Anda di halaman 1dari 8

Pelindung hidung dan mulut

Ditempat- tempat tertentu dari bagian bengkel, udara sering dikotori terutama akibat
kimiawi, akibat gas yang terjadi, akibat semprotan cairan, akibat debu dan partikel lainnya
yang lebih kecil. Misalnya pengotoran pada pernafasan akibat debu kasar dari gerinda, kabut
dari proses pengecatan, asap yang timbul ketika pahat sedang digerinda dan asap ketika
mengelas adalah salah satu contoh pengotoran udara yang terjadi. Pemakaian alat pelindung
pernafasan ditentukan oleh jenis bahaya pengotoran udara.
a. Penahan debu
Penahan debu memberi perlindungan pernafasan dari debu, debu metalik yang kasar atau
partikel lainnya yang bercampur dengan udara. Yakinlah bahwa pemakaian pelindung ini
sudah rapat betul, sehingga udara yang dihirup melalui saringan (filter).

b. Saringan Cartridge
Pemakaian saringan cartridge bila jalannya pernafasan mendapat pengotoran dari embun
cairan berracun yang berukuran 0,5 mikron. Saringan cartridge diberi tanda oleh pabrik guna
menerangkan kegunaannya. Bila terasa pernafasan sangat sesak segera saringan diganti.
Yakinlah bahwa melekatnya alat ini pada bagian kulit muka benar-benar melekat dengan
baik. Agar tidak meragukan cobalah dengan melekatkan lembaran kertas atau ditutup telapak
tangan pada lubang udara, kemudian dihirup. Jika penghirupan terasa sesak, berarti tidak ada
kebocoran, ini menunjukkan perlekatan pada bagian kulit muka baik.
Alat Pelindung Badan

2.1. Apron (Celemek)

Apron atau sering disebut dengan Celemek adalah alat pelindung tubuh dari percikan bahan
kimia dan suhu panas. Apron atau Celemek sering digunakan dalam proses persiapan bahan-
bahan kimia dalam produksi seperti Grease, Oli, Minyak dan Adhesive (perekat).

Sabuk Pengaman

Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada


ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib
mengenakan tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama talai
penganman ini dalah menjaga seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada
saat bekerja, misalnya saja kegiatan erection baja pada bangunan tower.

1. Rompi digunakan untuk melindungi badan. Selain itu, garis yang ada di rompi
schotlite juga merupakan tanda supaya pekerja terlihat di malam hari.

2. Sabuk Pengaman dan Harness adalah alat pelindung diri yang wajib
digunakan untuk pekerjaan pada ketinggian di atas 1,5 m. Tujuannya adalah
melindungi diri supaya tidak jatuh ke tanah apabila terpeleset.
Sabuk Keselamatan (Safety Belt) merupakan salah satu alat pelindung jatuh yang sering
digunakan pada pekerjaan di atas ketinggian. Alat pelindung ini memiliki fungsi yang sama
dengan full body harness, namun safety belt hanya diikatkan pada bagian pinggang pekerja saja
dan lanyard dikaitkan pada anchor. Penggunaan Saefty belt sebagai alat pelindung jatuh harus
mempertimbangkan bahwa sebaiknya safety belt tidak digunakan pada pekerjaan yang
memungkinkan pekerja dapat terjatuh dari ketinggian. Hal ini dikarenakan apabila pekerja
terjatuh, maka pekerja tersebut masih dapat mungkin mengalami cidera pada pinggang atau
tulang belakang walaupun pekerja tidak menyentuh permukaan tanah (pekerja tergantung).
Cidera ini disebabkan karena tekanan yang ditimbulkan dari safety belt yang dilingkarkan pada
pinggang pekerja. Untuk itu apabila potensi terjatuh sangat besar kemungkinannya terjadi, maka
langkah yang paling tepat dilakukan adalah menggunakan full body harness atau memasang
pagar pembatas jika ingin tetap menggunakan safety belt. Pemeriksaan Safety Belt Sebelum
digunakan safety belt wajib diperiksa kelayakannya, pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan
fisik yang meliputi pemeriksaan buckle, webbing, ring, dan informasi lain yang disyaratkan oleh
pabrik pembuat. Jangan pernah menggunakan safety belt jika kondisinya rusak atau webbing
telah berserabut atau koyak (aus). Buckle Periksa kondisi buckle apakah ada tanda-tanda
kerusakan seperti bengkok, retak, atau tidak dapat bergerak bebas karena karat. Periksa juga
pin pengunci apakah berfungsi dengan baik, tidak bengkok, dan dapat bergerak bebas. Jangan
gunakan apabila pin pengunci dapat melewati besi buckle. Pemeriksaan buckle safety belt
Webbing Jangan pernah menggunakan safety belt apabila terdapat tanda-tanda kerusakan
seperti robek, berserabut, terkoyak, teriris. Pemeriksaan Webbing Ring Ring berfungsi sebagai
pengait lanyard pada belt, pastikan kondisi ring tidak retak, bengkok, berkarat atau tanda-tanda
kerusakan lainnya. Jangan pernah memaksakan menggunakan ring yang sudah mengalami
kerusakan. Pemeriksaan Ring Label Informasi Informasi yang diberikan oleh pabrik pembuat
sangat penting untuk dipahami agar penggunaan safety belt sesuai dan aman digunakan.
Informasi tersbut meliputi : ukuran safety belt, tanggal pembuatan dan kadaluarsa, cara
penggunaan, berat beban yang diijinkan, dan informasi lain. Informasi ini dapat dilihat pada buku
panduan atau label yang tertera pada safety belt. Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada saat menggunakan safety belt sebagai alat elindung jatuh pada pekerjaan di atas
ketinggian. Sebelum menggunakan safety belt pastikan terlebih dahulu ukuran belt telah sesuai
dengan lingkar pinggang pekerja, gunakan safety belt pada pinggang bagian atas. Jangan
menggunakan belt terlalu rendah di pinggang (pelvic area

Original Artikel Di: http://www.darmawansaputra.com/2015/04/penggunaan-safety-belt.html

Pelampung

Fungsi pelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau dipermukaan air
agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan ( buoyancy ) pengguna
agar dapat berada pada posisi tenggelam ( negative buoyant ) atau melayang ( neutral buoyant )
di dalam ar.

Jenis pelampung terdiri dari jacket keselamatan ( life jacket ) , rompi keselamatan ( life vest )
rompi pengatur keterapungan ( buoyancy control device ).

1. Raincoat (Jas Hujan) ; Berfungsi untuk melindungi pekerja dari percikan air saat bekerja
(misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat). Terpapar air secara
langsung dan terus menerus dapat mengakibatkan timbulnya penyakit seperti infulensa
dan demam, yang pada akhirnya akan mengganggu optimalisasi pekerjaan dari pekerja
tersebut.

2. Lifevest (Pelampung) ; Alat ini wajib digunakan saat kita beraktivitas di wilayah
perairan/di atas air. Biasanya untuk menjangkau suatu lokasi tambang harus melewati
perairan dengan menggunakan alat transportasi. Alat ini harus selalu dikenakan untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan (alat transportasinya
karam/terbalik). Lifevest harus selalu rutin di periksa untuk mengecek daya ambang atau
daya apungnya.
3. Safety Harness (Tali Pengaman) ; Alat ini berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di
ketinggian. Alat ini wajib digunakan apabila bekerja pada ketinggian lebih dari 1,8 meter

4. Safety Belt (Sabuk Pengaman) ; Berfungsi sebagai alat pengaman ketika


menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lainnya yang serupa (mobil, alat berat,
pesawat, helikopter, dsb)

5. Safety Vest (Rompi Reflektor) ; Rompi ini diengkapi dengan iluminator, yaitu sebuah
bahan yang dapat berpendar jika terkena cahaya. Bahan berpendar ini akan
memudahkan dalam mengenali posisi pekerja ketika berada di kegelapan. Umumnya
didunia Pertambangan, operasional berlangsung selama 24 jam dimana kecenderungan
kecelakaan kerja terjadi dimalam hari. Hal ini biasanya disebabkan penerangan di area
tambang tidak begitu baik, sehingga seringkali pekerja yang berada didalam area
tambang tidak terlihat. Rompi reflektor ini menjadi penting untuk mencegah hal yang
tidak diinginkan seperti tertabrak/terlindas oleh kendaraan alat berat.

1.

2.
3.

4.
5.

Anda mungkin juga menyukai