Anda di halaman 1dari 29

TUGAS KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ASMA

OLEH :

EKANAILATUL WAFIROH P27820114005


NURYA KUMALA P27820114005
IGA MAWARNI P27820114011
FITRI HIDAYATI GHOZALI P27820114005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SOETOMO
SURABAYA
2016
KASUS

Keluarga Tn. I (35 tahun) di dalamnya ada ibu. I (29 tahun), An. M berusia 2 tahun berjenis kelamin
laki-laki. Keluarga Tn I mengatakan sudah 5 bulan ini An. M menderita asma dan Tn I juga menderita
penyakit tersebut sejak kecil. Jika sakit Tn I akan membawa An M ke puskesmas untuk periksa.
Keluarga Tn.I mengatakan An.M minum obat hanya kalau sakit yaitu salbuven. Dan apabila serangan
asmanya sudah sembuh obat dari dokter puskesmas disuruh untuk berhenti. Tn I mengatakan bahwa
dia sesekali pernah membeli obat di warung saat anggota keluarganya sakit.

I. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga/ umur : Tn. I/ 35 tahun
2. Alamat : Dukuh VI Sonosewu Ngestiharjo Kasihan Bantul
Yogyakarta
3. Pekerjaan : Wiraswasta
4. Pendidikan Terakhir : SLTA
5. Komposisi Keluarga

No Nama Umur Agama L/P Hubungan Pendidikan Pekerjaan Ket


Dengan KK
1. Ny. I 29 th Islam P Istri SLTA IRT
2. An.S 7 th Islam L Anak SD Pelajar
3. An.T 3 th Islam P Anak - -
4. An. M 2 th Islam L Anak - -

N Nama Umur Status imunisasi Keterangan


o
BCG Polio DPT Hepatitis Campak Lain
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
-lain
1. An.T 3 th lengkap
2. An. M 2 th lengkap

Genogram
stroke Liver

29 th 35 th asma

7 th 3 th 2 th asma

Keterangan
: laki-laki : klien

: perempuan : garis pernikahan

: laki-laki meninggal : garis keturunan

: perempuan meninggal : tinggal serumah

6. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.T merupakan tipe keluarga Nuclear Family yaitu keluarga inti yang terdiri
atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu rumah.
7. Suku bangsa
Keluarga Tn. I mengatakan Ny. I asli keturunan Jawa, sedangkan suaminya keturunan
Tiong Hoa. Keluarga Tn. I mengatakan tidak adat istiadat dari masing-masing kebudayaan
yang bertentangan dengan kesehatan. Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa
Indonesia. Disekitar tempat tinggal Tn. I kebanyakan berasal dari suku Jawa.
8. Agama
Keluarga Tn. I mengaku beragama Islam dan taat beribadah. Keluarga Tn. I mengatakan
tidak ada mitos-mitos ataupun kepercayaaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Pendapatan ekonomi keluarga Tn. I sangatlah kurang. Ny. I mengatakan sudah tidak
membeli beras karena sudah mendapat raskin (beras untuk keluarga miskin) dari
pedukuhan, sedangkan untuk biaya sekolah An.S mendapat dana BOS (Bantuan
Operasional Sekolah). Barang-barang yang dimiliki Keluarga Tn. I adalah sebuah sepeda
motor, kulkas, TV, tabungan.
10. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. I mengatakan tidak merencanakan waktu khusus untuk rekreasi karena Tn. I
bila ada waktu libur lebih dimanfaatkan untuk istirahat. Keluarga Tn. I mengatakan waktu
senggang digunakan untuk istirahat dan nonton televisi bersama istri dan anaknya.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn. I mempunyai 3 orang anak, anak pertama berumur 7 tahun, anak kedua
berumur 3 tahun, dan anak ketiga berumur 2 tahun, maka keluarga Tn. I berada pada
tahapan perkembangan keluarga dengan usia anak sekolah.
12. Tahap perkembangan keluaga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah memiliki rumah sendiri.
13. Riwayat keluarga inti
Keluarga Tn. I mengatakan Tn. I menderita Asma sejak kecil, sedangkan An. M menderita
asma sejak usia 5 bulan. Keluarga Tn. I mengatakan An. M dan Tn. I menderita asma. Di
dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit jantung, DM, maupun hipertensi.
Keluarga Tn. I mengatakan di dalam keluarganya tidak ada yang menderita cacat baik
psikis maupun fisik, tidak ada yang menderita penyakit menular seperti kusta, TBC,
Hepatitis. Keluarga Tn. I mengatakan apabila keluarganya ada yang sakit langsung periksa
ke dokter. Keluarga Tn. I mengatakan keluarganya tidak rutin periksa ke dokter, hanya
waktu sakit saja baru periksa. Keluarga Tn. I mengatakan saat An. M sakit baru minum
obat dan diberikan secara teratur sesuai anjuran dokter. Keluarga Tn. I mengatakan tidak
berani memberikan obat warung saat keluarganya sakit.
14. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga Tn. I mengatakan An. M dan Tn. I menderita asma. Keluarga Tn. I mengatakan
di dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit jantung, DM, maupun hipertensi.
Sedangkan dalam keluarga Ny. I, Ayahnya menderita stroke dan Ibunya menderita liver.

