Anda di halaman 1dari 3

Analisis Perilaku Biaya

Arranged by : 2G KBN 2011/2012

Sebagai seorang manajer, penting bagi kita untuk bisa menunjukkan keterkaitan antara biaya
dengan tingkat aktivitas organisasi yang kita kelola. Logisnya, semakin besar tingkat aktivitas
organisasi, maka total biaya yang harus kita perhatikan akan semakin besar.

Namun, tentunya dalam keseluruhan biaya tersebut, kita perlu memisahkan antara biaya tetap,
variable atau pun semivariabel. Mengapa ? Hal ini sangatlah berkaitan dengan kebijakan yang
mungkin akan kita lakukan terhadap organisasi dengan meninjau data-data tersebut. Apakah akan
meningkatkan kapasitas produksi ? Bagaimana menjaga efisiensi sumber daya ? Atau bagaimana
cara untuk mensejahterakan pegawai ditilik dari jam kerja perusahaan, kesemuanya itu
merupakan pertanyaan-pertanyaan yang bisa dijawab dengan
analisis perilaku biaya.

- Biaya Tetap
Adalah total biaya yang kisarannya tetap dalam rentang produksi yang relevan. Artinya, mungkin
untuk rentang tertentu biaya-biaya ini dinilai tetap dan konstan, tapi apabila ada perubahan
kapasitas yang signifikan maka diperlukan kenaikan terhadap total biaya ini. Contoh : Biaya
pajak property, supervisi, tenaga kerja tak langsung, bahan baku tak langsung, penyusutan dll.

- Biaya Variabel
Adalah total biaya yang berubah seiring pergerakan kapasitas produksi secara proporsional.
Secara logis, biaya ini memiliki hubungan linier dengan tingkat kapasitas produksi, tapi pada
kenyataannya hal tersebut sangat sulit terjadi. Hal ini dikarenakan, dalam kenyataannya
perusahan selalu berusaha untuk mencapai tujuan efisiensi sumber daya. Oleh karena itu, sangat
dimungkinkan akan terjadi pengefisianan sumber daya, meskipun target kapasitas produksi
meningkat. Contoh biaya variable : biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung

- Biaya Semivariabel
Adalah total biaya yang memiliki cirri-ciri seperti biaya tetap dan biaya variable. Jenis biaya ini
timbul dikarenakan dua hal, yakni :
1. Adanya nilai minimum, artinya adalah baik ketika produksi perusahan berjalan ataupun tidak,
maka perusahaan tetap memiliki kewajiban untuk membayar biaya ini. Contoh : biaya listrik dan
telepon (abonemen).
2. Adanya pencampuran dalam pencatatan, di dalam perjalanan perusahaan sering terjadi
pencampuran pencatatan di antara biaya-biaya yang terjadi. Sebagai contoh, kita sering
mencampurkan biaya untuk mesin uap yang digunakan untuk penghangat ruangan dengan biaya
mesin uap untuk proses produksi. Kedua biaya terebut dicatat sama sebagai beban yang harus
dibayar perusahaan. Padahal, terdapat perbedaan mendasar di antaranya, yaitu perbedaan
aplikatif di antara kedua biaya tersebut.
Cara Menghitung Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Ada 3 cara, yaitu :
- Metode tinggi rendah
Cara ini adalah dengan membandingkan dua kondisi ekstrim perusahaan (ketika berada dalam
kapasitas tertinggi dengan terendah).
Contoh :
Berikut data di PT Anging Ribut, berupa biaya pemeliharaan dan tingkat aktivitas
Bulan Biaya Pemeliharaan Tingkat Aktivitas
Januari 190 20000
Februari 140 14000
Maret 160 18000
April 230 24500
Mei 150 16000
Juni 240 25000
Juli 170 19000
Agustus 170 19000
September 130 13000
Oktober 150 16000
November 180 19500
Desember 220 23000

Hitung elemen biaya variable dan tetapnya !

Biaya
Pemeliharaan Tingkat Aktivitas
Tertinggi 240 25000
Terendah 130 13000
Tertinggi -
Terendah 110 12000

Diperoleh biaya variable per tingkat aktivitas = 110/12000 = 0.009167, maka ;

Tertinggi Terendah
Total 240 130
Elemen Variabel 229.1666667 119.1666667
Elemen Tetap 10.83333333 10.83333333

Elemen Variabel = Biaya variable per tingkat aktivitas x Tingkat aktivitas


Elemen Biaya Tetap = Total Biaya Elemen Variabel

- Metode Scattergraph
Metode ini jarang (gak pernah keluar di ujian), tapi sebagai informasi aja metode ini
menggunakan visualisasi grafik 2 dimensi dengan sumbu x sebagai kumpulan variable
independen (aktivitas), contoh jam tenaga kerja langsung, jam mesin, tingkat aktivitas dll dan
sumbu y sebagai kumpulan variable dependen, contoh biaya-biaya.

Cara untuk menghitung biaya tetap dan biaya variable :


1. Temukan Rata-Rata Biaya Bulanan
2. Tentukan besaran elemen tetap (dari gambar itu lihat saja pertemuan garis kuning dan merah)
3. Kurangkan poin 1 dengan poin 2, maka akan mendapat rata-rata bulanan elemen variable dari
biaya.
4. Temukan rata-rata bulanan variable sumbu x (jam tenaga kerja dll).
5. Bagilah poin no 3 terhadap poin no 4, maka akan mendapat biaya varaibel per jam blab la.
6. Kalikan poin 5 dengan variable sumbu x pada tiap bulan untuk mengetahui biaya variable tiap
bulan.

- Metode Least Square


Metode ini banyak menggunakan rumus statistika, kata dosen kami tidak pernah keluar ketika
ujian. Sekalipun keluar, biasanya bersifat open book. Silahkan baca Buku Akuntansi Biaya,
karangan William K.Carter pada halaman 77 untuk pembahasan metode ini.

Demikian review tentang Analisis Perilaku Biaya dari kami. Semoga Bermanfaat. :D
Posted 10th April 2012 by deganterbaik@blogspot.com
0

Add a comment

Loading

Anda mungkin juga menyukai