4 - Bab I Pendahuluan
4 - Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
1
2
2011, Indonesia telah mengkonsumsi 10 kg plastik per kapita per tahun. Namun,
sejumlah besar konsumsi akan meningkatkan produk limbah plastik yang
menyebabkan masalah lingkungan. Penimbunan bukanlah pilihan yang cocok untuk
membuang limbah plastik karena laju degradasi yang lambat. Penggunaan insinerator
menghasilkan beberapa polutan ke udara, yang juga menyebabkan masalah
lingkungan. Oleh karena itu, daur ulang dan metode pemulihan telah dikembangkan
untuk meminimalkan dampak lingkungan dan mengurangi kerusakan yang
diakibatkan limbah plastik [4].
Karena sering terjadinya perubahan harga minyak bumi yang mempengaruhi
ekonomi dunia, meningkatkan ketertarikan dalam proses daur ulang yang berbeda
dalam hal konservasi energi. Dalam satu sisi limbah plastik memiliki energi
tersembunyi dengan konten yang sangat besar. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa energi yang sangat besar bisa didapat dengan daur ulang limbah plastik [5].
Pirolisis merupakan reaksi pemecahan termal dari rantai karbon polimer yang
mempunyai berat molekul besar pada kondisi bebas oksigen dan akan menghasilkan
molekul yang mempunyai berat molekul kecil. Pirolisis plastik adalah metode yang
ekonomis untuk mengatasi masalah limbah plastik dan untuk memproduksi bahan
bakar cair yang berkualitas sama dengan bahan bakar minyak bumi yang digunakan
pada umumnya. Bahan bakar yang di produksi dari proses ini tidak mengandung
sulfur karena tidak ada sulfur pada limbah plastik. Ini adalah sebuah keuntungan
dibandingkan dengan bahan bakar diesel konvensional karena kandungan sulfur
dapat membentuk SO2 setelah pembakaran. SO2 adalah polutan yang menyebabkan
pencemaran udara, yang mana dapat merusak kesehatan manusia [6].
Ada dua metode untuk pirolisis limbah plastik yaitu, termal dan katalitik.
Beberapa katalis padat dapat digunakan untuk degradasi katalitik yaitu molecular
sieve, alumina dan aluminosilikat, silika gel, karbon aktif, dan katalis FCC (Fluid
Catalytic Cracking). Silika gel, alumina dan aluminosilikat dapat dianggap asam
alami, karena dapat mentransfer proton untuk hidrokarbon yang bertindak sebagai
basa lemah [7]. Katalis terdiri dari asam Lewis dan Bronsted, yang menjadi faktor
penting pada aktivitas katalis dan selektifitas produk. Hal ini karena asam Bronsted
memainkan peran penambahan proton dan asam Lewis terlibat dalam hybride
abstraction yang menuntun reaksi dengan pola yang berbeda pada degradasi
hidrokarbon [8].
3