Anda di halaman 1dari 4

RADIASI BENDA HITAM

Armita Cahyani, 20600114100, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin


Makassar

A. LATAR BELAKANG
Jika benda dipanaskan, maka suhu benda akan meningkat dan terlihat
cahaya yang berwarna warni pada permukaannya. Terlihatnya cahaya warna
warni tersebut menunjukkan terjadi radiasi elektromagnetik. Ketika itu
fenomena tersebut dikaji dalam bahasan termodinamika dan elektromagnetik.
Dalam keadaan setimbang maka benda akan memancarkan cahaya yang
tersebar secara merata dalam bentuk spektrum frekuensi dan panjang
gelombang yang dikaitkan dengan besaran intensitas daya yang dipancarkan
oleh benda hitam seiring dengan perubahan panjang gelombang dan perubahan
waktu. Untuk dapat menghitung emisi benda tersebut muncullah konsep benda
hitam.
Pada akhir abad ke 19 muncul minat manusia yang sangat besar untuk
mengetahui ketergantungan distribusi frekuensi terhadap suhu. Hasil
eksperimen telah menunjukkan bahwa distribusi tersebut bergantung pada suhu
dan bukan pada komposisi benda yang berpijar. Keadaan ini terjadi pada suatu
sistem yang terbuat dari bahan penyerap sempurna dengan rongga-dalam yang
dindingnya dipertahankan pada suhu T. Radiasi dalam rongga tersebut secara
konstan diemisi dan diabsorpsi oleh dinding yang dipanaskan tadi. Radiasi
dalam model benda yang ideal ini disebut radiasi benda hitam.
Dalam keadaan kesetimbangan, maka cahaya yang di pancarkan akan
tersebar dalam sebuah spectrum frekuensi atau panjang gelombang dan daya
yang terpancar yaitu energy emisi pada panjang gelombang persatuan luas
persatuan waktu. Radiasi erat hubungannya dengan daya serap dan daya pancar
gelombang radiasi yang disebut emisivitas. Rumusan mengenai emisivitas itu
sendiri di jelaskan oleh Steffan Boltzmann. Sehingga perlu di lakukan
percobaan ini guna membuktikan hukum Steffan Boltzmann mengenai radiasi
benda hitam.
B. HIPOTESIS
Hipotesis pada percobaan ini adalah kenaikan suhu berbanding terbalik
dengan intensistasnya.
C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana hubungan antara intensitas radiasi dengan suhu mutlak (Hukum
Stefan-Boltzmann)?
D. IDENTIFIKASI VARIABEL PERCOBAAN
Identifikasi variabel percobaan ini antara lain:
1. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda
dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer.
2. Panjang gelombang adalah jarak di antara unit berulang dari gelombang,
yang diukur dari satu titik pada gelombang ke titik yang sesuai di unit
berikutnya.
3. Intesitas Radiasi adalah suatu energi yang di pindahkan dalam tiap satuan
waktu dan tiap satuan luas.
E. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah
laboratorium virtual.
F. PROSEDUR
1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Membuka aplikasi laboratorium virtual.
3. Memilih percobaan radiasi benda hitam.
4. Mengambil data minimal suhu 3000 K.
5. Memanipulasi suhu sebanyak 4 kali.
6. Mencatat hasil pengamatan pada tabel.
G. TABEL
No. Suhu (K) maks(nm) Intensitas (W/m2)
1. 6000 483.0 7.35x107
2. 5000 579.6 3.54x107
3. 4000 724.4 1.45x107
4. 3000 965.9 4.59x106

H. GRAFIK

6000 K

5000 K

4000 K
3000 K

I. PEMBAHASAN
Percobaan mengenai radiasi benda hitam ditujukan untuk membuktikan hukum
Steffan Boltzmann mengenai radiasi benda hitam. Hukum Steffan Boltzmann itu
sendiri menyatakan bahwa energy yang di pancarkan oleh benda tiap satuan waktu
berbanding lurus dengan pangkat 4 suhu mutlak benda itu:
W = e A T4
Prinsip dari percobaan ini adalah dengan menggunakan laboratorium virtual
diamana suhu minimum pada percobaan ini adalah 3000 K. Pada percobaan ini saya
mengambil data sebanyak 5. Pada data pertama dimana suhunya sebesar 3000 K
dengan panjang gelombang sebesar 965.9 nm dan intensitasnya sebesar 4.59 x 106
W/m2. Kemudian pada data kedua dimana suhunya sebesar 3500 K dengan panjang
gelombang sebesar 827.9 nm dan intensitasnya sebesar 8.51 x 106 W/m2 . Pada data
ketiga dimana suhunya sebesar 4000 K dengan panjang gelombang sebesar 724.4
nm dan intensitasnya sebesar 1.45 x 107 W/m2 . Sedangkan pada data keempat
dimana suhunya sebesar 4500 K dengan panjang gelombang sebesar 643.9 nm dan
intensitasnya sebesar 2.32 x 107 W/m2 . Dan pada data ketiga dimana suhunya
sebesar 5000 K dengan panjang gelombang sebesar 579.6 nm dan intensitasnya
sebesar 3.54 x 107 W/m2 .
Pada percobaan yang dilakukan, ketika terjadi kenaikan suhu maka suhu dan
intensitasnya akan mengalami penurunan. Dengan kata lain, hipotesis pada
percobaan ini telah terbukti.
J. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
kenaikan suhu berbanding terbalik dengan panjang gelombang dan intensitas
cahaya. Semakin tinggi suhunya makin kecil panjang gelombang dan intensitasnya.
K. DAFTAR PUSTAKA
Serway, Jewett.2009.Fisika untuk Sains dan Tehnik.Jakarta:Salemba Tehnika
Singh, R.B.2009.Introduction to Modern Physics.New Dehli:New Age
International

Anda mungkin juga menyukai