TAHUN 2013
SEKRETARIAT DAERAH
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
Jl. Soekarno Hatta No. 01
MAMUJU
BUPATI MAMUJU
Jl. Soekarno Hatta No. 1 Telp. ( 0426) 21101 Fax. ( 0426) 21426 Kode Pos 91511 Mamuju
TENTANG
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP)
BARANG/JASA PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU
BUPATI MAMUJU,
MEMUTUSKAN :
KEEMPAT : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan
pada Anggaran Belanja Sekertariat Daerah Kabupaten Mamuju Tahun
Anggaran 2013.
pE'EEryFA 's
nlnum14l uepdnqey (rudq Bn]e){ '7,
suu{Bt (dd)1) q4uueured esetfirrcwquwpeflued uu{BltqeX e8equrel uledey 'I
Ip
: 'qil epedel nnpedureslp : uusnqrueJ
I
'ofol,{Yru lrYdng
tT\T,- TaL'J L pEEuqBpBd
n [n ur u IAI rp uu>ldeplrq
VI^IITiT>I
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN BUPATI MAMUJU
Nomor SOP 188.45/293/KPTS/V/2013
PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Tanggal Pembuatan 03 Januari 2013
Tanggal Revisi -
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) Tanggal Pengesahan 07 Mei 2013
UNIT LAYANAN PENGADAAN Disahkan Oleh Bupati Mamuju
KABUPATEN MAMUJU STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGAJUAN DOKUMEN RENCANA UMUM
PENGADAAN DAN DOKUMEN RENCANA
PELAKSANAAN PENGADAAN KE ULP
Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :
1 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan perubahannya. 1. Kepala ULP memiliki pendidikan minimal S1
2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Di 2. Anggota Pokja memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah
Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota
3. Memahami struktur organisasi ULP.
3 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 35 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan 4. Memahami konsep dasar pengadaan barang/jasa pemerintah
4 Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 18 Tahun 2012 tentang 5. Memahami proses dan aturan yang mendasari pengadaan barang/jasa pemerintah.
E-Tendering 6. Memahami konsep dasar sistem operasi computer
5 Peraturan Bupati Mamuju No. 1 Tahun 2013 tentang Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP) 7. Memahami Sistem Kerja jaringan / internet
Barang/Jasa Pemerintah Lingkup Pemerintah Kabupaten Mamuju
Peralatan/Perlengkapan :
1. Komputer laptop
2. Internet
Penjelasan Singkat : 3. Alat Komunikasi
4. Buku Kerja
Standar Operasional Prosedur ini mengatur tentang prosedur dan langkah-langkah Proses Pengajuan 5. Nota Dinas / Lembar disposisi
Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan ke ULP 6. Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan
7. LCD Projector
Tujuan :
Standar Operasional Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi ULP, PA/KPA/PPK dalam mengajukan Pencatatan/Pendataan
Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan ke ULP 1. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
2. PA/KPA/PPK pada SKPD/ unit kerja terkait
Peringatan :
1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dilakukan dan ditetapkan. Definisi :
2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output
dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana. 1. Kepala ULP adalah Pejabat yang memimpin ULP
3. Jika prosedur tidak dilaksanakan, Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa tidak dapat dilaksanakan 2. Sekretariat ULP adalah sekretaris dibantu beberapa bagian antara lain Bagian Perencanaan dan Keuangan, Bagian Evaluasi,
4. Diperlukan koordinasi dengan seluruh stake holder yang terkait Pelaporan dan Pengelolaan Dokumen dan Bagian Hukum dan Sanggah
5. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah memerlukan perencanaan waktu tahapan yang tepat. 3. Pokja adalah perangkat ulp yang melaksanakan proses Pengadaan Barang/jasa Pemerintah.
6. Jika Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan tidak/ 4. LPSE atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah Unit Kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem
terlambat diterima oleh ULP maka Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tidak dapat dilaksanakan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik.
sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam SOP 5. PA atau Pengguna Anggaran adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
7. SOP ini disusun dengan kondisi semua pejabat terkait berada di tempat dan siap melaksanakan pekerjaan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna
APBN/ APBD
6. KPA atau Kuasa Pengguna Anggaran adalah Pejabat yang ditetapkan olek PA untuk menggunakan APBN ataau ditetapkan
Keterkaitan : oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD
7. PPK atau Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat yang bertanggung jawab atas Pelaksanaan Pengadaan barang/Jasa
1. SOP Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada ULP Kabupaten Mamuju
8. Penyedia Barang/ Jasa adalah Badan Usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
2. SOP Penyusunan dan Penyampaian Secara Berkala Laporan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Konsultans/Jasa Lainnya
Pemerintah
3. SOP Pelaksanaan Nota Kesepakatan Kerjasama Proses Pengadaan Barang/Jasa antara ULP dan Kantor Perwakilan/Unit
Pelaksana Tehnis suatu kementerian/Lembaga/Institusi lain
4. SOP Penyampaian Hasil Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah kepada PPK/PA/KPA
5. SOP Pendaftaran secara online Penyedia Barang/Jasa pada SPSE LPSE Kabupaten Mamuju
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KAB. MAMUJU
SOP Pengajuan Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Rencana Pelksanaan Pengadaan Ke ULP
Surat
ULP menyampaikan surat permintaan dokumen RUP
Permintaan RUP
5 pada SKPD (PA/KPA) 3 Hari Ke SKPD
Jika Dok RUP dinyatakan lengkap oleh Pokja ULP Berita Acara
maka PPK mengundang Pokja ULP untuk Rapat
10 melaksanakan Rapat pengkajian ulang Dokumen N/A
Pengkajian
RUP. Ulang RUP
Surat
ULP Merminta Dokumen Rencana Pelaksanaan Permintaan
13 Pengadaan ke PPK pada setiap SKPD. 2 Hari Rencana
Pelaksanaan
Pengadaan
Seluruh
Rapat pengkajian ulang Dokumen RUP PPK Mengundang
Pokja ULP untuk Rapat Pe
6 antara PPK dan Pokja ULP
Rapat Pengkajian RUP
Ulang RUP
SELESAI -
KETERANGAN GAMBAR:
BUPATI MAMUJU
= Awal / Akhir Proses
= Proses
= Pengambilan Keputusan
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
FORMAT:
KABUPATEN MAMUJU
1. Tanda Terima Berkas
Tanggal :
Berkas Berupa
-
-
-
Nama Nama
Jabatan .........................................
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN BUPATI MAMUJU
Nomor SOP 188.45/293/KPTS/V/2013
PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Tanggal Pembuatan 03 Januari 2013
Tanggal Revisi -
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) Tanggal Pengesahan 07 Mei 2013
UNIT LAYANAN PENGADAAN Disahkan Oleh Bupati Mamuju
KABUPATEN MAMUJU STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
PROSES PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
- HPS
Pokja ULP Memeriksa kelengkapan Dokumen - Spesifikasi
Teknis/gamba
4 penetapan RUP dan Dokumen Rencana 1 Hari
TIDAK r
- Rancangan
Pelaksanaan Pengadaan
Kontrak
YA
Seluruh Pokja ULP Menyusun dan
Sistim
menetapkan sistim pengadaan barang / jasa Pengadaan
5 1 Hari
Yang akan
meliputi metode pemilihan penyedia. Digunakan
- Metode
Seluruh Pokja ULP Memilih dan Menetapkan pemasukan
penawaran
metode pemasukan penawaran, metode - Metode
6 evaluasi penawaran dan metode penilaian 1 Hari evaluasi
penawaran
kualifikasi - Metode
Penilaian
Kualifikasi
Pelaksanaan
Pengadaan
Masing-masing Pokja ULP melaksanakan dilakukan paling
proses Pengadaan Barang/Jasa ( Proses lambat 2 hari sejak
diterimanya
pengadaan secara elektronik dilaksanakan Dokumen Penyedia
9 menggunakan sistem SPSE pada LPSE Pengadaan Dari Barang/ Jasa
Pokja Perencanaan yang terpilih
diikuti oleh penyedia yang sudah terdaftar dengan mengacu
pada sistem SPSE) kepada Jadwal
sesuai Metode
Pengadaan
(Terlampir)
Pelaksanaan Kontrak/Perjanjian antara PPK Surat
dan Penyedia terdiri dari: Perjanjian
10 N/A Kontrak
1. Rapat Persiapan
2. Penandatanganan Kontrak
SELESAI
KETERANGAN GAMBAR:
= Proses
= Dokumen (Fisik/Elektronik)
H. SUHARDI DUKA
= Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
= Pengambilan Keputusan
TAHAPAN JADWAL PENGADAAN DAN ALOKASI WAKTU PRAKUALIFIKASI
Catatan:
- Evaluasi disesuaikan dengan jenis dan kompleksitas pekerjaan, metode evaluasi yang digunakan dan jumlah paket yang dilelang dalam satu kali penjadwalan
- Waktu menjawab sanggah oleh ULP 5 Hari Kalender (Lelang Umum / Seleksi Umum/Lelang Terbatas) dan 3 Hari Kalender (Lelang sederhana/Seleksi sederhana/Pemilihan Langsung) sejak sanggahan diterima
- Alokasi waktusanggah banding 5 Hari Kalender (Lelang Umum / Seleksi Umum/Lelang Terbatas) dan 3 Hari Kalender (Lelang sederhana/Seleksi sederhana/Pemilihan Langsung) sejak jawaban sanggah diterima
TAHAPAN JADWAL PENGADAAN DAN ALOKASI WAKTU PRAKUALIFIKASI E-TENDERING
12 Evaluasi Penawaran
13 Penetapan dan Pengumuman Pemenang
14 Masa Sanggah 5 Hari Kalender, Akhir masa sanggah Hari Kerja
15 Penerbitan SPPBJ (Jika Tidak ada sanggahan)
Catatan:
- Evaluasi disesuaikan dengan jenis dan kompleksitas pekerjaan, metode evaluasi yang digunakan dan jumlah paket yang dilelang dalam satu kali penjadwalan
- Waktu menjawab sanggah oleh ULP 5 Hari Kalender (Lelang Umum / Seleksi Umum/Lelang Terbatas) dan 3 Hari Kalender (Lelang sederhana/Seleksi sederhana/Pemilihan Langsung) sejak sanggahan diterima
- Alokasi waktusanggah banding 5 Hari Kalender (Lelang Umum / Seleksi Umum/Lelang Terbatas) dan 3 Hari Kalender (Lelang sederhana/Seleksi sederhana/Pemilihan Langsung) sejak jawaban sanggah diterima
TAHAPAN JADWAL PENGADAAN DAN ALOKASI WAKTU PASCAKUALIFIKASI
Catatan:
- Pembuktian Kualifikasi disesuaikan dengan Jumlah paket pekerjaan yang dilelang dalam satu kali penjadwalan
- Evaluasi disesuaikan dengan jenis dan kompleksitas pekerjaan, metode evaluasi yang digunakan dan jumlah paket yang dilelang dalam satu kali penjadwalan
Waktu menjawab sanggah oleh ULP 5 Hari Kalender (Lelang Umum / Seleksi Umum/Lelang Terbatas) dan 3 Hari Kalender (Lelang sederhana/Seleksi sederhana/Pemilihan
-
Langsung) sejak sanggahan diterima
Alokasi waktusanggah banding 5 Hari Kalender (Lelang Umum / Seleksi Umum/Lelang Terbatas) dan 3 Hari Kalender (Lelang sederhana/Seleksi sederhana/Pemilihan
-
Langsung) sejak jawaban sanggah diterima
TAHAPAN JADWAL PENGADAAN DAN ALOKASI WAKTU PASCAKUALIFIKASI E-TENDERING
(Paling Kurang 2 Hari Kalender setelah Penjelasan dan batas akhir Upload dok
4. Upload Dok. Penawaran
Penawaran Harus jatuh pada Hari Kerja)
5. Pembukaan Dok. Penawaran (Dilaksanakan Pada Hari Kerja)
6. Evaluasi Penawaran
7 Pembuktian Kualifikasi ( Hari Kerja)
8 Penetapan dan Pengumuman Pemenang
5 Hari Kalender, Akhir masa sanggah Hari
9 Masa Sanggah
Kerja
10 Penerbitan SPPBJ (Jika Tidak ada Sanggah)
11 Penandatanganan Kontrak (Jika Tidak ada Sanggah)
5 Hari Kalender, Akhir masa sanggah
12 Masa Sanggah Banding
Banding adalah Hari Kerja
Penerbitan SPPBJ (Tergantung diterima atau ditlaknya
13 ?
sanggah banding)
Penerbitan SPPBJ (Tergantung diterima atau ditlaknya
14 ?
sanggah banding)
Catatan:
- Pembuktian Kualifikasi disesuaikan dengan Jumlah paket pekerjaan yang dilelang dalam satu kali penjadwalan
- Jika Jaminan Penawaran dipersyaratkan Masa Upload Dokumen harus dialokasikan minimal 2 hari Kerja
- Evaluasi disesuaikan dengan jenis dan kompleksitas pekerjaan, metode evaluasi yang digunakan dan jumlah paket yang dilelang dalam satu kali penjadwalan
Waktu menjawab sanggah oleh ULP 5 Hari Kalender (Lelang Umum / Seleksi Umum/Lelang Terbatas) dan 3 Hari Kalender (Lelang sederhana/Seleksi sederhana/Pemilihan
-
Langsung) sejak sanggahan diterima
Alokasi waktusanggah banding 5 Hari Kalender (Lelang Umum / Seleksi Umum/Lelang Terbatas) dan 3 Hari Kalender (Lelang sederhana/Seleksi sederhana/Pemilihan
-
Langsung) sejak jawaban sanggah diterima
LAMPIRAN III : KEPUTUSAN BUPATI MAMUJU
Nomor SOP 188.45/293/KPTS/V/2013
PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Tanggal Pembuatan 03 Januari 2013
Tanggal Revisi -
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) Tanggal Pengesahan 07 Mei 2013
UNIT LAYANAN PENGADAAN Disahkan Oleh Bupati Mamuju
KABUPATEN MAMUJU STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
PENYAMPAIAN HASIL PROSES PENGADAAN
BARANG/JASA PEMERINTAHKEPADA
PPK/PA/KPA
Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :
1 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan 1. Kepala ULP memiliki pendidikan minimal S1
perubahannya. 2. Anggota Pokja memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah
2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Di
3. Memahami struktur organisasi ULP.
Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota
3 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 35 Tahun 2012 4. Memahami konsep dasar pengadaan barang/jasa pemerintah
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan 5. Memahami proses dan aturan yang mendasari pengadaan barang/jasa pemerintah.
