Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, social dan
lingkungan (Effendy, 1995)

Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari
pasien atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu
pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.(Christensen dan kenney, 1995)

Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat
mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk
di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.
(Lehman, Himstreet, dan Batty)

Proses yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi agar dapat mengidentifikasi


masalah pasien dengan pendekatan dan tindakan supaya mencapai hasil yang diinginkan sesuai
dengan perilaku, keyakinan, kepercayaan pasien. Dalam proses ini sangat dibutuhkan
komunikasi yang baik antara perawat dan pasien untuk mengumpulkan informasi yang spesifik.
Keterampilan berkomunikasi yang baik diperlukan untuk membina hubungan. Pengetahuan
tentang teori komunikasi adalah hal penting untuk mendapatkan keahlian dalam upaya
memahami dan dapat dipahami oleh orang lain . yang mana tujuan perawat sendiri dalam hal ini
adalah mengomunikasikan pesan-pesan verbal dan non- verbal kapada pasien.

B. TUJUAN
1. Memahami aspek komunikasi pada teknik pengkajian dan intervensi pada budaya.
2. Memahami aspek ruang pada teknik pengkajian dan intervensi pada budaya.
3. Memahami aspek organisasi sosial pada teknik pengkajian dan intervensi pada budaya.
C. MANFAAT
1. Membantu mahasiswa keperawatan dalam mempelajari mata kuliah Keperawatan Dasar.
2. Sebagai referensi bagi mahasiswa keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. KOMUNIKASI
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin Comunicare yang berarti berpartisipasi atau
memberitahukan. Hingga sekarang, definisi komunikasi masih terus didiskusikan oleh para pakar
komunikasi.
Keterampilan berkomunikasi diperlukan untuk membina hubungan. Tujuan perawat adalah
mengomunikasikan pesan-pesan verbal dan non-verbal yang disadari, disengaja dan sesuai
(Christensen & Kenney, 2009).
1. Komunikasi dan Budaya
Komunikasi dan budaya sangat berhubungan erat. Komunikasi adalah sarana yang
ditularkan budaya dan dipertahakan.
Dalam hal apapun, perawat harus berhati-hati dengan asumsi bahwa pola
komunikasi tertentu dapat digeneralisasi untuk semua orang dalam kelompok budaya
yang ditunjuk, karena pola komunikasi sering kali berbeda satu dengan yang lain. Dalam
menilai klien, perawat harus tetap dalam pola pikiran budaya umum dan mendekati klien
sebagai individu yang tidak boleh dikategorikan berdasarkan warisan budaya.

2. Fungsi Komunikasi
Dalam aktivitas keseharian, fungsi komunikasi sangat luas dan menyentuh pada
banyak aspek kehidupan. Beberapa fungsi komunikasi tersebut antara lain (Mundakir,
2006) :

1) Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar,


fakta, pesan, opini, dan komentaryang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi
secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil
keputusan yang tepat.
2) Sosialisasi
Dengan komunikasi, sesuatu yang ingin disampaikan dapat disebarluaskan ke
masyarakat luas. Funggsi sosialisasi ini sangat efektif bila dilakukan dengan
pendekatan yang tepat, misalnya komunikasi massa baik langsung maupun tidak
langsung (melalui media).
3) Motivasi
Proses komunikasi yang dilakukan secara persuasif dan argumentatif dapat
berfumgsi sebagai penggerak semangat, pendorong bagi seseorang untuk melakukan
sesuatu yang diinginkan oleh komunikator.
4) Perdebatan dan diskusi
Suatu permasalahan yang masih kontroversial dalam hubungan dengan masalah-
masalah publik dapat dibahas dan diselesaikan dengan menggunakan komunikasi
yang intens baik melalui debat maupun diskusi.
5) Pendidikan
Proses pengalihan (transformasi) ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentuk
ketrampilan dan kemahiran dapat dilakukan melalui komunikasi yang baik dan
efektif.
6) Memajukan kehidupan
Contoh dari fungsi omunikasi ini adalah menyebarkan kebudayaan dan seni
dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, membuat booklet dan sebagainya
yang berisi tentang bagaimana hidup sehat, membangun imajinasi dan mendorong
kreatifitas.
7) Hiburan
Dunia entertaintment telah banyak muncul dari produk komunikasi (menyanyi,
drama, sastra, seni, dan lain-lain)
8) Integrasi
Adanya kesempatan untuk memperoleh berbagai informasi dan pesan yang
diperlukan dapat mempengaruhi seseorang dalam bersikap, berperilaku, dan berpola
pikir serta sebagai sarana untuk menghargai dan memahami pandangan orang lain
dapat diperoleh dari komunikasi yang dilakukan.
3. Jenis-jenis Komunikasi
Jenis komunikasi sebagaimana disampaikan oleh Widjaja (2000) dibedakan
menjadi lima macam :
1) Komunikasi Tertulis
Komunikais tertulis adalah komunikasi yang disampaikan secara tertulis,
baik dengan tulisan manusia maupun tulisan dari media. Dalam konteks
komunikasi keperawatan, komunikasi jenis ini dapat berupa catatan
perkembangan pasien, catatan medis, catatan atau laporan perawatan, dan
catatan penting lainnya.
2) Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan secara lisan.
Komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak
langsung. Menurut Perry & Potter (1985), dalam penggunaan komunikasi
verbal yang perlu diperhatikan adalah :
Denotative dan konotative meaning (kemaknaan kata, bahasa yang
digunakan)
Vocabulary (perbendaharaan kata)
Pacing (kecepatan berbicara)
Innovation (nada suara)
Clarity and brevity (kejelasan dan keringkasan)
Timing dan relevance (waktu dan kesesuaian)
3) Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang terjadi dengan
menggunakan mimic atau bahasa tubuh, pantonim, dan atau bahasa isyarat.
Dimbley dan Burton (1992) sebagaimana yang dikutip Roger B. Ellis dkk,
mengatakan bahwa bahasa tubuh mempunyai beberapa unsure, antara lain :
Gerak tubuh
Ekspresi wajah
Pandangan
Postur tubuh
Jarak tubuh dan kedekatan
Sentuhan
Pakaian
4) Komunikasi Satu Arah
Komunikasi ini biasanya bersifat koersif, yang dapat berupa perintah,
instruksi, dan bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi.
5) Komunikasi Dua Arah
Komunikasi yang memungkinkan bahkan harus ada proses feedback,
biasanya bersifat informatif dan atau persuasif.
4. Implikasi asuhan keparawatan
1. Menilai keyakinan pribadi dari orang-orang dari budaya yang berbeda
2. Menilai variabel komunikasi dari perspektif budaya
3.Rencana perawatan berdasarkan kebutuhan dikomunikasikan dan latar belakang budaya
4. Memodifikasi pendekatan komunikasi untuk memenuhi kebutuhan budaya
5.Memahami bahwa penghormatan terhadap klien dan dikomunikasikan kebutuhan
merupakan pusat hubungan terapeutic
6. Berkomunikasi secara tidak mengancam
7. Gunakan teknik validasi dalam komunikasi
8. Menjadi perhatian dari keengganan untuk berbicara ketika subjek melibatkan hal-hal
seksual
9. Mengadopsi pendekatan khusus ketika klien berbicara bahasa yang berbeda
10. Gunakan interpreter untuk meningkatkan komunikasi

B. RUANG
Ruang pribadi adalah daerah yang mengelilingi tubuh seseorang, termasuk ruang-ruang
dan benda-benda yang berada di sekitar ruang tersebut. Ruang pribadi adalah perpanjangan dari
tubuh dan juga di kenal sebagai anggota tubuh luar dan anggota bagian dalam yang mengacu
pada kondisi kesadaran pribadi seseorang (Haber, Hoskins, Leach & Sideleau, 1992;
Sommer,1969).
Perilaku spasial merupakan pertimbangan penting dalam mengukur jarak dalam
hubungan. Karena perilaku spasial biasanya dinilai tidak spontan dan tidak disengaja, orang
biasanya lebih cenderung mempercayai keakuratan tindakan bukan kata-kata sebagai refleksi
dari perasaan yang sebenarnya. Meskipun sebagian besar perilaku spasial yang spontan dan tidak
disengaja, komunikasi dalam domain ini dapat dikelola untuk mempromosikan tayangan yang
menguntungkan dan yang diinginkan. Sebagai contoh, perawat dapat memilih untuk berdiri saat
menyapa klien untuk menunjukkan rasa hormat.
Untuk memahami perilaku manusia, kita harus memahami sesuatu tentang sifat sistem
reseptor kami dan bagaimana informasi yang diterima oleh sistem ini dimodifikasi oleh budaya.
karena perilaku spasial merupakan respon terhadap simulasi sensorik dalam lingkungan internal
dan eksternal, fenomena ruang hanya dapat dipahami sebagai bagian integral dari sistem
sensorik, yaitu, penglihatan, suara, sentuhan dan bau. Perilaku spasial mencakup berbagai
perilaku, termasuk kedekatan dengan orang lain, benda-benda di lingkungan, dan gerakan.

