Anda di halaman 1dari 10

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam lingkup yang lebih luas, warisan budaya atau "cultural

property" bukan saja meliputi benda bergerak dan tak-bergerak (Ishizawa:

1989). Tetapi warisan budaya akan mencakup semua pengertian kekayaan

budaya bangsa, baik yang nyata ataupun abstrak. Contoh warisan budaya

yang nyata seperti apa yang ada pada Bangunan Cagar Budaya (BCB),

sedangkan yang abstrak akan meliputi: teknik, dongeng/cerita rakyat,

kepercayaan, seni-tari, seni suara, dll.


Demikian pentingnya warisan budaya, maka diupayakan

kelestariannya untuk memupuk dan menumbuh-kembangkan jatidiri bangsa

tersebut. Adapun cara pelestarian diantaranya adalah conservation by the

records atau pendokumentasian, baik secara tertulis (dengan teks), visual

(citra dan video) atau perekaman suara (audio). Artefaktual dokumen ini

lebih lanjut dapat digunakan untuk penyelidikan ilmiah, pelestarian

pemugaran, pendidikan/ latihan tenaga ahli, perkembangan pendidikan,

perkembangan pariwisata, dan perkembangan budaya masyarakat (Ishizawa:

1989).
Karya seni merupakan warisan budaya dan harusnya memberikan

manfaat bagi kehidupan masyarakat atau publik. Karya seni seperti inilah

yang disebut karya seni yang berkualitas, artinya masyarakat bisa

menikmati dengan kepolosan apresiasi serta pengalaman yang dimilikinya.

Dengan demikian akan timbul keseimbangan antara seniman dengan

penikmat seni.

1
Perkembangan seni dan budaya di beberapa daerah di Indonesia sudah

cukup pesat. Meninjau dari warisan budaya ini, khusus untuk Kota Ende,

Provinsi Nusa Tenggara Timur memiliki beraneka ragam seni dan budaya

lokal yang mempunyai karakter khas. Perkembangan sektor kesenian di

Kota Ende, terlihat salah satunya adalah indikasi berkembangnya sentra

kerajinan seni lokal, yakni seni tenun ikat (kerajinan tangan), seni lukis, seni

patung, seni tari, lagu daerah, alat dan musik tradisional, dll. Namun proses

pengembangan kreatifitas seni dan budaya di kota ini berjalan kurang

maksimal, karena minimnya sarana dan prasarana yang tersedia.


Sebenarnya kota ini memiliki potensi yang cukup baik sebagai daya

tarik wisatawan, khususnya di bidang kesenian. Namun belum adanya

sebuah wadah yang representatif dalam menampilkan serangkaian pameran

seni dan budaya lokalnya.


Dalam kaitannya dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur, khusususnya

Kota Ende merupakan salah satu tujuan kota wisata yang mempunyai akses

regional dan internasional yang mudah, serta memiliki predikat sebagai kota

pelajar. Contoh potensi wisata alam seperti Danau Kelimutu, pantai wisata,

pegunungan dan banyak potensi alam lainnya. Kondisi sosiokultur

masyarakat yang terbuka terhadap kebudayaan luar yang menyebabkan

apresiasi masyarakat terhadap seni cukup besar. Perkembangan seni

kontemporer pada era global ini telah melahirkan bakat-bakat seni baru,

baik yang muncul dari pendidikan akademik maupun non formal yang

mengekspresikan karya-karya mereka dengan gaya kontemporer. Namun,

berkembangnya jumlah para pelaku seni kontemporer ini tidak diimbangi

2
dengan berkembangnya media apresiasi dan ekspresi seni yang sesuai dalam

hal ini adalah Galeri Seni.


Dengan mempertimbangkan potensi-potensi tersebut, baik seni dan

budaya ataupun warisan budaya yang dimilikinya, maka dalam hal ini perlu

adanya suatu wadah untuk mengembangkan dan menyajikan serta

menampung aktivitas seni dan segala hasil karya baik dari segi budaya

maupun seni lokal yang perlu dijaga kelestariannya.


Pengembangan seni dan budaya merupakan suatu upaya pelestarian

dan tentunya membutuhkan sebuah media dalam bentuk sarana dan fasilitas

sebagai pendukungnya. Penyediaan fasilitas juga menjadi salah satu faktor

penting dalam usaha pengembangan minat dan bakat. Harapan melalui

fasilitas yang tersedia dengan baik, maka nantinya kegiatan-kegiatan yang

semula hanya bersifat kegemaran atau sebuah hobi bisa lebih berkembang

menjadi aktivitas yang lebih serius dan lebih terarah.


