Di Susun Oleh :
Dosen Pembimbing :
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
Minimal dapat memenuhi tingkat likuiditas, rentabilitas dan
solvabilitas yang baik.
2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan manajemen permodalan bank
syariah?
b. Apa fungsi modal bank?
c. Darimana sumber-sumber permodalan bank syariah?
d. Bagaimana cara menghitung kecukupan modal bank
syariah?
e. Bagaimana penerapan CAR untuk perbankan Indonesia?
f. Bagaimana aktiva tertimbang menurut resiko bank
syariah ?
g. Bagaimana kualitas aktiva produktif bank syariah ?
3. Tujuan Masalah
a. Mengetahui pengertian permodalan bank syariah
b. Mengetahui fungsi modal bank
c. Mengetahui sumber-sumber permodalan bank syariah
d. Mengetahui perhitungan kecukupan modal bank syariah
e. Mengetahui penerapan CAR untuk perbankan Indonesia
f. Mengetahui aktiva tertimbang menurut resiko bank syariah
g. Mengetahui kualitas aktiva produkti bank syariah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menempatkan modalnya pada bank dengan harapan
memperoleh hasil keuntungan dimasa yang akan datang.2
a) Fungsi operasional
b) Fungsi perlindungan
c) Fungsi pengaturan.
4
d) Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat mengenai
kemampuan bank memenuhi kewajibannya yang telah
jatuh tempo dan memberi keyakinan mengenai kelanjutan
operasi bank meskipun terjadi kerugian.
5
C. Sumber-sumber Permodalan Bank Syariah
6
saham. Sehingga dapat dijadikan sumber modal untuk
sementara waktu
7
Tingkat kecukupan modal ini dapat diukur dengan cara (1)
membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga dan (2)
membandingkan modal dengan aktiva beresiko.9
Modal danCadangan
=10
Giro+ Deposito+Tabungan
10 Ibid
8
Serikat, Kanada, negara-negara Eropa Barat dan Jepang.
Kesepakatan tentang ketentuan permodalan itu dicapai pada
tahun 1988, dengan menetapkan CAR, yaitu ratio minimum yang
mendasarkan kepada perbandingan antara modal dengan aktiva
beresiko.
11 Ibid
9
Pada dasarnya setiap bank akan selalu berusaha untuk
meningkatkan jumlah dana sendiri, selain untuk memenuhi
kewajiban menyediakan modal minimum (CAR = Capital
Adequacy Ratio) juga untuk memperkuat kemampuan ekspansi
dan bersaing. Kemampuan setiap bank untuk meningkatkan
modal akan tercermin dari besarnya CAR bank tersebut. Hal ini
merupakan salah satu ukuran tingkat kemampuan dan kesehatan
suatu bank, yang akhirnya akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap suatu bank (baik di dalam maupun di luar
negeri).12
b) Agio saham, yaitu selisih lebih dari harga saham dengan nilai
nominal saham.
10
f) Laba ditahan, yaitu saldo laba bersih setelah pajak yang oleh
RUPS diputuskan untuk tidak dibagikan.
g) Laba tahun lalu, yaitu laba bersih tahun lalu setelah pajak,
yang belum ditetapkan penggunaanya oleh RUPS.
Jika kita amati lebih detail lagi, dari modal inti yang berupa;
modal setor, agio saham, modal sumbangan, cadangan umum,
cadangan tujuan, laba ditahan, laba tahun lalu, laba tahun
berjalan, bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan
keuangannya dikonsolidasikan, yaitu modal inti anak perusahaan
setelah dikompensasikan dengan penyertaan bank pada anak
perusahaan tersebut, Maka jika dalam pembukuan bank terdapat
goodwill, maka jumlah modal inti harus dikurangkan dengan nilai
goodwill tersebut. Itu artinya, Bank syariah dapat mengikuti
sepenuhnya pengkategorian unsur-unsur tersebut di atas sebagai
modal inti, karena tidak ada hal-hal yang bertentangan dengan
prinsp-prinsp syariah.
11
Sementara jika kita melihat dari modal pelengkap yang terdiri
atas:
12
seperti ciri-ciri atau syarat-syarat yang diharuskan dalam
ketentuan tersebut.13
13
maka akan ada kemungkinan pula modalnya akan terkikis
sedikit demi sedikit.
4. Struktur deposito
14
7. Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka
pendek maupun jangka panjang.
15
Aktiva yang didanai oleh rekening bagi hasil (Profit and loss
Sharing Investment Account) yaitu mudharabah (baik
General Investment Account/mudharabah mutlaqah yang
tercatat pada neraca/on balance sheet maupun Restricted
Investment Account/mudharabah muqayyadah yang
dicatat pada rekening administratif/off balance sheet).
1. Aktiva yang dibiaya oleh modal bank sendiri dan / atau dana
pinjaman (wadiah, card dan sejenisnya) adalah 100 %.
16
aktiva produktif berdasarkan kriteria tertentu. Aktiva diartikan
sebagai jasa yang akan datang dalam bentuk uang atau jasa
mendatang yang dapat ditukarkan menjadi uang (kecuali jasa-
jasa yang timbul dari kontrak yang belum dijalankan kedua belah
pihak secara sebanding) yang didalamnya terkandung
kepentingan yang bermanfaat yang dijamin menurut hukum atau
keadilan bagi orang atau sekelompok orang tertentu. Aktiva juga
diartikan sebagai manfaat ekonomi yang sangat mungkin
diperoleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu pada masa
mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu
17
Kualitas piutang penjualan (murabahah) dan sewa (ijarah)
didasarkan pada kemampuan membayar, kondisi keuangan dan
prospek usaha. Demikian juga kualitas investasi pada
musyarakah dan mudharabah dapat di dasarkan atas tingkat
kesesuaian antara realisasi bagi hasil dengan proyeksinya,
kondisi keuangan dan prospek usaha.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
19
diukur dengan cara membandingkan modal dengan dana-dana
pihak ketiga danmembandingkan modal dengan aktiva berisiko.
20
DAFTAR PUSTAKA
21