II ( KELAS B
)
KLASIFIKASI
JARINGAN IRIGASI
METODE OBSERVASI DAN WAWANCARA
LAPORAN PENINJAUAN
KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASI SAWAH
( DESA KUPRIK )
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Page 22
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
berkat dan rahmat-Nya, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan penelitian dalam bentuk tulisan walaupun isinya sangat
sederhana. Laporan ini merupakan isi penelitian yang dilakukan tim penyusun
secara berkelompok untuk memenuhi tugas mata kuliah IRIGASI.
Akhir kata semoga isi dari Laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri, institusi pendidikan dan masyarakat luas. Amin!
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi .. 2
BAB I Pendahuluan
Latar Belakang .. 3
Rumusan Masalah . 5
Tujuan .... 5
BAB II Tinjauan Pustaka
Sistem Irigasi . 6
Sistem dan Klasifikasi Jaringan 8
Cara Pembersihan Air Irigasi 10
BAB III Hasil dan Pembahasan
Waktu dan Pelaksanaan 13
Alat ... 13
Metode dan Prosedur Penelitian 13
BAB IV Penutup
Kesimpulan 15
Saran .. 16
Daftar Pustaka 17
Dokumentasi . 18
Lembar Asistensi Kelompok ... 19
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apakah system irigasi yang ada di Desa Kuprik merupakan Irigasi Teknis,
Irigasi Semi-Teknis, dan Sederhana?
I.III. TUJUAN
A. SISTEM IRIGASI
Irigasi merupakan suatu usaha teknis untuk mengontrol kandungan air
pada tanah di dalam zona akar dengan maksud agar tanaman dapat tumbuh secara
baik. Dimana usaha teknis yang dimaksud adalah penyediaan sarana dan
prasarana irigasi untuk membawa, membagi air secara teratur dengan jumlah
yang cukup, waktu yang tepat ke petak irigasi untuk selanjutnya diberikan dan
dipergunakan oleh tanaman.
Dalam perkembangannya sampai saat ini, ada 4 jenis sistem irigasi yang biasa
digunakan. Keempat sistem irigasi itu adalah sebagai berikut :
1. Irigasi Gravitasi
Tanah akan dialiri dibawah permukaannya. Saluran yang ada disisi petak
sawah akan mengalirkan air melalui pori-pori tanah. Sehingga air akan
sampai ke akar tanaman.
3. Irigasi Siraman
4. Irigasi Tetesan
Sistem ini mirip dengan irigasi siraman. Hanya saja air akan langsung
diteteskan/ disemprotkan ke bagian akar. Pompa air dibutuhkan untuk
mengalirkan air.
(a). bahan kimia beracun bagi tumbuhan/orang yang makan hasil tanaman itu;
a) Salinitas
Masalah salinitas terjadi jika kuantitas garam pada air irigasi cukup besar
sehingga akumulasi garam di daerah perakaran tanaman sedemikian rupa
sehingga tanaman tidak mampu mengisap air (lengas) tanah di daerah perakaran
Tanaman mengisap sebagian besar air dari bagian atas zone perakaran, sehingga
kondisi salinitas sangat berpengaruh di bawah zone perakaran.
b) Permeabilitas
d) Masalah lain
Masalah lain dalam air irigasi : pertumbuhan terlalu cepat, tergenang, dan
perlambatan pematangan akibat kandungan Nitrogen berlebih. Bercak
putih pada daun dan buah akibat kandungan berlebih Bicarbonate
dalam irigasi curah dan pH abnormal.
Irigasi gravitasi adalah sistem irigasi yang telah lama dikenal dan
diterapkan dalam kegiatan usaha tani. Pada sistem ini, sumber air diambil
dari air permukaan (sungai, waduk dan danau di dataran tinggi).
Pengaturan dan pembagian air dilakukan secara gravitatif.
C.
3. Pemberian air irigasi dengan pancaran, yaitu cara memberikan air dalam
bentuk pancaran suatu pipa berlubang yang tetap atau berputar pada
sumbu vertikal. Air dialirkan ke dalam pipa dan areal diairi dengan cara
pancaran seperti pemancaran pada waktu hujan.
4. Pemberian air dengan cara tetesan, yaitu pemberian air melalui pipa, di
mana pada tempat-tempat tertentu diberi perlengkapan untuk keluarnya
air agar menetes pada tanah.
Cara pemberian air irigasi ini tergantung pada kondisi tanah, topografi,
ketersediaan air , jenis tanaman, iklim, kebiasaan petani, dan sebagainya. Cara
pemberian air irigasi yang termasuk dalam cara pemberian air lewat permukaan,
antara lain :
Wild flooding
Wild flooding adalah air digenangkan pada suatu daerah yang luas pada
waktu banjir cukup tinggi sehingga cukup sempurna pembasahannya; cara
ini cocok jika cadangan/ketersediaan air cukup.
Free flooding
Free flooding adalah daerah yang akan diairi dibagi dalam beberapa
bagian/petak; air dialirkan dari bagian yang tinggi ke bagian yang rendah.
