Anda di halaman 1dari 14

Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No.

bidang
TEKNIK

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


PERDAGANGAN ECERAN
UNTUK PEMBERDAYAAN USAHA KECIL

ALAM SANTOSA
Jurusan Teknik Industri
Universitas Komputer Indonesia

Makalah ini merupakan ringkasan hasil penelitian untuk menghasilkan suatu


sistem informasi tepat guna bagi usaha kecil yang bergaerak di sektor
perdagangan eceran, yang mengintegrasikan aktivitas pembelian, penjualan,
dan pengendalian persediaan. Ini berkaitan dengan diidentifikasinya masalah
yang sering dihadapi oleh pengelola usaha perdagangan kecil berkaitan dengan
ketiadaan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputudan, yang
berpotensi menyebabkan kerugian bahkan kebangkrutan.
Penelitian ini menggunakan metode permodelan dan desain berorientasi
objek, mencakup konseptualisasi, analisis, desain sistem, dan desain terinci.
Analisis menghasilkan dokumen-dokumen berupa diagram kelas, diagram use
case, dan diagram alir data. Semua diagram itu digunakan untuk menghasilkan
rancangan basis data yang sesuai dengan karakteristik usaha kecil. yang
memiliki sumber daya manusia terbatas dalam kuantitas maupun pengetahuan
dalam manajemen informasi.
Penelitian ditujukan untuk menghasilkan rancangan yang mengutamakan
kemudahan penggunaan dengan tetap menjaga kemampuan sistem untuk
menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam manajemen persediaan.
Hasil penelitian ini adalah sistem informasi manajemen berupa perangkat
lunak aplikasi berbasis DBMS, yang bertugas merekam data pembelian,
penjualan, persediaan, dan kas, membantu dalam pembuatan dokumen untuk
aktivitas tersebut, juga menghasilkan informasi-informasi yang dibutuhkan
dalam manajemen operasional harian seperti status laporan persediaan,
inventory turn over, perhitungan titik pemesanan ulang, dan klasifikasi barang
menggunakan analisis ABC.

Kata Kunci Sistem Informasi Manajemen, Perdagangan Eceran, dan Usaha


Kecil

PENDAHULUAN kurangnya informasi yang mendukung


pengambilan keputusan. Salah satu
Usaha kecil seringkali dihadapkan pada penyebabnya adalah tidak memadainya
masalah perencanaan dan pengendalian sistem pencatatan transaksi yang
persediaan dan keuangan, terutama karena b erhub ungan dengan pem b elian,

H a l a ma n 231
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa

penjualan, persediaan, dan kas, yang terjadi dan bukan bagaimana itu terjadi.
dapat digunakan sebagai sumber Analisis meliputi pembuatan pernyataan
informasi. masalah, identifikasi kelas, identifikasi
atribut kelas, identifikasi asosiasi antar
Berdasarkan permasalahan tersebut, kelas, pembuatan model objek berupa
penelitian ini bermaksud untuk mendesain diagram kelas, pembuatan kamus data
sistem informasi yang dapat digunakan yang mendefinisikan kelas-kelas yang
untuk merencanakan dan mengendalikan terlibat, pembuatan model fungsional
aktivitas pembelian, penjualan, dan menggunakan diagram use case dan
persediaan. diagram alir data (DAD). Diagram kelas
digunakan untuk mengindetifikasi objek-
METODOLOGI objek yang terlibat dan melihat hubungan
statis diantara mereka. Diagram use case
Metodologi yang digunakan dalam digunakan untuk menjelaskan secara
penelitian ini mengacu pada metode naratif bagaimana interaksi antara user
permodelan dan desain berorientasi objek dengan sistem terjadi. DAD juga
untuk aplikasi basis data (Blaha, 1991), merupakan diagram yang berguna untuk
yang meliputi langkah konseptualisasi, menunjukan saling ketergantungan
analisis, desain sistem, desain rinci dan fungsional, pros es dalam DAD
implementasi. berhubungan dengan aktivitas dalam
diagram kelas, dan aliran dalam DAD
Konseptualisasi berhubungan dengan nilai atributnya
(Rumbaugh, 1991).
Studi pendahuluan dan observasi
lapangan dilakukan ke beberapa usaha Desain Sistem
kecil yang dijadikan sampel yang dipilih Selama langkah desain sistem dilakukan
dengan pertimbangan utama pada pengambilan keputusan bagaimana
aksesibilitas, sehingga peneliti mendapat masalah akan diselesaikan, dimulai dari
jaminan untuk memperoleh data informasi level tertinggi kemudian ditingkatkan
yang diperlukan. Beberapa pertanyaan rinciannya. Desain pada level yang lebih
mendasar yang harus dijawab pada tinggi disebut desain sistem, dimulai dari
langkah ini meliputi siapa yang akan menggambarkan desain sistem informasi
menggunakan, apa masalah yang ingin persediaan secara umum meliputi
dipecahkan, kapan digunakannya, dimana perencanaan arsitektur sistem informasi,
dibutuhkan, mengapa dibutuhkan, dan memilih implementasi untuk pengendalian
bagaimana cara kerjanya. internal, memilih pendekatan manajemen
data transaksi, memilih paradigma basis
Analisis data yang tepat untuk sistem informasi
manajemen persediaan, memilih strategi
Analisis dilakukan untuk memahami interaksi data, memilih pendekatan untuk
kebutuhan sistem melalui pengembangan indentitas objek, dan spesifikasi kebijakan
model dari dunia nyata. Selama analisis nilai awal (default) untuk langkah
peneliti menggambarkan apa yang harus berikutnya.

