Video PDF
Video PDF
bidang
TEKNIK
ALAM SANTOSA
Jurusan Teknik Industri
Universitas Komputer Indonesia
H a l a ma n 231
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa
penjualan, persediaan, dan kas, yang terjadi dan bukan bagaimana itu terjadi.
dapat digunakan sebagai sumber Analisis meliputi pembuatan pernyataan
informasi. masalah, identifikasi kelas, identifikasi
atribut kelas, identifikasi asosiasi antar
Berdasarkan permasalahan tersebut, kelas, pembuatan model objek berupa
penelitian ini bermaksud untuk mendesain diagram kelas, pembuatan kamus data
sistem informasi yang dapat digunakan yang mendefinisikan kelas-kelas yang
untuk merencanakan dan mengendalikan terlibat, pembuatan model fungsional
aktivitas pembelian, penjualan, dan menggunakan diagram use case dan
persediaan. diagram alir data (DAD). Diagram kelas
digunakan untuk mengindetifikasi objek-
METODOLOGI objek yang terlibat dan melihat hubungan
statis diantara mereka. Diagram use case
Metodologi yang digunakan dalam digunakan untuk menjelaskan secara
penelitian ini mengacu pada metode naratif bagaimana interaksi antara user
permodelan dan desain berorientasi objek dengan sistem terjadi. DAD juga
untuk aplikasi basis data (Blaha, 1991), merupakan diagram yang berguna untuk
yang meliputi langkah konseptualisasi, menunjukan saling ketergantungan
analisis, desain sistem, desain rinci dan fungsional, pros es dalam DAD
implementasi. berhubungan dengan aktivitas dalam
diagram kelas, dan aliran dalam DAD
Konseptualisasi berhubungan dengan nilai atributnya
(Rumbaugh, 1991).
Studi pendahuluan dan observasi
lapangan dilakukan ke beberapa usaha Desain Sistem
kecil yang dijadikan sampel yang dipilih Selama langkah desain sistem dilakukan
dengan pertimbangan utama pada pengambilan keputusan bagaimana
aksesibilitas, sehingga peneliti mendapat masalah akan diselesaikan, dimulai dari
jaminan untuk memperoleh data informasi level tertinggi kemudian ditingkatkan
yang diperlukan. Beberapa pertanyaan rinciannya. Desain pada level yang lebih
mendasar yang harus dijawab pada tinggi disebut desain sistem, dimulai dari
langkah ini meliputi siapa yang akan menggambarkan desain sistem informasi
menggunakan, apa masalah yang ingin persediaan secara umum meliputi
dipecahkan, kapan digunakannya, dimana perencanaan arsitektur sistem informasi,
dibutuhkan, mengapa dibutuhkan, dan memilih implementasi untuk pengendalian
bagaimana cara kerjanya. internal, memilih pendekatan manajemen
data transaksi, memilih paradigma basis
Analisis data yang tepat untuk sistem informasi
manajemen persediaan, memilih strategi
Analisis dilakukan untuk memahami interaksi data, memilih pendekatan untuk
kebutuhan sistem melalui pengembangan indentitas objek, dan spesifikasi kebijakan
model dari dunia nyata. Selama analisis nilai awal (default) untuk langkah
peneliti menggambarkan apa yang harus berikutnya.
H a l a m a n 232
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a ma n 233
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa
H a l a m a n 234
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a ma n 235
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa
Setelah pembuatan model objek, analisis manajemen basis data relasional (Blaha,
dilanjutkan dengan membangun model 1998).
fungsional yang bertujuan untuk
mendefinisikan operasi-operasi yang Setelah desain sistem langkah berikutnya
dilakukan objek, model fungsional yang adalah desain terinci, aktivitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dilakukan pada langkah ini yaitu elaborasi
diagram use case. model objek yang setelah melalui
transformasi objek dihasilkan spesifikasi
Diagram use case seperti terlihat pada basis data yang dapat diimplementasi,
Gambar 2, menunjukan bagaimana spesifikasi basis data untuk sistem
interaksi aktor yang meliputi pemasok, informasi manajemen persediaan dapat
manajer, pekerja, dan pelangan dengan dilihat pada Tabel 1 berikut.
