Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DI SUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat beserta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mengenai perancangan ini
dengan baik dan tepat waktu. Penyusunan tugas ini dimaksudkan sebagai tugas
kelompok mata kuliah Elemen Mekanik Otomotif dimana membahas tentang
Perancangan Piston, Ring Piston, Batang Piston, dan Pena Piston
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
2
Halaman Judul .....................................................................................................i
Kata Pengantar ...................................................................................................ii
Daftar Isi ............................................................................................................iii
BAB I TEORI PERANCANGAN
A. Perancangan Piston .................................................................................1
B. Perancangan Ring Piston.........................................................................8
C. Perancangan Batang piston .....................................................................9
D. Perancangan Pena piston ......................................................................19
BAB II CONTOH PERHITUNGAN
A. Perhitungan Piston ................................................................................20
B. Perhitungan Ring Piston .......................................................................24
C. Perhitungan Batang Piston ...................................................................27
D. Perhitungan Pena piston .......................................................................32
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................34
Daftar Pustaka ..................................................................................................35
3
BAB I
TEORI PERANCANGAN
A. Perancangan Piston
1
permukaan silinder oleh control oli atau ring pengikis yang terpasang pada
kepala, dibawah ring kompresi dan salah satu dari 4 pada piston skirt.
Sisi dalam dari sebuah kepala noncooled trunk piston menggunakan rusuk
radial atau konsentrik yang memperkuat kepala dan meningkatkan transfer
panas dari kepala ke udara luar.
2
Bentuk yang paling umum pada ruang bakar mesin disel Pada mesin 4
langkah dengan percikan busi mempunyai ruang bakar datar.
Piston pada kapal disel dikenai beban mekanik dan beban termal, bekerja
dibawah tekanan tinggi dan temperature (300 - 350 C). Oleh karena itu,
3
bahan dari piston harus memiliki kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap
karat dan aus.
Piston untuk mesin putaran rendah terbuat dari besi cor C424-44 dan
C428-48. Kepalanya dari dua bagian piston juga terbuat dari baja tempa,
tingkat 25, dan baja cor tahan panas 30M.
Piston untuk mesin disel putaran tinggi dan piston dari disel putaran
sedang terbuat dari aluminium alloy yang ringan dan konduktivitas panas
tinggi. Kelemahan dari piston aluminium adalah koefisien ekspansi linear
tinggi yang menyebabkan terjadi celah antara piston dan liner saat mesin
dalam keadaan dingin.
Besar diameter piston pada disel putaran tinggi terbuat dari cor paduan,
seperti AJI1 mengandung nikel untuk menambah ketahanan terhadap panas.
Piston aluminium pada mesin ringan putaran tinggi dibuat lebih kuat dengan
drop-forging dari campuran tingkat AK4 dan AK2.
Kadang-kadang pengerjaan pada permukaan piston besi cor dilapisi
dengan timah agar piston berjalan lebih cepat dalam permukaan liner.
Piston skirt. Terlepas dari tujuan utama transmisi kekuatan tekanan gas
ke batang penghubung pada saat yang sama trunk piston juga berfungsi
sebagai crosshead atau sepatu.
Tekanan maksimum piston pada dinding liner diasumsikan menjadi
Nmax = Pz tan
1 1
= =
Nmax = 0,08 Pz ketika 5 dan Nmax = 0,1 Pz ketika 4
(atau panduan)
A = Dls ; D adalah diameter dan ls panjang piston skirt
Nilai yang diijinkan untuk qN pada mesin disel sebagai berikut:
mesin 4 langkah putaran rendah qN = 1,8 2,8 kg/cm2
4
mesin 4 langkah putaran sedang qN = 3,0 3,5 kg/cm2
mesin 4 langkah putaran tinggi qN = 5 7 kg/cm2
mesin 2 langkah putaran sedang qN = 3,0 3,5 kg/cm2
Mari kita asumsikan bahwa kepala piston terkena beban merata dari
tekanan gas maximum Pz. mari kita asumsikan juga bahwa kepala piston
berbentuk piring bulat bertumpu bebas pada silinder dari kepala piston
dengan diameter Dl.