III. Pengkajian lingkungan


15. Karakteristik rumah
a. Rumah
Luas pekarangan : tidak memiliki pekarangan
Luas bangunan rumah : 12 m .
Status kepemilikan : numpang tempate saudara
Jenis rumah : dipetak-petak
Jenis bangunan : permanen
Atap rumah : genteng
Langit-langit : ternit
Lantai rumah : keramik
Ventilasi : tidak ada
Jendela : tidak mempunyai jendela.
Pencahayaan : sinar matahari tidak masuk ke dalam rumah
Penerangan malam hari : sumber penerangan dari lampu PLN
Pembagian ruang : kamar tidur, dapur, WC

Denah rumah
U
dapur

WC
Sumur gali kamar

b. Perabot rumah
Keluarga Tn. I mengatakan alat-alat masak menggunakan kompor gas. Keluarga Tn. I
mengatakan tempat penyimpanan peralatan dapur diletakkan di rak kecil. Perabot
rumah tangga sudah tertata rapi.
c. Pengelolaan Sampah
Keluarga Tn. I mengatakan cara pembuangan sampah langsung di tempat pembuangan
sampah akhir. Tetapi sebelum dibuang di tempat pembuangan sampah akhir, keluarga
Tn. I mengatakan sampah-sampah dimasukkan tempat pembuangan sampah sementara
yang terletak di depan rumah. Jarak tempat pembuangan sampah dengan sumber air
minum 2 meter.
d. Sumber Air
Sumber air keluarga Tn. I berasal dari sumur gali. Jarak sumber air minum dengan bak
penampungan limbah (septic tank) 6 meter. Tidak tampak pencemaran air, kualitas air
jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa.
e. Septic tank Keluarga
Keluarga Tn. I memiliki jamban keluarga dengan jenis septic tank angsa latrine. Letak
jamban berada di luar rumah. Jarak jamban dengan sumber air minum kurang dari 10
meter dan tidak terawat.
f. Pembuangan air limbah
Jenis air limbah adalah limbah rumah tangga dan ditempatkan pada bak penampungan
limbah. Jarak bak penampungan air limbah dengan sumber air minum kurang dari 10
meter. Letak di belakang rumah.
g. Kandang Ternak
Keluarga Tn. I mengatakan tidak memiliki kandang ternak.
h. Kamar mandi
Keluarga Tn. I memiliki kamar mandi sebanyak satu kamar mandi, terletak di luar
rumah, tempat penampungan air menggunakan ember dengan kondisi terbuka dan
dikuras tiap hari.
i. Halaman rumah
Keluarga Tn. I tidak memiliki halaman rumah.

j. Lingkungan rumah
Rumah keluarga Tn. I berada di perbatasan antara kota dengan desa. Jarak dengan
tetangga berhimpitan, suasana ramai, lokasi dekat rumah.
16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Ny. I mengatakan sebelum mempunyai An. M, rajin ikut kegiatan PKK. Tetapi semenjak
An. M lahir, Ny. I berhenti ikut kegiatan PKK karena terlalu sibuk mengurusi anak-anak
dan rumah tangga. Keluarga Tn. I mengatakan hubungan keluarga dengan ketua RT, ketua
KK LKMD, ketua RW, dan anggota masyarakat terjalin harmonis. Keluarga Tn. I
mengatakan Tn. I aktif ikut kegiatan Ronda. Fasilitas untuk pertemuan masyarakat sering
dilakukan di rumah tokoh masyarakat.
17. Mobilitas geografis keluarga
Tn. I sering berpindah tempat tinggal karena tidak mempunyai tempat tinggal dan
tabungannya belum mencukupi untuk membeli atau membangun rumah.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. I mengatakan bahwa waktu di malam hari digunakan untuk menonton Tv
bersama
19. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. I mengatakan An. M menderita sakit asma dan Tn. I sendiri menderita asma
sejak lahir.

IV. Struktur keluarga


20. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn. I mengatakan waktu senggang digunakan untuk istirahat dan nonton televisi
bersama suami dan anaknya.
21. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. I mengatakan hubungan dengan suami, anak-anak, dan anggota keluarga yang
lain terjalin harmonis.
22. Struktur peran
Keluarga Tn I mengatakan bahwa keputusan di tangan Tn I sebagai kepala keluarga, istri
dan anaknya hanya mengikutinya.

23. Nilai atau norma keluarga


Keluarga Tn. I mengatakan bahwa keputusan dan norma yang sudah ditetapkan di dalam
keluarga harus dipatuhi oleh anggota keluarga.

V. Fungsi keluarga
24. Fungsi afektif
Keluarga Tn. I mengatakan bila dalam keluarganya ada masalah diselesaikan dengan jalan
musyawarah bersama, tetapi paling banyak pengambil keputusan diambil oleh ibu.
disamping itu di keluarga ini juga menerapkan hidup saling menghargai antara orang tua
dan anak.
25. Fungsi sosialisasi
Keluarga Tn. I dalam menerapkan disiplin pada anak-anaknya sangatlah baik, saat anak-
anaknya pulang terlambat bermain, Tn. I menegurnya. Keluarga Tn. I agamanya sangatlah
kuat, selalu rajin berdoa, sholat 5 waktu dan mengaji di masjid. Keluarga Tn. I selalu
menghadiri pengajian di lingkungan sekitarnya. Keluarga Tn. I terkenal dengan pribadi
yang menyenangkan di masyarakat sekitar, selalu bertegur sapa antar sesama.
26. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga Tn. I mengatakan An. M paling sering mengkonsumsi nasi, sayur bayam dengan
lauk telur. Keluarga Tn. I mengatakan An. M paling senang makan telur. Keluarga Tn. I
mengatakan An. M tidak pernah jajan es, kalaupun jajan ya cuma es krim. Keluarga Tn. I
mengatakan An. M minum obat hanya kalau sakit yaitu salbuven 3x25 mg. Dan apabila
serangan asmanya sudah sembuh obat salbuven 3x25 mg dari dokter disuruh untuk
berhenti. Obat An. M masih tampak belum habis. Keluarga Tn. I mengatakan An. M tidak
rutin kontrol, terakhir kali memeriksakan anaknya pada bulan Desember 2011. Keluarga
Tn. I mengatakan An. M lebih sering bermain di rumah dengan kakak-kakaknya
dibandingkan dengan teman-temannya. An. M tampak asyik berlarian kesanan kemari
dengan kakak-kakaknya
27. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. I mempunyai 3 orang anak. Keluarga Tn. I merupakan pasangan usia subur.
Umur Tn. I saat ini 35 tahun, sedangkan Ny. I berumur 29 tahun. Keluarga Tn. I
mengatakan menjadi aseptor KB dan sebelumnya pernah mendengar KB dari bidan.
Keluarga Tn. I mengatakan jenis alat kontrasepsi yang digunakan adalah KB suntik.
Tempat pemsangan di bidan. Keluarga Tn. I mengatakan kontrol alat KB secara teratur
setiap 1 bulan. Ny. I mengatakan mengeluhkan sering pusing-pusing akibat dari alat KB
yang digunakan.
28. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. I mengatakan dirinya bekerja sebagai ibu rumah tangga, sedangkan Tn. I
membuka usaha jualan pulsa untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Keluarga Tn. I
mengatakan penghasilan Tn. I tidak menentu. Keluarga Tn. I mengatakan penghasilan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirasa kurang.

VI. Stress dan koping keluarga


29. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor yang dialami keluarga Tn. I adalah stressor jangka pendek karena butuh waktu
kurang dari 6 bulan dalam menghadapi masalah keluarganya.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Keluarga Tn. I mengganggap semua masalah yang terjadi pasti ada penyelesaian dan
hikmahnya.
31. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn. I selalu bertaqwa kepada Allah SWT agar selalu diberi kemudahan dalam
menyelesaikan masalah. Keluarga Tn. I rajin berdoa, sholat 5 waktu, dan mengaji.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga Tn. I sudah menerapkan kepada semua anak-anaknya sejak kecil tentang berdoa
setiap hari dimanapun dan kapanpun, sholat 5 waktu dan mengaji, sehingga anak-anaknya
sudah terbiasa dengan hal itu tanpa ada yang menyimpang.

VII. Pemeriksaan fisik


a. Tn. I
Kepala Tn. I berbertuk mesochepal, rambut lurus, kulit kepala tidak berketombe, visus
6/6, tidak menggunakan kaca mata, konjungtiva tampak berwarna merah, sclera tampak
berwarna putih, hidung antara kiri dan kanan simetris, tidak ada secret yang keluar,
murkosa bibir tidak ada stomatitis, bibir tampak lembab, telinga simetris antara kiri dan
kanan, tidak ada serum yang keluar dari telinga, tampak tato pada leher, tidak teraba
pembesaran kelenjar tyroid dan limfe. Terlihat pergerakan dinding dada. Tidak tampak
ketinggalan gerak saat bernafas, tidak teraba nyeri tekan, perkusi terdengar sonor,
auskultasi bunyi nafas terdengar vesikuler. Tidak tampak edema pada ekstremitas atas
dan bawah. Tampak tato pada tangan kanan. Kekuatan otot tangan kanan 5, tangan kiri
5, kaki kanan 5, kaki kiri 5. Tn. I pada saat ini dalam keadaan sehat, tidak dalam
kondisi kambuh asmanya. Tanda-tanda vital saat pengkajian:
TD : 120/80 mmHg TB : 170 cm=1,7 m
Nadi : 80 x/menit BB : 68

Suhu : 36,2C IMT :

RR : 20 x/menit Status Gizi Baik

b. Ny. I
Kepala berbertuk mesochepal, rambul lurus, kulit kepala tidak berketombe, rambut
tampak rontok, rambut kering, visus 6/6 dan tidak menggunakan kaca mata, sclera
tampak berwarna putih, konjungtiwa tampak pucat, tidak tampak cloasma gravidarum,
hidung antara kiri dan kanan simetris, tidak ada secret yang keluar, mukosa bibir tidak
ada stomatitis, bibir kering, gigi tidak ada yang tanggal, telinga simetris antara kiri dan
kanan, tidak ada serum yang keluar dari telinga, tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid
dan limfe, tidak tampak kelemahan pada kedua anggota gerak. Tanda-tanda vital saat
pengkajian:
TD : 130/80 mmHg TB :148 cm=1,48 m
Nadi : 82 x/menit BB : 57 kg

RR : 18 x/menit IMT :

Status gizi Obesitas


c. An.S
Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal
Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik, tidak menggunakan alat bantu seperti kacamata.
Hidung: bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga: bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat bantu dengar
Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis, tampak caries
gigi bagian atas
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid
Dada :
Inspeksi : bentuk dada normo chest
Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil fremitus
kanan=kiri
Perkusi : terdengar sonor
Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung tambahan
Ekstremitas :
Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Tanda-tanda vital:
Nadi : 80 x/menit TB : 110 cm
Respirasi : 20 x/menit BB : 17 kg

Suhu : 36,5C Z score : -1,6

Status Gizi Baik (-2 SD s/d +2 SD)


d. An.T
Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal
Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik, tidak menggunakan alat bantu seperti kacamata.
Hidung: bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat bantu dengar
Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis, tidak tampak
caries gigi
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid
Dada :
Inspeksi : bentuk dada normo chest
Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil fremitus
kanan=kiri
Perkusi : terdengar sonor
Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung tambahan

Ekstremitas :
Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Tanda-tanda vital :
Nadi : 84 x/menit TB : 80 cm
Respirasi : 20 x/menit BB : 11 kg

Suhu : 36C Z score:

Status Gizi Baik (-2 SD s/d +2 SD)


e. An. M
Kepala : rambut bersih, tidak berketombe, betuk kepala mesochepal
Mata : bentuk simetris antara kanan dan kiri, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterik, tidak menggunakan alat bantu seperti kacamata.
Hidung: bentuk simetris, fungsi pembau baik, tidak ada polip, tidak ada secret.
Telinga : bentuk simetris antara kanan dan kiri, tidak menggunakan alat bantu dengar
Mulut : membrane mukosa tampak lembab, tidak terdapat stomatitis, tidak tampak
caries gigi
Leher : tidak tampak pembesaran kelenjar Tyroid
Dada :
Inspeksi : bentuk dada normo chest, tidak sesak nafas
Palpasi : tidak teraba nyeri tekan, tidak ada ketinggalan gerak, taktil fremitus
kanan=kiri
Perkusi : terdengar sonor
Auskultasi : suara paru terdengar vesikuler, tidak terdengar suara jantung tambahan
Ekstremitas:
Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Bawah : anggota gerak lengkap, tidak ada kelainan
Tanda-tanda vital:
Nadi : 90 x/menit TB : 60 cm
Respirasi : 25 x/menit BB : 10 kg

Suhu : 36C Z score:

Status Gizi baik (-2 SD s/d +2 SD)

VIII. Harapan keluarga


Keluarga Tn. I berharap dengan adanya petugas kesehatan yang berkunjung ke rumah dapat
membagi ilmu dan pengetahuan bagaimana merawat anggota keluarga yang menderita
asma.
Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga

DATA MASALAH PENYEBAB


DS: Ketidakefektifan
- Keluarga Tn. I mengatakan An. M terdiagnosa Asma
Manajemen
sejak berumur 5 bulan.
Regimen
- Keluarga Tn. I mengatakan An. M minum obat hanya
Terapeutik
kalau sakit yaitu salbuven 3x25 mg. Dan apabila
Asma pada An.
serangan asmanya sudah sembuh obat salbuven 3x25
M di keluarga
mg dari dokter disuruh untuk berhenti.
DO: Tn. I
Terapi yang sudah diberikan Salbuven 3x25 mg
Nadi: 90 x/menit, Respirasi :25 x/menit, Suhu : 36 C
Status Gizi Baik
DS: Ketidakmampuan
- Keluarga Tn. I mengatakan bila anaknya kecapekan
keluarga Tn. I
atau menderita batuk pilek asmanya langsung kambuh,
mengenal
sedangkan suaminya bila terlalu kecapekan juga
penyakit asma
langsung kambuh.
pada An. M
- Keluarga Tn. I mengatakan belum tahu pengertian,
tanda dan gejala, penyebab, makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan serta lingkungan yang sehat untuk
penderita asma. Jenis makanan yang dikonsumsi An. M
sama dengan anggota keluarga yang lain.
DO:
- KeluargaTn. I tampak menggelengkan kepala saat
ditanya tentang pengertian, tanda dan gejala, penyebab,
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, dan
lingkungan yang sehat untuk penderita asma.
DS: Ketidakmampuan
- Keluarga Tn. I mengatakan An. M tidak diperiksakan ke
keluarga Tn. I
pelayanan kesehatan secara rutin, hanya kalau merasa
mengambil
sakit atau mendapat serangan asma langsung diperiksan
keputusan pada
ke dokter dan tidak berani memberikan obat bebas.
An. M
DO: -
DS: Ketidakmampuan
- Keluarga Tn. I mengatakan An. M paling sering
keluarga Tn. I
mengkonsumsi nasi, sayur bayam dengan lauk telur.
merawat An. M
- Keluarga Tn. I mengatakan An. M paling senang makan
yang sakit asma
telur.
- Keluarga Tn. I mengatakan An. M tidak pernah jajan es,
kalaupun jajan ya cuma es krim.
- Keluarga Tn. I mengatakan An. M minum obat hanya
kalau sakit yaitu salbuven 3x25 mg. Dan apabila
serangan asmanya sudah sembuh obat salbuven 3x25
mg dari dokter disuruh untuk berhenti
- Keluarga Tn. I mengatakan An. M tidak rutin kontrol,
terakhir kali memeriksakan anaknya pada bulan
Desember 2011.
- Keluarga Tn. I mengatakan An. M lebih sering bermain
di rumah dengan kakak-kakaknya dibandingkan dengan
teman-temannya.
1. DO:
Obat An. M masih tampak belum habis
An. M tampak asyik berlarian kesanan kemari dengan
kakak-kakaknya
DS: Ketidakmampuan
- Keluarga Tn. I mengatakan Tn. I adalah seorang
keluarga
perokok aktif dan sering merokok di dalam rumah.
menciptakan
Dalam sehari tidak habis satu bungkus.
lingkungan yang
- Disamping itu, keluarga Tn. I juga mengatakan
kebersihan lingkungan sangat mendukung kesehatan, kondusif bagi An.
akan tetapi rumah masih kurang sehat seperti tidak M
memiliki ventilasi sehingga terasa pengap, dan juga
tidak memiliki jendela sehingga cahaya matahari tidak
langsung masuk ke rumah.
DO:
Luas bangunan rumah 12 m
Ventilasi tidak ada
Tidak mempunyai jendela
Sinar matahari tidak masuk ke dalam rumah
DS: Potensial
- Keluarga Tn. I mengatakan kedua balita sudah
peningkatan
diberikan tablet vitamin A.
tumbuh
- Keluarga Tn. I mengatakan tidak ada makanan
kembang balita
pantangan pada kedua balita.
- Keluarga mengatakan kedua balitanya sudah di keluarga Tn. I
diimunisasi dasar lengkap
DO:
- Kesimpulan hasil pengkajian DDST An. M pada hari
Rabu, 9 Mei 2012 adalah normal.
- Pertumbuhan dan perkembangan An. T sesuai KMS
normal di atas garis merah, sedangkan An. M pas garis
merah.
- Perhitungan Status Gizi balita menurut Z score An. I
dan An. M tergolong status gizi baik.
- Status kesehatan An. T dan An. M saat ini dalam
keadaan sehat
- Umur An. M = 2 tahun
BB=60 cm
TB=10 kg
DS Risiko
- Keluarga Tn. I juga mengatakan kebersihan lingkungan terjadinya TBC
sangat mendukung kesehatan, akan tetapi rumah masih di keluarga
kurang sehat seperti tidak memiliki ventilasi sehingga Tn.M
terasa pengap, dan juga tidak memiliki jendela sehingga
cahaya matahari tidak langsung masuk ke rumah.
DO:
Luas bangunan rumah 12 m
Langit-langit tertutup ternit
Ventilasi tidak ada
Jendela tidak mempunyai jendela.
Pencahayaan sinar matahari tidak masuk ke dalam
rumah