Persepsi Ruang
Persepsi ruang dibagi menjadi 2 kategori :
1. Reseptor Jarak
Hal ini bersangkutan dan fokus pada pemeriksaan objek jarak. Sensor reseptor untuk
jarak diantaranya mata, telinga, dan hidung.
Reseptor jarak diantaranya untuk melihat, mendengar, dan membau. Yang harus ada dan
dipahami pada diri perawat adalah hubungan antara penglihatan, sentuhan dan pembauan
dan bagaimana reaksinya.

Persepsi penglihatan dan pendengaran


Reseptor Jarak
Persepsi Pembauan
2. Reseptor Langsung
Digunakan untuk memeriksa tubuh pada bagian luar. Sensor reseptor digunakan untuk
memeriksa tubuh bagian luar diantaranya tekanan, yang mana sensasinya diterima dari
kulit membran.
Reseptor langsung menangani tentang tubuh bagian luar dan diantaranya stimulus yang
diterima oleh jalan membrane kulit.
Kedua klasifikasi dapat dipecah bahkan lebih jauh untuk memfasilitasi pemahaman
perawat dari fenomena ruang. Misalnya, kulit adalah organ utama sentuhan dan sensitif
terhadap keuntungan panas dan kehilangan panas-panas radiasi baik dan dilakukan
terdeteksi oleh kulit. Oleh karena itu kulit harus dianggap baik sebagai langsung dan
reseptor jarak.

Membran kulit
Reseptor Langsung

SPASIAL PERILAKU
Spasial perilaku sering digambarkan dalam literature keperawatan dalam kaitannya dengan
kebutuhan umum untuk kewilayahan (Allekian, 1973; Davidhizar, 1988; Hayter, 1981;
Hedlund & Jeffrey, 1992; Oland, 1978; Reakes, 1993).
Kedekatan Orang Lain
Budaya Perilaku
Objek dalam Lingkungan

C. ORGANISASI SOSIAL
Organisasi Sosial sebagai Sistem

Organisasi sosial adalah struktur dalam berbagai macam kelompok yang terdiri dari
keluarga, agama, etnik, ras, kekerabatan, keturunan,kesukuan, dan kelompok lain. Suatu
kelompok tergantung oleh orang orang tertentu dan lebih dipengaruhi oleh perubahan
anggota daripada sistem lain.

Organisasi sosial yang disusun dalam berbagai kelompok, termasuk keluarga, agama
klan kekerabatan etnis ras suku dan kelompok kepentingan khusus lainnya. Kelompok
tergantung pada orang-orang tertentu dan lebih dipengaruhi oleh perubahan anggota
daripada sistem lain. Dalam kebanyakan kelompok, dengan pengecualian dari kelompok
ras dan etnics, anggota bisa datang dan pergi. sehingga informasi dan disintegrasi
kelompok yang lebih mungkin terjadi selama hidup anggota ini daripada informasi dan
disintegrasi sistem lain.

Kelompok Keluarga

Satu kelompok yang menjadi perhatian penting bagi perawat ketika bekerja dengan
orang-orang transculturally adalah keluarga. Terlepas dari latar belakang budaya,
keluarga dapat didefinisikan sebagai unit sosial yang berinteraksi dengan masyarakat
luas. Diciplin ekonomi dapat mendefinisikan keluarga dalam hal bagaimana bekerja
sama untuk memenuhi kebutuhan. Sistem keluarga yang paling dominan di Amerika
adalah keluarga inti yang didefinisikan sebagai kelompok yang terdiri dari orang tua
(atau orangtua) dan anak-anak nonadult mereka yang tinggal di rumah tunggal (Farber,
1973; robisco & scott, 1969)..