Jika keduanya berlaku:
Pz D
2
Fcg = = pz
2 8
Maka akan terkonsentrasi pada titik pusat gravitasi dari bidang setengah
longkaran kepala diganti untuk beban merata, kemudian dua momen bengkok
(bending moments) akan bekerja di bagian kritis kepala, terletak di sepanjang
diameternya D, yaitu gaya momen Fcg
2 3
D 2D D
M ' 0=F cg a= pz = p
8 3 12 z
2D
a=
Dimana 3 adalah jarak dari titik pusat gravitasi daerah setengah
Dan momen Mb dari reaksi merata melalui tepi setengah lingkaran kepala
dan sama dengan gaya yang bekerja R = Fcg.
5
Dengan mengasumsikan bahwa reaksi diterima oleh titik pusat gravitasi
setengah lingkaran, kita temukan
M } rsub {b} = - {F} rsub {cgb} = - {{D} ^ {2}} over {8} {p} rsub {z} {{D} rs
keterangan :
Di
b= : jarak dari titik pusat gravitasi setengah longkaran ke titik
pusat lingkaran.
Di : diameter rata-rata barel kepala piston.
Resultan momen bengkok
M } rsub {b} = - {{D} ^ {3}} over {12} {p} rsub {z} - {{D} ^ {2} {D} rsub {i}}
M b= M ' b +
Tegangan bengkok
Mb
b=
W
Dimana W adalah modulus bagian pada bagian lurus dari kepala piston. Jika
kepala piston datar dan tidak terdabat rusuk-rusuk, maka
D 2
W=
6
6
Baja : 600 1000
Paduan al : 500 900
Pada mesin yang menyala berbeda suhunya antara bagian dalam dan luar
kepala. Oleh karena itu, perhitungan di atas harus ditambahkan dengan
tekanan mekanis yang dilengkapi dengan apa yang disebut dengan tegangan
termal (thermal stresses).
Untuk menentukan tegangan termal, kita asumsikan kepala piston sebagai
tembok datar dan temperaturnya berubah melalui tebal kepala (gambar141)
secara lurus alami. Perbedaan temperatur antara permukaan dalam dan luar
(pada cairan pendingin dan sisi ruang bakar, terpisah):
q
t = ti te =
keterangan:
q : jumlah panas sepanjang 1 m2 pada permukaan kepala per jam
: koefisien kandungan panas; = 50 cal/m-jamC untuk baja dan besi
cor, dan 175 cal/m-jamC untuk aluminium.
: ketebalan
Kompresi relatif dan tegangan pada lapisan luar dan dalam kepala piston,
masing-masing,
l t
c = t = =
2 2
keterangan:
l : panjang lapisan pada permukaan kepala piston
7
l : selisih panjang lapisan akibat panas
: koefisien dari pemuaian
E : modulus elastis bahan kepala piston
m : rasio
Ring piston pada disel putaran mesin rendah dan sedang ditempa dari baja
tingkat 15; ring piston disel putaran tinggi dibuat dari baja tingkat 12XH3A
dan 18XH3A.
Ring Piston dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu: Piston ring kompresi
(compression rings) dan Piston ring oli (oil ring), pada motor empat langkah
terdapat ring kompresi dan ring oli. Bahan yang dipakai untuk piston ring
kompresi dan piston ring oli direncanakan dari bahan besi tuang.
8
Ring piston membentuk paket ring, yang biasanya terdiri dari 2-5 cincin,
termasuk setidaknya satu ring kompresi. Jumlah dari ring dalam paket tergantung
pada jenis mesin, namun biasanya terdiri dari 2-4 ring kompresi dan 0-3 ring
control minyak (ring oli). Misalnya, mesin diesel 4 langkah memiliki 2 atau 3 ring
kompresi dan satu ring oli.
1. Ring kompresi
2. Ring oli
9
C. Perancangan Batang Piston
10
Pergerakan batang piston selalu menerima gaya/pergerakan yang memutar.