sistem, diagram use case ini digunakan
untuk melihat aktor mana yang Elaborasi model fungsional dalam kasus
menggunakan menggunakan suatu use ini menghasilkan DAD seperti terlihat pada
case dan bagaimana suatu use case Gambar 3, menunjukan data apa saja
mempengaruhi use case yang lain, yang digunakan, dari mana sumbernya, ke
diagram use case mirip dengan diagram mana tujuannya, dan dimana data
konteks pada pendekatan terstruktur disimpan dan bagaimana data dipanggil
(Fowler, 2005), sehingga tidak secara kembali, pada DAD juga teridentifikasi
eksplisit menunjukan data apa saja yang tabel-tabel penyimpanan data yang
mengalir, direkam, dan disimpan oleh berhubungan dengan kelas-kelas pada
sistem, sehingga penulis menggunakan diagram kelas, dan menunjukan
DAD untuk mengelaborasinya pada tahap bagaimana ketergantungan fungsional
desain rinci diantara kelas-kelas itu, ini sangat
membantu dalam proses perancangan
Pada langkah desain diperoleh beberapa meta data.
keputusan mengenai arsitektur sistem
informasi yang tentunya berdampak pada Sesuai dengan desain rinci yang
desain basis data, sistem yang dibangun menetapkan existences-based identity, MS
merupakan integrasi dari tiga aktivitas Access menerapkannya melalui tipe data
yaitu pembelian, penjualan dan autonumber dan menandai atribut
persediaan, dan sistem dirancang pada tersebut sebagai primary key. Berikut
komputer tunggal yang melayani sedikit daftar Identitas untuk setiap table. Dalam
user yang mengakses basis data pada implementasi domain Access tidak
waktu yang berbeda. Berdasarkan memiliki fasilitas implementasi langsung
arsitektur yang telah ditetapkan dipilih melainkan dengan mengkonversi dalam
paradigma manajemen basis data yang tipe data yang dikenalnya, dalam sistem
sesuai, dengan mempertimbangkan ini di tentukan tipe data yang dianggap
beberapa alasan teknis seperti paling sesuai yang meliputi tipe data yaitu
kemudahan implementasi, dan untuk Text, Number, Date, Yes/NO, dan
jumlah kelas kurang dari 30 kelas Currency.
s ebaiknya m enggunakan s ist em
Setiap kelas yang terdefinisi dalam model
H a l a m a n 236
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
Tabel 1. Spesifikasi Basis Data untuk Sistem Informasi Manajemen Perdagangan Kecil
H a l a ma n 237
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa
IDBeli ID Tidak
NamaBarang Nama Tidak
HargaBeli Uang Tidak
QtyPesan Kuantitas Tidak
QtyBeli Kuantitas Ya
TglBeli Tanggal Ya
Catatan Catatan Ya
PembelianBayar IDBayarBeli ID Tidak Ya
IDBeli ID Tidak
JumlahBayar Kuantitas Tidak
TglBayar Tanggal Tidak
Penjualan IDJual ID Tidak Ya
NamaPelanggan Nama Tidak
NamaKaryawan Nama Tidak
Status Status Tidak
TglJual Tanggal Tidak
TglLunas Tanggal Ya
JumlahDibayar Uang Ya
Catatan Catatan Ya
PenjualanRinci IDJualRinci ID Tidak Ya
IDJual ID Tidak
NamaBarang Nama Tidak
HargaBeli Uang Tidak
HargaJual Uang Tidak
QtyJual Kuantitas Tidak
Diskon Uang Ya
TglJual Tanggal Tidak
Catatan Catatan Ya
PenjualanBayar IDBayarJual ID Tidak Ya
IDJual ID Tidak
JumlahBayar Uang Tidak
TglBayar Tanggal Tidak
TransaksiInventori IDInventori ID Tidak Ya
JenisInventori Nama Tidak
TanggalInventori Tanggal Tidak
NamaBarang Nama Tidak
Kuantitas Kuantitas Tidak
HargaBeli Uang Tidak
Uraian Catatan Ya
TransaksiKas IDKas ID Tidak Ya
JenisKas Nama Tidak
TglKas Tanggal Tidak
Uraian Catatan Tidak
NilaiKas Uang Tidak
StatusKas Status Tidak
H a l a m a n 238
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a ma n 239
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa
field yaitu integritas yang akan meng- digunakan untuk mempercepat proses
update record pada tabel transaksi secara pencarian dan pengurutan. Setiap primary
otomatis jika ada perubahan record di key memiliki indeks, tapi indeks juga bisa
tabel induk, dan cascade delete related diciptakan untuk atribut lainnya.
field yaitu integritas yang akan secara
otomatis menghapus record pada tabel Implementasi user interface dapat dilihat
transaksi jika record pada tabel induk pada deretan gambar berikut.
yang terhubung dihapus. Indeks
H a l a m a n 240
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a ma n 241
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa
H a l a m a n 242
Alam Santosa Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2
H a l a ma n 243
Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.9, No. 2 Alam Santosa
H a l a m a n 244