Anda di halaman 1dari 10

APLIKASI BIOTEKNOLOGI MIKROBA

UNTUK OBAT-OBATAN

MAKALAH

Untuk memenuhi Tugas Matakuliah Bioteknologi

Oleh :
Pahrianoor
Rizky Ary Septiyan

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BIOLOGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
APRIL 2017
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk


hidup (bakteri,fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari
pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain,
seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia,
matematika dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu
terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang
dan jasa.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan


tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah
pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan
tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidangpertanian,
serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi
di masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik,
dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat
proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik
maupun vaksin dapat dilakukan secara massal.

Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara


negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam
teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan
kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis
yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Penelitian di
bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para
penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau
kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang pangan,
dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA
rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih
tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan.Penerapan bioteknologi di masa
ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup daripolusi. Sebagai
contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan
penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan
menggunakan bakteri jenis baru.

Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang


melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh,
teknologi kloning dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat
kecaman dari bermacam-macam golongan. Bioteknologi secara umum berarti
meningkatkan kualitas suatu organisme melalui aplikasi teknologi. Aplikasi
teknologi tersebut dapat memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan
menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme
tersebut.

Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam teknologi


semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, rekombinan DNA, pengembangbiakan
sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini memungkinkan kita untuk
memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit genetik maupun kronis yang belum
dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun AIDS. Mengetahui perkembangan
bioteknologi merupakan hal yang sangat menarik untuk di bahas dan di ketahui
terlebih bila kita dapat mengembangkan suatu bioteknologi dan dapat bermanfaat
bagi mahluk lain.

II. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Aplikasi Bioteknologi Mikroba untuk obat ?


2. Bagaimana Bioteknologi Terapetik Dalam Kesehatan ?

BAB II

PEMBAHASAN

I. Bioteknologi Mikroba Untuk Obat

Bioteknologi memiliki manfaat yang cukup besar di bidang kesehatan antara


lain dengan ditemukannya antibiotic dan vaksin.Antibiotik penisilin yang
dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum telah ditemukan oleh Alexander
Fleming pada tahun 1929. Adapun pada tahun 1939 oleh Rene Dubois
mengisolasi dua antibiotic gramisidin dan tirosidin modern yang pertama dan
tergolong luas penggunaannya. Penisilin dihasilkan selama pertumbuhan dan
metabolism cendawan tertentu, yaitu Penicillium notatum danPenicillium
Chrysogenum. Senyawa antibiotic yang dihasilkan jamur ini sangat efektif
terhadap bekteri gram positif, khususnya pneumokokus dan beberapa
stafilokokus. Beberapa bakteri gram negative,spiroketa yang merupakanpenyebab
sifilis.
Setelah antibiotic penisilin ditemukan, banyak penyakit yang disebabkan oleh
infeksi kuman yang dapat disembuhkan.Namun, beberapa jenis bakteri lain
menghasilkan enzim yang dapat menghambat kerja penisilin sehingga tahan
terhadap penisilin.Akibatnya, beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri
tersebut tidak dapat sembuh. Kerena itu, para ahli berusaha menemukan obat lain
pembasmi bakteri yang kebal terhadap penisilin. Jenis antibiotic lain yang
dihasilkan oleh jamur/cendawan, antara lain : sefalosporin dan streptomisin.

Sefalosporin merupakan sekelompok antibiotic yang dihasilkan oleh suatu


spesies cendawan laut, Cephalosporium Acremonium. Antibiotik ini aktif tehadap
banyak bakteri gram positif dan negative serta tidak dapat dirusak oleh
penisilinase. Yaitu enzim yang terdapat dalam bakteri yang mampu merusak
penisilin. Streptomisin dihasilkan oleh Streptomyces Griseus, yaitu bakteri tanah
yang diisolasikan oleh Walksman dan teman-temannya. Antibiotikini efektif
terhadap banyak bakteri gram positif dan gram negative yang pathogen
dan Mycobacterium Tuberculosis. Oleh karena itu, Streptomisin menjadi antibiotic
untama untuk penderita TBC seebagai komoterapI. Akan tetapi, beberapa bakteri
dapat dengan cepat menjadi resistan dan meningkat toksisitasnya jika penggunaan
antibiotic berlangsung dalam waktu lama. Meskipun demikian, streptomisin tetap
dianggap sebagai obat utama dalam penggobatan tuberculosis.

Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini difokuskan untuk penemuan obat-


obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini:

1. Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.

2. Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan
penyebaran mikroorganisme menular yang resisten

3. Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan


penyakit malaria serta penyakit tidur.
4. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu dokter
dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.

5. Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi


proses penolakan.

6. Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan penyakit


keturunan, misalnya hemofili.

Sebelum rekayasa genetika dikembangkan untuk memerangi diabetes


dilakukan ekstraksi insulin dari pankreas babi atau lembu. Hal ini akan memakan
banyak sekali biaya dan insulin yang dihasilkan dapat mengakibatkan
hipersensitivitas maupun resistensi. Setelah teknik rekayasa genetika
dikembangkan, maka sekarang telah dapat dibuat insulin manusia oleh bakteri. Ini
dilakukan dengan jalan menyematkan gen pengkode pembentukan insulin
manusia pada bakteri.

Untuk membuat insulin, mula-mula membuat rancangan urutan ADN yang


mengode asam amino insulin yang telah diketahui. Kemudian diikuti dengan
sintesis kimiawi gen rantai A dan gen rantai B insulin, tetapi pembuatannya
dilakukan secara terpisah. Masing-masing mengandung kodon metionin pada
ujung 5 (yang tentunya menjadi ujung amino protein yang ditranslasikan) dan
menghentikan urutan pada ujung 3. Masing-masing gen disisipkan ke dalam gen
-galaktosidase plasmid. Kemudian dimasukkan ke dalam E. coli. E.
colidibiakkan dalam medium yang mengandung galaktosa sebagai sumber C dan
sumber energi dan bukan glukosa. Sebab itu bakteri akan mensintesis -
galaktosidase. Bersamaan dengan ini disintesis pula rantai A dan rantai B insulin,
yang dilekatkan oleh sisa metionin. Setelah pelarutan bakteri, maka perlakuan
dengan sianogen bromida akan memecah protein pada metionin. Dengan
demikian rantai insulin akan terpisah dari -galaktosidase. Rantai-rantai
dimurnikan dan digabungkan, maka terjadilah insulin asli manusia.
Saat ini sedang dikembangkan pendekatan sintetik lain, gen untuk molekul
pemula insulin atau proinsulin disintesis dan disisipkan ke dalam E. coli.
Proinsulin yang dihasilkan dimurnikan. Proinsulin dicerna dengan enzim tripsin
dan karboksipeptidase, maka terjadilah insulin manusia .

II. Bioteknologi Teraupetik

Penerapan bioteknologi konvensional dan modern di bidang kesehatan


telah membawa kemajuan yang pesat. Beberapa contoh penerapan bioteknologi
taraupetik modern di bidang kesehatan antara lain sebagai berikut.

1. Pembuatan Hormon Insulin

Pembuatan hormon insulin dilakukan dengan rekayasa genetika. Melalui rakayasa


genetika, manusia berhasil menyisipi bakteri Escherichia coli dengan gen
pembentuk insulin pada manusia. Gen penghasil insulin manusia tersebut dapat
mengarahkan sel E.coli untuk menghasilkan insulin. Dengan demikian bakteri ini
mampu membentuk insulin yang mirip dengan insulin manusia. Insulin yang
diperoleh dapat digunakan untuk mengobati penderita diabetes. Insulin yang
dibentuk bakteri ini terbukti lebih baik daripada insulin hewani dan tidak
menimbulkan dampak negatif pada tubuh manusia.

