Prosedur Kerja Mengamati Karakteristik Sifat Fisik Tanah
Prosedur Kerja Mengamati Karakteristik Sifat Fisik Tanah
Prosedur Kerja
Profil tanah dan horizon horizon tanah:
a) Menentukan lokasi pengamatan profil dan horizon tanah yang diinginkan.
b) Mencatat koordinat lokasi pengamatan profil dan horizon .
c) Memulai pengamatan profil tanah pada lokasi yang dipilih
d) Melakukan perataan pada dinding profil dengan menyayat bagian luar dinding
menggunakan skop atau kuda-kuda, parang atau sangkur. (untuk
memperoleh gambaran nyata profil).
e) Mengamati keadaan profil tanah kemudian mengukur ketebalan profil tanah
dengan menggunakan roll meter .
f) Mengamati masing-masing horizon yang ada dan mengklasifikasikan masing-
masing horizon tersebut.
g) Mengukur batas-batas dari masing-masing horizon dengan menggunakan roll
meter.
h) Mencatat kedalam daftar isian profil dan horizon tanah sesuai hasil
pengklasifikasian masing-masing horizon yang telah diamati
i) Mencatat kedalam daftar isian profil sesuai hasil pengamatan.
Hasil Pelaksanaan
Profil Dan Horizon Tanah
Hari / tanggal : Selasa, 26 juni 2012
Lokasi : Desa pinontoyonga
Posisi X : 00 53. 713
Posisi Y : 133 07.123'
Kemiringan : 41
2. Suhu
Hari / tanggal : Selasa, 26 juni 2012
Lokasi : Desa pinontoyonga
Posisi X : 00 53. 610'
Posisi Y : 133 07.027'
4.2 Pembahasan
4.2.1 Profil Dan Horizon-Horizon Tanah
Dari hasil pengamatan yang di lakukan mengenai profil tanah yan dilakukan di daerah
Pinontoyonga dengan koordinat Lintang 00 53.713' U dan Bujur 123 07.123' BT
didapatkan hasil seperti pada tabel 4.1 . Profil tanah yang diamati mempunyai ketinggian
2,90 meter terdiri dari empat horizon tanah yaitu horizo O, horizon A horizon B dan horizon
C. Masing-masing horizon memiliki karakteristik yang berbeda .
Horizon O memiliki warna yang agak gelap karena merupakan haril pelapukan
seresah-seresah tanaman. Perakaran masih sangat jelas pada horizon ini, karna tanaman
tumbuh tepat di atas horizon ini. Tetapi ketebalan dari horizon O sangat kecil karena tanah
yang diamati bukan hasil pelapukan batuan tetapi hasil timbunan dan umurnya masih sangat
muda. Kelembapan dari tanah ini sebesar 30 % karena dekat dengan sungai sedangkan
struktur dari tanah secara umum berbentuk granular.
Horizon A memiliki warna yang gelap karena memiliki kandungan bahan organik yang
sangat tinggi karena merupakan hasil pelapukan bahan oganik yang ada di atasnya. Ketebalan
dari lapisan ini 20 serta perakaran pada lapisan ini masih nampak karena pada lapisan ini
masih dapat dijangkau dengan perakaran vegetasi yang ada di atasnya. Tekstur lapisan ini
agak kasar serta strukturnya berbentuk granular.
Horizon B memiliki warna agak kekuning-kuningan dan agak terang karena merupakan hasil
eluviasi atau pencucian dari lapisan yan ada di atasnya. Tekstur dari lapisan ini merupakan
bentuk granular dan berpasir serta becampur dengan batu kapur. Ketebalan lapisan ini 70
cm, perakaran tidak dapat dijangkau dengan vegetasi yang ada di atasnya, tumbuhan yang
ada di atasnya pun merupakan rumput-rumput biasa yang perakarannya sangat pendek dan
tidak ada tanaman yang besar karena umur tanah yang masih sangat muda.
Horizon C berwarna coklat muda dan merupakan batuan batuan yang cukup besar karena
pelapukan pada lapisan ini belum sempurna. Tekstur dari lapisan ini sangat kasar karena
masih dalam bongkahan batu yang bentuknya hampir sama dengan batuan induk. Perakaran
pada lapisan ini tidak ada karena jarak dengan permukaan tanah sangat jauh serta tidak ada
tanaman yang besar di atasnya.
4.2.4 Infiltrasi
Infiltrasi merupakan masuknya air dalam permukaan tanah. Perkolasi adalah masuknya air
dalam tanah yang lebih dalam. Dalam pengamatan ini di dapat kan hasil pada tabel 5. Di
mana 2 menit pertama jumlah air yang terinfiltrasi sebanyak 10 mm, 2 menit kedua 11 mm, 2
menit ketiga 13 mm dan selanjutnya. Infiltrasi yang terbesar terdapat 2 menit pertama karena
pada permukaan ini tanahnya masih kering dan kelembapanya masih relatif sedikit.
Sedangkan pada menit selanjutnya inftiltrasi akan semakin berkurang karena kelembapan
yang semakin kebawah semakin tinggi dan ukuran pori akan semakin kecil.
Suhu merupakan sifat fisik tanah yang sangt penting, secara lansung mempengaruhi
pertmbuhan tumbuhan tanaman dan juga terhadap kelembaban. Pada pengamatan yang kami
lakukan dengan mengukur suhu tanah sawah didapatkan seperti pada tabel 4.5, suhu tanah
pada pukul 07.00 adalah 28 C
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari dari prakrtikum ini adalah
1. Profil dari tanah yang diamati memiliki empat horizon yakni horizon O-A, horizon B,
horizon C dan masing-masing horizon memiliki karakteristik yang berbeda-beda pula dari
warna, tekstur, struktur,pori, kelembaban,dan pH. Hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu
umur tanah, vegetasi, kandungan bahan organik, bahan induk, iklim dll.
2. Sifat fisik tanah yang diamati tediri dari warna, tekstur, struktur, pori, batas horizon dan
kelembaban. Warna dari lapisan tanah tardiri dari agak gelap, kekuning-kuningan dan coklat
muda. Struktur secara umum berbentuk granular, pori relatif kecil dan teksturnya kasar dan
berpasir.
3. Sitfat kimia dari tanah yang diamati yaitu terdiri dari pH dan kandungan N, P, K. pH
tanah dari setiap horizon berbeda misalnya horizon A memiliki pH= 7 , horizon B pH =5 dan
horizon C pH =6. Jika pH kurang dari 7 merupakan asam, pH 7 merupakan netral, dan pH
lebih dari 7 merupakan basah. pH berperan penting terhadap tingkat kesuburan tanah.
5.2 Saran
Adapun saran saya dalam hubunganya dengan praktikum geografi tanah yaitu:
1. Layaknya seorang praktikan mempelajari di siplin ilmu yang di milkinya dan bisa
mempertanggung jawabkanya dalam kehidupan sehari-hari
2. Dalam menguasai dan mengembangkan disiplin ilmu yan dimiki, baiknya suatu lembaga
melengkapi semua peralatan dan bahan yang di perlukan .
3. Pembimbing dan asisten layaknya melakukan tugasnya dengan baik agar kegiatan dapat
berlansung dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA