Anda di halaman 1dari 7

Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari dari penyakit yang

mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi juga oleh
kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah merasa di alam ini ada sesuatu yang lebih
kuat dari dia, baik yang dapat dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tidak dapat
dirasakan dan bersifat ghaib. Pengobatan ini pun tidak lepas dari pengaruh kepercayaan atau
agama yang di anut manusia.
Secara umum di dalam dunia pengobatan dikenal istilah medis dan non medis. Para ahli
berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan definisinya secara
terminologis menjadi 3 pendapat, yaitu :
Pendapat pertama

Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai kondisi tubuh manusia dari
segi kesehatan dan penyakit yang menimpanya. Pendapat ini di nisbat kan oleh para dokter
klasik dan Ibnu Rusyd Al-hafidz.
Pendapat kedua

Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tubuh manusia untuk menjaga
kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya dari kondisi sakit.
Pendapat ketiga

Ilmu pengetahuan tentang kondisi-kondisi tubuh manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi
menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya
kepada kondisi sehat ketika kondisi nya tidak sehat. Ini adalah pendapat Ibnu sina.
Definisi-definisi tersebut walaupun kata-kata dan ungkapannya berbeda tetapi memiliki arti
dan kandungan yang berdekatan, meskipun definisi ketiga lah yang memiliki keistimewaan
karena bersifat komprehensif mencakup makna yang ditujukan oleh definisi pertama dan
kedua.
Sehingga istilah pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu kebudayaan untuk
menyelamatkan diri dari penyakit yang menggaggu hidup manusia di dasar kan kepada ilmu
yang di ketahui dengan kondisi tubuh manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi
menurunnya kesehatan, untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya
ketika kondisi tidak sehat. Pengobatan medis sendiri dalam sejarah manusia merupakan hasil
proses panjang yang di awali secara tradisional hingga menjadi modern seperti sekarang.

PETUNJUK Al-QURAN TENTANG PENGOBATAN


Banyak ayat Al-Quran yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena Al-Quran itu
sendiri diturunkan sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin.





Dan kami menurunkan Al-Quran sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang
mukmin.(QS Al-Isra: 82).

Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al-Quran yaitu Asysyifa yang artinya secara
terminologi adalah obat penyembuh.

Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhan mu dan
sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman.(QS Yunus:57)
Disamping Al-Quran mengisyaratkan tentang pengobatan juga menceritakan tentang
keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sumber dari pembuat obat-obatan.

Metoda Pengobatan Para Rasul Sebelumnya


Nabi Isa AS

Dan akan dijadikan-Nya sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata) Aku telah datang
kepadamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhan mu, yaitu aku membuatkanmu
(sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniup nya, maka ia menjadi seekor
burung atas izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang
berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku
beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda(kebenaran kerasulanku)
bagimu,jika kamu orang yang beriman.(QS Ali-Imran:49).
Menurut para mufassir, Nabi Isa mengobati penyakit buta dan kusta dengan cara di usap
dengan tangan nya, mata yang buta dan anggota tubuh yang terkena kusta dengan izin Allah
melalui mukjizatnya maka seketika itu sembuh.

Nabi Musa AS
Nabi Musa tidak lepas dari sifat kemanusiaannya yang merupakan sunnatulloh yaitu sakit.
Beliau pernah sakit lalu memetik sehelai daun yang diniatkan sebagai obat yang hakikatnya
Allah menyembuhkan kemudian di tempelkannya daun tersebut pada anggota tubuh yang
sakit, karena mukjizatnya seketika itu sembuh. Dan kedua kali nya beliau sakit kemudian
memetik sehelai daun secara spontanitas tanpa diniatkan sebagai obat yang hakikatnya Allah
Sang Penyembuh maka ketika itu sakitnya tidak sembuh.