Di mesin diesel yang bekerja tunggal, dibagian atas batang penggerak
mempunyai flens yang melingkar pada derajad tertentu. Piston dipasang pada
flens tersebut. Dibagian bawah batang penggerak piston memanjang dengan
mur atau flens untuk berhubungan dengan kepala/topi yang melintang. Pada
mesin yang bekerja ganda kepala batang penggerak yang kecil terdapat galur/
ulir untuk mengikatkannya dengan piston, mengingat kepala batang penggerak
bagian bawah mendapatkan perpanjangan dengan ketirusan dan mur untuk
mengikatkan ke kepala/topi melintang. Cairan pendinginan untuk piston di
mesin yang bekerja ganda di suplai melalui batang piston, yang mana dibuat
cekungan untuk bertujuan dan memuat pipa/ saluran khusus. Sebuah rumah/
casing untuk memasukkan batang piston dan menyediakan pendinginan dan
menjaga dari gas yang panas.
Kepala/ topi yang melintang dari mesin bekerja tunggal dapat di bangun di
salah satu atau dua sisi. Pada bantalan yang menjadi satu(tidak terbelah),
11
tekanan normal saat selama langkah usaha berjalan diambil oleh permukaan
bantalan yang luas sebagai pengantar, dan permukaan bantalan yang sempit
ketika langkah kompresi. Selama bagian belakang bergerak, permukaan
sempit dari pengantar untuk mengambil tekanan normal selama langkah
usaha. Untuk tipe dua pengantar kepala/topinya memiliki dua permukaan
bantalan yang rata di tiap sisi.
Pada ujung connecting rod dipasang small end bearing atau bush dibuat
dari bahan perunggu phospos, pemasangan dilakukan dengan mengepres.
Melalui pena piston, connecting rod berfungsi meneruskan gaya gaya dari
piston ke poros engkol, dan sebaliknya. Sedangkan pada connecting rod akan
menerima gaya tekan dari pembakaran, gaya inersia dari masa masa yang
bergerak bolak balik dan gaya inersia dari masa connecting rod, jenis bantalan
yang digunakan adalah bantalan luncur. Bahan untuk connecting rod terbuat
dari baja karbon grade 45.
Perhitungan batang penggerak adalah dibatasi /terletak pada kekuatan
dalam menerima gaya/ gerakan putar, kepala bagian kecil/atas, kepala bagian
besar/ bawah, dan baut pada kedua kepala. Batang penggerak adalah bagian
yang dipaksa oleh tekanan gas (P z) , gaya inersia dengan massa (F f) dan gaya
inersia yang melintang dari massa batang penggerak. Ketika posisi piston pada
TDC, saat itu pembakaran dan batang penggerak mendapatkan tekanan/ gaya
dengan cepat. Psum = Pz - Ff
yang diizinkan
c
Baja karbon................... = 800-1,200 kg/cm2
c
Baja paduan................... = 1,200-1,800 kg/ cm2
12
Kestabilan melawan tekukan/ bengkok batang penggerak di periksa dengan
formula yang empiris untuk beban kritis/ maksimum:
l
Pcr
Untuk baja paduan = (3,350 6,2 ) kg
l
Pcr
Untuk baja paduan nikel 5% = (4,700 23 ) kg,
Dimana :
l : panjang jarak antara kepala kecil dengan kepala besar pada batang
penggerak (cm)
=
J
: Jari-jari kelambanan dari penampang lintang batang
penggerak(cm)
J : momen inersia minimum pada penampang lintang (cm4)
: area penampang lintang (cm2)
=
4 . d4 d
64 d 2
=
4 cm
P cr
Angka keamanan Sc = Pz
13
Momen bengkok maksimum disebabkan oleh gaya inersia ketika batang
penggerak pada posisi di 900 dari engkol.
n 2 2
Mmax = 1.200 ) ral
(
Untuk lokasi yang berjarak x=0,577 l dari pusat/tengah kepala kecil batang
Tegangan bengkok berkaitan dengan gaya inersia pada bagian tangkai batang
penggerak.