H a l a m a n 232
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Desain Terinci pencatatan transaksi retur pembelian,


menghitung nilai pembelian dan
Desain rinci dimulai dengan mengajukan memberikan informasi mengenai utang
isu-isu tajam dan membuat keputusan jatuh tempo untuk pembelian-pembelian
untuk kelas dan metode secara individual kredit, pada aktivitas penjualan sistem
meliputi pemberkasan dan relasi basis mememberikan dukungan berupa
data. Selama desain terinci pembuatan katalog barang, penanganan
dipertimbangkan kembali model-model proses order penjualan, menghitung nilai
dari analisis, dengan menambah transaksi penjualan, dan memberikan
pertimbangan mengenai kemudahan informasi mengenai piutang dagang, dan
implementasi, kemudahan perawatan, untuk manajemen persediaan sistem
dan kinerja yang baik. Desain terinci dapat menghasilkan informasi mengenai
meliputi transformasi untuk status persediaan, menghitung nilai
menyederhanakan dan mengoptimasi persediaan, menghitung waktu
model objek, elaborasi model objek, pemesanan kembali, menghitung
elaborasi model fungsional, dan evaluasi perputaran persediaan, menghitung stok
kualitas dari model desain terinci. pengaman, mencatat setiap kehilangan
dan kerusakan persediaan, dan
Implementasi mengklasifikasi barang menggunakan
analisis ABC.
Implementasi adalah tahap penerapan
hasil desain kedalam bentuk file Setelah konseptualisasi dilakukan analisis
komputer, meliputi implementasi yang menghasilkan diagram kelas seperti
database sesuai dengan paradigma terlihat pada Gambar 1 berikut.
database terpilih dan pembuatan
perangkat lunak menggunakan bahasa Untuk lebih menjelaskan peran dari setiap
pemrograman tertentu atau menggunakan kelas pada diagram kelas itu dibuat
software pengembang antarmuka yang kamus data setiap kelas yang terlibat.
terdapat dalam DBMS. Tahap-tahap Berikut adalah kamus data untuk sistem
implementasi meliputi implementasi informasi persediaan.
identitas, implementasi domain,
implementasi kelas dan asosiasi, 1. Analisis ABC adalah metode yang
implementasi referential integrity, digunakan untuk mengklasifikasi
implementasi indeks, implementasi user persediaan, dalam kasus ini untuk
interface, dan implementasi fungsi. mengelompokan barang berdasarkan
volume penjualannya.
HASIL 2. Barang adalah semua produk yang
dibeli dari pemasok dan dijual kepada
Konseptualisasi menggambarkan bahwa pelanggan.
sistem informasi yang dirancang harus 3. Distributor adalah penyalur produk dari
dapat mendukung aktivitas pembelian perusahaan tertentu, diwakili oleh
meliputi pembuatan pesanan pembelian, tenaga penjual (salesman) sebagai
pencatatan transaksi pembelian, kontaknya, umumnya distributor