Nabi Muhammad SAW


Nabi Muhammad sebagai Rasul yang diprinyahkan Allah untuk menyampaikan wahyu
kepada umat-nya tidak lepas tingkah lakunya dari Al-Quran karena beliau dijadikan suri
tauladan yang baik untuk semua manusia. Firman Allah :

Sesungguhnya pada diri Rasul itu terdapat suri tauladan yang baik untuk kamu, bagi
orang-orang yang mengharapkan rahmat (Allah) dan (kedatangan) hari kiamat dan yang
banyak mengingat Allah.(QS Al-Ahzab: 21). Imam Ali berkata : Sesungguhnya semua
tingkah laku Nabi Muhammad SAW adalah Al-Quran. Beberapa metoda pengobatan yang
dilakukan Rasulullah :

Ruqyah
Ruqyah merupakan salah satu cara pengobatan yang pernah diajarkan malaikat jibril kepada
Nabi Muhammad SAW. Ketika Rasulullah sakit maka datang malaikat jibril mendekati tubuh
beliau,kemudian jibril membacakan salah satu doa sambil ditiupkan ketubuh Nabi, seketika
itu beliau sembuh. Inilah doanya : Bismillahi arqiika minkulli syai-in yudziika minsyarri
kulli nafsin au-ainiasadin Alloohu yasyfiika bismillahi arqiika. Ada 3 cara ruqyah yang
dilakukan oleh Nabi :

1.Nafats
Yaitu membacakan ayat Al-Quran atau doa kemudian di tiupkan pada kedua telapak tangan
kemudian di uasapkan keseluruh badan pasien yang sakit. Dalam suatu riwayat bahwasanya
Nabi Muhammad SAW apabila beliau sakit maka membaca Al-muawwidzat yaitu tiga
surat Al-Quran yang diawali dengan Audzu yaitu surat An Naas, Al Falaq, dan Al ikhlas
kemudian di tiupkan pada kedua telapak tangannya lalu diusapkan keseluruh badan.

2.Air liur yang ditempelkan pada tangan kanannya.


Diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim : bahwasanya Nabi Muhammad SAW apabila ada
manusia yang tergores kemudian luka, maka kemudian beliau membaca doa kemudian air
liurnya ditempelkan pada tangan kanannya, lalu di usapkan pada luka orang tersebut. Inilah
doa nya: Allahumma robbinnas adzhabilbas isyfi antasy-syafii laa syifa-a illa syifa-uka laa
yughodiru saqoman.

3.Meletakkantangan pada salah satu anggota badan.


Nabi Muhammad SAW pernah memerintahkan Utsman bin Abil Ash yang sedang sakit
dengan sabdanya : letakkanlah tanganmu pada anggota badan yang sakit kemudian
bacalah Basmalah 3x dan Audzu bi-izzatillah waqudrotihi minsyarrima ajidu wa
uhajiru 7x.

Doa Mikjizat
Banyak doa-doa kesembuhan yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umat nya,
salah satunya : Allahumma isyfi abdaka yan-ulaka aduwwan aw yamsyi laka ila sholaah.

Dengan Memakai Madu


Sebagaimana menurut QS An-Nahl:69 bahwa madu Allah jadikan sebagai obat maka
Rasulullah menggunakan madu untuk mengobati salah satu keluarga sahabat yang sedang
sakit. Dalam satu riwayat, ada sahabat yang datang kepaa Rasulullah memberitahukan
anaknya sedang sakit, kemudian Nabi menyuruh meminumkan anaknya madu sambil
membaca doa.

Bekam
Berbekam termasuk pengobatan yang diajarkan Rasulullah SAW, bahkan Rasulullah SAW
pernah melakukan bekam dan memberikan upah kepada tukang bekam. Rasulullah
bersabda : Sesungguhnya sebaik-baik apa yang kalian lakukan untuk mengobati penyakit
adalah dengan melakukan bekam.