SKALA PRIORITAS
Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Asma pada An. M di keluarga Tn. I

NO KRITERIA HITUNGAN SKOR PEMBENARAN

1. Sifat Masalah: 3/3 x1 1 - Keluarga Tn. I mengatakan


DefiSit
An. M terdiagnosa Asma
sejak berumur 5 bulan.
- Keluarga Tn. I mengatakan
An. M minum obat hanya
kalau sakit yaitu salbuven
3x25 mg. Dan apabila
serangan asmanya sudah
sembuh obat salbuven 3x25
mg dari dokter disuruh
untuk berhenti.
2. Kemungkinan masalah 1/2 x2 1 Faktor pendukung:
- Jarak puskesmas dengan
dapat diubah: sebagian
rumah 800 meter
- Ada yang mengantar An. M
ke tempat pelayanan
kesehatan
- Keluarga Tn. I mempunyai
sepeda motor.
- Pendidikan terakhir keluarga
Tn. I adalah SMA sehingga
mempengaruhi penyerapan
informasi
Faktor penghambat:
- Sumber dana untuk
kesehatan tidak ada
- Keluarga Tn. I belum
memiliki jamkesmas

3 Kemungkinan masalah 3/3 x 1 1 - Dengan mengurangi faktor


dapat dicegah: tinggi pencetus serangan asma
seperti kelelahan, terhindar
dari batuk pilek, rumah tidak
berdebu, tidak ada yang
merokok di dalam rumah
diharapkan Asma tidak
kambuh lagi
- Dengan mengkonsumsi
makanan yang sehat untuk
penderita asma, diharapkan
asma dapat terkontrol
4. Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 1 Keluarga beranggapan bahwa
masalah berat, harus asma merupakan penyakit
segera ditangani keturunan yang sewaktu-waktu
bisa kambuh dan berbahaya
sehingga harus ditangani segera
Jumlah 4

Risiko terjadinya TBC di keluarga Tn.I khususnya pada An. M

NO KRITERIA HITUNGAN SKOR PEMBENARAN


1. Sifat Masalah: krisis 1/3 x 1 1/3 - Status kesehatan An.T dan
An. M saat ini dalam
keadaan sehat
- Kesimpulan hasil pengkajian
DDST An. M pada hari
Rabu, 9 Mei 2012 adalah
normal
- Perhitungan Status Gizi
balita menurut Z score An.I
dan An. M tergolong status
gizi baik .
Kemungkinan masalah 1/2 x2 1 Faktor pendukung:
dapat diubah:sebagian - Keluarga mengatakan tahu
tentang perkembangan anak,
tetapi hanya sedikit seperti
perkembangan anak usia 2
tahun sudah bisa berbicara
walaupun tidak jelas
- Jarak puskesmas dengan
rumah 800 meter
- Keluarga Tn. I mempunyai
sepeda motor.
- Pendidikan terakhir keluarga
Tn. I adalah SMA sehingga
mempengaruhi penyerapan
informasi
Faktor penghambat
- Sumber dana untuk
kesehatan tidak ada
- Keluarga belum mempunyai
jamkesmas

Kemungkinan masalah 3/3 x1 1 Dengan motivasi dan dukungan


dapat dicegah:tinggi keluarga Tn. I untuk rajin ke
Posyandu balita tiap bulan,
diharapkan status tumbuh
kemban balita lebih meningkat
lagi
Menonjolnya masalah: 2/2 x 1 1 Keluarga Tn. I menyadari bahwa
Merasa ada masalah dan
anaknya masih kecil-kecil,
segera ditangani
sehingga sangat perlu sekali
informasi tentang kesehatan
balita.
Jumlah 3 1/3

Potensial peningkatan tumbuh kembang balita di keluarga Tn. I

NO KRITERIA HITUNGAN SKOR PEMBENARAN


Sifat Masalah: ancaman 2/3 x1 2/3 Rumah yang pengap, tidak ada
ventilasi udara, dan tidak dapat
jendela dapat berisiko terjadi
penyakit TBC
Kemungkinan masalah 0x2 0 Faktor pendukung
- Saudara Tn. I bila datang ke
dapat diubah:sulit
rumah Tn. I sering
menasehati kapan mau sehat
kalau rumah seperti ini
seperti tidak ada jendela,
ventilasi, dan terasa pengap
Faktor penghambaat
- Sumber dana keluarga
untukpembangunan rumah
tidak ada
- Status kepemilikan rumah
numpang
- Kelurga Tn. I belum tahu
bahwa kondisi rumah tidak
ada ventilasi, jendela, dan
pengap dapat menyebabkan
timbulnya penyakit TBC
Kemungkinan masalah 3/3 x1 1 Dengan keluarga memberi
dapat dicegah:tinggi ventilasi di atas atap, risiko
terjadinya penyakit TBC dapat
dicegah
Menonjolnya masalah : 0/2 x1 0 Keluarga Tn. I mengatakan tidak
Tidak merasa ada
ada masalah jika tidak
maslah
mempunyai jendela ataupun
ventilasi, karena dulu pernah
dibuat ventilasi di atas rumah,
tetapi suhu di dalam rumah
terasa panas sehingga sekarang
ditutup lagi.

jumlah 3 2/3

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Asma pada An. M di keluarga Tn. I
berhubungan dengan: Ketidakmampuan keluarga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
An. M ditandai dengan:
DS:
- Keluarga Tn. I mengatakan Tn. I adalah seorang perokok aktif dan sering merokok di
dalam rumah. Dalam sehari tidak habis satu bungkus.
- Disamping itu, keluarga Tn. I juga mengatakan kebersihan lingkungan sangat
mendukung kesehatan, akan tetapi rumah masih kurang sehat seperti tidak memiliki
ventilasi sehingga terasa pengap, dan juga tidak memiliki jendela sehingga cahaya
matahari tidak langsung masuk ke rumah.
DO:
- Luas bangunan rumah 12 m
- Ventilasi tidak ada
- Tidak mempunyai jendela
- Sinar matahari tidak masuk ke dalam rumah
2. Risiko terjadinya TBC di keluarga Tn.I khususnya pada An. M berhubungan dengan
ketidakmampuan merawat anggota keluarga ditandai dengan :
DS :
Keluarga Tn. I juga mengatakan kebersihan lingkungan sangat mendukung kesehatan, akan
tetapi rumah masih kurang sehat seperti tidak memiliki ventilasi sehingga terasa pengap, dan
juga tidak memiliki jendela sehingga cahaya matahari tidak langsung masuk ke rumah.
DO:
- Luas bangunan rumah 12 m
- Langit-langit tertutup ternit
- Ventilasi tidak ada
- Jendela tidak mempunyai jendela.
- Pencahayaan sinar matahari tidak masuk ke dalam rumah
3. Potensial peningkatan tumbuh kembang balita di keluarga Tn. I ditandai dengan:
DS:
- Keluarga Tn. I mengatakan kedua balita sudah diberikan tablet vitamin A.
- Keluarga Tn. I mengatakan tidak ada makanan pantangan pada kedua balita.
- Keluarga mengatakan kedua balitanya sudah diimunisasi dasar lengkap
DO:
- Kesimpulan hasil pengkajian DDST An. M pada hari Rabu, 9 Mei 2012 adalah normal.
- Pertumbuhan dan perkembangan An. T sesuai KMS normal di atas garis merah, sedangkan
An. M pas garis merah.
- Perhitungan Status Gizi balita menurut Z score An. I dan An. M tergolong status gizi baik.
- Status kesehatan An. T dan An. M saat ini dalam keadaan sehat
- Umur An. M = 2 tahun
BB=60 cm
TB=10 kg
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Nama Kepala Keluarga : Tn. I
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Kriteria Evaluasi Intervensi
Kriteria Standart
1. Ketidakefektifan Tujuan : - Tn. I tidak Verbal Tn. I tidak - Kontrak waktu dengan keluarga
- Jelaskan pentingnya rumah yang sehat
Manajemen Regimen Setelah dilakukan merokok di merokok di
untuk penderita asma
Terapeutik Asma pada tindakan dalam rumah dalam rumah
- Diskusikan dengan keluarga tentang
An. M di keluarga Tn. I keperawatan
penyebab asma
berhubungan dengan: selama 2 kali - Anjurkan keluarga selalu membersihkan
Ketidakmampuan kunjungan selama rumah
- Anjurkan Tn. I untuk mengurangi
keluarga mmenciptakan satu minggu
konsumsi rokok atau menyarankan
lingkungan yang diharapkan
untuk tidak merokok di dalam rumah
kondusif bagi An. M keluarga Tn. I
- Evaluasi apakah Tn. I masih merokok di
ditandai dengan: mampu
dalam rumah atau tidak
DS: menciptakan
- Keluarga Tn. I
lingkungan yang
mengatakan Tn. I
kondusif bagi An.
adalah seorang
M
perokok aktif dan
sering merokok di
dalam rumah. Dalam
sehari tidak habis
satu bungkus.
- Disamping itu,
keluarga Tn. I juga
mengatakan
kebersihan
lingkungan sangat
mendukung
kesehatan, akan
tetapi rumah masih
kurang sehat seperti
tidak memiliki
ventilasi sehingga
terasa pengap, dan
juga tidak memiliki
jendela sehingga
cahaya matahari
tidak langsung
masuk ke rumah.
DO:
- Luas bangunan
rumah 12 m
- Ventilasi tidak
ada
- Tidak
mempunyai
jendela
- Sinar matahari
tidak masuk ke
dalam rumah