Oleh karena itu perlu adanya suatu wadah apresiasi seni di mana di

dalamnya terdapat fungsi-fungsi yang akan diadakan yaitu fungsi pameran,

Galeri Seni, Studio Musik atau ruang kegiatan artistik, Galeri Arsitektur,

Pusat Data dan Informasi seni sebagai upaya menegaskan kembali tagline

culture property yang bertaraf regional dan internasional.


Sehingga gedung ini dapat digunakan sebagai sarana studi, pendidikan

dan juga rekreasi di Kota Ende. Beberapa ruang pada rancangan gedung ini

akan menjadi obyek desain dan diperlukan tema atau konsep khusus yang

menarik dengan acuan estetika. Hal ini karena gedung tersebut dikhususkan

sebagai gedung apresiasi seni dan kreatifitas yang berlokasi di Kota Ende

dan diharapkan mampu mewadahi dan menampung semua aktivitas seni.

3
Hasil dari desain bangunan ini dapat memberikan solusi baru untuk

kebutuhan apresiasi seni yang akan dipamerkan. Selain itu, dengan

berkembangnya dunia kesenian khusus kota Ende Provinsi Nusa Tenggara

Timur ini, dapat mendatangkan keuntungan material bagi kota itu sendiri,

karena potensi budaya dan seninya dapat menjadi daya tarik bagi dunia

pariwisata (masa kini dan di masa yang akan datang).


Dari uraian tersebut maka penulis mengambil judul Ende Art

Gallery Dengan Konsep Arsitektur Post Modern sebagai Fasilitas Seni

yang akan dirancang sesuai fungsi dan batasan ilmu arsitektur yakni ruang

atau gedung sebagai tempat kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan

seni yang yang bersifat edukatif, representatif dan rekreatif yang komersil

serta pengembangan seni dan budaya yang terus berkembang mengikuti

trend perkembangan zaman.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maka dirumuskan permasalahan sebagai

berikut :
a. Bagaimana merancang sebuah Ende Art Gallery dengan Konsep

Arsitektur Post Modern yang sesuai dengan persyaratan bangunan

seperti kebutuhan ruang, tata ruang, besaran ruang, perlengkapan

bangunan, sirkulasi, sarana utiitas, material dan struktur serta

penampilan bangunan.

1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian


1.3.1 Tujuan Penelitian

4
Perancangan Ende Art Gallery dengan Konsep Arsitektur Post

Modern agar bisa mengatasi beberapa permasalahan dan pastinya

bertujuan untuk :

a. Untuk merancang sebuah Ende Art Gallery dengan Konsep

Arsitektur Post Modern sesuai dengan persyaratan bangunan

seperti kebutuhan ruang, tata ruang, besaran ruang,

perlengkapan bangunan, sirkulasi, sarana utiitas, material dan

struktur serta penampilan bangunan.


1.3.2 Sasaran Penelitian
Sasaran yang ingin dicapai adalah untuk mendapatkan konsep

perancangan serta tersusunnya langkah-langkah pokok (proses dasar)

Perencanaan dan Perancangan Art Gallery di Kota Ende berdasarkan

atas aspek-aspek panduan perancangan.


1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1 Pengembangan Ilmu

Diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan konstribusi

dalam pengembangan Ilmu Pengetehuan khususnya bidang

arsitektur, terutama yang berhubungan dengan perancangan Galeri

Seni.

1.4.2 Praktisi
Sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan

atau penentu kebijakan terutama yang berhubungan dengan Galeri

Seni di Kota Ende.


1.4.3 Peneliti
Sebagai bahan pembanding kepada peneliti lainnya yang akan

mengadakan penelitian, khususnya tentang masalah perencanaan

5
Galeri Seni.
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Obyek Penelitian

Penelitian adalah suatu cara untuk mengolah data menjadi data

yang relevansinya dapat dipertanggung jawabkan. Dalam meneliti

diperlukan ketelitian pengamatan juga pengumpulan data-data dalam

suatu organisasi. Hal ini dimaksudkan agar penyimpangan-

penyimpangan tidak terjadi, untuk memperoleh hasil maksimal

dalam pembangunan diperlukan strategi perencanaan matang yang

berlandaskan dari hasil penelitian suatu objek. Maka dalam hal ini

yang menjadi objek penelitian yakni Art Gallery di Kota Ende.

1.5.2 Obyek Pembanding


Penulis mengambil 5 (lima) obyek pembanding yakni Galeri

Nasional Indonesia di Jakarta, Galeri Seni Affandi di Yogyakarta,

Gana Art Center di Seoul, Art Gallery of Alberta di Kanada dan

Royal Ontario Museum di Toronto (Kanada).


1.5.3 Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data yaitu data

primer dan data sekunder.


