Anda di halaman 1dari 3

NAMA/NIM : MIRATUN AINI / 1413040010

A. Pengertian Pendekatan
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1)
pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered
approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru
(teacher centered approach).

B. Macam- Macam Pendekatan Pembelajaran


1. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Doantara, 2008). Dalam konteks ini siswa
perlu mengerti apa makna belajar, manfaatnya, dalam status apa mereka dan bagaimana
mencapainya. Dengan ini siswa akan menhadari bahwa apa yang mereka pelajari
berguna sebagai hidupnya nanti. Sehingga, akan membuat mereka memposisikan
sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk hidupnya
nanti dan siswa akan berusaha untuk meggapinya.
2. Pendekatan Konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme berasumsi bahwa siswa belajar sedikit demi sedikit
dari konteks yang terbatas kemudian siswa mengkonstruksi sendiri pemahamannya dan
pemahaman tersebut diperoleh dari pengalaman belajar yang bermakna. Pendekatan
konstruktivisme dalam pembelajaran merupakan pendekatan pembelajaran dimana
pengetahuan baru tidak diberikan dalam bentuk jadi (final), tetapi siswa membentuk
sendiri pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya dalam proses asimilasi
dan akomodasi (Kusuma,2003).
3. Pendekatan Deduktif dan Iinduktif
a. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang mengutamakan penalaran dari
umum ke khusus. Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan
istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu
pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila siswa telah
mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya(Suwarna,2005).
b. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki
penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit banyak mungkin. Ciri
uatama pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah menggunakan data
untuk membangun konsep atau untuk memperoleh pengertian. Data yang digunakan
mungkin merupakan data primer atau dapat pula berupa kasus-kasus nyata yang terjadi
dilingkungan.
4. Pendekatan Konsep dan Proses
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan di mana siswa dibimbing
memahami suatu bahasan dengan memahami konsep-konsep yang terkandung
didalamnya (Amiruddin,2009). Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep
dan subkonsep yang menjadi sasaran utama pembelajaran. Pendekatan ini kurang
memperhatikan aspek student centre. Guru terlalu dominan dan siswa membimbing
untuk memahami konsep.
Pendekatan proses adalah suatu pendekatan yang mempunyai tujuan utama
pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses
atau langkah-langkah ilmiah seperti melakukan pengamatan, menafsirkan data, dan
mengkomunikasikan hasil pengamatan (Amiruddin,2009).
5. Pendekatan Sains, Teknologi dan Masyarakat (STM)
Pendekatan sains, teknologi dan masyarakat (STM) atau biasa juga di Indonesia
disebut dengan Salingtemas (sains-lingkungan-teknologi-masyarakat) mulai
berkembang pada dasarwarsa 70-an, sebagai reaksi dari pola pengajaran sains post-
Sputnik. (Sumintono,2008). Pendekatan sains teknologi dan masyarakat yang di dalam
bahasa Inggris disebut "Science Technology and Society" merupakan suatu pendekatan
terpadu antara sains, teknologi, dan issu teknologi yang ada di masyarakat.(Astuti,2001)
Dengan pendekatan ini, peserta didik dikondisikan agar mau dan mampu menerapkan
prinsip sains untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang diikuti dengan
pemikiran untuk mengatasi dampak negatif yang mungkin timbul dari munculnya
produk teknologi.
6. Pendekatan Expository
Pendekatan Expository menekankan pada penyampaian informasi yang
disampaikan sumber belajar kepada warga belajar.
Melalui pendekatan ini sumber belajar dapat menyampaikan materi sampai tuntas.
Pendekatan Expository lebih tepat digunakan apabila jenis bahan belajar yang bersifat
informatif yaitu berupa konsep-konsep dan prinsip dasar
yang perlu difahami warga belajar secara pasti. Pendekatan ini juga tepat digunakan
apabila jumlah warga belajar dalam kegiatan belajar itu relatif banyak.
7. Pendekatan Inkuiry
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Inquiry,
sumber belajar menyajikan bahan tidak sampai tuntas, tetapi memberi peluang kepada
warga belajar untuk mencari dan menemukannya sendiri dengan menggunakan berbagai
cara pendekatan masalah. Sebagaimana dikemukakan oleh Bruner bahwa landasan yang
mendasari pendekatan inquiry ini adalah hasil belajar dengan cara ini lebih mudah
diingat, mudah ditransfer oleh warga belajar.

Anda mungkin juga menyukai