H a l a ma n 233
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa

menerapkan sistem penjualan kredit. rutin digolongkan sebagai pelanggan


4. Grosir adalah para penjual berskala bernama pembeli, tanpa data lain.
partai, umumnya pembelian dilakukan 10.Pemasok adalah pihak yang
secara tunai. menyediakan barang-barang yang
5. ITR, inventory rate of return adalah nilai dibeli.
perputaran persediaan yang diperoleh 11.Pembeli adalah semua orang yang
dari total penjualan pertahun dibagi berbelanja secara tidak rutin.
nilai rata-rata inventori. 12.Pembelian adalah transaksi yang
6. Kas adalah catatan aliran keluar dilakukan dengan pemasok. Pembelian
masuk dana. bisa dilakukan secara tunai, kredit,
7. KehilanganBarang adalah catatan atau konsinyasi. Satu transaksi
barang-barang yang tidak dapat dijual pembelian melibatkan satu atau lebih
akibat rusak, hilang, atau kadaluarsa. barang. Pembelian bisa menghasilkan
8. Konsinyor adalah pihak yang retur pembelian jika terdapat ketidak-
menitipkan barang untuk dijual dengan sesuaian pesanan, barang yang
sistem konsinyasi, yaitu pembayaran duterima dalam kondisi rusak, atau
hanya dikenakan pada barang yang atas perjanjian tertentu seperti barang
terjual saja dan sisa penjualan yang kadaluarsa.
dikembalikan. 13.Penjualan adalah transaksi yang
9. Pelanggan adalah semua orang yang dilakukan dengan pelanggan. Setiap
berbelanja secara rutin dan tidak rutin. penjualan bisa berisi satu atau lebih
Orang yang rutin berbelanja dicatat barang. Setelah dilakukan penjualan
data pribadinya, sedangkan yang tidak ada kemungkinan barang terjadi retur

Gambar 1. Diagram Kelas Sistem Informasi Manajemen Perdagangan Eceran

H a l a m a n 234
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Gambar 2. Diagram Use Case Sistem Informasi Perdagangan Eceran

penjualan apabila barang yang dibeli tunai memiliki pembayaran tunggal


dalam keadaan rusak, kadaluarsa, pada waktu yang sama dengan waktu
atau atas perjanjian terlebih dulu, retur penjualan. Pembayaran penjualan
penjualan diganti dengan barang lain kredit (tunggakan) melibatkan
yang memiliki nilai sama. pembayaran tunggal atau ganda pada
14.T r a n s a k s i P e m b e l i a n adalah waktu berbeda dengan waktu transaksi
pembayaran sejumlah uang kepada penjualannya.
pemasok sebagai alat tukar barang 16.Persediaan adalah semua barang yang
yang dibeli. Pembayaran pembelian siap diperjual-belikan. Persediaan akan
tunai memiliki pembayaran tunggal bertambah ketika terjadi pembelian
pada waktu yang sama dengan waktu dari prmasok, atau ada pengembalian
penjualan. Pembayaran pembelian retur dari penjualan. Persediaan
kredit melibatkan pembayaran tunggal berkurang ketika terjadi penjualan
atau ganda pada waktu yang berbeda kepada pelanggan, kerusakan,
dengan waktu transaksi pembeliannya kehilangan, kadaluarsa, atau adanya
dengan memperhatikan tanggal jatuh retur barang kepada pemasok.
tempo yang ditetapkan oleh pemasok 17.Transaksi Lain adalah catatan semua
(Distributor). Pembayaran pembelian transaksi keuangan yang
konsinyasi sama dengan pembelian mempengaruhi aliran kas. Dalam
kredit tetapi hanya untuk barang yang kasus ini transaksi-transaksi keuangan
terjual saja. diabstrasi menjadi tiga kategori yaitu
15.T r a n s a k s i Penjualan adalah transaksi penjualan, transaksi
pembayaran uang yang diterima dari pembelian, dan transaksi lain.
pelanggan sebagai alat tukar barang
yang dijual. Pembayaran penjualan