Metoda Pengobatan Hukama (Ahli Hikmah)


Hikmah adalah kemampuan untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama. Ahli Hikmah
adalah orang-orang solih yang diberikan oleh Allah ilmu dan karomah sehingga dia menjadi
orang yang berpengetahuan luas untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama. Para ahli
hikmah umumnya dijadikan sebagai tabib oleh kebanyakan orang. Dia memberikan hikmah
kepada siapa yang dia kehendaki. Barangsiapa yang diberi hikmah, sesungguhnya dia telah
diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-
orang yang memiliki akal sehat.QS Al-Baqarah:269). Beberapa metoda yang digunakan
oleh para ahli hikmah tidaklah berbeda jauh dengan metoda yang digunakan oleh Rasulullah
SAW, karena sebagian besar metoda yang digunakan juga mengacu kepada ayat-ayat Al-
Quran serta hadist, beberapa metoda yang digunakan yaitu :
1. Ruqyah
Ruqyah yang diajarka kepada Nabi dan yang dilakukan oleh nabi, lain dengan yang dilakukan
oleh hukama, tetapi doa yang mereka gunakan pengertiannya sama. Para ahli Hikmah apabila
mengobati seseorang dengan cara ruqyah dengan membacakan ayat Al-Quran atau doa
kemudian ditiupkan kedalam air yang nantinya air itu di minum oleh si pasien.