1. Tipe struktur keluarga terdiri dari


- KeluaragaI inti Tradisional
- Keluarga Inti Kedua
- Keluarga Besar
- Keluarga Alternative
- Keluarga Satu Orang Tua
- Keluarga Campuran
2. Karakteristik Sistem Keluarga
Menurut teori sistem umum, sistem adalah sekelompok bagian yang saling berhubungan
dari unit yang dari keseluruhan. Ketika teori-teori sistem umum diterapkan pada
keluarga, anggota keluarga individu unit-unit yang membentuk sistem keluarga
teridentifikasi. Ini unit seni bertindak sebagai satu atau lebih sub sistem dalam sistem
yang lebih besar, dalam sistem keluarga subsistem mengacu pada cara yang anggotanya
menyesuaikan diri dengan satu sama lain,
- Keluarga sebagai Sistem Organisasi

Sebuah keterkaitan yang erat ada antara fungtioning psikososial dari keluarga
sebagai kelompok Keluarga dikonseptualisasikan sebagai suatu sistem perilaku dengan
properti yang unik yang melekat dan adaptasi emosional anggota keluarga individu. ,
untuk mempelajari keluarga dari perspektif budaya, kita harus memahami karakteristik
dasar dari sistem keluarga sebagai klien atau keluarga sebagai lingkungan, oleh karena
itu proses keperawatan yang digunakan dalam keluarga keperawatan adalah sama
dengan yang digunakan individu, yaitu penilaian, diagnosis keperawatan, perencanaan,
intervensi, dan evaluasi, menurut friedman (1986), perbedaan hanya bisa dibedakan
adalah bahwa kedua individu dan erat untuk pendekatan keluarga untuk proses
keperawatan , termasuk keyakinan bahwa semua individu harus dilihat dalam konteks
keluarga mereka, daripada konteks keluarga, dibandingkan dengan dampak keluarga
pada individu, dan individu yang berdampak pada keluarga

- Unit Kebebasan
Semua sistem unit dasar yang membuat fungsi mungkin, dalam struktur dari sistem
keluarga, unit dasar saling adalah individu bara keluarga, karena dengan sistem terbuka,
misalnya, ketika salah satu anggota keluarga menjadi fisik atau emosional sakit, seluruh
sistem keluarga berubah dalam beberapa cara. Perubahan tambahan dalam sistem
keluarga terjadi karena perubahan komposisi keanggotaan keluarga sebagai peristiwa
hasil af seperti kelahiran, perceraian, kematian, rawat inap, tinggal di rumah untuk
kuliah, atau pernikahan, semua variabel, baik positif maupun negatif, dapat membawa
tentang gangguan dan ketidakseimbangan sistem keluarga. Semua sistem keluarga
memiliki karakteristik dinamis yang harus digunakan ketika gangguan atau
ketidakseimbangan terjadi jika keluarga itu harus diizinkan untuk kembali ke
ekuilibrium sebagai materi, energi, dan informasi yang dipertukarkan (Lewis, 1979)

- Lingkungan

Lingkungan terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang mengontrol
arah pertumbuhan dari sistem keluarga, lingkungan internal yang mengontrol arah
pertumbuhan dari sistem keluarga.

Lingkungan internal melibatkan faktor sosial dan fisik dalam batas-batas keluarga,
kualitas Wich tercermin oleh faktor-faktor seperti hubungan suami istri ,Lokasi
kekuasaan ,kedekatan anggota keluarga, Komunikasi ,masalah kemampuan
memecahkan, ekspresi bebas dari perasaan, kemampuan untuk menangani kerugian ,
nilai-nilai keluarga tingkat keintiman dan ,otonomi anggota keluarga.

Dalam sistem keluarga, lingkungan, eksternal melibatkan luar dunia fisik dan sosial dari
keluarga, gereja kita seperti, tetangga, keluarga, sekolah, teman, pekerjaan, sistem
perawatan kesehatan, sistem politik, dan rekreasi

- Batas
Dalam sistem keluarga "batas" adalah garis imajiner atau wilayah demarkasi yang
membuat sistem keluarga yang terpisah dan unik dari lingkungan eksternalnya. Seperti
semua sistem terbuka, energi, dalam dari informasi, bahan yang baik, dan menyatakan
perasaan, melewati di antara anggota keluarga dan lingkungan eksternal. Keterbukaan
dan kedekatan dalam sistem keluarga diatur oleh tingkat informasi atau energi yang
dipertukarkan dan sifat batas. Informasi yang masuk ke dalam sistem keluarga
menyediakan keluarga dengan informasi tentang lingkungan dan tentang fungsi
keluarga.
3. Komunikasi dalam Sistem Keluarga
Interaksi verbal dan non verbal yang di antara anggota keluarga disebut komunikasi.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap pola anggota keluarga komunikasi meliputi :
(1) pola anggota mengakui pesan satu sama lain verbal dan nonverbal
(2) tingkat tanggung jawab yang diambil oleh setiap anggota untuk mengekspresikan
perasaan individu, pikiran, dan reaksi dalam cara yang konstruktif
(3) sejauh mana keluarga mendorong pertukaran yang jelas kata-kata
(4) sejauh mana anggota keluarga yang diizinkan untuk berbicara untuk diri mereka
sendiri
(5) pola bicara spontan.