A. Data Primer
Data berupa jenis kegiatan dan kreativitas masyarakat Kota Ende.
B. Data Sekunder
Data Arsitektur dan Non Arsitektur mengenai objek penelitian.
1.5.4 Variabel Penelitian
Variabel yang menjadi perhatian peneliti, adalah:
A. Variabel Non Fisik
1) Jenis Kegiatan.
2) Jumlah Penduduk.
B. Variabel Fisik
Variabel Fisik Makro :
1) Eksisting Lokasi.
2) Site (Tapak).

6
3) Orientasi Bangunan.
4) Kondisi geografis, topografi, geologi, klimatologi dan suhu.
Variabel Fisik Mikro :
a. Kebutuhan dan Fungsi Ruang.
b. Struktur dan Konstruksi.
c. Sistem Utilitas Bangunan.
d. Bentuk dan Penampilan Bangunan.
e. Fasilitas Bangunan.

1.5.5 Defenisi Operasional


Definisi operasional variabel tersebut adalah :
A. Kebutuhan dan Fungsi Ruang
1) Pola hubungan ruang adalah keterkaitan hubungan antara

ruang yang satu dengan yang lainnya.


2) Fungsi ruang yaitu pemanfaatan suatu ruang berdasarkan

kegiatan yang terjadi pada ruang tersebut.


3) Besaran ruang yaitu tingkat atau besarnya luasan yang

terdapat pada ruang.


B. Struktur dan konstruksi
Suatu sistem yang digunakan sehingga bangunan dapat

berdiri kuat dan dapat bertahan dari pengaruh iklim dan kondisi

lingkungan maupun kondisi internal seperti beban sendiri

bangunan tersebut. Struktur dan konstruksi yang dimaksud

terdiri dari konstruksi tiang, lantai, dinding, struktur atap dan

sambungan- sambungan.
C. Sistem utilitas
Yaitu suatu jaringan yang menggunakan sistem

sentralisasi, yakni memusatkan beberapa peralatan utama pada

satu tempat dan menempatkan panel-panel kontrol pada setiap

lantai.
D. Bentuk dan Penampilan Bangunan
Yaitu model suatu bentuk bangunan yang didasarkan pada

bentuk dan ekspresi yang mencerminkan suatu fungsinya.


E. Eksisting Lokasi

7
Adalah kondisi daerah pada lokasi penelitian dengan batas

lokasi disesuaikan pada daerah penelitian.


F. Site (tapak)
Adalah suatu lokasi dimana posisi bangunan tersebut

berada.
G. Orientasi Bangunan
Yaitu pemahaman tentang meletakkan bangunan dengan

mengarah ke suatu tempat berdasarkan atas beberapa

pertimbangan.
H. Geografis, Topografi,geologi,klimatologi dan suhu.
Adalah kondisi alam dan lingkungan pada suatu tempat

dengan menunjukkan suatu ciri khas tersendiri daerah tersebut

yang berbeda pada tempat lain, seperti keadaan iklim, kontur

tanah, dan keadaan perairan.


1.5.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

A. Observasi atau pengamatan secara langsung

Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap

situasi lapangan di lokasi penelitian. Dengan melakukan

pengambilan data yang berupa mengukur, merekam tampilan

gambar (foto), membuat sketsa atau catatan-catatan.

B. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data berdasarkan proses atau

kegiatan tanya jawab dengan pihak-pihak terkait yang

berhubungan dengan perencanaan dan perancangan proyek

untuk melengkapi data-data yang diperlukan.

8
C. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan menyaring data,

mengumpulkan, mengevaluasi, menverifikasi dan

mensistesiskan sumber-sumber data yang tertulis dalam buku,

artikel atau makalah yang berhubungan dengan obyek.

D. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan diperoleh dengan cara studi

kepustakaan yang dilakukan dengan membaca, mengumpulkan

dan menganalisa semua buku-buku yang berhubungan dengan

objek penelitian untuk membantu penyelesaian penelitian ini.

E. Studi Internet

Studi internet dilakukan melalui pengumpulan data

dengan cara browsing, download dan search melalui internet.

1.5.7 Analisis Data

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dimana berusaha

mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan

konteks (holistic kontekstual) melalui pengumpulan data latar alami,

bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan

pendekatan induktif. Adapun langkah-langkah analis data pada

penelitian ini adalah :

9
a. Mencari dan mengumpulkan segala informasi yang faktual dan

mendetail yang menerangkan gejala-gejala yang ada di lapangan

dan segala sesuatu yang berhubungan dengan objek penelitian.


b. Mengidentifikasi permasalahan yang ada untuk mendapatkan

justifikasi pada keadaan yang sedang berlangsung di lapangan.


c. Memveprivikasi dan menginterpretasikan data dan

mensintesiskan data atau sumber informasi yang didapatkan dari

hasil pengumpulan data.


d. Membuat evaluasi dan komparasi.

10

Anda mungkin juga menyukai