengarang yang disitir, karena beberapa studi sitiran literatur digunakan untuk mengetahui
karakteristik komunikasi ilmu pengetahuan dan banyak aspek kualitatif dari penelitian dan
publikasi

Garfield dalam Hartinah (2002 : 3) bahwa analisis sitiran banyak digunakan dalam kajian
bibliometrika karena jelas mewakili subjek yang diperlukan, tidak memerlukan interpretasi, valid
dan reliable.
Dalam menggunakan kajian analisis sitiran, masalah yang perlu dipertimbangkan adalah:
1. Hanya penulis utama yang menjadi perhatian
2. Penulis yang mempunyai nama sama, bidang sama dibutuhkan.
3. Jenis sumber dokumen (artikel, makalah, dan lainlain).
4. Tidak dibatasi oleh waktu.
5. Untuk bidang yang multi disiplin, kesulitan untuk analisis subjek

Dari definisi diatas menyimpulkan bahwa Sitasi benarbenar dibutuhkan dalam


menghasilkan suatu karya tulis karena dapat membantu argumen peneliti melalui teori terkait
dengan literatur, dan membantu pembaca untukme mebedakan antara ide. Atau juga bagian
dari kajian bibliometrika dan yang dikaji adalah dokumen yang disitir dengan dokumen yang
menyitir pada sebuah karya ilmiah. Aspek yang dikaji dalam analisis sitiran disesuaikan
dengan kebutuhan peneliti atau penulis yang bersangkutan.
Guha dalam Elita (2008 : 5) menyebutkan beberapa penggunaan sekunder sitiran:
1. Dipergunakan sebagai bibliografi.
2. Mempersiapkan daftar peringkat majalah.
3. Dipergunakan sebagai daftar peringkat.
4. Mengetahui hubungan penggunaan berbagai bentuk dokumen.
5. Mengetahui umur penggunaan dokumen.
6. Mengetahui keterhubungan dan keterkaitan subjeksubjek.
7. Mengetahui asalusul atau akar dari subjek ilmu.
8. Kajian sitiran dari abstrak/indeks.
Tehnik penulisan Sitasi
Pada dasarnya ada 2 teknik penulisan sitasi:
1. Catatan langsung (catatan perut) Catatan perut ditulis langsung di dalam baris-baris naskah,
yang berisi alamat rujukan singkat dari bahan yang diacu, yaitu: nama pengarang, tahun
penerbitan, dan halaman. Untuk artikel jurnal, artikel media massa, atau makalah, tidak perlu
dicantumkan nomor halamannya.
Contoh: berelson (1952:18) mendefinisikan analisis isi sebagai teknik penelitian untuk
mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak,.
Sedangkan para ahli yang lain menyatakan, analisis isi adalah sebuah teknik penelitian untuk
membuat inferensi-inferensi dengan mengidentifikasi secara sistematik dan obyektif terhadap
karakteristik-karakteristik khusus pada sebuah teks (stone et al., 1966:5).

2. Catatan kaki (footnotes) atau catatan akhir (endnotes) Footnotes dan endnotes ditulis terpisah
dari baris-baris naskah.

a. Catatan Kaki (Footnotes) : Diletakkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dari naskah
utama menggunakan garis. Informasi referensi yang dituliskan di dalam catatan kaki adalah:
nama pengarang (tidak dibalik susunannya) , judul, penerbit, kota, tahun, dan halaman. Untuk
sumber berupa makalah atau artikel jurnal/media massa, tidak perlu menuliskan nomor
halamannya.
Contoh:
Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara
obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.1=> 1 Benard Berelson,
Content Analysis in Communications Research, Free Press, New York, 1952, hal. 18.

b. Catatan akhir (endnotes) : sama dengan teknik penulisan catatan kaki. Perbedaannya
terletak pada penempatan catatan. Endnotes diletakkan terpisah di bagian akhir tulisan atau
bab (chapter).
Contoh: Berelson mendefinisikan analisis isi sebagai teknik penelitian untuk
mendeskripsikan secara obyektif, sistematik dan kuatitatif isi komunikasi yang tampak.1 =>
1 Benard Berelson
Sumber :
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&ved=0CE8QFjAG&url=http%3A
%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F19595%2F4%2FChapter
%2520II.pdf&ei=4kCrUbqVLoW_rgfl3oCgBQ&usg=AFQjCNE21BkHkrKQFJG4uuNum-
HD4SDMyg&bvm=bv.47244034,d.bmk

sumber http://rudy6792.blogspot.co.id/2013/11/sitasi.html

Anda mungkin juga menyukai