4 Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 18 Tahun 2012 6. Memahami konsep dasar sistem operasi computer
tentang E-Tendering
7. Memahami Sistem Kerja jaringan / internet
5 Peraturan Bupati Mamuju No. 1 Tahun 2013 tentang Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Barang/Jasa Pemerintah Lingkup Pemerintah Kabupaten Mamuju Peralatan/Perlengkapan :
1. Komputer laptop
2. Internet
3. Alat Komunikasi
Penjelasan Singkat : 4. Buku Kerja
5. Nota Dinas / Lembar disposisi
Standar Operasional Prosedur ini mengatur tentang prosedur Penyampaian Hasil Proses
6. Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dilaksanakan oleh ULP Kab. Mamuju kepada 7. LCD Projector
PPK/PA/KPA
Tujuan :
Standar Operasional Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi ULP, untuk menyampaikan Pencatatan/Pendataan
Hasil Proses Pengadaan Barang/Jasa pemerintah kepada PPK/PA/KPA 1. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Peringatan : 2. PA/KPA/PPK pada SKPD/ unit kerja terkait
1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dilakukan dan ditetapkan. Definisi :
2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output
dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana. 1. Kepala ULP adalah Pejabat yang memimpin ULP
3. Jika prosedur tidak dilaksanakan, Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa tidak dapat dilaksanakan 2. Sekretariat ULP adalah sekretaris dibantu beberapa bagian antara lain Bagian Perencanaan dan Keuangan, Bagian Evaluasi,
4. Diperlukan koordinasi dengan seluruh stake holder yang terkait Pelaporan dan Pengelolaan Dokumen dan Bagian Hukum dan Sanggah
5. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah memerlukan perencanaan waktu tahapan yang 3. Pokja adalah perangkat ulp yang melaksanakan proses Pengadaan Barang/jasa Pemerintah.
tepat. 4. LPSE atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah Unit Kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem
6. Jika Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan tidak/ Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik.
terlambat diterima oleh ULP maka Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tidak dapat 5. PA atau Pengguna Anggaran adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam SOP Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna
7. SOP ini disusun dengan kondisi semua pejabat terkait berada di tempat dan siap melaksanakan APBN/ APBD
pekerjaan 6. KPA atau Kuasa Pengguna Anggaran adalah Pejabat yang ditetapkan olek PA untuk menggunakan APBN ataau ditetapkan
Keterkaitan : oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD
7. PPK atau Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat yang bertanggung jawab atas Pelaksanaan Pengadaan barang/Jasa
1. SOP Pengajuan Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan Ke ULP 8. Penyedia Barang/ Jasa adalah Badan Usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
2. SOP Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada ULP Kabupaten Mamuju Konsultans/Jasa Lainnya
3. SOP Pelaksanaan Nota Kesepakatan Kerjasama Proses Pengadaan Barang/Jasa antara ULP dan Kantor
Perwakilan/Unit Pelaksana Tehnis suatu kementerian/Lembaga/Institusi lain
4. SOP Penyusunan dan Penyampaian secara berkala Laporan Pelaksanaan Proses Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah
5. SOP Pendaftaran secara online Penyedia Barang/Jasa pada SPSE/LPSE Kabupaten Mamuju
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KAB. MAMUJU
SOP Penyampaian Hasil Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kepada PPK/PA/KPA
MULAI
Surat Penetapan
PA/KPA menetapkan pemenang dan PPK menerbitkan SPPBJ
9 N/A Pemenang oleh
PA/KPA
RUP kepada PPK dan Pokja ULP Ke Pokja
Perencanaan
Seluru
Rapat pengkajian ulang Dokumen RUP PPK Mengundang
Pokja ULP untuk Rapat
6 antara PPK dan Pokja ULP
Rapat Pengkajian RU
Ulang RUP
SELESAI
-
KETERANGAN GAMBAR:
= Dokumen (Fisik/Elektronik)
H. SUHARDI DUKA
= Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
= Pengambilan Keputusan
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
FORMAT:
KABUPATEN MAMUJU
1. Surat Pengantar Dokumen
Kepada
Yth. ................................
.................................
...................................
Di-
Mamuju
SURAT PENGANTAR
Nomor:............................................
................................. .............................................
NIP............................ NIP....................................
