Tugas Individu-Tr4 Kasus
Tugas Individu-Tr4 Kasus
TEKNIK RADIOGRAFI 4
PEMERIKSAAN MAMOGRAFI
Di susun oleh:
A. Latar Belakang
Kanker merupakan penyakit yang muncul diakibatkan oleh pertumbuhan yang tidak
normal dari sel-sel jaringan tubuh sehingga berubah menjadi sel kanker. Sel kanker
tumbuh dengan cepat, sehingga sel kanker pada umumnya cepat menjadi besar dan dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menimbulkan kematian.
Berdasarkan data yang berasal dari http://globocan.iarc.fr/, kanker mammae
merupakan kanker yang paling banyak membunuh perempuan di dunia. Pada tahun 2008
terdapat 1.384.100 kasus kanker mammae dan membunuh 458.500 orang di dunia.
Sedangkan di Indonesia pada tahun 2008 telah terdapat 39.600 kasus kanker mammae
dan telah membunuh 20.000 orang.
Penyakit kanker mammae masih dapat disembuhkan jika telah dideteksi sejak dini
dan diobati secara memadai. Oleh sebab itu sangat penting bagi masyarakat untuk
mengetahui informasi tentang penyakit ini baik penyebabnya, cara mencegahnya dan cara
mendeteksinya. Penyakit ini dapat dideteksi dengan berbagai cara dimana terdapat tiga
tahapan pemeriksaan secara dini yaita pemeriksaan sendiri, pemeriksaan yang dilakukan
oleh tenaga medis yang bertujuan untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan sendiri atau
bila terjadi keluhan dan pemeriksaan lanjutan untuk melengkapi pemeriksaan dokter
digunakan dengan menggunakan alat bantu salah satunya adalah mammografi (Aviarini
dan Sarifuddin, 2009). Pemeriksaan pencitraan mamografi merupakan salah satu metode
penapisan adanya kelainan mammae. Pemeriksaan mamografi diketahui dapat
menurunkan angka mortalitas akibat kanker mammae.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan mamografi?
2. Mengapa mamografi perlu dilakukan?
3. Bagaimana prosedur pemeriksaan mamografi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengertahui pengertian mamografi
2. Untuk mengertahui alasan diperlukannya mamografi
3. Untuk mengertahui prosedur pemeriksaan mamografi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Puting susu masuk ke dalam mammae, hal ini disebut juga dengan retraksi.
Secara mammografi, kanker mammae dikenali dengan keberadaan lesi massa atau
biasa disebut massa, atau keberadaan mikrokalsifikasi.
1. Massa.
Sebuah massa adalah area terdapatnya pola tekstur dengan bentuk serta batas
area tertentu pada proyeksi foto mammografi. Biasanya massa tampak dari dua
proyeksi foto mammografi yang berbeda. Pada sebuah proyeksi mammogram saja,
massa sering kali sulit dibedakan dari jaringan padat (fibroglandular) jika bentuk dan
batas areanya tidak tampak jelas.
2. Mikrokalsifikasi.
Ciri lainnya dari kanker adalah keberadaan mikrokalsifikasi. Mikrokalsifikasi
berbentuk seperti noda berukuran kecil dan terkadang berupa titiktitik, terdapat di
dalam lobula atau ductal. Bentuknya terkadang lingkaran maupun titiktitik yang
seragam.
C. Teknik Pemeriksaan Mammografi
Teknik pemeriksaan mammografi meliputi persiapan pasien, persiapan alat dan bahan,
serta pelaksanaan pemeriksaan.
1. Persiapan Pasien
a. Meminta kepada pasien untuk melepaskan aksesoris di sekitar daerah dada seperti
kalung, dll.