M max
b
= W
b
Mesin kecepatan tinggi = 150 200 kg/cm2
14
Setengah dari nilai/ presentase kelelahan batang penggerak adalah
berkenaan dengan kelurusan batang dengan dua kepala dan beban dari
konsentrasi gaya Pyang mana sama dengan gaya inersia F f atau jika akhirnya
tidak signifikan, karena gaya yang berubah-ubah akibat dari gerakan piston :
2
D
Fs = (10-15) X 4
Dimana ro adalah momen bengkok lengannya yang sama dengan jarak putaran
sampai pusat grafitasi pada bagian sisi kepala batang penggerak.
15
Pr 0
b
= 8W
P
dengan gaya normal Pn = 2 sin
P sin a
t
Maka = 2 a
P
Sedangkan tegangan geser sama dengan gaya tangensial Ft = 2 cos
Pcos a
sh
= 2a
Dimana adalah lengan dari sepasang gaya yang sama untuk mencari
comb
Tegangan yang diizinkan untuk baja karbon =600-800 kg/cm2
16
1
4
n max k
Faktor keamanan = ( + )
3
Keterangan:
1
= limit ketahanan terhadap tegangan balik langsung (tekan tarik)
P max
max
= 2a = tegangan maksimum pada bagian yang
dipertimbangkan a ;
k =1 ;
= 1-2; = 0,12-0,16 = koefisiennya.
Keterangan:
dm = rata-rata diameter kepala batang penggerak, (cm)
J = momen inersia pada bagian tersebut, (cm)
Angka yang diperbolehkan:
Pada bagian atas (garpu kepala) dari batang penggerak di cek untuk
mengetahui gaya maksimum tekanan gas Pz.(gbr 147)
17
Pz
Gaya 2 diterima permukaan bantalan bagian luar dengan jarak lewat
Ft
sh
tegangan geser ; = 2a
Pz l
b
tegangan bengkok ; = 2W ,
Pn Ft
Dengan syarat 2a dan 2a = normal dan tangensial untuk komponen
Pz
AB yang gayanya 2
18
Sedang tegangan yang diperbolehkan ppenampang garpu pada kepala bagian
comb
kecil = 1,000 -1,300 kg/cm2,
Pada bagian setengah kebawah sampai kepala/ ujung bagian besar batang
penggerak di mesin kecepatan rendah diperiksa akibat dari gaya bolak-balik
piston yang berubah-ubah (Fs), padahal di mesin 4 tak tipe kecepatan
menengah dan tinggi yang diperiksa adalah efek dari semua gaya inersia
(maksimum) yang ada (Fsum) juga yang berlawanan/bolak-balik dari massa
piston dan batang penggerak dan massa dari batang penggerak sendiri saat
berputar :
W cr. ret 2 W
Fsum = r ( 1+ ) + cr .rot r 2 ,
g g
Keterangan :
W cr .ret = Berat dari piston dan batang penggerak yang dipengaruhi oleh
gerakan bolak-balik.
W cr .rot = Berat saat berotasi, dari batang penggerak dikurangi oleh topi
4 l1
Mb = dimana adalah jarak antara pusat baut di kepala dari
batang penggerak.
Mb
b
Tegangan bengkok = W .
b
Untuk konstruksi yang ditempa............. =900-1,000 kg/cm2
Lebar dari kepala batang penggerak bagian besar tidak boleh lebih dari
lebar diameter silinder (D) jika piston dan batang penggerak akan dilepas
19
keatas sampai melewati silinder. Pada mesin 4 tak baut pada kepala kecil
mendapatkan gaya inersia massa piston Fj.p , padahal baut kepala besar
menahan gaya inersia hasil penjumlahan Fsum pada gerakan bolak balik
massa piston dan batang penggerak ditambah rotasi dari massa batang
penggerak.
Celah yang dibutuhkan dari kepala batang penggerak selama mesin hidup
seharusnya dipastikan kekencangan dari baut batang penggerak.
