PENDAHULUAN
batuan, diantaranya batuan beku, sedimen, maupun metamorf. Selain itu, geologi
volumetrik.
sebagai berikut :
diantaranya :
1. Mikroskop
2. Sampel
5. Lap kasar
6. Lap halus
8. Pensil warna
mengetahui massa jenis dan berat jenis material sedimen, sehingga berat material
sedimen tidak akan berpengaruh terhadap berat jenis dan massa jenis material
sedimen.
tabung ukur
5.
Siapkan air sekitar 1.050 mL untuk 7 kali percobaan dengan ukuran butir
8.
Amati Volume Akhir Fluida
9.
Kemudian catat perubahan tinggi air pada tabung ukur dan catat selisih tinggi
TINJAUAN PUSTAKA
oleh air, angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan. Semua
batuan hasil pelapukan dan pengikisan yang diendapkan lama kelamaan akan
menjadi batuan sedimen. Hasil proses sedimentasi di suatu tempat dengan tempat
lain akan berbeda. Berikut adalah ciri bentang lahan akibat proses pengendapan
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam
hasil pengendapan oleh air, antara lain meander, oxbow lake, tanggul alam, dan
delta.
A. Meander
hulu. Pada bagian hulu, volume airnya kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil.
Akibatnya sungai mulai menghindari penghalang dan mencari jalan yang paling
mudah dilewati. Sementara, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan. Pada
bagian tengah, yang wilayahnya datar maka aliran airnya lambat, sehingga
membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungai, baik bagian dalam
maupun tepi luar. Di bagian sungai yang aliranya cepat, akan terjadi pengikisan,
sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya, akan terjadi pengendapan.
B. Oxbow lake
secara terus menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah
dari aliran sungai, sehingga terbentuk oxbow lake, atau disebut juga sungai mati.
C. Tanggul alam
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut, kecepatan
sungai. Pasir akan diendapkan, sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap
terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama, akan terbentuk lapisan-lapisan
yang dibawa oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua,
arus di sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga, pantai harus dangkal. Contoh
bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.
D. Delta
Apabila terjadi hujan lebat, volume air meningkat secara cepat. Akibatnya
terjadi banjir dan air meluap hingga ke tepi sungai. Pada saat air surut, bahan-
bahan yang terbawa oleh air sungai akan terendapkan di tepi sungai. Akibatnya,
Akibatnya tepi sungai lebih tinggi dibandingkan dataran banjir yang terbentuk.
Bentang alam itu disebut tanggul sungai. Selain itu, juga terdapat tanggul pantai
sebagai hasil dari proses pengendapan oleh laut. Kedua tanggul tersebut
pengerjaan alam.
Pengendapan oleh air laut dikarenakan adanya gelombang. Bentang alam hasil
pengendapan oleh air laut, antara lain pesisir, spit, tombolo, dan penghalang
pantai.
terdiri atas material pasir. Ukuran dan komposisi material di pantai sangat
bervariasi tergantung pada perubahan kondisi cuaca, arah angin, dan arus laut.
Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi
perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut
yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan
material. Setelah sekian lama, terdapat akumulasi material yang ada di atas
permukaan laut. Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus
teluk dan membetuk penghalang pantai (barrier beach). Apabila di sekitar split
tombolo.
2.1.3 Pengendapan oleh Angin
alam hasil pengendapan oleh angin dapat berupa gumuk pasir (sand dune).
Gumuk pasir terjadi akibat akumulasi pasir yang cukup banyak dan tiupan angin
yang kuat. Angin mengangkut dan mengendapkan pasir di suatu tempat secara
mengukur volume larutan atau fluida yang telah dilakukan untuk mengetahui nilai
volume material yang akan diteliti. Dari perbandingan massa dan volume maka
Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang
dipindahkannya
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda
yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di
darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan berkurang bila benda
dimasukkan ke dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan
oleh air dan diterima benda. Dengan demikian maka resultan gaya antara gaya
berat dengan gaya ke atas merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya berat
disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya karena benda
berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi simbol WS.
Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu
(Ws) adalah:
Ws = W-Fa
dengan:
Fa = cair Vb g
Dengan:
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang
1. Benda Tenggelam
Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak
Fa = gaya Archimedes
W > Fa
m . g > ZC . Vb . g
b . Vb . g > ZC . Vb . g
b > zc
2. Benda Melayang
Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat
Pada benda melayang terdapat dua gaya yaitu: Fa dan W. Dalam keadaan
seimbang maka :
W = Fa
b . Vb . g = ZC . Vb . g
b = zc
3. Benda Terapung
Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul
seimbang maka :
W = Fa
b . Vb . g = ZC . V2 . g
b . Vb = ZC . V2
karena daerah tersebut relatif lebih rendah dari daerah sekitarnya dan karena
bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya grafitasi dari sedimen tersebut maka
susah sekali sedimen tersebut akan bergerak melewati cekungan tersebut. Dengan
disebabkan oleh penambahan berat dari sedimen yang ada dan kadang
patahan.
Transportasi sedimen tergantung pada sifat fisik dari media transportasi, sifat
material, sifat fisik dari campuran media transportasi dan material, dan gaya yang
mengangkut partikel sedimen adalah berat jenis dan kekentalan media. Berat jenis
media akan mempengaruhi gerakan media, terutama cairan.Sedangkan kekentalan
pada kecepatan arus itu sendiri.Semakin besar arus maka ukuran butir partikel
lebih besar. Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material partikel halus saja
Sifat dan struktur sedimen yang dihasilkan pengendapan suspensi ini adalah
mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai pemilahan butir yang
buruk. Ciri lain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak pernah
Merupakan mekanisme transport dimana partikel yang lebih kasar dan padat
partikel tersebut selalu kembali ke dasar. Mekanisme transpor dapat berubah dari
suspended load menjadi bed load dan sebaliknya karena adanya perubahan
kecepatan aliran.
3. Saltation
berukuran pasir dimana aliran fluida yang ada mampu menghisap dan
mengangkut sedimen pasir sampai akhirnya karena gaya grafitasi yang ada
Pada saat kekuatan untuk mengangkut sedimen tidak cukup besar dalam
membawa sedimen-sedimen yang ada maka sedimen tersebut akan jatuh atau
mungkin tertahan akibat gaya grafitasi yang ada. Setelah itu proses sedimentasi
Gambar 2.4 Ragam gerakan sedimen dalam media cairan dan angin
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
berikut:
jalan mengukur volume larutan atau fluida yang telah dilakukan untuk
4.2 Saran
april 2016
Anonymous.2014. http://www.artikelsiana.com/2014/10/pengertian-sedimentasi-
28 april 2016
Anonymous.https://www.academia.edu/11144273/Mekanisme_Transportasi_Sedi
Anonymous.2010. http://jurnal-geologi.blogspot.co.id/2010/02/transportasi-
Anonymous.2010.http://sedimentologiduaribusembilan.blogspot.co.id/2010/12/m