01
Jurnal Universitas Negeri Medan Mei 2015
ABSTRACT
Only companies that are able to produce goods or services of world-class quality that can
compete in a global market where the company has the ability to realize the nature of the food
product has a safe, healthy and beneficial to consumers. Therefore we did a mini research to find
out what materials substances that are harmful to the health of consumers, and food products
and beverages that use any hazardous substances. And also to improve public health by
preventing or reducing the cases of poisoning and diseases through food and drink. Identify the
problem formulation set forth in this study is, how to approach the Attribute Control Chart (p-
chart) can provide a solution to the problems that the composition of its products banned its use
for consumption. Using of additional material that is not appropriate are: (1) Dyes dangerous
(rhodamine B. methanyl yellow and amaranth) which is found primarily in the product syrup,
lemonade, crackers, bread, order / jellies, cakes moist, snack foods (fried plantains , tofu, fried
chicken and cendol). From a number of examples examined were found 19.02% using dye
banned; (2) a special artificial sweetener for diet (cyclamate and saccharin) that is used for
street food. A total of 61.28% of the sample street food is checked using artificial sweeteners for
example syrup; (3) Formalin to preserve noodles, sausage .; and (4) Borax for manufacture of
crackers, nudget.
Hanya perusahaan yang mampu menghasilkan barang atau jasa berkualitas kelas dunia
yang dapat bersaing di pasar global di mana perusahaan memiliki kemampuan untuk
mewujudkan sifat dari produk makanan yang aman, sehat dan menguntungkan konsumen. Oleh
karena itu kami melakukan penelitian mini untuk mengetahui apa substansi bahan yang
berbahaya bagi kesehatan konsumen, dan produk makanan dan minuman yang menggunakan
bahan berbahaya apapun. Dan juga untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mencegah
atau mengurangi kasus keracunan dan penyakit melalui makanan dan minuman. Mengidentifikasi
rumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah, bagaimana pendekatan Peta
Kontrol Atribut (p-chart) dapat memberikan solusi untuk masalah-masalah yang komposisi
produknya dilarang penggunaannya untuk konsumsi. Menggunakan bahan tambahan yang tidak
tepat adalah: (1) Pewarna berbahaya (rhodamin B. methanyl yellow dan bayam) yang ditemukan
terutama di sirup produk, limun, kerupuk, roti, order / jeli, kue basah, makanan ringan (goreng
pisang, tahu, ayam goreng dan cendol). Dari sejumlah contoh diperiksa ditemukan 19,02%
menggunakan pewarna yang dilarang; (2) pemanis buatan khusus untuk diet (siklamat dan
sakarin) yang digunakan untuk makanan . Sebanyak 61,28% dari makanan sampel diperiksa
menggunakan pemanis buatan misalnya sirup; (3) Formalin untuk mengawetkan mie, sosis.; dan
(4) Borax untuk pembuatan kerupuk, nudget.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Tabel.1 Data pengamatan jumlah produk dan jumlah cacat untuk produk makanan dan minuman
= 0.2531 (1 )
0.2531 (1 = + 3
0.2531)
+3
32
= 0.235 (1
0.235)
0.544764 = 0.235 + 3
32
=
Keempat, menghitung nilai LCL dari data. 0.519427
(1 )
= 3
Ketiga, menghitung nilai LCL dari data.
= (1 )
0.2531
= 3
0.2531 (1
3 0.2531)
32
= 0.03856 = 0.235 3
0.235 (1
=0
0.235)
32
= 0.04943 = 0
Berdasarkan data yang diperoleh hasil nya
memiliki kesamaan. Langkah-langkah Perhitungan manual yang dilakukan
melakukan revisi dari data produk menggunakan rumus center line, UCL, dan
makanan dan minuman pada Supermarket LCL hanya sedikit berbeda dengan
Irian cab. Aksara. Pertama, menghiung perhitungan melalui SPSS versi 21.
nilai garis pusat (center line).
32
HA DAN
SIL PEMBAHASAN
=1
= Pembuatan Peta Kendali p (p-chart)
Peta kendali digunakan untuk
165 12 12 141
= = memonitor aktivitas dari suatu proses yang
640 20 20
sedang berlangsung dengan menggunakan
600 metode grafis. Sehingga dapat diketahui
= 0.235 apakah proses tersebut berada dalam batas
kendali statistik atau tidak. Peta kendali yang
Lower center line dan Upper Center Line
sesuai dengan data yang telah diperoleh adalah berturut-turut sebesar 0 dan 0.55.
adalah peta kendali p. Peta kendali Karena titik sampel ke-17 dan ke-29 berada
digunakan untuk mengukur banyaknya diluar lower central limit dan upper central
ketidaksesuaian (specific point) untuk suatu limit maka dapat disimpulkan bahwa data
sampel dalam setiap observasi pengamatan. adalah tidakseragam. Sehingga perlu
Berdasarkan perhitungan Peta kendali p dilakukan perbaikan atau revisi pada peta p
maka diperoleh nilai Central Line dari tersebut.
proses cetak adalah sebesar 0.26. Sedangkan
Revisi Peta Kendali p dilakukan sehingga tidak ada satupun data yang keluar
dengan cara menghilangkan data yang telah dari batas control.
diketahui berada di luar batas kontrol,
Gambar.4 Peta Pengendali Proporsi Kesalahan (p-chart) Setelah Revisi
Wignjosoebtoto, Sritomo.(2006).Pengantar
Teknik & Manajemen Industri.Guna
Widya.Surabaya.