Time scaling pada sinyal waktu-diskret hanya akan terjadi jika nilai-nilai
sampel sinyal bukan merupakan fungsi-fungsi spasi sampel. Dalam hal ini,
sinyal mengalami time scale dengan faktor b > 0 ketika sampel spasi berubah
dari T menjadi T/b. Selanjutnya jika b>1 maka sinyal akan menyempit (time
compressed) atau spasi sampel menurun dan jika b<1 maka sinyal akan
mengembang (time expanded) atau spasi sampel bertambah.
Gambar 2.2 Perubahan Sinyal Waktu-diskret dengan Berubahnya Spasi
Sampel. Tidak Ada Penskalaan-Waktu ketika Nilai-nilai Sampel
Tergantung pada Spasi Sampel
Time Reversal
Operasi ini memantulkan sinyal pada titik-titik t = 0 dan selanjutnya
membalik sinyal pada sumbu waktu. Sinyal waktu-kontinyu yang mengalami
time reversal diperoleh dengan mengganti t menjadi t pada model
matematis sinyal. Sedangkan pada sinyal waktu-diskret, dengan mengganti
indeks sampel n menjadi n. Contoh proses time reversal dapat dilihat pada
gambar 2.3.
Gambar 2.3 Time Reversal dari Sinyal Waktu-kontinyu dan Sinyal Waktu-
Diskret
b. Kata We dibalik
Time Shift
Operasi time shift pada sinyal adalah operasi untuk menggeser sinyal secara
horisontal (pergeseran sepanjang sumbu waktu t). Pada operasi time shift,
variabel bebas t diganti oleh t-t1 ketika sinyal digeser sebesar t1 unit.
x(t) x(t-t1)
Jika t1 > 0, sinyal digeser kekanan dan disebut time delay. Sedang jika t1 < 0
maka sinyal digeser kekiri dan disebut time advanced.
Gambar 2.5. Sinyal Waktu-kontinyu yang Digeser Kekiri dan Kekanan
Gambar 2.6. Sinyal Waktu-Diskret yang Digeser Kekiri dan Kekanan
x[nT] x[(n-n1)T]
Jika n1 > 0 menyebabkan sinyal mengalami time delay, sedang jika n1 < 0
maka sinyal mengalami time advanced.
Operasi dari time-shift dan time reverse diperlihatkan pada gambar 2.8.
Gambar 2.8 Aplikasi Perbagian dari Operasi-operasi Time-Shift dan Time
Reverse
a. Sinyal Waktu-kontinyu
Gambar 2.11. Contoh-contoh Sinyal Terdefenisi Perbagian
Sinyal-sinyal Terkuantisasi
Contoh sinyal waktu-kontinyu dan waktu diskret yang memiliki interval
quantisasi 2 terlihat pada gambar 2.14.
Sinyal waktu-kontinyu x(t) periodik jika dan hanya jika terdapat T 0 > 0
sehingga x(t + T0) = x(t) untuk semua t
T0 adalah periode sinyal (dalam satuan waktu)
dimana
..(2.7)
dimana
(b) Sinyal Waktu-Diskret
dan
dimana b= ac-m
Contoh 2.3
Contoh 2.4
2.4. Karakteristik Sistem
Untuk penyederhanaan, kita hanya akan mendefenisikan karakteristik
sistem input-tunggal (single- input), output-tunggal (single- output). Namun
demikian dapat juga diaplikasikan pada sistem input-jamak (multiple-input),
output-jamak (multiple-output), yang dapat direpresentasikan melalui
interkoneksi dari beberapa sistem input-tunggal (single- input), output-tunggal
(single- output).
Secara singkat kita menggunakan notasi
x(t) = x1(t) menghasilkan y(t)=y1(t) ..................(2.20a)
dan
x[nT] = x3[nT] menghasilkan y[nT]= y3[nT].............(2.20b)
untuk menunjukkan bahwa sinyal output y 1(t) dan y3[nT] hasil dari sinyal-
sinyal input x1(t) dan x3[nT]. Output-output y1(t) dan y3[nT] kadangkala disebut
respon-respon sistem untuk input x1(t) dan x3[nT].
Beberapa karakteristik sistem adalah :
b. Memori Sistem
Sistem dapat memiliki atau tidak memiliki memori, yang mana memori
menyimpan informasi sebelum input. Defenisi sistem dengan dan tanpa
memori untuk sistem-sistem waktu-kontinyu, dapat juga diterapkan pada
sistem waktu diskret, tetapi dengan mengganti t dengan nT dan t 1 dengan
n1T.
Sistem tanpa memori memiliki suatu nilai sinyal output pada waktu t = t 1
yang bergantung pada nilai sinyal input hanya pada waktu t = t 1.
Suatu sistem tanpa memori terdiri dari komponen-komponen yang tidak
dapat menyimpan energi. Persamaan Sistemnya tidak memiliki turunan-
turunan, integral-integral atau delay-delay sinyal. Rangkaian pada contoh
2.3 merupakan sistem tanpa-memori.
