Makalah Pemda

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah sebuah negara yang wilayahnya terbagi atas daerah-daerah
Provinsi. Daerah provinsi itu dibagi lagi atas daerah Kabupaten dan daerah Kota.
Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan daerah kota mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang. Pemerintahan Daerah
adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD
menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. Urusan penyelenggaraan pemerintah
daerah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah
menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah daerah
adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah.
Di dalam proses penyelenggaraan pemerintahan daerah ada yag disebut
dengan Otonomi Daerah. Otonomi daerah merupakan wewenang untuk mengatur
urusan pemerintahan yang bersifat lokalitas menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat. Dengan demikian desentralisasi sebenarnya menjelmakan
otonomi masyarakat setempat untuk memecahkan berbagai masalah dan
pemberian layanan kesejahteraan masyarakat yang bersangkutan. Peranan
pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunan
daerah tertinggal.
Peranan yang diberikan selain dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu
yang berupa sarana fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak kalah
pentingnya adalah pemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis
dan non teknis secara terus menerus kepada masyarakat yang sifatnya mendorong

1
dan memberdayakan masyarakat agar mereka dapat merencanakan, membangun,
dan mengelola sendiri prasarana dan sarana untuk mendukung upaya percepatan
pembangunan di daerah tertinggal serta melaksanakan secara mandiri kegiatan
pendukung lainnya.
Dalam upaya mengoptimalkan perannya, pemerintah daerah juga perlu
mendorong partisipasi pihak lain yang berkompeten dalam upaya percepatan
pembangunan daerah tertinggal, seperti pihak swasta dan lembaga swadaya
masyarakat. Daerah juga perlu mendorong terjadinya koordinasi dan kerjasama
antar wilayah yang melibatkan dua atau lebih wilayah yang berbeda. Penting juga
diperhatikan adalah kesiapan pemerintah daerah dalam menyediakan data dan
informasi yang mudah diakses oleh masyarakat serta berperan sebagai mitra
konsultasi dalam proses percepatan pembangunan daerah tertinggal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana ruang lingkup Pemerintah Daerah?
2. Apa tugas, peran, dan wewenang Pemerintah Daerah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai ruang lingkup Pemerintahan Daerah.
2. Untuk mengetahui tugas, peran, dan wewenang Pemerintah Daerah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Pemerintahan Daerah


A. Pengertian Pemerintahan Daerah
Memurut Aim Abdul Karim pemerintahan adalah segala urusan yang
dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan
kepentingan negara. Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 Pasal 1 angka 5
memberikan definisi Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Mengacu pada definisi normatif dalam UU No 32 Tahun 2004, maka unsur
otonomi daerah adalah hak, wewenang, kewajiban Daerah Otonom. Ketiga hal
tersebut dimaksudkan untuk mengatur dan mengurus sendiri, urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Pemerintah Daerah adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
terdiri dari Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah. Pemerintah
Daerah dan DPRD adalah penyelenggara pemerintahan daerah menurut asas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Sistem Pemerintah Daerah adalah totalitas dari bagian-bagian yang saling
ketergantungan dan saling berhubungan yang unsur utamanya terdiri dari Kepala
Daerah dan DPRD yang secara formal mempunyai kewajiban dan hak untuk
mengatur dan mengurus rumah tangga daerahnya, sekaligus mempunyai
kewajiban dan hak untuk menyerap dan merumuskan aspirasi rakyatnya dalam
wujud berbagai upaya penyelenggaraan Pemerintahan.. Kewajiban ini pada
dirinya mengandung sifat dan nilai politik karena anggota-anggota DPRD dipilih
oleh rakyat melalui Pemilihan Umum secara nasional dan memang hal itu untuk
mewujudkan prinsip yang ditegaskan dalam penjelasan pasal 18 UUD 1945
bahwa di daerah-daerah yang bersifat otonom akan diadakan Badan Perwakilan

3
oleh karena di daerah pun, Pemerintah akan bersendi atas dasar
permusyawaratan. ( Prof.Dr.Ateng Syafrudin, S.H.,1991:40)

