Anda di halaman 1dari 6

SARS

( SEVERE ACUTE RESPIRATORY SYNDROM )

I.Konsep Medis

a. Pengertian
SARS adalah sindrom akibat infeksi virus pada paru yang bersifat mendadak
dan menunjukan gejala gangguan pernapasan pada pasien yang mempunyai
riwayat kontak dengan pasien sars.
(Widoyono , 2005 : 99 )

SARS adalah sindrom pernapasan akut berat yang merupakan penyakit


infeksi pada jaringan paru manusia yang sampai saat ini belum diketahui
pasti penyebabnya.

b. Etiologi
Penyebab SASR pada awalnya di duga merupakan paramyxovirus . Dalam
perkembangan WHO kemudian menetapkan penyebab SARS adalah
coronavirus.

c. Patofisiologi
Penularan SARS ini dapat terjadi melalui dropet ( batuk, bersin, bicara ) dari
pasien yang telah terinfeksi virus. Selain itu erat dengan pasien juga dapat
menularkan penyakit dengan mekanisme yang belum diketahui secara pasti.
Kontak erat menurut WHO adalah mereka yang msrawat, hidup bersama
dengan pasien, atau kontak langsung dengan secret pernapasan dan cairan
tubuh pasien.
Penularan melalui droplet dapat terjadi bila jarak dengan pasien sekitar 2m.
Dan virus ini diketahui senang berada pada mukosa saluran pernapasan.

d. Manifestasi klinis
Gejala yang dapat ditemukan pada penyakit SARS ini adalah :
1. Demam mendadak
2. Batuk
3. Sesak nafas / sukar bernafas / nafas pendek
4. Sakit kepala, kaku otot, anoreksia, lemah, bercak merah pada kulit,
bingung, diare.
Gejala tersebut tidak kuat dan mirip seperti gejala flu lainnya, tapi secara
cepat gejala menjadi berat dan pasien dapat meninggal karena terjadi
peradangan paru (pneumonia ) dengan masa inkubasinya 2 10 hari.
e. Diagnosis

a. Kasus suspect ( ase )


Demam >380C dengan :
Satu atau lebih gangguan pernafasan yaitu batuk, nafas pendek, dan
kesukitan bernafas dengan satu satu atau lebih dari keadaan sbb ;
Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit mempunyai riwayat kontak
erat dengan seseorang yang telah di diagnosis sebagai pasien SARS
Dalam 10 hari terakhir sebelum sakit melakukan perjalanan
ketempat yang di laporkan ada penderita SARS.

b. Kasus probable mungkin


Suspect dengan foto toraks menunjukan tanda tanda pneumonia
atau respiratory slistress syindrome
Seseorang yang meninggal karena penyakit saluran pernafasan
yang tidak jelas penyebabnya, dan pada pemeriksaan autopsy
ditemukan tanda patologis berupa respiratory distress syndrome
yang tidak jelas penyebabnya.

Pemeriksaan diagnostik
1. Pemeriksaa tes anti body
2. Pemeriksaan molekular ( PCR )
3. Pemeriksaan kultur

f. Penatalaksanaan

1. Kasus suspect
Penderita segera dikirim keruangan pemeriksaan atau bangsal
yang sudah disiapkan
Berikan masker bedah pada penderita
Petugas yang masuk keruangan sudah memakai alat proteksi
perorangan ( papp )
Catat dan dapatkan keterangan rinci mengenai tanda klinis,
riwayat perjalanan, riwayat kontak termasuk riwayat munculnya
gangguan pernafasan pada kontak 10 hari sebelumnya
Pemeriksaan fisik
Lakukan pemeriksaan foto thoraks dan darah tepi lengkap
Bila foto thorak normal, lihat indikasi rawat atau tetap
dirumah,anjurkan untuk melakukan kebersihan diri, tidak masuk
kantor, atau sekolah dan hindari menggunakan angkutan umum
sebelum sembuh
Pengobatan dirumah : simtomatik, anti biotik bila ada indikasi,
vitamin dan makanan bergizi.
2. Kasus probable
Rawat di RS dalam ruangan isolasi dengan kasus sejenis
Pengambilan darah untuk darah tepi lengkap,fungsi hati,kreatinin,
fosfokinasi,urea,elektrolit
Pengambilan sampel untuk membedakan dari kasus pneumoni
tipikal / atipikal lainnya
# Pemeriksaan usap hidung dan tenggorokan
# Biakan darah, serologi
# Urine
Pemantauan darah 2 hari sekali
Foto thorak di ulang sesuai indikasi klinis
Pemberian pengobatan ( antibiotic, analgesic, mukolitik )