H a l a ma n 235
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa

Setelah pembuatan model objek, analisis manajemen basis data relasional (Blaha,
dilanjutkan dengan membangun model 1998).
fungsional yang bertujuan untuk
mendefinisikan operasi-operasi yang Setelah desain sistem langkah berikutnya
dilakukan objek, model fungsional yang adalah desain terinci, aktivitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dilakukan pada langkah ini yaitu elaborasi
diagram use case. model objek yang setelah melalui
transformasi objek dihasilkan spesifikasi
Diagram use case seperti terlihat pada basis data yang dapat diimplementasi,
Gambar 2, menunjukan bagaimana spesifikasi basis data untuk sistem
interaksi aktor yang meliputi pemasok, informasi manajemen persediaan dapat
manajer, pekerja, dan pelangan dengan dilihat pada Tabel 1 berikut.
sistem, diagram use case ini digunakan
untuk melihat aktor mana yang Elaborasi model fungsional dalam kasus
menggunakan menggunakan suatu use ini menghasilkan DAD seperti terlihat pada
case dan bagaimana suatu use case Gambar 3, menunjukan data apa saja
mempengaruhi use case yang lain, yang digunakan, dari mana sumbernya, ke
diagram use case mirip dengan diagram mana tujuannya, dan dimana data
konteks pada pendekatan terstruktur disimpan dan bagaimana data dipanggil
(Fowler, 2005), sehingga tidak secara kembali, pada DAD juga teridentifikasi
eksplisit menunjukan data apa saja yang tabel-tabel penyimpanan data yang
mengalir, direkam, dan disimpan oleh berhubungan dengan kelas-kelas pada
sistem, sehingga penulis menggunakan diagram kelas, dan menunjukan
DAD untuk mengelaborasinya pada tahap bagaimana ketergantungan fungsional
desain rinci diantara kelas-kelas itu, ini sangat
membantu dalam proses perancangan
Pada langkah desain diperoleh beberapa meta data.
keputusan mengenai arsitektur sistem
informasi yang tentunya berdampak pada Sesuai dengan desain rinci yang
desain basis data, sistem yang dibangun menetapkan existences-based identity, MS
merupakan integrasi dari tiga aktivitas Access menerapkannya melalui tipe data
yaitu pembelian, penjualan dan autonumber dan menandai atribut
persediaan, dan sistem dirancang pada tersebut sebagai primary key. Berikut
komputer tunggal yang melayani sedikit daftar Identitas untuk setiap table. Dalam
user yang mengakses basis data pada implementasi domain Access tidak
waktu yang berbeda. Berdasarkan memiliki fasilitas implementasi langsung
arsitektur yang telah ditetapkan dipilih melainkan dengan mengkonversi dalam
paradigma manajemen basis data yang tipe data yang dikenalnya, dalam sistem
sesuai, dengan mempertimbangkan ini di tentukan tipe data yang dianggap
beberapa alasan teknis seperti paling sesuai yang meliputi tipe data yaitu
kemudahan implementasi, dan untuk Text, Number, Date, Yes/NO, dan
jumlah kelas kurang dari 30 kelas Currency.
s ebaiknya m enggunakan s ist em
Setiap kelas yang terdefinisi dalam model

H a l a m a n 236
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Tabel 1. Spesifikasi Basis Data untuk Sistem Informasi Manajemen Perdagangan Kecil

Kelas Atribut Domain Nilai Null Kunci


Barang NamaBarang Nama Tidak Ya
Kategori Nama Tidak
Satuan Nama Tidak
HargaBeli Uang Tidak
HargaJual Uang Tidak
Diskon Uang Tidak
Pemasok Nama Tidak
MinimumPesan Angka Tidak
TitikPemesanan Angka Tidak
TargetStok Angka Tidak
Catatan Catatan Ya
Diskontinyu Ya/Tidak Ya
Barcode Kode Tidak
Karyawan NamaKaryawan Nama Tidak Ya
Jabatan Nama Tidak
Password Nama Tidak
Gaji Uang Ya
Pemasok NamaPemasok Nama Tidak Ya
NamaKontak Nama Ya
Alamat Alamat Ya
Telepon Telepon Ya
TipePemasok Nama Tidak
MasaKredit Hari Tidak
Catatan Catatan Ya
Pelanggan NamaPelanggan Nama Tidak Ya
Alamat Alamat Ya
Telepon Telepon Ya
Catatan Catatan Ya
Pembelian IDBeli ID Tidak Ya
NamaPemasok Nama Tidak
NamaKaryawan Nama Tidak
Status Nama Tidak
TglPesan Tanggal Tidak
TglBeli Tanggal Ya
TglJatuhTempo Tanggal Ya
TglLunas Tanggal Ya
JumlahBayar Uang Ya
Catatan Catatan Ya
PembelianRinci IDBeliRinci ID Tidak Ya
IDBeli ID Tidak
NamaBarang Nama Tidak
HargaBeli Uang Tidak
QtyPesan Kuantitas Tidak