Sistem dengan memori memiliki suatu sinyal output pada waktu t = t 1
yang bergantung pada nilai-nilai sinyal input pada waktu t t 1 sebagai
tambahan untuk waktu t = t1.
Sistem dengan memori dihasilkan oleh satu atau lebih komponen-
komponen penyimpan energi. Jika persamaan sistem merupakan
persamaan differensial untuk sistem waktu-kontinyu atau persamaan-beda
untuk sistem waktu diskret, maka sistem mempunyai memori. Sistem
waktu-kontinyu dengan delay-delay sinyal juga mempunyai memori.
Rangkaian pada gambar 2.20 adalah sistem dengan memori demikian
juga blok diagram gbr. 2.18b.
c. Sistem Kausal
Output suatu sistem dapat bergantung hanya pada input sekarang dan
input sebelumnya ke sistem. Sistem yang mempunyai karakter seperti ini
disebut sistem kausal.
Sistem tanpa-memori selalu kausal. Atau sistem-sistem fisis yang mana
menghasilkan sinyal-sinyal output sesuai sinyal-sinyal input yang diberikan
adalah kausal.
Suatu sistem kausal mempunyai nilai sinyal output pada waktu t = t1 yang
tergantung pada nilai-nilai sinyal input yang terjadi hanya pada waktu
t t1.
Contoh-contoh sistem kausal waktu-kontinyu terlihat pada gambar
2.18a, 2.19 dan 2.20. Sistem waktu-diskret pada gambar 2.18b juga
kausal dimana pers. (2.16) menunjukkan bahwa output pada waktu nT
tergantung hanya pada input-input pada waktu lebih kecil atau sama
dengan nT. Jika kita merubah operasi pada blok atas gambar 2.18b
menjadi advance satu-unit, menggantikan pengalian dengan m maka
persamaan sistem menjadi :
y[nT] = ay[(n-1)T] + acx[nT] - x[(n+1)T] (2.21)
Sekarang sistem ini tidak kausal ketika outputnya pada waktu-sekarang
nT tergantung pada input waktu-mendatang (n+1)T.
d. Orde-orde Sistem
Karakteristik suatu sistem melalui persamaan differensial atau
difference sistem berkaiatan erat dengan orde dari persamaan sistem.
Orde suatu sistem input-tunggal, output-tunggal adalah orde yang
berkaitan dengan persamaan differensial atau persamaan difference
(beda) sistem.
Orde sistem waktu kontinyu adalah sama dengan orde dari derivative
tertinggi dari sinyal output dalam persamaan diferensial sistem.
Sedang orde sistem waktu-diskret sama dengan delay terbesar pada
sinyal output yang ditunjukkan pada persamaan-beda sistem.
Menyederhanakan konfigurasi sistem sama artinya membuat
persamaan sistem dengan komponen-komponen penyimpan-energi
yang sangat kecil, sehingga orde sistem sama dengan jumlah
komponen-komponen penyimpan energi.
Contoh 2.6
Terdapat persamaan untuk dua sistem :
dan
Sistem-sistem Linear
Sistem linear waktu-kontinyu didefenisikan :
Suatu sistem adalah linear jika A, B, x 1(t) dan x2(t), input x(t) =
Ax1(t) + Bx2(t) menghasilkan output y(t) = Ay 1(t) + By2(t) ketika input x(t)
= x1(t) menghasilkan output y(t) = y1(t) dan input x(t) = x2(t)
menghasilkan y(t) = y2(t). Disini berlaku superposisi untuk sistem.
Defenisi yang sama berlaku juga untuk sistem waktu diskret, jika
sinyal-sinyal waktu kontinyu diganti dengan sinyal-sinyal waktu diskret.
[z
Sistem-sistem linear adalah hal yang penting sebab sistem-
sistem ini dapat dimodelkan dengan persamaan-persamaan sistem
linear. Kita dapat menyelesaikan persamaan-persamaan ini dengan
teknik-teknik klasik atau dengan teknik lain. Disatu sisi, sistem tidak
linear dimodelkan dengan persamaan-persamaan sistem non linear
yang mana untuk solusi umum masih sulit, atau tidak mungkin.
Tidak ada sistem (secara fisik/kenyataan) yang betul-betul
linear. Namun demikian banyak sistem yang kira-kira linear untuk suatu
range/cakupan luas dari nilai-nilai sinyal.
Contoh 2.7
Contoh 2.8.
Contoh 2.9
Sistem Time-invariant
Defenisi :
Suatu sistem time-invariant jika output hanya berubah dengan
pergeseran waktu t ketika input berubah sebesar t.
Stabilitas Sistem
Suatu sinyal terbatas (bounded signal) memiliki amplitudo yang
terbatas. Diharapkan suatu sistem fisis menghasilkan output terbatas
jika diberi input yang terbatas dimana output tidak membesar secara
tidak-rasional. Sehingga kita katakan sistem ini memilki stabilitas BIBO
(Bounded Input Bounded Output).
Defenisi :
Suatu sistem yang memiliki stabilitas BIBO adalah jika setiap sinyal
input terbatas menghasilkan suatu sinyal output terbatas.