II. konsep keperawatan

a. Pengkajian
1. Identitas
SARS dapat terjadi pada semua umur, yaitu melalui droplet
( batuk, barsin, atau bicara ) dari pasien yang telah terinfeksi
virus dan kontak erat dengan pasien
2. Keluhan utama
- .Demam mendadak 7380C
- .Batuk yang disertai dengan sesak nafas
3. Riwayat kesehatan dahulu
- Apakah pasien sebelum sakit
mempunyai riwayat kontak erat dengan
Seseorang yang telah terdiagnosis penyakit SARS
- Tanyakan pada pasien apakah sebelun sakit
pernah melakukan
Perjalanan ketempat yang dilaporkan ada
penderita SARS
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pada penyakit SARS ini tidak ada kaitannya dengan
keturunan
5. Pemeriksaan umum
- Keadaan umum
- Pemeriksaan tanda-tanda vital
- Pemeriksaan paru
- Pemeriksaan otot
- Pemeriksaan perut
- Pemeriksaan kulit
- inspeksi dada, perut, tungkai,k kulit
b. Diagnose keperawatan
1. Peningkatan suhu tubuh b/d proses perjalanan penyakit
2. Perubahan pola nafas b/d sesak nafas
3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia
4. Gangguan rasa nyaman b/d penyakit yang di derita
5. Deficit volume cairan b/d diare
6. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan otot

c. NCP ( Nursing Care Plan )

1. Dx : peningkatan suhu tubuh b/d proses perjalanan penyakit


Tujuan : suhu tubuh pasien dapat kembali normal ( 37 0C )
Intervensi dan Rasionalisasi :
- Pantau TTV dengan ketat
Untuk mengetahui TTV sebagai deteksi dini dan intervensi
tepat waktu dan mencegah/meminimalkan komplikasi
- Berikan kompres hangat
Diharapkan panas pada tubuh pasien dapat berpindah kea
lat kompres
- Anjurkan pada pasien untuk memakai pakaian dan selimut
yang tipis
Untuk mempermudah proses penguapan
- Anjurkan pada pasien untuk banyak minum air putih
- Untuk mengganti cairan yang hilang akibat panas yang
dikeluarkan oleh tubuh

2. Dx : perubahan pola nafas b/d sesak nafas


Tujuan : pola nafas pasien kembali normal ( 24 x/I )
Intervensi dan Rasionalisasi
- Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan dada
pasien
Untuk mengetahui frekuensi / kedalaman pernafasan pasien
serta mengevaluasi perubahan fungsi organ
- Anjurkan pasien untuk berada pada posisi semi fowler
Untuk memudahkan ekspirasi maksimum paru-paru
- Ajarkan / bantu pasien melakukan batuk efektif, contoh:
menekan dada lalu batukkan
Batuk adalah mekanisme pembersih jalan nafas alami
- Berikan obat sesuai indikasi
Untuk mempercepat proses penyembuhan

3. Dx : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoreksia


Tujuan : nutrisi pasien kembali terpenuhi
Intervensi dan Rasionalisasi
- Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering
Tindakan ini dapat meningkatkan nafsu makan
pasien,meskipun nafsu makan mungkin lambat untuk
kembali
- Identifikasi factor yang menimbulkan mual / muntah
Agar dapat diberikan intervensi yang tepat
- Evaluasi status gizi umum, ukur berat badan
Adanya kondisi kronis atau keterbatasan keuangan dapat
menimbulkan mal nutrisi, rendahnya tahanan terhadap
infeksi dan lambatnya respon terhadap terapi
WOC
( WEB OF CAUTION )

Droplet Pasien yang terinfeksi Kontak erat dengan pasien yg


Paramyxovirus terinfeksi Paramyxovirus

Virus Masuk ke Saluran Pernafasan

Virus Menetap pd mukosa saluran nafas

Ketidaknyamanan Peradangan pada saluran


Pada mulut pernafasan

Anoreksia, mual, muntah Obstruksi saluran nafas


Suhu tubuh
Meningkat

Nutrisi kurang dari kebutuhan Pola nafas terganggu Peningkatan


Tubuh suhu tubuh

Perubahan pola nafas

Anda mungkin juga menyukai