7) Kriteria radiograf :
1) Nipple pada ertengahan profil mammae
2) Sisi medial mammae tidak terpotong
3) Sisi lateral mammae tidak terpotong
4) Tergambar pertengahan dari retroglandular fat tissue
5) Jika memungkinkan tergambar musculus pectoralis pada sisi posterior
mammae
b. Proyeksi Aksila
1) Tujuan : untuk melihat penyebaran tumor pada kelenjar aksila
2) Posisi Pasien : berdiri dari posisi AP tubuh yang tidak difoto dirotasikan 15
30 0 sehingga sedikit oblik
3) Posisi Obyek :
a) Obyek diatur ditengah film,
b) Film vertikal pada tepi posterior
c) Batas atas film iga 11-12
d) Lengan sisi yang difoto diangkat ke atas & fleksi dengan tangan di
belakang kepala, lengan yang tidak difoto disamping tubuh
4) CR : horisontal tegak lurus film
5) CP : 5 cm di bawah aksila
Gambar 5. Posisi Pasien Mamografi Proyeksi Aksila
6) Kriteria radiograf :
Tampak jaringan mammae dibagian aksila. Tampak otot-otot dada, central
mammae dan jaringan subareola.
c. Proyeksi Medio Lateral
1) Posisi Pasien :
a) Tidur /berdiri miring, sedikit oblik ke posterior
b) Bagian mamae yang difoto dekat kaset
2) Posisi Obyek :
a) Mammae diletakkan diatas kaset dengan posisi horisontal
b) Lengan posisi yg difoto diatas sebagai ganjal kepala
c) Lengan lain menarik mamae yg tidak difoto ke arah medio lateral agar
tidak superposisi dengan lobus lain
3) CR : tegak lurus mammae, arah medio lateral
4) CP : pertengahan mamae
5) FFD : sedekat mungkin ( konus menempel mamae), bila perlu
kontak
6) Kriteria radiograf :
a) Tampak jaringan mammae dari arah lateral masuk daerah aksila dan otot-
otot dada
b) Tampak gambaran mammae, papilla proyeksi lateral
4. Proteksi Radiasi
a. Tujuan :
1) Menghindari Dosis radiasi yang diterima pasien melampaui batas yang
diijinkan
2) Menghindari kerusakan organ tubuh lain yang peka thd radiasi
b. Tindakan :
1) Dilakukan hanya bila ada perintah dokter
2) Luas lapangan seminimal mungkin
3) Bekerja seteliti mungkin
BAB III
PEMBAHASAN
A. Paparan Kasus
Selamat siang dok, saya berumur 28 tahun saya mau bertanya dalam 4 hari terakhir ini
saya sering merasa nyeri di payudara di sebelah kiri, dan ada keluar cairan yang mirip asi
cuma saya tidak lagi hamil, kira-kira bahaya tidak ya dok, mohon pencerahannya, terima
kasih sebelumnya.
B. Pembahasan
Keluar cairan dari payudara dapat merupakan salah satu gejala dari kanker payudara
tetapi dapat juga terjadi pada kasus meningkatnya kadar hormon prolaktin ataupun juga
dapat terjadi akibat adanya infeksi. Sebelumnya ada baiknya si penderita mengetahui
sedikit tentang kanker payudara. Kanker adalah pertumbuhan sel-sel abnormal yang
berkembang pada kasus kanker payudara pertumbuhan sel abnormal ini terjadi pada organ
tubuh payudara. Penyebab kanker payudara yang terutama belum diketahui, diketahui
dipicu oleh zat-zat karsinogenik atau zat pemicu kanker yang dapat didapat dari seringnya
konsumsi junk food atau makanan yang dibakar, merokok atau perokok pasif juga ada
dugaan terdapat ada faktor genetik. Gejala kanker payudara :
- ada benjolan pada payudara
- ada perubahan bentuk pada puting payudara (masuk ke dalam)
- ada perubahan tekstur kulit payudara
- keluar cairan dari puting payudara
- ada pembengkakan pada payudara
Mammografi adalah pemeriksaan radiografi untuk memperlihatkan struktur anatomis
mammae dengan film khusus baik dengan menggunakan media kontras maupun tidak.