2.2 Tugas, Peran, dan Wewenang Pemerintah Daerah


A. Perangkat Pemerintah Daerah
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah Provinsi.
Daerah Provinsi itu dibagi lagi atas daerah Kabupaten dan daerah Kota. Setiap
daerah Provinsi, daerah Kabupaten, dan daerah Kota mempunyai Pemerintahan
Daerah yang diatur dengan undang-undang. Pemerintah Daerah dan DPRD adalah
penyelenggara Pemerintahan Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat
Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.
Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada Pemerintah Daerah
yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan di daerah. Pada Daerah Provinsi, Perangkat Daerah terdiri atas
Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah. Pada Daerah
Kabupaten/Kota, Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan.
Perangkat Daerah dibentuk oleh masing-masing Daerah berdasarkan
pertimbangan karakteristik, potensi, dan kebutuhan Daerah. Organisasi Perangkat
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempat dengan berpedoman kepada
Peraturan Pemerintah. Pengendalian organisasi perangkat daerah dilakukan oleh
Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan oleh Gubernur untuk Kabupaten/Kota
dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. Formasi dan persyaratan jabatan
perangkat daerah ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah dengan berpedoman
pada Peraturan Pemerintah.
Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, kepala daerah dibantu oleh
perangkat daerah. Secara umum perangkat daerah terdiri dari unsur staf yang
membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam lembaga
sekretariat; unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan

4
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga
teknis daerah; serta unsur pelaksana urusan daerah yang diwadahi dalam lembaga
dinas daerah.
Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi
adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani. Namun tidak berarti
bahwa setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam
organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya
mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan; kebutuhan daerah; cakupan
tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya
tugas; luas wilayah kerja dan kondisi geografis; jumlah dan kepadatan
penduduk; potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani;
sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu kebutuhan akan
organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama
atau seragam.
Tata cara atau prosedur, persyaratan, kriteria pembentukan suatu organisasi
perangkat daerah ditetapkan dalam peraturan daerah yang mengacu pedoman yang
ditetapkan Pemerintah. Pemerintah Daerah adalah unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan
perangkat daerah. Pemerintah Daerah dapat berupa:
Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov), yang terdiri atas Gubernur dan
Perangkat Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan
Lembaga Teknis Daerah
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot) yang terdiri atas
Bupati/Walikota dan Perangkat Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah,
Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan.

B. Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov)


Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) terdiri atas Gubernur dan
Perangkat Daerah. Gubernur, adalah jabatan politik di Indonesia. Gubernur
merupakan kepala daerah untuk wilayah provinsi. Gubernur dipilih bersama
wakilnya dalam satu paket pasangan yang dipilih secara langsung oleh rakyat di
provinsi setempat untuk masa jabatan 5 tahun, sehingga dalam hal ini gubernur

5
bertanggung jawab kepada rakyat. Gubernur terpilih kemudian dilantik oleh
Presiden, dan dapat juga dilantik oleh Mendagri atas nama Presiden. Selain itu,
gubernur juga berkedudukan sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah provinsi
bersangkutan, sehingga dalam hal ini, gubernur bertanggung jawab kepada
presiden. Dan kewenangan gubenur diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Tugas dan Wewenang Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi.
Gubernur
Gubernur, adalah jabatan politik di Indonesia. Gubernur merupakan
kepala daerah untuk wilayah provinsi. Gubernur dipilih bersama wakilnya
dalam satu paket pasangan yang dipilih secara langsung oleh rakyat di provinsi
setempat untuk masa jabatan 5 tahun, sehingga dalam hal ini gubernur
bertanggung jawab kepada rakyat. Gubernur terpilih kemudian dilantik oleh
Presiden, dan dapat juga dilantik oleh Mendagri atas nama Presiden. Selain itu,
gubernur juga berkedudukan sebagai wakil pemerintah pusat di wilayah
provinsi bersangkutan, sehingga dalam hal ini, gubernur bertanggung jawab
kepada presiden. Dan kewenangan gubernur diatur dalam UU No 32 Tahun
2004 dan PP No 19 Tahun 2010.
Gubernur sebagai wakil Pemerintah memiliki tugas melaksanakan urusan
pemerintahan meliputi:
a. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah
provinsi dengan instansi vertikal, dan antar instansi vertikal di wilayah
provinsi yang bersangkutan
b. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antara pemerintah daerah
provinsi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota di wilayah provinsi yang
bersangkutan
c. Koordinasi penyelenggaraan pemerintahan antar pemerintahan daerah
kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan
d. Koordinasi dalam penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian serta
evaluasi RPJPD, RPJMD, dan RKPD kabupaten dan kota agar mengacu
pada RPJPD, RPJMD, dan RKPD provinsi serta RPJPN, RPJMN, dan RKP
serta kebijakan pembangunan nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah

6
e. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan dekonsentrasi dan
tugas pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota
f. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah
kabupaten/kota
g. Menjaga kehidupan berbangsa dan bernegara serta memelihara keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia
h. Menjaga dan mengamalkan ideologi Pancasila dan kehidupan demokrasi
memelihara stabilitas politik; dan
i. Menjaga etika dan norma penyelenggaraan pemerintahan di daerah. (2)
Selain melaksanakan urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), gubernur sebagai wakil Pemerintah juga melaksanakan urusan
pemerintahan di wilayah provinsi yang menjadi kewenangan Pemerintah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Perangkat Daerah
Perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga pada Pemerintah
Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan di daerah. Pada Daerah Provinsi, Perangkat
Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis
Daerah. Pada Daerah Kabupaten/Kota, Perangkat Daerah terdiri atas
Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan
Kelurahan. Perangkat Daerah dibentuk oleh masing-masing Daerah
berdasarkan pertimbangan karakteristik, potensi, dan kebutuhan Daerah.
Organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempat
dengan berpedoman kepada Peraturan Pemerintah. Pengendalian organisasi
perangkat daerah dilakukan oleh Pemerintah Pusat untuk Provinsi dan oleh
Gubernur untuk Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah. Formasi dan persyaratan jabatan perangkat daerah ditetapkan
dengan Peraturan Kepala Daerah dengan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah.
Di dalam Perangkat Daerah terdiri atas Sekretariat Daerah,Sekretariat
Daerah Provinsi, Dinas Daerah (Prov) dan Lembaga Teknis Daerah (Prov).
1. Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) merupakan unsur pembantu
pimpinan Pemerintah Provinsi yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah,

7
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Sekretariat
Daerah Propinsi bertugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas
penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana
serta memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh Perangkat Daerah
Propinsi. Sekretaris Daerah untuk provinsi diangkat dan diberhentikan oleh
Presiden atas usul Gubernur. Sekretaris Daerah dibantu oleh beberapa
asisten. Sekretariat Daerah Provinsi terdiri atas sebanyak-banyaknya 5
Asisten; dimana Asisten masing-masing terdiri dari 3 biro.
2. Dinas Daerah Provinsi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi
dimpimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi. Dinas Daerah
Provinsi mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi dan
dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang
dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Gubernur selaku Wakil
Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi. Untuk melaksanakan kewengan
Provinsi di Daerah Kabupaten/Kota, dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis
Dinas Daerah (UPTD) provinsi yangwilayah kerjanya meliputi satu atau
beberapa Daerah Kabupaten/Kota. UPTD tersebut merupakan bagian dari
Dinas Daerah Provinsi.

8
3. Lembaga Teknis Daerah Provinsi adalah unsur pelaksana pemerintah
daerah. Daerah dapat berarti provinsi, kabupaten, atau kota. Untuk daerah
provinsi, lembaga teknis daerah dipimpin oleh seorang kepala yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada gubernur melalui sekretaris
daerah. Demikian pula untuk daerah kabupaten/kota, lembaga teknis daerah
dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati/Walikota melalui sekretaris daerah. Lembaga teknis daerah
mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu yang karena sifatnya tidak
tercakup oleh sekretariat daerah dan dinas daerah dalam lingkup tugasnya.
Tugas tertentu tersebut meliputi: bidang penelitian dan pengembangan,
perencanaan, pengawasan, pendidikan dan pelatihan, perpustakaan,
kearsipan dan dokumentasi, kependudukan, dan pelayanan kesehatan.
Lembaga teknis daerah menyelenggarakan fungsi: perumusan kebijakan
teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, serta penunjang penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Lembaga teknis daerah dapat berbentuk "badan",
"Kantor", dan "Rumah Sakit". Contoh lembaga teknis daerah adalah: Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Kepegawaian
Daerah (BKD), Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Daerah, serta
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja.

a. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot)


Bupati / Walikota : Bupati, dalam konteks otonomi Daerah di Indonesia
adalah kepala daerah untuk daerah kabupaten. Seorang Bupati sejajar dengan
Walikota, yakni kepala daerah untuk daerah kota. Pada dasarnya, Bupati memiliki
tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati merupakan jabatan
politis (karena diusulkan oleh partai politik), dan bukan Pegawai Negeri Sipil.
Di atur dalam UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah antara
lain tugasnya :