Peran Keluarga

Peran adalah peran timbal balik dan pelengkap yang diambil oleh anggota keluarga
lainnya. Kesetimbangan Keluarga tergantung pada peran baik dalam keluarga yang
seimbang dan timbal-balik (Duvall, 1977; Friedman, 1986; Robischon & Scott, 1969).

Cara di mana anggota keluarga mengasumsikan peran tertentu dipengaruhi oleh berbagai
faktor, termasuk temperamen, tinggi, berat badan, jenis kelamin, urutan kelahiran, usia. ,
untuk mempelajari keluarga dari perspektif budaya, kita harus memahami
karakteristik dasar dari sistem keluarga sebagai klien atau keluarga sebagai
lingkungan, oleh karena itu proses keperawatan yang digunakan dalam keluarga
keperawatan adalah sama dengan yang digunakan individu, yaitu penilaian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, intervensi, dan evaluasi, menurut friedman
(1986), perbedaan hanya bisa dibedakan adalah bahwa kedua individu dan erat
untuk pendekatan keluarga untuk proses keperawatan , termasuk keyakinan
bahwa semua individu harus dilihat dalam konteks keluarga mereka, daripada
konteks keluarga, dibandingkan dengan dampak keluarga pada individu, dan
individu yang berdampak pada keluarga.

4. Organisasi Keluarga
memahami organisasi keluarga, penting bagi perawat untuk mengingat bahwa penataan
fungsi dan tujuan harus diperhatikan. Hal ini juga penting bagi perawat untuk mengingat
bahwa kebanyakan keluarga yang dinamis, tanpa henti beradaptasi, dan terus
berkembang baik dalam struktur dan fungsi. Kemampuan fungsional dari sebuah
keluarga sebagian bergantung pada kebutuhan individu dan keinginan anggota. Jika
perawat tidak dapat membantu anggota keluarga dalam memenuhi kebutuhan dalam
struktur keluarga, nyeri dapat dirasakan dan kebingungan mungkin ada. memahami
organisasi keluarga, penting bagi perawat untuk mengingat bahwa penataan fungsi dan
tujuan harus diperhatikan.

Kelompok Agama

Agama adalah fenomena sosial yang mengaplikasi sebuah hubungan interaksi dengan
unit sosial yang membentuk masyarakat. Tanpa memperhatikan pengertian agama,
seorang sosiolog berpendapat bahwa perbedaan jenis kelompok berdasarkan agama.

Implikasi Asuhan Keperawatan

Jehovans witness

Ada beberapa implikasi untuk perawatan dari perawat yang memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan budaya untuk saksi Jehoyah itu. Perhatian penting bagi
perawat adalah bahwa saksi jehoyah itu menentang homolog transfusi darah (darah yang
diperoleh dari bank darah atau melalui donasi).

Seventh day Adventis

Untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan budaya untuk Advent hari
ketujuh, perawat harus memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang doktrin agama
dari gereja Advent hari ketujuh.
Sebuah Advent hari ketujuh dapat menolak intervensi bedah pada hari Jumat malam
atau Sabtu pagi atau sore karena klien bisa menafsirkan seperti intervensi sebagai dalam
konflik langsung dengan doktrin agama. Ini klien yang sama juga dapat menolak
intervensi medis lainnya yang biasanya mungkin terjadi pada saat-saat, seperti terapi
pernapasan atau fisik.

Perawat dan manajer perawat juga harus menyadari bahwa WHI rekan adalah
Advent hari ketujuh dapat menolak untuk menerima tugas pada malam Jumat atau Sabtu
siang hari, karena hari Sabat dimulai pada Jumat di senja dan meluas sampai Sabtu pada
sore hari. Penting bagi perawat yang merupakan Seventh Day Advents untuk
memastikan pada saat kerja apakah bekerja pada malam Jumat atau Sabtu siang hari
adalah persyaratan pekerjaan. Di sisi lain, juga penting bagi manajer perawat untuk
mencakup staf dalam membuat kebijakan diskriminatif dalam hal ini. Inklusi staf dalam
pembuatan kebijakan dapat berfungsi untuk meminimalkan kesulitan implementasi.
Kelompok Etnik Hubungan Keluarga