Fb = (1.35 1.50) F,
dengan:
F = Fj.p untuk kepala bagian kecil (batang penggerak), dan
F = Fsum untuk kepala bagian besar.
Pada mesin 2 tak dan 4 tak kecepatan rendah bautnya diperiksa atas
pertimbangan terhadap gaya dari piston:
D 2
Fs = (10-15) kg
4
Tegangan tarik pada baut yang berkaitan dengan gaya pengencangan awal Fb
F
2
t d b
= i
4
dengan:
i = nomor baut pada batang penggerak
db = diameter minimum baut
Tegangan tarik yang diperbolehkan , kg/cm2
Baja karbon.................... 500-600
Baja paduan................... 900-1,000
Pada perhitungan yang lebih akurat dari tegangan tarik maksimum pada baut
batang penggerak ditentukan dengan rumus:
20
1
Ft
C
1+ 1
t C 2 ) ,kg/cm2
=
1
a min
keterangan :
E 1 a1
C1 = l1 = Kekakuan daya jepit dari kepala batang penggerak
E 2 a2
C2 = l2 = kekakuan dari baut
a2
= rata-rata penampang melintang dari baut
21
Pena piston pada mesin tipe kerja tunggal dilakukan pemeriksaan di
tekanan/pemampatan dan terhadap tekukan karena aksi dari gaya akibat
tekanan gas. Tekanan kompresi pada pena piston
Pz
c a adalah penampang dari pena piston
= a ,dimana
q cr=
Seharusnya tidak lebih dari 800-1,000 kg/cm2 dimana d dan d1
CONTOH PERHITUNGAN
Dalam rangka Perancangan Piston, Ring Piston, Batang Piston, dan Pena Piston
dibutuhkan data-data awal agar dalam perancangan dapat diketahui secara pasti
tujuannya. Data data awal yang dibutuhkan yaitu :
Ne = Daya kuda (BHP) = 13,3 HP
Cm = Kecepatan rata-rata piston (7 22) 10 m/s
z = Stroke cycle ratio 2 untuk motor 4 tak
Pe = Tekanan efektif rata-rata = 8,78 kg/cm2
n = putaran mesin 8500 rpm
22
A. Perhitungan Piston
Dimensi dan nama nama bagian piston yang digunakan pada mesin
bensin empat langkah ditunjukan oleh gambar dibawah ini
Keterangan Gambar :
H = Tinggi piston
D = Diameter piston
H =Tinggi puncak piston ke ring atas
hcr = Tebal piston Crown
h1 = Jarak antara lubang ring piston
H1 = Jarak antara sumbu pen dengan bawah piston
H2 = Tiggi piston Skrit
bb = Jarak antara lubang pen
Lpp = Panjang pen piston
dex = Diameter luar pen piston
din = Diameter dalam pen piston
Perhitungan dimensi piston meliputi perhitungan perhitungan sebagai
berikut :
23
1. Volume ruang bakar (Vc) (Petrovsky, 1971 :26) :
Vd 160
Vc = 1 = 91 = 20 cm3
Di = Ne . z
0,00523 Pe .Cm . i
Di = 13,3 .2
0,00523 x 8,78 x 10 x 1
= 7,61 cm = 76,1 mm
3. Tinggi dari puncak piston sampai alur ring teratas (Kovakh, 1979 :
439) :
h = ( 0,06 hingga 0,09) Di (diasumsikan 0,08)
= 0,08 . 76,1 mm
= 6,088 mm
24
5. Tinggi alur ring piston (Kovakh, 1979 : 439)
hi = (0,03 hingga 0,05) Di (diasumsikan 0,04)
= 0,04 x 76,1 mm
= 3,044 mm
7. Jarak dari dasar piston hingga sumbu piston pen (Kovakh, 1979 : 439)
H1 = (0,41 hingga 0,61) H (diasumsikan 0,50)
= 0,50 83,71 mm
= 41,855 mm
Tinjauan kekuatan dan perhitungan pada bagian piston skirt, dari persamaan-
persamaan dibawah ini:
1. Tekanan piston maksimal terhadap dinding liner (Petrovsky, 1962 :
368)
Nmax = 0,08 . Pz
= 0,08 x 18,2 kg/cm2
= 1,456 kg/cm2
25
2. Tekanan samping spesifikasi maksimal pada permukaan piston
(Petrovsky, 1962 : 368)
Nmax
qn = Di x H 2
1,456
= 6,71 x 5,86
= 0,037 kg/cm2
Dengan : qn = 3 3,5 kg/cm2
Piston skrit dinyatakan AMAN karena tekanan samping yang terjadi pada
piston skrit adalah 0,037 kg/cm2 dan masih berada dibawah tekanan samping
ijin pada piston skrit qn = 3 3,5 kg/cm2. Selanjutnya pada piston crown
dianggap distribusi beban merata dari tekanan gas sisa pembakaran (Pz).
Ilustrasi pembebanan pada piston corwn ditunjukkan oleh gambar dibawah
ini
3,14 x 7,612 kg
Maka: F cg=18,2 x =413,69 2
8 cm
26
2. Momen bending yang terjadi dengan asumsi
Mb D3
= P
24 z
3
Maka : M b 7,61
= 18,2=334,21 kg . cm
24
=hcr =0,5327 cm
Dengan :
2
7,61 cm x(0,533 cm) 3
Maka : W = =0,4 cm
6
M b 334,21 kg
b= = = 835,51 2
W 0,4 cm
b 2
= 500 900 kg/ cm , maka hasil perhitungan tegangan bending
2
yaitu 835,51 kg/ cm memenuhi syarat.
Ilustrasi dimensi pada ring kompresi dan ring pengontrol oli ditunjukan oleh
gambar berikut:
27
1. Perhitungan ring kompresi ( Petrovsky, 1962 : 374 )
28
2
D Psp
= 2 b.
7,612
= 2 . 0,25 . 0,45
= 3,3 kg.cm
Psp
Dengan : = Tekanan spesifik ring piston ke dinding
silinder
= 0,45 0,7 kg/cm2 (Direncanakan : 0,45)
1
= 6 0,25 . 0,25 2
= 0,0026 cm2
3,3
= 0,0026 = 1269,23 kg/cm2
Tegangan yang diijinkan untuk besi besi tuang pada ring kompresi adalah
1000 1500 Kg/cm2, maka dari hasil perhitungan diatas yaitu 1269,23
kg/cm2 memenuhi syarat dan AMAN.
2.
Perhitungan ring oli (Petrovsky, 1962:372)
a. Lebar ring oli :
b = ( 0,029 hingga 0,033). Di (diasumsikan 0,33)
= 0,033 . 7,61 = 0,25 cm
b. Tebal ring oli
29
h = (0,6 hingga 1,0).b (diasumsikan 1,0)
= 1 . 0,228 = 0,228 cm
c. Jarak antara ujung ring sebelum masuk kedalam silinder
L = (0,10 hingga 0,18) . Di (diasumsikan 0,12)
= 0,12 . 7,61 = 0,91 cm
d. Jarak antara ujung ring setelah masuk piston
Li = 0,35.h
= 0,35 . 0,228 = 0,0798 cm
7,61
= 7,61 . 0,25 . 0,45 2 = 3,25 kg/cm
1
= 6 . 0,25 . 0,252 = 0,0026 cm3
3,25
= 0,0026 = 1250 kg/cm2
Tegangan yang diijinkan untuk besi-besi tuang pada ring oli adalah 1000
1500 kg/cm2, maka dari hasil perhitungan diatas yaitu 1250 kg/cm 2
memenuhi syarat dan AMAN.