2. Wafaq
Wafaq ialah ayat Al-Quran, Asma Allah, Zikir, atau doa yang ditulis diatas benda seperti
kertas, kain yang dijadikan sebagai media pengobatan atau lainnya oleh para Ahli Hikmah.
Salah satu contoh : wafaq untuk orang yang sakit hati (liver) ditulis pada gelas putih
kemudian diisi air lalu di minumkan. Insya Allah sembuh. (tulis huruf Ha besar 2 kali dan
huruf ain 6 kali).
Setiap penyakit itu ada obatnya, jika tepat obatnya maka penyakit akan sembuh dengan izin
Allah Azza wa Jalla.(HR.Muslim). Allah tidak akan menurunkan suatu penyakit
melainkan Allah juga menurunkan obatnya.(HR.Abu Hurairah).
Keberadaan berbagai penyakit termasuk sunnah kauniyah yang diciptakan oleh Allah SWT.
Penyakit-penyakit itu merupakan musibah dan ujian yang di tetapkan Allah SWT atas hamba-
hamba-Nya. Dan sesungguhnya pada musibah itu terdapat kemanfaatan bagi kaum
mukminin. Shuhaib Ar-Rumi RA berkata : Rasulullah SAW bersabda : Sungguh
mengagumkan perkara seorang muslim, sehingga seluruh perkaranya adalah kebaikan. Yang
demikian itu tidaklah dimiliki oleh seorangpun kecuali seorang mukmin. Jika ia mendapat
kelapangan, ia bersyukur maka yang demikian itu baik baginya, dan jika ia ditimpa
kesusahan, ia bersabar. Maka yang demikian itu baik baginya. (HR.Muslim no.2999).
Termasuk keutamaan Allah SWT yang diberikan kepada kaum mukminin. Dia menjadikan
sakit yang menimpa seorang mukmin sebagai penghapus dosa dan kesalahan mereka.
Sebagaimana tersebut dalam hadist : Abdullah bin Masud RA berkata : Rasulullah SAW
bersabda : Tidaklah seorang muslim ditimpa gangguan berupa sakit atau lainnya,
melainkan Allah menggugurkan kesalahan-kesalahannya sebagaimana pohon
menggugurkan daun-daunnya.(HR.Bukhari no.5661 dan Muslim no.5678). Ketika
memungkinkan mengkonsumsi obat yang sederhana maka jangan beralih memakai obat yang
kompleks. Setiap penyakit yang bisa ditolak dengan makanan-makanan tertentu dan
pencegahan, janganlah mencoba menolaknya dengan obat-obatan. Ibnul Qayyim berkata :
berpalingnya manusia dari pengobatan nubuwwah seperti halnya berpalingnya mereka dari
pengobatan dengan Al-Quran, yang merupakan obat bermanfaat.(Ath-thibbun Nabawi hal.6,
29).
Dengan demikian, sudah sepantasnya seorang muslim menjadikan pengobatan nabawiyyah
bukan hanya sekedar sebagai pengobatan alternatif. Namun menjadikannya sebagai cara
pengobatan yang utama, karena kepastiannya datang dari Allah SWT. Namun tentunya
berkaitan dengan kesembuhan suatu penyakit, seorang hambatidak boleh bersandar semata
dengan pengobatan tertentu, dan tidak boleh meyakini bahwa obatlah yang menyembuhkan
penyakitnya. Namun seharusnya ia bersandar dan berantung kepada Dzat yang memberikan
penyakit dan yang menurunkan obatnya sekaligus yaitu Allah SWT. Sungguh tidak ada yang
dapat memberikan kesembuhan kecuali Allah SWT semata. Karna itulah Nabi Ibrahim
memuji Rabbnya : Dan apabila aku sakit, Dia lah yang meyembuhkan ku.( QS Asy-
Syuara: 80).
Contoh pengobatan Nabi untuk asam urat
Asam urat sudah dikenal sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi salah satu penyakit tertua
yang dikenal manusia. Dulu, penyakit ini juga disebut "penyakit para raja" karena penyakit
ini diasosiasikan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang enak-enak.
Kini, asam urat bisa menimpa siapa saja.
Asam urat adalah hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur protein (zat purin) dan ginjal
adalah organ yang mengatur kestabilan kadarnya dalam tubuh dan akan membawa sisa asam
urat ke pembuangan air seni. Namun jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal tidak akan
sanggup mengaturnya sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi.
Otomatis, ginjal juga akan mengalami gangguan. Kandungan asam urat yang tinggi
menyebabkan nyeri dan sakit persendian yang amat sangat.
Gangguan asam urat ditandai dengan suatu serangan tiba-tiba di daerah persendian. Saat
bangun tidur, misalnya, ibu jari kaki dan pergelangan kaki Anda terasa terbakar, sakit dan
membengkak. Bahkan selimut yang Anda gunakan terasa seperti batu yang membebani kaki
Anda. Seperti itulah gejala asam urat atau arthritis gout. Gangguan asam urat disebabkan oleh
tingginya kadar asam urat di dalam darah, yang menyebabkan terjadinya penumpukan kristal
di daerah persendian sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain rasa sakit di persendian, asam
urat juga menyerang ibu jari kaki, dapat membentuk tofi atau endapan natrium urat dalam
jaringan di bawah kulit, atau bahkan menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
System Pengobatan Nabawi untuk mengatasi asam urat menggunakan metode Hijamah dan
Herbal Islami. Penyebab Utama asam urat adalah kelebihan zat purin dalam darah, sehingga
bila kandungan purinnya sedikit atau normal, tubuh bisa membuangnya lewat ginjal.
Kelebihan purin ini harus dikeluarkan dengan cara dibekam/hijamah bersama unsur-unsur
kotor lainnya dalam darah.
Selanjutnya disarankan untuk mengkonsumsi herbal-herbal Islami terutama Habbatussauda
dan minyak zaitun. Habbatussauda berfungsi untuk menggelontor toksin dalam darah dan
melakukan detoksifikasi intra sel (pengeluaran racun yang ada dalam sel), yang kemudian
bersama unsur darah kotor lainnya dikeluarkan dari tubuh lewat bekam/hijamah.
Habbatussauda juga berfungsi menghilangkan rasa nyeri di persendian karena mengandung
zat yang memiliki efek anti inflamatori atau anti peradangan.
Sementara minyak zaitun sangat efektif untuk menghilangkan rasa sakit dipersendian yang
amat mengganggu. Bergabung bersama efek anti peradangan dari habbatussauda maka rasa
sakit ini akan sangat terkurangi.