1. Arab Amerika

Untuk beberapa orang Amerika Arab afiliasi dengan keluarga diperlukan jika individu
adalah untuk mengatasi memuaskan dengan peristiwa stres atau krisis kehidupan
(Meleis & Sorrell, 1981). Beberapa keluarga Arab Amerika yang berorientasi ke masa
kini dan mungkin percaya bahwa perencanaan ke depan mungkin akan menentang
kehendak Allah. The "efisien, waktu-sadar" cara di mana Amerika melakukan bisnis
bervariasi. Jauh dari apa yang dapat ditafsirkan sebagai Gaya kasual Arab (Meleis &
LaFever, 1984). Dengan klien Arab Amerika, seperti dengan klien dari kelompok
budaya lain, perawat harus individualize perawatan daripada menyediakan perawatan
berdasarkan stereotip budaya.

2. Natif Amerika
Keluarga asli Amerika terdiri dari sering anggota keluarga besar yang mungkin
mencakup beberapa rumah tangga. Melalui upacara berbagai agama lainnya
Keluarga natif Amerika terdiri dari sejumlah anggota keluarga yang mencakup beberapa
rumah tangga.di beberapa suku Asli Amerika kakek dipandang sebagai pemimpin, dan
bertanggung jawab untuk perkembangan individu dalam keluarga.
Yang terpenting untuk perawat adalah memperhatikan beberapa suku asli amerika yang
cenderung mempunyai cakupan yang besar pada perluassan keluarga sebagai sebuah
unit dalam pemikiran,ide aga dapt asuhan Keperaawatan yang sesuai.

3. Hmoung
Hmoung adalah keturunan Asia dan kelompok etnik budaya penduduk asli yang tinggal
dataran tinggi Laos. Banyak Hmoung tinggal di Amerika dan meninggalakan daerah
asal (Vietnam)

Etnik Hmong terutama kelompok budaya lisan, menyiratkan bahwa beberapa etnik
Hmong tidak pernah belajar membaca etnik Hmong atau bahasa lainnya (shadick, 1993).
Pada 1950-an misionaris Perancis diperkenalkan kepada etnik Hmong bentuk etnik
Hmong tertulis, yang isbased pada alfabet Romawi (shadick, 1993). Ada variasi dialektis
utama dalam bahasa etnik Hmong lisan, yang meliputi hmoob dawb (putih etnik
Hmong) dan hmoob nusuab (blue etnik Hmong) (Dunnigan, 1986). Menurut Catlin
(1985), etnik Hmong dituturkan menggunakan salah satu dari delapan ton. Untuk
beberapa etnik Hmong, kata lisan memiliki arti yang lebih besar dan kekuasaan daripada
kata-kata tertulis (shadick, 1993). Beberapa etnik Hmong mempertimbangkan kata yang
diucapkan menjadi alat utama dan mekanisme untuk menyampaikan tradisi, ritual, dan
informasi.. Jadi yang terpenting untuk perawat jika mempunyai klien penduduk Hmoung
harus menggunakan asuhan berupa penjelasan secara lisan yang tepat.

Implikasi dari Asuhan Keperawatan

Apakah keluarga dipandang sebagai lingkungan atau sebagai klien, adalah penting untuk
menggabungkan konsep budaya ketika mengembangkan rencana keperawatan perawatan
proses keperawatan digunakan terlepas dari apakah keluarga dipandang sebagai
lingkungan atau sebagai klien. Para delineations atau perbedaan yang terjadi dalam
proses keperawatan adalah hasil dari variabel budaya dan keyakinan yang erat dengan
variabel etnis atau budaya tertentu dan keyakinan yang erat dengan kelompok etnis atau
budaya tertentu. Oleh karena itu penting bahwa perawat menggabungkan keyakinan
budaya dan keprihatinan bersama oleh anggota keluarga ke dalam rencana perawatan

Ketika keluarga dipandang sebagai lingkungan, adalah sangat penting bagi perawat
untuk menyadari bahwa anggota keluarga lain juga mungkin perlu intervensi. Sebagai
contoh, ketika seorang anak dirawat di rumah sakit, orang tua mungkin merasa cemas
dan stres, karena itu, intervensi dengan mereka adalah sama pentingnya dengan
intervensi dengan anak dirawat di rumah sakit.
Ketika keluarga dipandang sebagai klien, penting untuk menilai faktor-faktor penting
yang erat dengan struktur keluarga dan organisasi. Sebagai contoh, jika klien hipertensi
yang dirawat di unit rumah sakit, sangat penting bahwa perawat menilai beberapa faktor
yang berhubungan dengan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai