Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri
ABSTRAK
Persalinan merupakan suatu proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Salah satu upaya yang dilakukan agar proses persalinan kala I
fase aktif lancar terutama pada ibu hamil yang usianya muda dan pada primipara adalah
mengarahkan posisi ibu sehingga terasa nyaman dan membantu mempercepat
pembukaan servik sertra penurunan kepala.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada perbedaan antara posisi jongkok
dan posisi miring kiri terhadap percepatan kemajuan persalinan kala I fase aktif pada ibu
primipara di BPM Endang Sumaningdyah kota Kediri.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian True Eksperiment dengan
rancangan post test only control group design. Populasi yang diambil adalah Semua ibu
inpartu primipara di BPM Endang Sumaningdyah kota Kediri. Sampel dipilih dengan
teknik Purposive sampling berjumlah 24 orang. Instrumen penelitian dengan
menggunakan partograf.
Dari total 24 responden, didapatkan sebagian besar responden diberi posisi
jongkok sebanyak 13 responden (54,17%), dan dari 24 responden sebagian besar
responden yang diberi posisi jongkok didapatkan seluruh responden mengalami proses
percepatan kemajuan persalinan kala I fase aktif yaitu 6 jam sebanyak 13 responden
(100%). Hasil analisis data dengan uji t-test Independet, pada derajat kemaknaan =
0,05 didapatkan hasil uji statistik dengan nilai signifikasi 0,000.
Kesimpulannya posisi jongkok lebih efektif terhadap percepatan kemajuan
persalinan kala I fase aktif pada ibu primipara dibandingkan posisi miring kiri di BPM
Endang Sumaningdyah SST kota Kediri tahun 2014.
Kata Kunci: Persalinan, Posisi Persalinan, Ibu Primipara
168
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri
ABSTRACT
Childbirth is a process of opening and thinning of the cervix and the fetus down into
the birth canal. One of the efforts made in order to make the process of childbirth stage 1
active phase smoothly especially for younger pregnant women and primiparous . they
were directed for the position that feels comfortable and helps them to accelarate the
opening of the cervix and decrease head.
This study aims to determine the difference between a squat position and leaning
to left position to accelerate the progress of the active phase of the first stage of
primiparous in BPM Endang Sumaningdyah Kediri.
Method: This study uses True experimental research design with the design of
post-test only control group design. The population is all inpartu primiparous in BPM
Endang Sumaningdyah SST Kediri. Samples were selected by purposive sampling
technique amounts to 24 people. The research instrument using the partograph.
From all of the respondents, 13 respondents given squatting position, and from 24
respondents the majority of the respondents were given a squatting position obtained all
respondents got a process of accelerating the progress of the active phase of the first
stage of labour is 6 hours for 13 respondents (100%). The results of the data analysis
by t-test Independet, at = 0.05 significance level test showed statistical significance with
a value of 0.000.
In conclusion,squat position more effective to accelerate the progress of the active
phase of the first stage of labour in primiparous mothers than in the left lateral position in
BPM Endang Sumaningdyah SST Kediri 2014.
169
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri
Perpanjangan waktu persalinan ini pada saat leher rahim belum membuka
dapat terjadi pada kala I, II, dan kala seluruhnya dan penipisan leher rahim
III. Salah satunya angka mortalitas sudah teraba tipis, lunak, serta
janin sebesar 20%-30% disebabkan merenggang. Ibu mungkin merasa
oleh perpanjangan kala I, akibatnya atau bisa saja tidak merasakan
penurunan kepala lambat sehingga dorongan segera untuk mendorong
janin menjadi distress dan tidak (mengejan) bersama dengan kontraksi
menutup kemungkinan janin akan yang terjadi. Jumlah dan kecepatan
meninggal. turunnya bayi, kedudukan dan
Keberhasilan pelaksanaan posisisnya dalam panggul, akan
metode persalinan aktif di United menentukan apakah dorongan
Kingdom yakni sebesar 46% tersebut timbul segera atau timbul
mengalami percepatan kemajuan sesudah istirahat sejenak. Dengan
persalinan secara alamiah dengan berjalannya waktu atau pergantian
posisi jongkok, 29% posisi berdiri atau posisi ke posisi duduk tegak atau
jalan-jalan, 23%, posisi miring kiri, dan berjongkok, desakan untuk mengejan
9% posisi setengah duduk. Lebih dari akan menghilang atau meningkat.
200 bidan United Kingdom telah Keinginan mengejan ibu adalah reaksi
melaksanakan metode ini. tidak sadar terhadap tekanan bayi
Di Indonesia masih banyak pada dasar panggul.
ditemukan permasalahan saat Penelitian yang dilakukan Lasser
persalinan, diantaranya adalah kala I dan Keane menyimpulkan bahwa
fase aktif memanjang. Kala I atau di salah satu kebutuhan dasar ibu
sebut juga kala pembukaan yang bersalin yaitu aktifitas dan posisi yang
dibagi menjadi 2 fase, yaitu fase laten salah menyebabkan ibu semakin putus
(pembukaan 0-3) dan fase aktif asa dan merasa tidak nyaman dalam
(pembukaan 4-10 cm). Pada ibu menghadapi persalinan, hal tersebut
primipara proses ini berlangsung dapat diatasi dengan mengambil
kurang lebih 18-20 jam karena tindakan-tindakan yang positif untuk
pematangan dan perlunakan serviks merubah kebiasaan atau merubah
memerlukan waktu lebih lama, fase setting tempat yang sudah ditentukan
laten pada ibu primipara berlangsung 6 seperti misalnya menyarankan agar
jam dan fase aktif berlangsung 14 jam ibu posisi jongkok, berdiri atau
(Nugroho, 2008). berjalan-jalan dan posisi lainnya yang
Berdasarkan studi pendahuluan membuat ibu merasa nyaman.
di BPM Endang Sumaningdyah kota Memberikan dukungan fisik dan
Kediri yang dilaksanakan tanggal 18 emosional dalam persalinan, atau
April 2014 sampai 02 Mei 2014, membantu keluarga untuk memberikan
didapatkan ibu primipara yang bersalin dukungan persalinan, bidan (petugas)
sebanyak 8 orang yang terdiri dari 3 harus melakukan itu semuanya
responden yang diposisikan miring kiri dengan cara yang bersifat sayang ibu
dan 5 responden dengan posisi meliputi aman, nyaman secara
jongkok. Dari 3 responden yang diberi emosional serta merasa didukung dan
posisi miring kiri, lama proses didengarkan, juga memastikan bahwa
persalinan kala I fase aktif 6 jam, ninformasi yang diberikan adekuat
sedangkan dari 5 responden yang serta dapat dipahami ibu (Yanti, 2010).
diberi posisi jongkok didapatkan Selain itu didalam proses
sebanyak 1 responden yang lama persalinan semua wanita juga akan
proses persalinan kala I fase aktif 6 mengalami nyeri meskipun reaksi yang
jam dan sebanyak 4 responden lama terjadi setiap individu berbeda. Nyeri
proses persalinan kala I fase aktif < 6 adalah rangsangan yang tidak
jam. Posisi jongkok dianggap lebih menyenangkan yang dapat
efektif dari posisi miring kiri karena menimbulkan kekhawatiran dan
170
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri
biasanya karena tidak tau akan proses kemajuan persalinan kala I fase aktif
yang akan terjadi, sehingga pada ibu primipara di BPM Endang
menyebabkan ibu merasa takut dan Sumaningdyah kota Kediri. Tujuan
stres. Faktor lain proses persalinan khusus pada penelitian ini adalah
merupakan beban bagi ibu, hal ini mengidentifikasi posisi jongkok dan
merupakan stressor dimana respon posisi miring kiri persalinan kala I fase
stressor akan direspon tubuh berupa aktif serta menganalisis efektifitas
respon stres. Kecemasan pada ibu antara posisi jongkok dan posisi miring
bersalin disebabkan oleh faktor-faktor kiri terhadap percepatan kemajuan
psikososial seperti kebutuhan akan persalinan kala I fase aktif pada ibu
rasa aman dan nyaman (Sukarni, primipara di BPM Endang
2013). Sumaningdyah kota Kediri.
Adanya perasaan cemas atau
stres pada inpartu mempengaruhi METODE PENELITIAN
peningkatan hormon adrenalin yang Desain penelitian yang
dampaknya terhadap ibu, dimana digunakan adalah penelitian true
terjadi penurunan kontraksi uterus eksperiment dengan rancangan
sehingga pembukaan kala I fase aktif rangkaian waktu kelompok
lambat dapat mengakibatkan atonia pembanding atau posttest only control
uteri, perdarahan, infeksi, kelelahan group design. Populasi dalam
ibu dan shock. Sedangkan pada janin penelitian ini adalah semua ibu inpartu
mengakibatkan fetal distress (Penny. primipara di BPM Endang
S, 2008). Sumaningdyah kota Kediri. Sampel
Salah satu upaya yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagian ibu
agar proses persalinan kala I fase aktif inpartu primipara di BPM Endang
lancar terutama pada ibu hamil yang Sumaningdyah kota Kediri. Teknik
usianya muda dan pada primipara sampling yang digunakan adalah
adalah peran bidan menganjurkan purposive sampling. Lokasi penelitian
atau mengarahkan posisi ibu sehingga dilaksanakan di BPM Endang
terasa nyaman dan membantu Sumaningdyah Kota Kediri yang
mempercepat pembukaan servik sertra dilaksanakan pada tanggal 23 Agustus
penurunan kepala (yanti, 2010). sampai dengan 21 September 2014.
Berdasarkan latar belakang di Pengolahan data dilakukan dengan
atas peneliti sangat tertarik untuk editing, coding, skoring dan tabulating.
melakukan penelitian tentang posisi- Teknik analisis data dilakukan dengan
posisi yang nyaman dan bisa menggunakan uji statistik t-test
membantu ibu primipara untuk Independent.
mempercepat kemajuan persalinan
kala I fase aktif sehingga tidak HASIL
terjadinya kala I fase aktif memanjang. A. Karakteristik Responden
Oleh karena itu peneliti memilih 1. Karakteristik Responden
penelitian yang berjudul Perbedaan Berdasarkan Umur
antara Posisi Jongkok dan Posisi Karakteristik responden
Miring Kiri terhadap Percepatan berdasarkan umur yang
Kemajuan Persalinan Kala I Fase Aktif dilakukan di BPM Endang
pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah, SST Kota Kediri
Sumaningdyah kota Kediri. dapat dilihat pada diagram
berikut ini:
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan umum pada penelitian ini
adalah untuk mengetahui ada
perbedaan antara posisi jongkok dan
posisi miring kiri terhadap percepatan
171
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri
USIA
3. Karakteristik Responden
Berdasarkan Pekerjaan
0%
Karakteristik responden
29%
berdasarkan pekerjaan yang dilakukan
di BPM Endang Sumaningdyah SST
71% kota Kediri dapat dilihat pada diagram
berikut ini:
Pekerjaan
45.0%
Diagram 4.1 Distribusi Frekuensi
55.0%
Responden Berdasarkan Usia di 0.0%
BPM Endang Sumaningdyah, SST kota
Kediri pada tgl 23 Agustus 2014 21
September 2014
SD/MI SMP SMA Perguruan Tinggi Tabel 4.1 Tabel frekuensi Posisi
Jongkok dan Posisi Miring Kiri pada Ibu
Diagram 4.2 Distribusi Frekuensi Primipara di BPM Endang Sumaningdyah
Responden Berdasarkan Pendidkan di SST tanggal 23 Agustus 2014 21
BPM Endang Sumaningdyah SST kota September 2014
Kediri pada tanggal 23 Agustus 2014 21 Total
Posisi
September 2014 No.
Bersalin Frek %
Posisi
Dari diagram 4.2 di atas 1. 13 54,17
Jongkok
diketahui bahwa dari 24 responden Posisi
didapatkan sebagian besar responden 2. Miring 11 45,83
berpedidikan SMA yaitu sebanyak 19 Kiri
responden (75,0%). Total 24 100
172
Efektifitas Posisi Jongkok dan Posisi Miring Kiri terhadap Percepatan Kemajuan Persalinan Kala I
Fase Aktif pada Ibu Primipara di BPM Endang Sumaningdyah Kota Kediri
176