PENGOBATAN TRADISIONAL DALAM PANDANGAN ISLAM

Sebelum islam hadir di tengah-tengah masyarakat, manusia sudah memiliki pengetahuan dan
cara pengobatan yang mereka peroleh berdasarkan pengalaman. Hal ini di namai pengobatan
tradisionalyang banyak berdasarkan pada kegelapan mistik. Secara ringkas dapat dikatakan
bahwa pengobatan tradisional ini dimanapun (termasuk di Indonesia), adalah yang primitif,
jadi tidak ilmiah dan spekulatif, mistik, magic dan statis serta tidak di ajarkan. Jampi-jampi
dan rajah serta azimat dilarang oleh islam. Karena semua itu membawa manusia kepada
perbuatan syirik.
Ada pengobatan tradisional lain yang tidak menghubungkan diri dengan ruh halus sebagai
penyebabnya. Yaitu hanya berdasarkan gejala / keluhan penat-penat, lemah badan,dsb.
Obatnya ialah berupa daun-daunan sebagai jamu. Jamu bukan mistik dan bukan pula magic,
tetapi tetapi berupa pengobatan alamiah atau yang berasa dari alam.
Pengobatan tradisional lainnya adalah pijat (massage) bagi yang patah tulang atau
acupressure dengan menekan bagian tubuh tertentu atau dengan nama lain akupuntur yang
berasal dari cina, dan juga bekam.
Pada dasarnya obat tradisional seperti ini diperbolehkan dalam islam selama tidak merusak
diri sendiri dan orang lain serta tidak membawa kepada perbuatan syirik. Garis-garis besar
pengobatan tradisional yang diajarkan Rasul diantaranya melarang Kai, yakni meletakkan
besi panas di atas bagian tubuh yang sakit, melarang jampi-jampi atau mantera-mantera yang
membawa kepada syirik.

PENGOBATAN MODERN DALAM PANDANGAN ISLAM


Pengobatan modern berasal dari pengobatan tradisional. Dan merupakan perkembangan hasil
dari kerja akal manusia yang diberi kesempatan untuk aktif memikirkan dan merenungkan
kehidupan ini. Pengobatan modern menurut pandangan islam adalah segala tekhnik
pengobatan yang berdasarkan hasil dari befikir dan mengembangkan ilmu dan pengetahuan
dalam bidang kesehatan dengan mengandalkan akal yang telah diberikan oleh Allah SWT
untuk di kembang kan dan di amalkan guna manusia dan alam sekitarnya.
Nabi menjelaskan bahwa ada dua macam penyakit sesuai dengan keadaan manusia yang
terdiri dari tubuh jasad dan tubuh rohani. Untuk obat rohaniah adalah membaca Al-Quran
dan untuk fisik adalah materi contohny madu.
Perlu diketahui Allah menurunkan segala penyakit tanpa menjelaskan secara terperinci
mengenai jenis penyakitnya dan Allah menurunkan obatnya tanpa menyebutkan apa obatnya
dan bagaimana cara memakainya. Masalah ini haruslah dikerjakan oleh manusia dengan akal,
ilmu dan penyelidikan yang sekarang dinamai science bersama teknologinya.
Agama itu akal dan tidak ada agama bagi yang tidak berakal
Inilah dorongan untuk membangun ilmu pengetahuan (science), termasuk pengetahuan
pengobatan (medical science). Pada waktu islam berkembang keluar jazirah arab, umat islam
bertemu dengan pengobatan Persia, Yunani dan hindia. Mereka menyerap segala macam
pengobatan itu serta menyesuaikannya dengan ajaran islam. Perkembangan yang pesat terjadi
pada daulah abbasiyah, setelah dimulai pada masa khalifah umayyah. Cordova dan Granada
di spanyol merupakan pusat ilmu yang di datnangi oleh ahli-ahli barat. Pada saat itu
muncullah dokter-dokter muslim dengan kualitas internasional seperti Ibnu Uthal dan Wahid
Abdul Malik, yang mendirikan perumahan untuk merawat penderita kusta, Ibnu Al Baytan
yang dirinya dengan mengumpulkan tanaman-tanaman berkhasiat bagi pengobatan dan
sebagainya, pada periode abbasiyah mereka mendirikan rumah sakit modern di
Baghdad.

Anda mungkin juga menyukai