Implementasi Evaluasi

- Kontrak waktu dengan keluarga S:


- Menjelaskan pentingnya rumah yang sehat untuk penderita asma - Ny. I mengatakan akan menasehati Tn. I untuk tidak merokok bila
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab asma
sedang berada dekat dengan An. M
- Menganjurkan keluarga selalu membersihkan rumah
- Ny. I mengatakan akan lebih menjaga rumahnya lagi supaya
- Menganjurkan tn. I untuk mengurangi konsumsi rokok atau menyarankan untuk tidak
terlihat bersih
merokok di dalam rumah

O:
- Perabot rumah tangga tidak tampak rapi
- Rumah terasa pengap
A:
Masalah Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Asma pada
An. M di keluarga Tn. I berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga mmenciptakan lingkungan yang kondusif bagi An. M teratasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervesi
- Kontrak waktu dengan keluarga
- Jelaskan pentingnya rumah yang sehat untuk penderita asma
- Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab asma
- Anjurkan keluarga selalu membersihkan rumah
- Anjurkan Tn. I untuk mengurangi konsumsi rokok atau
menyarankan untuk tidak merokok di dalam rumah
- Evaluasi apakah Tn. I masih merokok di dalam rumah atau tidak

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria hasil Kriteria Evaluasi Intervensi


Kriteria Standart
2. Risiko terjadinya TBC Tujuan : - Mampu Verbal Penyebab penyakit Kontrak waktu dengan keluarga
di keluarga Tn.I Setelah dilakukan menjelaskan TBC : Jelaskan kepada keluarga Tn. I tentang
Kuman penyebab timbulnya penyakit TBC
khususnya pada An. M tindakan penyebab
Mycobacterium Diskusikan dengan keluarga Tn. I untuk
berhubungan dengan keperawatan terjadinya
Tuberculosis membuat ventilasi udara ataupun
ketidakmampuan selama 30 menit penyakit TBC
merawat anggota diharapkan - Keluarga Tn. I jendela
keluarga ditandai pengetahuan mau membuat
dengan : keluarga Tn. I ventilasi udara
DS : meningkat atau jendela
Keluarga Tn. I juga sehingga tidak
mengatakan kebersihan terjadi penyakit
lingkungan sangat TBC di keluarga
mendukung kesehatan, Tn. I
akan tetapi rumah masih
kurang sehat seperti
tidak memiliki ventilasi
sehingga terasa pengap,
dan juga tidak memiliki
jendela sehingga cahaya
matahari tidak langsung
masuk ke rumah.
DO:
- Luas bangunan
rumah 12 m
- Langit-langit
tertutup ternit
- Ventilasi tidak ada
- Jendela tidak
mempunyai jendela.
- Pencahayaan sinar
matahari tidak
masuk ke dalam
rumah

Implementasi Evaluasi

- Kontrak waktu dengan keluarga :


- Jelaskan kepada keluarga Tn. I tentang penyebab timbulnya penyakit TBC - Ny. I mengatakan sudah paham tentang penyebab timbulnya
Diskusikan dengan keluarga Tn. I untuk membuat ventilasi udara ataupun jendela penyakit TBC
- Ny. I mengatakan akan mendiskusikan dengan keluarganya untuk
membuat venilasi udara
O:
1. Ny. I tampak menjawab pertanyaan dengan benar
2. Kondisi rumah terasa pengap, tidak ada ventilasi udara dan jendela
A: Risiko terjadinya
penyakit TBC di keluarga Tn. M teratasi sebagian
P: Lanjutkan
intervensi
Kontrak waktu dengan keluarga
Jelaskan kepada keluarga Tn. I tentang penyebab timbulnya penyakit
TBC
Diskusikan dengan keluarga Tn. I untuk membuat ventilasi udara
ataupun jendela

Anda mungkin juga menyukai