LAMPIRAN IV : KEPUTUSAN BUPATI MAMUJU
Nomor SOP 188.45/293/KPTS/V/2013
PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Tanggal Pembuatan 03 Januari 2013
Tanggal Revisi -
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) Tanggal Pengesahan 07 Mei 2013
UNIT LAYANAN PENGADAAN Disahkan Oleh Bupati Mamuju
KABUPATEN MAMUJU STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
PENYUSUNAN DAN PENYAMPAIAN SECARA
BERKALA LAPORAN PELAKSANAAN
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :
1 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan 1. Kepala ULP memiliki pendidikan minimal S1
perubahannya. 2. Anggota Pokja memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah
2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Di
3. Memahami struktur organisasi ULP.
Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota
3 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 35 Tahun 2012 4. Memahami konsep dasar pengadaan barang/jasa pemerintah
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan 5. Memahami proses dan aturan yang mendasari pengadaan barang/jasa pemerintah.
4 Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 18 Tahun 2012 6. Memahami konsep dasar sistem operasi computer
tentang E-Tendering
7. Memahami Sistem Kerja jaringan / internet
5 Peraturan Bupati Mamuju No. 1 Tahun 2013 tentang Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Peralatan/Perlengkapan :
Barang/Jasa Pemerintah Lingkup Pemerintah Kabupaten Mamuju
1. Komputer laptop
2. Internet
3. Alat Komunikasi
Penjelasan Singkat : 4. Buku Kerja
5. Nota Dinas / Lembar disposisi
Standar Operasional Prosedur ini mengatur tentang prosedur Penyusunan dan Penyampaian
6. Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan
Laporan Secara Berkala Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang dilaksanakan oleh 7. LCD Projector
ULP Kab. Mamuju
Tujuan :
Standar Operasional Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi ULP, untuk menyusun dan Pencatatan/Pendataan
menyampaikan secara Berkala Laporan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa oleh ULP 1. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
kepada Bupati, LKPP dan Seluruh SKPD 2. PA/KPA/PPK pada unit kerja terkait
Peringatan :
1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dilakukan dan ditetapkan. Definisi :
2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output
dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana. 1. Bupati adalah Bupati Mamuju
3. Jika prosedur tidak dilaksanakan, Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa tidak dapat dilaksanakan 2. Kepala ULP adalah Pejabat yang memimpin ULP
4. Diperlukan koordinasi dengan seluruh stake holder yang terkait 3. Sekretariat ULP adalah sekretaris dibantu beberapa bagian antara lain Bagian Perencanaan dan Keuangan, Bagian Evaluasi,
5. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah memerlukan perencanaan waktu tahapan yang Pelaporan dan Pengelolaan Dokumen dan Bagian Hukum dan Sanggah
tepat. 4. Pokja adalah perangkat ulp yang melaksanakan proses Pengadaan Barang/jasa Pemerintah.
6. Jika Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan tidak/ 5. LPSE atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah Unit Kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem
terlambat diterima oleh ULP maka Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tidak dapat Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik.
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam SOP 6. PA atau Pengguna Anggaran adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
7. SOP ini disusun dengan kondisi semua pejabat terkait berada di tempat dan siap melaksanakan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna
pekerjaan APBN/ APBD
Keterkaitan : 7. KPA atau Kuasa Pengguna Anggaran adalah Pejabat yang ditetapkan olek PA untuk menggunakan APBN ataau ditetapkan
oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD
1. SOP Pengajuan Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan Ke ULP 8. PPK atau Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat yang bertanggung jawab atas Pelaksanaan Pengadaan barang/Jasa
2. SOP Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada ULP Kabupaten Mamuju 9. Penyedia Barang/ Jasa adalah Badan Usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
3. SOP Pelaksanaan Nota Kesepakatan Kerjasama Proses Pengadaan Barang/Jasa antara ULP dan Kantor Konsultans/Jasa Lainnya
Perwakilan/Unit Pelaksana Tehnis suatu kementerian/Lembaga/Institusi lain
4. Penyampaian Hasil Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kepada PPK/PA/KPA
5. SOP Pendaftaran secara online Penyedia Barang/Jasa pada SPSE LPSE Kabupaten Mamuju
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KAB. MAMUJU
SOP Penyusunan dan Penyampaian Secara Berkala Laporan Pelaksanaan Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
YA
Bagian Evaluasi, Pelaporan dan
Pengelolaan Dokumen menyampaikan Draft
Draft Laporan
Laporan Pelksanaan Pengadaan
8 1 Hari Pelaksanaan
Barang/Jasa Pemerintah kepada Kepala PBJP
ULP untuk disyahkan
PA/KPA SKPD Mengumumkan RUP pada PA/KPA
2 mengumumkan
portal Pengadaan Nasional dan papan
RUP
Pengumuman Resmi Kantor
PA/KPA TIDAK
Menyampaikan Po
Sekretariat
PA/KPA SKPD Menyampaikan Dokumen Dok.RUP ke Kepala ULP Memer
4 meneruskan RUP
PPK/ULP Menerima RUP
RUP kepada PPK dan Pokja ULP Ke Pokja
Perencanaan
Kepala ULP menandatangani Laporan Laporan
Penyusunan HPS dan spesifikasi teknis oleh PPK Menyusun HPS
9 Pelaksanaan Barang/Jasa 1 Hari Pelaksanaan
5 dan Spesifikasi Teknis PBJP
PPK pada setiap SKPD YA
Bagian Evaluasi, Pelaporan dan
Pengelolaan Dokumen pada Sekretariat ULP Seluruh Po
Rapat pengkajian ulang Dokumen RUP PPK Mengundang
menggandakan Laporan Pelaksanaan Pokja ULPSecara
untuk Berkala Rapat Peng
6 antara PPK dan Pokja ULP
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk Rapat Pengkajian
setiap triwulan,
Laporan
RUP be
paling lambat 20
Ulang RUP
10 disampaikan Kepada Bupati Mamuju, LKPP Pelaksanaan
hari sebelum
PBJP
dan Seluruh PA/KPA pada setiap SKPD berakhirnya setiap
triwulan berjalan
melalui PPK (Laporan dapat disertai
Dokumen Elektronik)
SELESAI
-
KETERANGAN GAMBAR:
= Dokumen (Fisik/Elektronik)
H. SUHARDI DUKA
= Berlanjut Ke Halaman Berikutnya
= Pengambilan Keputusan
LAMPIRAN V : KEPUTUSAN BUPATI MAMUJU
Nomor SOP 188.45/293/KPTS/V/2013
PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Tanggal Pembuatan 03 Januari 2013
Tanggal Revisi -
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP) Tanggal Pengesahan 07 Mei 2013
UNIT LAYANAN PENGADAAN Disahkan Oleh Bupati Mamuju
KABUPATEN MAMUJU STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
Pelaksanaan Nota Kesepakatan Kerjasama Proses
Pengadaan Barang/Jasa antara ULP dan Kantor
Perwakilan/Unit Pelaksana Tehnis suatu
kementerian/Lembaga/Institusi lain
Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :
1 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan 1. Kepala ULP memiliki pendidikan minimal S1
perubahannya. 2. Anggota Pokja memiliki sertifikat keahlian pengadaan barang/jasa pemerintah
2 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Di
3. Memahami struktur organisasi ULP.
Lingkungan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota
3 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 35 Tahun 2012 4. Memahami konsep dasar pengadaan barang/jasa pemerintah
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan 5. Memahami proses dan aturan yang mendasari pengadaan barang/jasa pemerintah.
4 Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 18 Tahun 2012 6. Memahami konsep dasar sistem operasi computer
tentang E-Tendering
7. Memahami Sistem Kerja jaringan / internet
5 Peraturan Bupati Mamuju No. 1 Tahun 2013 tentang Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Barang/Jasa Pemerintah Lingkup Pemerintah Kabupaten Mamuju Peralatan/Perlengkapan :
1. Komputer laptop
Penjelasan Singkat : 2. Internet
3. Alat Komunikasi
Standar Operasional Prosedur ini mengatur tentang prosedur dan langkah-langkah Pelaksanaan Nota 4. Buku Kerja
Kesepakatan Kerjasama Pelaksanaan Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah antara ULP dan 5. Nota Dinas / Lembar disposisi
Kantor Perwakilan/Unit Pelaksana Tehnis suatu kementerian/Lembaga/Institusi lain 6. Naskah Kesepakatan Kerjasama
7. LCD Projector
Tujuan :
Pencatatan/Pendataan
Standar Operasional Prosedur ini bertujuan sebagai standar bagi ULP dan PA/KPA/PPK pada Kantor
Perwakilan/Unit Pelaksana Tehnis suatu kementerian/Lembaga/Institusi lain dalam melaksanakan Nota Kesepakatan 1. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Kerjasama Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 2. PA/KPA/PPK pada unit kerja terkait
Peringatan :
1. Pelaksana bertanggung jawab atas pelaksanaan aktivitas yang telah dilakukan dan ditetapkan. Definisi :
2. Segala bentuk penyimpangan atas mutu baku terkait perlengkapan, waktu maupun output
dikategorikan sebagai bentuk kegagalan yang harus dipertanggungjawabkan oleh pelaksana. 1. Bupati adalah Bupati Mamuju
3. Jika prosedur tidak dilaksanakan, Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa tidak dapat dilaksanakan 2. Kepala ULP adalah Pejabat yang memimpin ULP
4. Diperlukan koordinasi dengan seluruh stake holder yang terkait 3. Sekretariat ULP adalah sekretaris dibantu beberapa bagian antara lain Bagian Perencanaan dan Keuangan, Bagian Evaluasi,
5. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah memerlukan perencanaan waktu tahapan yang Pelaporan dan Pengelolaan Dokumen dan Bagian Hukum dan Sanggah
tepat. 4. Pokja adalah perangkat ulp yang melaksanakan proses Pengadaan Barang/jasa Pemerintah.
6. Jika Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan tidak/ 5. LPSE atau Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah Unit Kerja K/L/D/I yang dibentuk untuk menyelenggarakan sistem
terlambat diterima oleh ULP maka Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tidak dapat Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa secara Elektronik.
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam SOP 6. PA atau Pengguna Anggaran adalah Pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
7. SOP ini disusun dengan kondisi semua pejabat terkait berada di tempat dan siap melaksanakan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna
pekerjaan APBN/ APBD
7. KPA atau Kuasa Pengguna Anggaran adalah Pejabat yang ditetapkan olek PA untuk menggunakan APBN ataau ditetapkan
Keterkaitan : oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD
1. SOP Pengajuan Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan ke ULP 8. PPK atau Pejabat Pembuat Komitmen adalah Pejabat yang bertanggung jawab atas Pelaksanaan Pengadaan barang/Jasa
2. SOP Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada ULP Kabupaten Mamuju 9. Penyedia Barang/ Jasa adalah Badan Usaha atau orang perseorangan yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
3. SOP PenyusunanPenyampaian Secara Berkala Laporan Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Konsultans/Jasa Lainnya
Pemerintah
4. Penyampaian Hasil Proses Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kepada PPK/PA/KPA
5. SOP Pendaftaran secara online Penyedia Barang/Jasa pada SPSE LPSE Kabupaten Mamuju
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR ( SOP )
UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KAB. MAMUJU
SOP Pelaksanaan Nota Kesepakatan Kerjasama Proses Pengadaan Barang/Jasa antara ULP dan kantor perwakilan/unit pelaksana tehnis suatu kementerian/lembaga/institusi lain
1
Persiapan Penyusunan Dokumen MULAI
Surat
Permohonan
Sekretariat Meneruskan Surat Permohonan Bantuan
4 bantuan pelaksanaan Pengadaan barang/Jasa 1 Hari Pelaksanaan
ke Kepala ULP Proses
Pengadaan
Barang/Jasa
SELESAI
KETERANGAN GAMBAR:
= Proses
= Dokumen (Fisik/Elektronik)
= Pengambilan Keputusan
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR (SOP)
FORMAT:
KABUPATEN MAMUJU
NASKAH KESEPAKATAN KERJASAMA
Antara
Dengan
....................................................
Nomor : .........................
Nomor : .........................
Pada hari ini, .............. tanggal .............., bulan ..............., tahun ..........................,
bertempat di Mamuju, telah dibuat dan ditandatangani suatu Naskah Kesepakatan
Kerjasama oleh dan antara:
1. Nama : ..........................................
Jabatan : Kepala ULP Kabupaten Mamuju
Alamat : ...........................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Kabupaten Mamuju berdasarkan Surat Keputusan Bupati Mamuju No........ tanggal
......... tentang Penunjukan Personil Perangkat Unit Layanan Pengadaan (ULP)
Barang/Jasa Pemerintah Kabupaten Mamuju berkedudukan di Kantor Bupati
Mamuju Jl. Soekarno Hatta No. 01 Mamuju Sulawesi Barat untuk selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama : ..........................................
Jabatan : ..........................................
Alamat : ............................................
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .................selaku Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran berdasarkan Surat Keputusan..............No........ tanggal
......... tentang ................. berkedudukan di ......................... untuk selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA.
Selanjutnya para pihak dengan ini menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai
berikut:
Pasal 1
TUJUAN
Tujuan diadakan Naskah Kesepakatan Kerjasama adalah untuk melakukan
Perjanjian Kerjasama dalam hal pengadaan barang/jasa, dimana PIHAK KEDUA
selaku PA/KPA menyerahkan kegiatan proses pengadaan barang/jasa kepada
PIHAK PERTAMA selaku Kepala ULP Kabupaten Mamuju untuk dilakukan tahapan
pengadaan barang/jasa oleh kelompok kerja ULP sesuai dengan ketentuan
Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 2
RUANG LINGKUP
1. Ruang lingkup kegiatan pekerjaan mulai dari Pengumuman Rencana Umum
Pengadaan (RUP) sampai dengan selesainya proses Pengadaan Barang/Jasa
sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. PIHAK KEDUA sebelum mengajukan Dokumen Rencana Umum Pengadaan dan
Dokumen Rencana Pelaksanaan Pengadaan kepada PIHAK PERTAMA, maka
PIHAK KEDUA wajib menayangkan pengumuman Rencana Umum Pengadaan
sebagaimana diatur dalam Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahan-perubahannya dan seluruh
Peraturan Kepala LKPP yang menjadi pedoman teknis pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
3. Kegiatan pekerjaan yang dimaksud Pasal 2 Ayat 1 meliputi:
a. ........................................................................ Rp. ....................,-
b. ........................................................................ Rp. .....................,-
c. ........................................................................ Rp. .....................,-
d. ........................................................................ Rp. ...................,-
e. ........................................................................ Rp. ....................,-
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
Naskah Kesepakatan Kerjasama ini dibuat oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA untuk dilaksanakan oleh kedua belah pihak mulai dari proses penayangan
RUP sampai kepada selesainya proses pengadaan barang/jasa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 4
PEMBIAYAAN
Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari kegiatan Naskah Kesepakatan
Kerjasama ini dibebankan kepada PIHAK KEDUA sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 5
KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Kewajiban PIHAK PERTAMA berdasarkan Pasal 17 Ayat 2 Perpres 70 Tahun
2012 meliputi:
a. Menyusun rencana pemilihan penyedia Barang/Jasa;
b. Menetapkan Dokumen Pengadaan;
c. Menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;
d. Mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa di website
Kementrian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi masing-masing dan papan
pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk
diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional;
e. Menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui Prakualifikasi atau
Pascakualifikasi;
f. Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang
masuk;
g. Khusus untuk Kelompok Kerja ULP :
1) Menjawab sanggahan
2) Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
a) Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp.
100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah); atau
b) Seleksi atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa
Konsultansi yang bernilai paling tinggi Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh
miliar rupiah);
3) Menyampaikan hasil pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia
Barang/Jasa kepada PPK;
4) Menyimpan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang/Jasa;
5) Membuat laporan mengenai proses Pengadaan kepada Kepala ULP
2. Kewajiban PIHAK KEDUA :
1. Tugas dan wewenang Pengguna Anggaran (PA) berdasarkan Pasal 8
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah meliputi:
a. Menetapkan Rencana Umum Pengadaan (RUP);
b. Mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan (RUP) paling
kurang di website K/L/D/I;
c. Menetapkan PPK;
d. Menetapkan Pejabat Pengadaan;
e. Menetapkan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan;
f. Menetapkan:
1) Pemenang pada pelelangan atau penyedia pada Penunjukan Langsung
untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
dengan nilai diatas Rp. 100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah);
2) Pemenang pada seleksi atau penyedia pada Penunjukan Langsung
untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai diatas Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah);
g. Mengawasi pelaksanaan anggaran;
h. Menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
i. Menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan ULP/ Pejabat Pengadaan,
dalam hal terjadi perbedaan pendapat; dan
j. Mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh Dokumen Pengadaan
Barang/ Jasa.
k. Khusus untuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK):
1) Menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang
meliputi
a) Spesifikasi teknis Barang/Jasa;
b) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan
c) Rancangan Kontrak
2) Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
3) Menandatangani Kontrak;
4) Melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Brang/Jasa;
5) Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak;
6) Melaporkan Pelaksanaan/Penyelesaian Pengadaan Barang/Jasa
kepada PA/KPA;
7) Menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa kepada PA/KPA
dengan Berita Acara Penyerahan;
8) Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan
hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan; dan
9) Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa.
2. Tugas dan wewenang Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) berdasarkan
pelimpahan wewenang oleh Pengguna Anggaran (PA), dan untuk Pemerintah
Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah atas usul Pengguna Anggaran (PA).
Pasal 6
JANGKA WAKTU
Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu ..............................., terhitung mulai
tanggal ditanda tangani s/d...................., dan apabila dikehendaki oleh kedua belah
pihak dapat diperpanjang dengan kesepakatan bersama.
Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. PARA PIHAK sepakat bahwa setiap perselisihan yang timbul karena perbedaan
tafsiran dan/atau pelaksana perjanjian kerjasama ini akan diselesaikan secara
musyawarah mufakat.
2. Setiap perbedaan penafsiran yang terjadi hendaknya diberitahukan secara tertulis
oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya untuk mendapatkan penyelesaian
yang memadai berdasarkan data atau fakta yang dimiliki oleh PARA PIHAK.
3. Apabila kedua belah pihak tidak dapat mencapai musyawarah mufakat maka
PIKAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk meminta fatwa dan
petunjuk dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah (LKPP) di
Jakarta.
Pasal 8
PENUTUP
1. Naskah Kesepakatan Kerjasama tersebut dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli
masing-masing bermaterai cukup serta mempunyai ketentuan hukum yang sama
setelah ditanda tangani oleh kedua belah pihak.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam naskah kesepakatan kerjasama ini apabila
dianggap perlu akan diatur lebih lanjut oleh kedua belah pihak.
3. Apabila terdapat kekeliruan dalam naskah kesepakatan kerjasama ini akan
diperbaiki sebagaimana mestinya atas persetujuan kedua belah pihak.
................................... ......................................................
NIP ................................. .......................................