Check flooding
Check flooding adalah air dari tempat pengambilan (sumber air)
dimasukkan ke dalam selokan, untuk kemudian dialirkan pada petak-
petak yang kecil; keuntungannya air tidak dialirkan pada daerah yang
sudah diairi.
Border strip method
Border strip method adalah daerah pengairan dibagi-bagi dalam luas yang
kecil dengan galangan berukuran 10 x 100 m sampai 20 x 300 m; air
dialirkan ke dalam tiap petak melalui pintu-pintu.
Zig-zig method
Zig-zig method adalah daerah pengairan dibagi dalam sejumlah petak
berbentuk jajaran atau persegi panjang; tiap petak dibagi lagi dengan
bantuan galangan dan air mengalir melingkar sebelum mencapai lubang
pengeluaran.
Bazin method
Bazin method digunakan pada kebun buah-buahan. Tiap bazin dibangun
mengelilingi pohon dan air dimasukkan ke dalamnya melalui selokan
lapangan seperti pada chek flooding.
Furrow method
Furrow method digunakan pada perkebunan bawang dan kentang serta
buah-buahan lainnya. Tumbuhan ditanam pada tanah gundukan yang
paralel dan diairi melalui lembah di antara gundukan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berikut ini merupakan hasil dari peninjauan kelompok kami
terhadap Irigasi yang ada di persawahan Desa Kuprik.
B. Alat
1. Meteran
2. Kamera
3. Alat-alat Tulis
C. Metode dan Prosedur Penelitian
Metode yang kami lakukan adalah OBSERVASI atau
pengamatan secara langsung. Metode ini adalah dimana kelompok kami
datang langsung ke lokasi survey dan melakukan peninjauan serta
wawancara secara langsung terhadap pemilik sawah. Pengolahan data
kami lakukan di salah satu rumah teman kami.
Adapun prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa langkah kerja, yaitu :
1. Penentuan lokasi oleh dosen pengampuh mata kuliah Irigasi yaitu
Bapak Drs. Abner Doloksaribu, MT. dengan meninjau dan
menimbang lokasi, kami mendapatkan Lokasi Desa Kuprik,
Kampung Sidomulyo.
2. Pada hari Sabtu, 25 April 2017, kami mendatangi lokasi observasi
dengan maksud untuk mengamati secara langsung dan mencari
data-data sesuai dengan arahan dari Dosen.
3. Menurut Klasifikasi Jaringannya, sawah yang kami tinjau adalah
jenis Irigasi Sederhana ( Tabel 3.1). Adapun data yang kami
dapatkan adalah sebagai berikut:
Irigasi memiliki beberapa bangunan utama yang
bersifat sementara.
Kemampuan bangunan Irigasi dalam mengukur dan
mengatur debit air masih termasuk dalam kategori
jelek dikarenakan tidak adanya pintu air dan saluran
pembagi yang permanent.
Jaringan saluran irigasi dan pembuang masih menjadi
satu.
Irigasi ini belum mempunyai jaringan yang terpisah,
jadi belum ada petak tersier.
Efisiensi dan pemakaian air tidak dapat dipastikan
karena jaringan irigasi merupakan irigasi
penampungan air hujan dan menggunakan pompa
untuk menyalurkan air.
Ukuran Jaringan irigasi adalah dibawah 500 Ha yaitu
hanya berkisar 1,5 Ha 2 Ha.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian kami terhadap jaringan irigasi yang
ada di Kampung Sidomulyo, maka kesimpulan yang kami dapatkan
adalah :
B. SARAN
Dari observasi yang dilakukan hendaknya data yang
didapatkan harus lebih sempurna. Bimbingan lebih lanjut mengenai
peneletian selanjutnya juga sangat diperlukan. Saran kami selaku yang
melakukan observasi ialah :
Pemerintah seharusnya lebih memperhatikan kondisi irigasi yang
ada. Perhatian dan bantuan dari pemerintah haruslah sesuatu yang
dapat membantu kelancaran jaringan Irigasi sawah. Kelancaran
Jaringan Irigasi akan membuat hasil persawahan meningkat dan
tentu akan mempengaruhi kestabilan faktor ekonomi Kota
Merauke.
Dalam contoh kasus yang telah kami teliti, ada bangunan irigasi
yang di bangun pemerintah setempat namun tidak berfungsi
sebagaimana dengan maksud dan tujuan bangunan itu sendiri.
Bangunan Sekunder yang dibangun , seharusnya berfungsi sebagai
bangunan pembagi, akan tetapi karena Sawah menggunakan
system Irigasi Pompa maka bantuan dari pemerintah hanyalah sia-
sia. Untuk itu, pemerintah dan petani harusnya menjalin sebuah
komunikasi yang baik agar supaya bantuan tidak salah sasaran dan
bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Data dari penelitian ini masih jauh dari sempurna, dikarenakan
masih ada kekurangan dari data yang kami dapatkan. Untuk itu
kami mengharapkan kepada teman-teman sekalian yang mau
melanjutkan penelitian agar lebih memperhatikan dan
mengevaluasi data yang akan diambil agar supaya penelitian yang
dilakukan bisa lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Peninjauan Ukuran Jaringan Irigasi
Peninjauan Pintu Air
LEMBAR ASISTENSI