PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE
IMAGING (MRI) SENDI LUTUT
(MENISCUS)
Meniskus adalah struktur
fibrokartilago yang terletak di antara sendi
tibiofemoral baik medial maupun lateral
yang berfungsi untuk mengurangi beban
sendi lutut dengan bertindak sebagai shock
absorber (3).
Meniskus medial merupakan struktur
berbentuk huruf C dengan ukuran radius
lebih luas dibanding dengan meniskus
lateral, dengan tanduk posterior lebih lebar
dibanding tanduk anterior.Seluruh permu-
kaan perifernya melekat dengan kuat pada
kapsul medial dan sepanjang ligament
koronaria pada tepi atas tulang tibia (1).
Meniskus lateral berbentuk lebih
sirkular, menutupi sampai 2/3 dari permu-
kaan sendi diatas tibial plateau. Tepi dalam
meniskus lateral, seperti halnya meniskus
medial, tipis, cekung, dan bebas
bergerak.Meniskus lateral berdiameter lebih
kecil, lebih tebal pada bagian perifer, lebih
lebar dan lebih mobile dibanding meniskus
medial (1).
Fungsi meniskus penting untuk
menunjang fungsi normal dari sendi
lutut.Meniskus bertindak sebagai pengisi
ruang sendi, mengkompensasi
ketidaksesuaian antara permukaan sendi pada
tulang femur dan tibia, sebagai load-bearing,
load-transmision dan shock
absorption.Meniskus mencegah kapsul dan
synovial saling berben-turan selama gerakan
flexi dan ekstensi.Meniskus dipercaya
memiliki fungsi lubri-kasi sendi, membantu
mendis-tribusikan cairan synovial ke seluruh
sendi dan memberikan nutrisi ke tulang
rawan sendi.Tidak diragukan bahwa
meniskus berkon-tribusi terhadap stabilitas
berbagai gerakan terutama sebagai penstabil
gerakan memutar. (2).Meniskus penting
dalam mengurangi tekanan pada tulang
rawan sendi; meniskus mencegah kerusakan
mekanik baik pada kondrosit dan matrix
ekstraselular (1).
Klasifikasi dari cedera meniskus
tergantung pada lokasi, ketebalan, dan
derajat stabilitas lutut yang
diakibatkan.Sobekan pada daerah perifer
yang tervaskularisasi disebut sebagai tear,
pada dua pertiga tengah sebagai white tear
dan pada bagian dalam yang avaskular
sebagai white-white tear. Berdasarkan keda-
laman sobekan, cedera diklasifikasikan seba-
gai partial (sebagian) atau full thickness
(total) (2).
MRI merupakan metode pencitraan dengan
tingkat akurasi tinggi untuk mendiagnosis
robekan meniskus (4).Secara garis besar,
sensitivitas dan spesifisitas MRI dalam
mendiagnosis robekan meniskus masing-
masing adalah 87% dan 79% (6). Sedangkan
menurut Yaqoob dkk (2) MRI memiliki
100% sensitifitas, 88.4% spesi-fisitas, 90%
positive predictive value, 100% negative
predictive value, dan 94.4% akurasi dalam
mendiagnosis cedera meniskus medial, dan
85.7% sensititfitas, 95% spesifisitas, 85.7%
positive predictive value, 95% negative
predictive value, dan 92.5% akurasi untuk
mendiagnosis cedera meniskus lateral.MRI
dinilai pada potongan sagital terlebih dahulu
dan kemudian pada potongan coronal karena
potongan sagital merupakan gambaran paling
berguna dalam mendiag-nosis robekan
meniskus. Pada satu studi, dilaporkan 97%
cedera medial dan 96% cedera lateral dari
meniskus dapat diiden-tifikasi pada MRI
potongan sagital (4). Kriteria MRI untuk
robekan meniskus meliputi dua hal: pertama,
kontak dari signal intrameniskal dengan
permukaan superior atau inferior dari
meniskus (atau dengan kedua
permukaannya), dan distorsi dari
penampakan normal meniskus (4). MRI
meniscus postoperativ adalah tergantung
evaluasi dari bentuk meniscus, kontur, dan
volume dan perubahan intrameniscal. (8)
Daftar Pustaka
1. Robert H, Miller III, Frederick M.
Knee Injuries. In: Canale S T, Beaty J
H. Campbells Operative
th
Orthopaedics 11 ed. Vol-4. St Louis:
Mosby-Year Book; 2007. p. 2417-
2430.3
2. Makris E, Hadidi P, Athanasiou K.
The Knee Meniscus: Structure-
function, pathophysiology, current
repair techniques, and prospect for
regeneration. NIH Public Access.
2011; 32(30): 7411-7431
3. Mezhov V, Teichtahl A, Strasser R, et
al. Meniscal Pathology The
Evidence for Treatment. Arthritis
Research & Therapy. 2014; 16:206
4. De Smet A. How I Diagnose
Meniscal Tears on Knee MRI.
AJR:199. 2012. p. 481-499
Dengan menggunakan teknik sagital
GRE fat sat di MRI 1.5 and 1.0 Tesla
parameter sebagai berikut : DESS, FS: (TR =
25TE = 9) Flip angle 35 atau (TR = 29 TE
= 20) Flip angle 15 sedangkan 0.5 Tesla
menggunakan parameter sebagai berikut :
FFE: TR = shortest TE = 27, Flip angle 25
Slab thickness: 100120mm (effective
thickness approx. 11.5mm) No. of
partitions: 64 Matrix: 512 dapat
menampilkan gambaran maksimal dari
meniscus. (7)
5. Yaqoob J, Alam M S, Khalid N.
Diagnostic accuracy of Magnetic
Resonance Imaging in assessment of
Meniscal and ACL tear: Correlation
with arthroscopy. Pak J Med Sci.
2015; vol-31. No. 2. p. 263-268
6. Lee C, Tan S, Alhabshi S. The
Accuracy of MRI in Comparison to
Arthroscopy in The Diagnosis of
Meniscal Tears in Patients with
Chronic Anterior Cruciate Ligament
Tears. The Royal Australian and New
Zealand College of Radiologis.
2012;R-0004:1-6
7. Moeller, MRI Parameters and
Positioning 2003; vol-512. p. 115
8. Nicolae V. Bolog Gustav Andreisek
Erika J. Ulbrich Springer
International Publishing Switzerland
2015; vol- 11. p. 90