30
B. Perhitungan Batang Penggerak
Bagian bagian yang akan dihitung pada connecting rod ditunjukan oleh
Gambar 2.1
b. Jarak antara sisi bagian dalam bush, dapat dicari dengan menggunakan
rumus ( Khovakh 1979 : 458 )
a = Lpp bb
= 6,088 - 3,044 = 3,044 mm
c. Bahan bush dari perunggu timah hitam, dengan :
Allowable stress (b) = 2 3,2 kg / mm2
Brinel Hardnes ( Hb ) = 40 80
d. Ketebalan bush :
tb d ex
= (0,08 0,085)
31
e. Clearence bush dengan pin piston, dapat dicari dengan menggunakan
rumus (Khovakh 1979 :467) :
d ex
= (0,00084- 0,015 )
= 0,007 x 1,9786 cm
= 0,01385 cm
= 2,445 cm
2,445
= 2 = 1,22 cm
2 x 1,59
3,18 cm
32
Vb
= 0,785 ( 2,3212 - (2,321- 0,3284)) 3,044
V b=0,785(5,98 1,9)3,044
Vb = 9,75 cm3
l. Panjang connecting rod adalah jarak antara sumbu poros small end ke big
end, dapat dicari dengan menggunakan rumus ( Maleev, 1975 : 517 )
Lc = (4 4,475) . R ( R = . stroke piston)
= 4,5 . 1,755 = 7,8975 cm
4. Ketahanan terhadap lengkungan pada beban kritis untuk cast steel, dapat
dicari dengan menggunakan rumus ( Petrovsky : 380 )
Lc
Pcr
= (3350 6,2 x )
33
p
(1370,1560,71)
= c = = 1,64 cm2
800
= J
= 110,57
1,64 = 8,21 cm
7,89
Pcr
= (3350 6,2 x 8,21 ) 1,64 = 5484,24 kg
Dengan :
n = putaran poros maksimum = 3600 rpm
Bj = berat jenis karbon steel = 0,0078 kg / cm2
Maka :
8500
Mmax = ( 1200 )2 0,0078 x 1,755 x 1,64 x 7,8975 = 8,8943 kg.cm
34
8. Bending stress pada connecting rod, dapat dicari dengan menggunakan
rumus ( Petrovsky : 381 ):
M max 8,8943
b = W = 1,986 = 4,48 kg/cm2
Nilai yang diijinkan untuk bending stress pada connecting rod untuk putaran
tinggi = 150 200 kg / cm2, sehingga AMAN untuk digunakan
c. Diameter clearance big end bearing terhadap crank pin dapat dicari
dengan menggunakan rumus ( Khovakh 1979 : 470 ) :
cp = ( 0,0005 0,001) x dcp = 0,0007 x 5,0987 = 0,0036 cm
35
Dbixer = (1,2 1,3) Dbed = 1,3 . 5,1023 = 6,633cm
Bahan yang akan digunakan pena piston direncanakan bahan baja paduan
( alloy steel ) menurut standar USSR (30M), (grade 5 steel). Ilustrasi
pembebanan pada pena piston dan dimensi pena piston ditunjukan oleh
gambar 1.3
36
= Lpp/2 = 3,044 cm
Li = Jarak senter kedua boss
L PP +bb 6.088+ 3.044
= 2 = 2 = 4,566 cm
Dengan: P x
= gaya tekan maksimum
Pz 2
= 4 . D
2 2
= 18,2 x 0,785 x 7,61 = 827,39 kg/ cm
bb
L = = 3,044 cm
2
= 629,64 kg/ cm
d ex d
4 4
629,64
b 2
Maka : = 0,4 = 1574,1 kg/ cm
Tegangan bending yang diijinkan = 1500 2300 Kg/cm, maka dari hasil
perhitungan diatas yaitu 1574,1 kg/cm2 memenuhi syarat dan AMAN.
37
4. Tegangan geser yang terjadi
Px
b
= 2f
2 2
Dengan : f = luasan melintang piston pin = 4 ( d ex d )
38
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
39
DAFTAR PUSTAKA
Andersson, Peter, Tamminen, Jaana & Sandstrm, Carl-Erik. 2002. Piston Ring
Tribology. Helsinki: A literature survey, VTT Tiedotteita Research Notes 2178
40