9
1. Mengamalkan Pancasila dan UUD 1945 dalam pelaksanaan tugasnya sebagai
Kepala Daerah, Kepala Pemerintahan sekaligus mewakili pemerintahan pusat
di daerah
2. Melaksanakan amanat rakyat dengan memimpin dan menyelenggarakan
pemerintahan daerah sesuai per-UU-an yang berlaku
3. Bersama-sama DPRD Prov/Kab/Kota menetapkan Peraturan Daerah dan
Peraturan lainnya
4. Melaksanakan Peraturan Perundangan dan peraturan lainnya termasuk Perda
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
5. Mengangkat dan memberhentikan Kepala SKPD/Unit Kerja di lingkungannya.
6. Bertanggungjawab dan mewakili daerah didalam dan diluar pengadilan
7. Dan lain-lain
Perangkat Daerah Kabupaten/Kota pada Daerah Kabupaten/Kota terdiri
atas:
1. Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota merupakan unsur pembantu pimpinan
Pemerintah Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah, berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota. Sekretariat Daerah
Kabupaten/Kota bertugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas
penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta
memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota. Sekretaris Daerah untuk kabupaten/kota diangkat dan
diberhentikan oleh Gubernur atas usul Bupati/Walikota. Sekretariat Daerah
Kabupaten/Kota terdiri atas sebanyak-banyaknya 3 Asisten; dimana Asisten
masing-masing terdiri dari sebanyak-banyaknya 4 bagian.

2. Dinas Daerah Kabupaten/Kota merupakan unsur pelaksana Pemerintah


Kabupaten/Kota dimpimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah. Dinas
Daerah Kabupaten/Kota mempunyai tugas melaksanakan kewenangan
desentralisasi. Pada Dinas Daerah Kabupaten/Kota dapat dibentuk Unit
Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) Kabupaten/Kota untuk melaksanakan
sebagian tugas Dinas yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa
kecamatan.

10
3. Lembaga Teknis Daerah Kabupaten/Kota adalah unsur pelaksana
pemerintah daerah untuk daerah kabupaten/kota, lembaga teknis daerah
dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati/Walikota melalui sekretaris daerah. Lembaga teknis daerah
mempunyai tugas melaksanakan tugas tertentu yang karena sifatnya tidak
tercakup oleh sekretariat daerah dan dinas faerah dalam lingkup tugasnya.
Tugas tertentu tersebut meliputi: bidang penelitian dan pengembangan,
perencanaan, pengawasan, pendidikan dan pelatihan, perpustakaan, kearsipan
dan dokumentasi, kependudukan, dan pelayanan kesehatan. Lembaga teknis
daerah menyelenggarakan fungsi: perumusan kebijakan teknis sesuai dengan
lingkup tugasnya, serta penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah.
4. Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah
kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan-
kelurahan. Kecamatan atau sebutan lain adalah wilayah kerja camat sebagai
perangkat daerah kabupaten/kota (PP. 19 tahun 2008). Kedudukan kecamatan
merupakan perangkat daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis
kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh camat.
Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana
teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh
camat. Sedangkan Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Bupati/Walikota melalui sekretaris daerah.
5. Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah
kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan
wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan
dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri
Sipil.Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa.
Berbeda dengan desa, kelurahan memiliki hak mengatur wilayahnya lebih
terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya
menjadi kelurahan

Perangkat Daerah dibentuk oleh masing-masing Daerah berdasarkan


pertimbangan karakteristik, potensi, dan kebutuhan Daerah. Organisasi Perangkat
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah setempat dengan berpedoman kepada

11
Peraturan Pemerintah. Pengendalian organisasi perangkat daerah dilakukan oleh
Pemerintah Gubernur untuk Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada Peraturan
Pemerintah. Formasi dan persyaratan jabatan perangkat daerah ditetapkan dengan
Peraturan Kepala Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
Didalam Perangkat Daerah Kabupaten/Kota terdiri atas Sekretariat Daerah
(Kab/Kota), Dinas Daerah (Kab/Kota), Lembaga Teknis Daerah (Kab/Kota),
Kecamatan, Kelurahan.

b. Perbedaan Tugas dan Wewenang Pemprov dan Pemkot/Pemkab

No Provinsi Kota / Kabupaten


1 perencanaan dan pengendalian perencanaan dan
pembangunan; pengendalian pembangunan;
2 perencanaan, pemanfaatan dan perencanaan, pemanfaatan
pengawasan tata ruang; dan pengawasan tata ruang;
3 penyelenggaraan ketertiban umum dan penyelenggaraan ketertiban
ketenteraman masyarakat; umum dan ketenteraman
masyarakat;
4 penyediaan sarana dan prasarana umum; penyediaan sarana dan
prasarana umum;
5 penanganan di bidang kesehatan; penanganan di bidang
kesehatan;
6 penyelenggaraan pendidikan dan alokasi penyelenggaraan pendidikan
sumber daya manusia potensial; dan alokasi sumber daya
manusia potensial;
7 penanggulangan masalah sosial lalu litas penanggulangan masalah
kabupaten/kota; sosial;
8 pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas pelayanan bidang
kabupaten/kota; ketenagakerjaan;