2. Antibodi Monoklonal

Antibodi merupakan protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh


yang berfungsi melawan dan melindungi tubuh dari infeksi bakteri. Melalui
rekayasa genetika, manusia dapat membentuk antibodi monoklonal. Antibodi
monoklonal yaitu antibodi yang diperoleh dari penggabungan sel penghasil
antibodi dengan sel yang terkena penyakit. Pada teknologi antibodi monoklonal
digunakan sel-sel tumor dan sel-sel limpa manusia. Sel-sel tumor dapat
memperbanyak diri tanpa henti, sedangkan sel limpa sebagai antigen yang
menghasilkan antibodi. Hasil penggabungan kedua sel tersebut dinamakan sel
hibridoma. Sel hibridoma dapat memproduksi antibodi secara kontinyu. Antibodi
yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker atau tumor.
Antibodi ini akan menyerang sel-sel kanker tanpa merusak sel-sel yang seh

3. Interferon

Interferon merupakan sel-sel tubuh yang mampu menghasilkan senyawa


kimia. Senyawa kimia tersebut dapat membunuh virus. Interferon berguna untuk
melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Produksi interferon
dilakukan melalui rekayasa genetika.

4. Pembuatan Vaksin

Pembuatan vaksin dilakukan melalui rekayasa genetika. Vaksin dibuat dengan


mengisolasi gen yang mengkode antigen dari mikrobia yang bersangkutan. Gen
tersebut disisipkan pada plasmid yang sama tetapi telah dilemahkan. Mikrobia
yang telah disisipi gen tersebut akan membentuk antigen murni. Jika antigen ini
disuntikkan pada tubuh manusia, sistem kekebalan tubuh akan membentuk
antibodi yang berfungsi melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh. Selain
bioteknologi modern, ada juga produk bioteknologi konvensional di bidang
kesehatan yaitu antibiotik.

Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme


terutama bakteri dan jamur yang dapat menghambat pertumbuhan atau membunuh
bakteri atau mikroorganisme yang lain. Dengan demikian, antibiotik digunakan
untuk melawan infeksi bakteri atau jamur. Selain itu, ada juga vaksin yang dibuat
dengan menerapkan bioteknologi konvensional. Pembuatan vaksin jenis ini tidak
melalui rekayasa genetika. Vaksin ini berasal dari mikroorganisme yang telah
dilemahkan. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan suntikan atau
oral. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh manusia aktif melawan
mikroorganisme tersebut.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan makalah ini dan literature yang didapatkan maka dapat kami menarik
sebuah garis-garis besar tentang peranan bioteknologi dalam kehidupan manusia
sebagai berikut.
1. Bioteknologi dapat diartikan sebagai pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah
dan teknologi dengan menggunakan makhluk hidup sebagai alat bantu
untuk menghasilkan produk atau jasa guna kepentingan manusia.
Bioteknologi bukanlah suatu disiplin ilmu melainkan penerapan ilmu (suatu
teknik dalam biologi).
2. Pemanfaatan bioteknologi meliputi bioteknologi dalam kesehatan,
pertanian, peternakan dan pangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, http://majidsyahreza89.wordpress.com/2012/01/16/bioteknologi-dalam-
bidang-kesehatan/. Bioteknologi dalam bidang kesehatan. Diakses pada
hari kamis, tanggal 20 April 2017.
Anonim, http://efinawawi-anastasia.blogspot.com/2011/12/peranan-bioteknologi-
dalam-kehidupan.html. peranan bioteknologi dalam kehidupan manusia.
Diakses pada hari kamis, tanggal 20 April 2017.
Anonim, http://blogkuinspirasiku.blogspot.com/2012/06/makalah-
bioteknologi.html. Makalah Bioteknologi. Diakses pada hari kamis,
tanggal 20 April 2017.
Anonim, http://biosejati.wordpress.com/2012/04/02/penerapan-bioteknologi-di-
bidang-kesehatan/. Penerapan bioteknologi dalam bidang kesehatan.
Diakses pada hari kamis tanggal 20 April 2017.

Anda mungkin juga menyukai