H a l a ma n 237
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa

PembelianRinci IDBeliRinci ID Tidak Ya

IDBeli ID Tidak
NamaBarang Nama Tidak
HargaBeli Uang Tidak
QtyPesan Kuantitas Tidak
QtyBeli Kuantitas Ya
TglBeli Tanggal Ya
Catatan Catatan Ya
PembelianBayar IDBayarBeli ID Tidak Ya
IDBeli ID Tidak
JumlahBayar Kuantitas Tidak
TglBayar Tanggal Tidak
Penjualan IDJual ID Tidak Ya
NamaPelanggan Nama Tidak
NamaKaryawan Nama Tidak
Status Status Tidak
TglJual Tanggal Tidak
TglLunas Tanggal Ya
JumlahDibayar Uang Ya
Catatan Catatan Ya
PenjualanRinci IDJualRinci ID Tidak Ya
IDJual ID Tidak
NamaBarang Nama Tidak
HargaBeli Uang Tidak
HargaJual Uang Tidak
QtyJual Kuantitas Tidak
Diskon Uang Ya
TglJual Tanggal Tidak
Catatan Catatan Ya
PenjualanBayar IDBayarJual ID Tidak Ya
IDJual ID Tidak
JumlahBayar Uang Tidak
TglBayar Tanggal Tidak
TransaksiInventori IDInventori ID Tidak Ya
JenisInventori Nama Tidak
TanggalInventori Tanggal Tidak
NamaBarang Nama Tidak
Kuantitas Kuantitas Tidak
HargaBeli Uang Tidak
Uraian Catatan Ya
TransaksiKas IDKas ID Tidak Ya
JenisKas Nama Tidak
TglKas Tanggal Tidak
Uraian Catatan Tidak
NilaiKas Uang Tidak
StatusKas Status Tidak

H a l a m a n 238
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Gambar 3. DAD Sistem Informasi Manajemen Perdaganan Eceran

objek diimplemantasi menjadi sebuah


tabel. Setiap asosiasi yang terdefinisi Setiap relationship antar tabel pada kasus
diim plem ent as i m enjadi s ebuah sistem informasi manajemen logistik ini
relationship. Multipicity dalam model objek memiliki referential integrity, yang
diimplementasi menjadi relationship type. menjamin tidak adanya foreign key yang
Berikut adalah gambar implementasi menggantung tanpa primary key.
kelas dan asosiasi dalam relationship Terdapat dua jenis referential integrity
diagram, seperti ada gambar 4. yaitu memiliki cascade update related

Gambar 4. Implementasi Kelas dan Asosiasi

H a l a ma n 239
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa

field yaitu integritas yang akan meng- digunakan untuk mempercepat proses
update record pada tabel transaksi secara pencarian dan pengurutan. Setiap primary
otomatis jika ada perubahan record di key memiliki indeks, tapi indeks juga bisa
tabel induk, dan cascade delete related diciptakan untuk atribut lainnya.
field yaitu integritas yang akan secara
otomatis menghapus record pada tabel Implementasi user interface dapat dilihat
transaksi jika record pada tabel induk pada deretan gambar berikut.
yang terhubung dihapus. Indeks

H a l a m a n 240
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

H a l a ma n 241
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa

H a l a m a n 242
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2

Dalam sistem informasi ini ada beberapa FROM ABCStep2;


fungsi khusus yang dibuat menggunakan SELECT ABCStep3.IDBarang,
bahasa Visual Basic mapun SQL. Berikut ABCStep3.Tahun, ABCStep3.Permintaan,
adalah sebagian contoh implementasi ABCStep3.Biaya, ABCStep3.NilaiBarang,
fungsi CLng(DSum
("NilaiBarang","ABCStep3","NilaiBarang>="
Fungsi Analisis ABC & [NilaiBarang] & "")) AS KumNilaiBarang,
ABCStep3.Persen, CDbl(DSum
SELECT DatePart("yyyy",[TglJual]) AS ("Persen","ABCStep3","NilaiBarang>=" &
Tahun, Sum(Nz([QtyJual]*[HargaBeli],0)) [NilaiBarang] & "")) AS KumPersen
AS NilaiBarangTotal FROM ABCStep3
FROM PenjualanRinci ORDER BY ABCStep3.NilaiBarang DESC;
GROUP BY DatePart("yyyy",[TglJual])
ORDER BY Sum(Nz([QtyJual]* Fungsi ITR
[HargaBeli],0)) DESC;
SELECT PenjualanRinci.IDBarang, SELECT TransaksiInventori.IDInventori,
DatePart("yyyy",[TglJual]) AS Tahun, Sum TransaksiInventori.TanggalInventori,
(Nz([QtyJual],0)) AS Permintaan, Avg [Kuantitas]*[HargaBeli] AS TotalJual
(PenjualanRinci.HargaBeli) AS Biaya, Sum FROM TransaksiInventori
(Nz([QtyJual]*[HargaBeli],0)) AS
NilaiBarang, ABCStep1.NilaiBarangTotal WHERE
FROM PenjualanRinci, ABCStep1 (((TransaksiInventori.IDJenisInventori)=2));
GROUP BY PenjualanRinci.IDBarang, SELECT DateDiff("d",Min
DatePart("yyyy",[TglJual]), ([TanggalInventori]),Max
ABCStep1.NilaiBarangTotal ([TanggalInventori]))+1 AS HariKerja
ORDER BY Sum(Nz([QtyJual]* FROM TransaksiInventori;
[HargaBeli],0)) DESC;
SELECT ABCStep2.IDBarang, Fungsi Hitung Pemesanan Ulang
ABCStep2.Tahun, ABCStep2.Permintaan,
ABCStep2.Biaya, ABCStep2.NilaiBarang, Private Sub Hitung_Click()
ABCStep2.NilaiBarangTotal, [NilaiBarang]/ Dim LT As Long
[NilaiBarangTotal] AS Persen

H a l a ma n 243
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa

On Error GoTo Err_Hitung_Click [ManajemenBarang]!


If Forms![ManajemenBarang]![LeadTime [ManajemenBarangSubform]!RataJual *
Subform].Form.RecordsetClone.RecordCo 1.5) * LT
unt = 0 Then End If
MsgBox "Masukan informasi End If
pembelian "
Else Exit_Hitung_Click:
If Forms![ManajemenBarang]! Exit Sub
[LeadTime Subform]!Lead = 0 Then
LT = CLng(Forms! Err_Hitung_Click:
[ManajemenBarang]![LeadTime Subform]! MsgBox Err.Description
Lead) + 1 Resume Exit_Hitung_Click
Else End Sub
If Forms![ManajemenBarang]!
[LeadTime Subform]!Lead - CLng(Forms! REFERENCES
[ManajemenBarang]![LeadTime Subform]!
Lead) > 0 Then Blaha, M., W. Premerlani, Object-Oriented
LT = CLng(Forms! Modeling and Design for Database
[ManajemenBarang]![LeadTime Subform]! Applications (Book style), NJ: Prentice
Lead) + 1 Hall, 1998.
Else
LT = CLng(Forms! Fogarty, D W., J. H. Blackstone, and T.
[ManajemenBarang]![LeadTime Subform]! Hoffmann, Production & Inventory
Lead) Management, 2nd Edition (Book style),
End If OH: South-Western, 1991.
End If
End If Fowler, M., UML Distilled, Edisi 3,
If Forms![ManajemenBarang]! Panduan Singkat Bahasa Permodelan
[ManajemenBarangSubform].Form.Record Objek Standar (Book style), Penerbit
setClone.RecordCount = 0 Then Andi, 2005.
MsgBox "Masukan informasi
pembelian" Rumbaugh, J., M. Blaha, W. Premelani, F.
Else Eddy, and W. Lorensen Object-
If (Forms![ManajemenBarang]! Oriented Modeling and Design (Book
[ManajemenBarangSubform]!RataJual * style), NJ: Prentice Hall, 1991.
1.5) - CLng(Forms![ManajemenBarang]!
[ManajemenBarangSubform]!RataJual * Schreibfeder, J., Efective Inventory Mana-
1.5) > 0 Then gement (Web Article style), TX, Aug
Me!MinimalStok = (CLng(Forms! 2008.
[ManajemenBarang]!
[ManajemenBarangSubform]!RataJual * Tersine, Principles of Inventory and
1.5) + 1) * LT Materials Management, Fourth Edition
Else (Book style), Prentice Hall
Me!MinimalStok = (Forms! International, NJ:Prentice Hall, 1994.

H a l a m a n 244

Anda mungkin juga menyukai