Anda di halaman 1dari 3

BAB I

1.1 Latar belakang

Pada peralatan tegangan tinggi, bahan dielektrik sangat dibutuhkan untuk


memisahkan dua atau lebih penghantar listrik yang bertegangan sehingga antar
penghantar yang bertegangan tidak terjadi hubung singkat yang dapat
menyebabkan lompatan bunga api. Peralatan tegangan tinggi yang digunakan
adalah transformator. Hampir semua transformator tegangan tinggi menggunakan
dielektrik cair sebagai isolasi dan sebagai pedingin (Shekhar Mahmud, 2012:
180). Pada transformator untuk memisahkan penghantar-penghantar yang
bertegangan digunakan bahan dielektrik yaitu minyak trafo. Minyak trafo
merupakan jenis dielektrik cair yang berupa minyak. Dielektrik cair mempunyai
kerapatan 1000 kali dibandingkan dielektrik gas, sehingga kekuatan dielektrik cair
lebih tinggi dibanding dielektrik gas. Dielektrik cair mempunyai kekurangan yaitu
mudah terkontaminasi. Analisis telah mengungkapkan bahwa hampir 30% dari
total kegagalan transformator disebabkan oleh kegagalan isolasi atau minyak
kontaminasi (Shekhar Mahmud, 2012: 180).

Dalam minyak trafo bisa muncul ketidakmurnian (impurity) pada saat proses
pembuatan, selama proses penyimpanan atau selama proses pemakaian yang akan
mempengaruhi turunnya mutu isolasi minyak(jurnal tentang bridging). Kemurnian
minyak isolasi sangat penting yang harus diperhatikan, sebab dalam praktiknya
kegagalan isolasi (tembus) minyak juga tergantung oleh kontaminan. Pengotor
seperti air, partikel debu, kelembababan, serat selulosa. Kekuatan dielektrik cair di
dalam praktik tidak tergantung pada komposisi dari minyak, tetapi hanya air,
serat, dan gas (Roth, 2-1). Ketidakmurnian yang disebabkan karena partikel akan
membentuk bridge yang dapat menurunkan kekuatan medan elektrik dan
tegangan tembus dari minyak (Yuanlong Li: 563). Salah satu partikelnya adalah
serat selulosa yang berasal dari dielektrik padat tertinggal dalam cairan. Dalam
pengujian pengotor serat selulosa menggunakan jerami yang memiliki kandungan
32% serat selulosa. Bentuk-bentuk geometris elektroda dari suatu pengujian
merupakan faktor yang sangat penting diperhatikan, sebab dalam praktiknya tidak
semua bentuk geometris elektroda dari suatu pengujian mempunyai distribusi
medan listrik yang sama. Sedangkan tingkat kegagalan isolasi (tembus) minyak
pada distribusi medan listrik homogen dan non homogen adalah berbeda, sebab
kuat medan listrik yang menyebabkan terjadi tembus juga berbeda.

Distribusi medan elektrik yang diberi tegangan AC akan berbeda dengan


tegangan DC (Yuanlong Li: 563). Tegangan breakdown pada AC akan lebih besar
dibanding tegangan breakdown pada DC.

Para peneliti menunjukkan bahwa 94% dari mikro-partikel di trafo adalah


partikel selulosa (A. Y. H. Miyahara, H. Sampei, Y. Shirasaka, Y. Hamadate, and
H. Miyao: 146). Karena masih sedikitnya penelitian yang dilakukan terhadap
pengaruh serat selulosa pada minyak trafo, maka tidak ada salahnya dilakukan
penelitian tentang karakteristik kinerja dielektrik (dalam hal ini kekuatan
dielektrik atau tegangan tembus) minyak trafo. Pada penelitian skripsi kali ini
akan diteliti pengaruh jumlah serat selulosa pada medan seragam yang diberi
tegangan AC.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan


dibahas dalam skripsi ini sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh serat selulosa terhadap kekuatan dielektrik


minyak shell diala b
2. Bagaimana pengaruh medan listrik homogen terhadap kekuatan
dielektrik dalam hal ini tegangan tembus minyak shell diala b
3. Bagaimana distribusi intensitas medan listrik dari susunan elektroda
uji dalam minyak
1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam skripsi ini mencapai tujuan yang sesuai sasaran,
maka pembahasan dibatasi sebagai berikut:

1. Pengujian dilakukan di Laboratorium Tegangan Tinggi Jurusan Teknik


Elektro Universitas Brawijaya.
2. Obyek uji yang digunakan adalah minyak shell diala b dengan susunan
elektroda bola-bola dengan jarak gap yang telah diatur sebesar .....
3. Serat selulosa yang digunakan adalah jerami/bambu kering.
4. Pengujian menggunakan rangkaian pembangkitan tegangan bolak-
balik.
5. Distribusi medan menggunakan femm .
1.4 Tujuan

Tujuan dari pembahasan skripsi ini adalah untuk menganalisis


karakteristik tingkat kegagalan isolasi (tegangan tembus) minyak shell diala b
dan distribusi intensitas medan listrik dari susunan elektroda uji dalam minyak
shell diala b.

1.5 Manfaat

Manfaat yang didapat dari pembahasan skripsi ini adalah mengetahui efek
dari pengotor serat selulosa terhadap penurunan kekuatan dielektrik yang
sering terjadi pada minyak trafo.

1.6 Sistematika Penulisan

Anda mungkin juga menyukai