BAB I
PENGANTAR
Indonesia yang menganut sistem pertahanan semesta sesuai yang tercantum dalam
pertahanan ini telah memberikan harapan baru bagi sistem pertahanan negara di
kepada seluruh komponen bangsa untuk ikut berpatisipasi aktif dalam proses
kondisi sosial untuk disiapkan menjadi Ruang, Alat dan Kondisi Juang yang
1
2
dilaksanakan ini merupakan segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berkaitan
serta pemanfaatan semua potensi nasional yang ada di wilayah untuk menjadi
2005:9).
pelatihan dasar wajib militer bagi komponen cadangan dan komponen pendukung
Tahun 1945 (UU RI No. 34 Tahun 2004 tentang TNI Pasal 7 Ayat 2).
Fakta menunjukkan bahwa saat ini satuan teritorial masih terdapat banyak
wilayah pertahanan yang merupakan salah satu strategi untuk mendukung tugas
deteksi dini, cegah dan tangkal sedini mungkin terhadap berbagai perkembangan
(NKRI), namun peran komando teritorial saat ini belum maksimal dalam
optimal, hal ini dapat dilihat dalam pelaksanaan tugas sehari-hari yang kurang
1945 dengan mendata potensi sumber daya manusia di wilayah yang memenuhi
dapat menggalang masyarakat guna mendapat dukungan dari rakyat dan seluruh
Koramil juga memiliki jaringan kerjasama dan koordinasi kegiatan intelijen antar
melalui pertemuan dan rapat berkala, mekanisme ini harus ditingkatkan agar dapat
disesuaikan dengan rencana strategis yang meliputi operasi militer selain perang
pelaksanaan pertahanan negara, maka perlu adanya upaya nyata oleh koramil
teritorial dalam mendukung tugas pokok TNI-AD perlu dikaji peran dan tugasnya
wilayah pertahanan.
latihan serta penguasaan teritorial pada satuan di jajaran TNI AD, sehingga dapat
wilayah pertahanan.
Berdasarkan naskah penelitian yang ada selama ini, terutama penelitian tentang
secara bersama antara pemerintah dalam hal ini Kabupaten Bandung dan Bandung
Barat serta Kota Cimahi dengan Tentara Nasional Indonesia dalam hal ini melalui
saja, namun harus didukung oleh instansi terkait yang didukung oleh masyarakat
umumnya.
teritorial melalui peningkatan berbagai aspek, baik itu aspek geografi, demografi,
Peneliti mengatakan bahwa pertahanan negara tidak hanya dilakukan oleh TNI
saja, namun didukung oleh komponen pendukung dan komponen cadangan serta
kemampuan potensi nasional lainnya. Oleh sebab itu pembinaan sumber daya
wilayah harus dilakukan secara terpadu, profesional, efektif dan modern dalam
Tesis ini terdiri dari 6 (enam) Bab, dan masing-masing bab merupakan satu
Pada BAB I adalah Bab Pengantar yang akan menjelaskan secara deskriptif
Pada BAB II akan diuraikan tinjauan pustaka, landasan teori, dan metode
dikutip dari berbagai pendapat para pakar yang relevan dengan penelitian,
kemudian bab ini juga akan menguraikan berbagai landasan teori yang dijadikan
sebagai bahan analisis antara lain teori optimalisasi, teori pemberdayaan, teori
peran, teori wilayah pertahanan dan teori ketahanan wilayah, sedangkan bagian
Pada BAB III menguraikan tentang profil wilayah Koramil Cibinong dan
sumber kekayaan alam, kondisi idiologi, politik, ekonomi, kondisi sosial budaya
masyarakat.
wilayah.