PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara bahasa, kata furudh mempunyai enam arti yang berbeda yaitu al-qth ketetapan yang
pasti at-taqdir ketentuan dan al-bayan penjelasan. Sedangkan menurut istilah, fardh ialah
bagian dari warisan yang telah ditentukan. Definisi lainnya menyebutkan bahwa fardh ialah
bagian yang telah ditentukan secara syari untuk ahli waris tertentu.Di dalam al-quran, kata
furudh muqaddarah ( yaitu pembagian ahli waris secara fardh yang telah ditentukan jumlahnya)
merujuk pada 6 jenis pembagian, yaitu separuh (1/2), seperempat (1/4), seperdelapan (1/8), dua
pertiga (2/3), sepertiga (1/3), dan seperenam (1/6).
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memperdalam pengetahuan kami dalam
materi FIQIH dan memenuhi tugas dari dosen pengampu yaitu Bapak H. Uria Hasnan, Lc, M.Pd
C. Metode dan Tekhnik Penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode kepustakaan atau library reseach dan
juga webseat.
BAB II
PEMBAHASAN
ASHABUL FURUDH DAN BAGIAN-BAGIANNYA
SERTA ASHABAH
A. Furudhul Muqaddarah
Adalah bagian-bagian yang telah ditentukan oleh syara bagi ahli waris tertentu dalam
pembagian harta peninggalan , atau dengan kata lain prosentase bagian yang telah ditentukan
bagiannya .
Furudul Muqaddarah ada enam macam:
1. Dua pertiga (2/3)
2. Setengah (1/2)
3. Sepertiga (1/3)
4. Seperempat (1/4)
5. Seperenam (1/6)
6. Seperdelapan (1/8)
Sedangkan ahli waris yang mendapatkan bagian-bagian dari furudul muqaddarah adalah:
Pihak laki-laki:
- Ayah;
- Kakek dari pihak ayah dan seterusnya ke atas;
- Suami;
- Saudara laki-laki seibu;
Pihak perempuan:
- Anak perempuan;
- Anak perempuan dari anak laki-laki (cucu perempuan dari anak laki-laki) dan terus kebawah
sejauh pertaliannya dengan yang meninggal masih laki-laki;
- Ibu;
- Nenek dari pihak ayah dan seterusnya keatas sebelum berselang perempuan;
- Saudara perempuan seibu dan seayah;
- Saudara perempuan yang seayah saja;
- Saudara perempuan yang seibu saja;
- Isteri;
B. Dzawil Furudh (Ashabul Furudh)
Adalah ahli waris yang mendapat bagian tertentu dalam keadaan tertentu, maksudnya ahli waris
yang telah ditetapkan oleh syara memperoleh bagian tertentu dari furudul muqaddarah dalam
pembagian harta peninggalan.
Ashabul furud ada dua macam:
1. Ashabul furudh sababiyyah
Yaitu ahli waris yang disebabkan oleh ikatan perkawinan. Yakni:
- Suami;
- Isteri;
2. Ashabul furudh nasabiyyah
Yaitu ahli waris yang telah ditetapkan atas dasar nasab. Yakni:
- Ayah;
- Ibu;
- Anak perempuan;
- Cucu perempuan dari garis laki-laki;
- Saudara perempuan sekandung;
- Saudara perempuan seayah;
- Saudara laki-laki seibu;
- Saudara perempuan seibu;
- Kakek shahih;
- Nenek shahih;
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Furudul Muqaddarah ada enam macam:
1. Dua pertiga (2/3)
2. Setengah (1/2)
3. Sepertiga (1/3)
4. Seperempat (1/4)
5. Seperenam (1/6
6. Seperdelapan (1/8)
Sedangkan ahli waris yang mendapatkan bagian-bagian dari furudul muqaddarah adalah:
Pihak laki-laki:
- Ayah;
- Kakek dari pihak ayah dan seterusnya ke atas;
- Suami;
- Saudara laki-laki seibu;
Pihak perempuan:
- Anak perempuan;
- Anak perempuan dari anak laki-laki (cucu perempuan dari anak laki-laki) dan
terus kebawah sejauh pertaliannya dengan yang meninggal masih laki-laki;
- Ibu;
- Nenek dari pihak ayah dan seterusnya keatas sebelum berselang perempuan;
- Saudara perempuan seibu dan seayah;
- Saudara perempuan yang seayah saja;
- Saudara perempuan yang seibu saja;
- Isteri;
Ashabah dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Ashabah sababiyyah
2. Ashabah nasabiyyah yang terbagi menjadi 3 macam:
a. Ashabah bin-nafsi
b. Ashabah bil ghair
c. Ashabah maal ghair
DAFTAR PUSTAKA
Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Shahih Fiqih Sunnah, Jakarta: Pustaka Azam, 2007
Ramulyo, Idris M, DR. SH., Perbandingan Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya. 1992.
Rusyd, Ibnu., Bidayatul Mujtahid, Semarang: As-Syifa, 1990.
Thalib, Sajuti, SH., Hukum Kewarisan Islam, Jakarta: Bina Aksara, 1981.
Z, Zurinal, Hj. Dr., Aminudin, M.Ag, Fiqih Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008
Diposting oleh MadaniAnnida di 21.56
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
2 komentar:
1.
Muchammad Faiq Lathoiful Minan7 Oktober 2012 03.02
oke
Balas
2.
syukron :)
Balas
Arsip Blog
2013 (1)
2011 (12)
o Februari (9)
PUASA
zakat
o Januari (3)
Mengenai Saya
MadaniAnnida
Lihat profil lengkapku