Pemeriksaan digunakan untuk mengetahui apakah ada kelainan pada mammae tau tidak
seperti kanker mammae fibroba/ penebalan benang fibrin pada mammae, benjolan pada
mammae dan sumbatan. Selain itu dapat juga digunakan untuk screening test. Untuk
pasien yang tidak mempunyai riwatat keluarga kanker mammae, mammografi dapat
dilakukan pada usia >40 tahun, namun untuk pasien yang mempunyai riwayat keluarga
kanker kanker mammae, mammografi dapat dilakukan pada usia >35 tahun. Berikut
prosedur pemeriksaan mammografi :
1. Persiapan Pasien
a. Meminta kepada pasien untuk melepaskan aksesoris di sekitar daerah dada seperti
kalung, dll.
7) Kriteria radiograf :
a) Nipple pada ertengahan profil mammae
b) Sisi medial mammae tidak terpotong
c) Sisi lateral mammae tidak terpotong
d) Tergambar pertengahan dari retroglandular fat tissue
e) Jika memungkinkan tergambar musculus pectoralis pada sisi posterior
mammae
b. Proyeksi Aksila
1) Tujuan : untuk melihat penyebaran tumor pada kelenjar aksila
2) Posisi Pasien : berdiri dari posisi AP tubuh yang tidak difoto dirotasikan 15
30 0 sehingga sedikit oblik
3) Posisi Obyek :
a) Obyek diatur ditengah film,
b) Film vertikal pada tepi posterior
c) Batas atas film iga 11-12
d) Lengan sisi yang difoto diangkat ke atas & fleksi dengan tangan di
belakang kepala, lengan yang tidak difoto disamping tubuh
4) CR : horisontal tegak lurus film
5) CP : 5 cm di bawah aksila
6) Kriteria radiograf :
Tampak jaringan mammae dibagian aksila. Tampak otot-otot dada, central
mammae dan jaringan subareola.
c. Proyeksi Medio Lateral
1) Posisi Pasien :
a) Tidur /berdiri miring, sedikit oblik ke posterior
b) Bagian mamae yang difoto dekat kaset
2) Posisi Obyek :
a) Mammae diletakkan diatas kaset dengan posisi horisontal
b) Lengan posisi yg difoto diatas sebagai ganjal kepala
c) Lengan lain menarik mamae yg tidak difoto ke arah medio lateral agar
tidak superposisi dengan lobus lain
3) CR : tegak lurus mammae, arah medio lateral
4) CP : pertengahan mamae
5) FFD : sedekat mungkin ( konus menempel mamae), bila perlu
kontak
Gambar 13. Posisi Pasien Mamografi Proyeksi Medio Lateral (Clarks, 2005)
6) Kriteria radiograf :
a) Tampak jaringan mammae dari arah lateral masuk daerah aksila dan otot-
otot dada
b) Tampak gambaran mammae, papilla proyeksi lateral
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1. Mammografi adalah teknik pemeriksaan radiologi untuk memperlihatkan struktur
anatomi dari mammae baik dengan munggunakan media kontras atau tidak.
2. Mammografi perlu dilakukan pada pasien berusia >40 tahun untuk yang memiliki
riwayat keluarga kanker mamme dan >35 tahun untuk yang tidak memiliki riwayat
keluarga kanker mammae, hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya kelainan pada
mammae. Jika kelainan ini diketahui sejak dini maka angka harapan hidup pasien dan
biaya pengobatan menjadi lebih murah.
3. Teknik pemeriksaan mammografi dibagi menjadi 3 proyeksi yaitu proyeksi cranio
caudal, medio lateraldan aksial.
B. Saran
Sebaiknya mamografi dilakukan baik pada pasien yang memiliki riwayat keluarga
kanker mammae atau tidak, pemeriksaan ini bertujuan selain bertujuan untuk mengetahui
adanya kanker mammae atau tidak juga dapat digunakan sebagai screening test. Untuk
pasien yang memiliki riwayat keluarga kanker mammae mammografi dapat dilakukan
pada usia >35 tahun, sedangkan pasien yang tidak memiliki riwayat keluarga kanker
mammae mammografi dapat dilakukan pada usia >40 tahun