9 fasilitas pengembangan koperasi, usaha fasilitas pengembangan


kecil dan menengah termasuk lintas koperasi, usaha kecil dan
kabupaten/kota; menengah;
10 pengendalian lingkungan hidup; pengendalian lingkungan

12
hidup;
11 pelayanan pertanahan termasuk lintas pelayanan pertanahan;
batas kabupaten/kota;
12 pelayanan kependudukan dan catatan sipil; pelayanan kependudukan dan
catatan sipil;
13 pelayanan administrasi umum pelayanan administrasi umum
pemerintahan; pemerintahan;
14 pelayanan administrasi penanaman modal pelayanan administrasi
termasuk lintas kabupaten/kota; penanaman modal;
15 penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya penyelenggaraan pelayanan
yang belum dapat dilaksanakan oleh dasar lainnya;
kabupaten/kota;
16 urusan wajib lainnya yang dimanfaatkan urusan wajib lainnya yang
oleh peraturan perundang-undangan. dimanfaatkan oleh peraturan
perundang-undangan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
Tentang Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah dan DPRD adalah penyelenggara
pemerintahan daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemerintah
daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Gubernur, Bupati dan Walikota
masing-masing sebagai Kepala Pemerintah Daerah Provinsi, Daerah Kabupaten
dan Daerah Kota dipilih secara demokratis. Pemerintah daerah menjalankan
otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.
Susunan Pemerintah Daerah adalah dibagi menjadi dua yakni Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Pemerintah Daerah
adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Gubernur,
Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah. Pemerintah Daerah dapat berupa
Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov), yang terdiri atas Gubernur dan Perangkat
Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis
Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Pemkab/Pemkot) yang terdiri atas
Bupati/Walikota dan Perangkat Daerah, yang meliputi Sekretariat Daerah, Dinas
Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan, dan Kelurahan. Baik dari
Pemerintah Provinsi ataupun Kabupaten/Kota yang keduanya sebagi
penyelenggara Pemerintahan Daerah mempunyai tugas dan wewenang masing-
masing yang telah diatur di dalam konstitusi Negara Republik Indonesia.

14
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak
kekurangan dan jauhnya dari kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan terutama dari dosen
pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi kesempurnaan makalah ini di
masa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua dan
menambah wawasan kita.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adiprojo. 2010. Fungsi dan Peran Pemerintah Daerah.


http://abdiprojo.blogspot.com/2010/04/fungsi-dan-peran-pemerintah-
daerah.html
Adiprojo. 2010. Pengertian Tentang Pemerintah Daerah.
http://abdiprojo.blogspot.com/2010/04/pengertian-tentang-pemerintah-
daerah.html
Anonim. 2010. Kewenangan Pemerintah Daerah.
http://medizton.wordpress.com/2010/05/15/kewenangan-pemerintah-
daerah/
Anonim. 2011. Tentang Tugas, Fungsi, dan Wewenang.
http://2frameit.blogspot.com/2011/12/tentang-tugas-fungsi-dan-
wewenang.html
Anonim. 2011. Urgensi Partisipasi Publik dalam.
http://studihukum.blogspot.com/2011/01/urgensi-partisipasi-publik-
dalam_07.html
Anonim. Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan.
http://id.shvoong.com/law-and-politics/administrative-law/2203866-
urusan-pemerintahan-yang-menjadi-kewenangan/
Peran dan Fungsi Pemda. http://www.scribd.com/doc/45733420/Peran-Fungsi-
Pemda
Sukri. 2011. Apakah Perbedaan antara Kabupaten dan Kota.
http://syukriy.wordpress.com/2011/02/01/apakah-perbedaan-antara-
kabupaten-dan-kota/
http://id.wikipedia.org/wiki/Dewan_perwakilan_rakyat_daerah
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah_daerah
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_daerah_di_Indonesia
http://www.scribd.com/doc/23716381/5-PERAN-PEMERINTAH-DAERAH

16
17

Anda mungkin juga menyukai