Anda di halaman 1dari 11

1

CASE STUDY -1

A. Skenario I
The Effectiveness of Virgin Coconut Oil (VCO) Mouthrinse in Gingivitis
Patients (Analysis with Gingival Index Parameter)

This study is clinical research with pre test and post test control group design.
The gingivitis samples are 32 peoples and 19-35 years old selected and
participated in this study after giving informed consent. The subject are put
into four groups. They will be divided into 2 observation, pre test and post
test. The groups are group I will be given VCO 5% mouthrinse (8 people),
group II will be given VCO 10% mouthrinse (8 people), group III will be
given betadine mouthrinse containing povidon iodine 1% (8 people) and
group IV will be given aquadest (8 people). In the clinical observation,
gingival status health will be examined with gingival index by Loe and
Sillness. The data will be collected and analized.

Efektivitas Virgin Coconut Oil (VCO) obat kumur di Gingivitis Pasien


(Analisis dengan gingiva Indeks Parameter)
Penelitian ini merupakan penelitian klinis dengan pre test dan post test
control group design. Sampel gingivitis adalah 32 orang dan 19-35 tahun
yang dipilih dan berpartisipasi dalam study ini setelah memberikan
persetujuan. subjek yang dimasukkan ke dalam empat kelompok. Mereka
akan dibagi menjadi 2 observasi, pre test dan post test. Kelompok adalah
kelompok 1 akan diberikan VCO 5% obat kumur (8 orang), Kelompok II
akan diberikan VCO 10% obat kumur (8 orang), Kelompok III akan
diberikan betadine obat kumur yang mengandung povidon iodine 1% (8
orang), dan kelompok IV akan diberikan aquadest (8 orang). Dalam
pengamatan clinecal, status kesehatan gingiva akan diperiksa dengan
indeks gingiva oleh loe dan Silness. Data akan dikumpulkan dan analezed.
2

B. Kerangka Konsep
Variabel Terkendali

1. Usia 19-35 tahun penderita


gingivitis, alat dan bahan,
prosedur penelitian.

2. Volume VCO mouthrinse,


Betadine mouthrinse povidone
iodine, dan aquadest

Variabel Bebas Variabel Terikat


1. VCO 5%,10% Pasien gingivitis
mouthrinse
2. Betadine
mouthrinse
povidone iodine 1% Variabel Tidak Terkendali
3. Aquadest 1. Respon imun
2. Jenis kelamin
3. Kondisi gingiva
4. Kandungan Virgin
Coconout Oil (VCO

Gambar 1.1 Kerangka Konsep

C. Hipotesis

1. Terdapat efektivitas Virgin Coconout Oil (VCO) untuk membunuh bakteri


dalam penyakit gingivitis
2. Terdapat efektivitas pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap status
kesehatan gingival pada pasien gingivitis
3. Terdapat perbedaan efektivitas pemberian Virgin Coconut Oil (VCO)
konsentrasi 5% dan 10% pada kelompok kontrol terhadap status
kesehatan gingival pada pasien gingivitis

D. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah uji eksperimental klinis dengan

rancangan penelitian dengan design pretest and post only control group
3

E. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada dua tempat yaitu; di RSGMP (Rumah Sakit

Gigi dan Mulut Pendidikan) Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jenderal

Soedirman dilakukan selama 1 bulan. Dan untuk menguji efektivitas

antibakteri Virgin Coconout Oil (VCO) dilakukan di Laboraturium

Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, pembuatan

obat kumur Virgin Coconout Oil (VCO) dilakuan di Laboraturium Farmasi

Universitas Jenderal Soedirman.

F. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel bebas penelitian ini adalah VCO 5%,10% mouthrinse, betadine

mouthrinse povidone iodine 1%, aquadest

2. Variabel Terikat

Variabel terikat penelitian ini adalah pada pasien gingivitis

3. Variabel terkendali

a. Usia 19-35 tahun penderita gingivitis, alat dan bahan, prosedur


penelitian.
b. Volume VCO mouthrinse, Betadine mouthrinse povidone iodine, dan
aquadest
4. Variabel Tidak Terkendali
a. Respon imun
b. Jenis kelamin
c. Kondisi gingiva
d. Kandungan Virgin Coconout Oil (VCO
4

G. Definisi Operasional
Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan
pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Cara Skala data
Ukur
1. Obat kumur Virgin Minyak kelapa Ratio
Coconout Oil (VCO) murni yang
diproduksi dari
daging buah kelapa
yang dapat
digunakan dalam
bahan alami obat
kumur.
2. Pasien gingivitis Pasien yang Rasio
mengalami
kerusakan jaringan
periodontal pada
bagian gingiva.
3. Umur 19-35 tahun Variabel yang dapat Ratio
penderita gingivitis, dikendalikan dalam
penelitian. Pada
pasien menderita
gingivitis berumur
19-35 tahun.
4. Kandungan Virgin Kandungan Virgin Ratio
Coconout Oil (VCO) Coconout Oil (VCO)
yaitu asam laurat
yang memiliki sifat
anti bakteri, anti
jamur serta sangat
bermanfaat untuk
menjaga kekebalan
tubuh. Asam lemak
rantai sedang lainnya
yang terdapat dalam
VCO adalah asam
kaprat, asam kaplirat
dan asam kaproat
.

H. Populasi dan Sampel


5

Penelitian dilakukan dengan 4 kelompok perlakuan. Jumlah sampel dari

tiap kelompok dihitungan menggunakan Rumus Federer.

(n-1) (t-1) 15

(n-1) (4-1) 15

4n n 4 + 1 15

3n-3 15

3n 18

n6

Keterangan:
t = jumlah perlakuan dalam penelitian
n = jumlah perlakuan ulang

Pada perhitungan diatas maka jumlah sampel minimal adalah 6 partisipan

untuk setiap kelompok perlakuan. Sehingga jumlah seluruh minimal sampel

adalah 24. Penelitian ini terdapat 1 kelompok perlakuan dilebihkan 2 orang

yaitu 8 sebagai antisipasi apabila partisipan tersebut mengundurkan diri pada

penelitian, sehingga jumlah orang yang digunakan 32. Penentuan kelompok

perlakuan dengan teknik consecutive sampling yaitu cara pengambilan sampel

dimana semua subyek datang secara berurutan dan memenuhi kriteria

pemilihan, kemudian dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek

terpenuhi. Penelitian klinis (uji klinis) sebagian besar pemilihan subjeknya

dilakukan menggunakan teknik ini (Sastroasmoro dan Ismael, 2010).

Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Memiliki sampel inklusi berupa ; penderita gingivitis, usia partisipan
19-35 tahun. Dan sample eklusi berupa; pada pasien yang menderita
gingivitis disertai periodontal.
6

I. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh adalah sumber data primer yang


diperoleh langsung melalui saat dilakukannya penelitian / penelitian
langsung. Data Primer merupakan data yang diambil langsung dari sampel
(Setyono,2006). Data primer dalam penelitian ini adalah pemeriksaan indek
gingiva dan data keeftivitasan obat kumur Virgin Coconout Oil (VCO) dalam
penyakit gingivitis

J. Alat dan Bahan

1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian antara lain :

a. diagnostik set (kaca mulut, sonde, pinset, eskavator)

b. probe

c. nir beken

d. Masker

e. Handscoon

f. gelas kumur

g. berkas informed consent.

b. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain :

a. VCO 5%,10%

b. Mouthrinse

c. betadine mouthrinse povidone iodine 1%,


7

d. aquadest

e. alkohol

f. cotton roll

g. cotton pelet.

K. Cara Kerja

Penelitian ini menggunakan teknik sampling random jenis simple random


sampling. Cara kerja penelitian ini yaitu.
1. Melakukan informed consent kepada volunter dengan cara mengisi form

dan menjelaskan pada pasien apa yang akan dilakukan kepada pasien baik

terhadap kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol

2. Pembuatan Virgin Coconout Oil (VCO)


a. Penyiapan bahan baku

Buah kelapa yang diolah menjadi Virgin Coconout Oil (VCO) yaitu
buah kelapa tua yaitu berumur 11-12 bulan, yang ditandai dengan
kulit sabut kelapa berwarna coklat. Buah kelapa tua akan
menghasilkan minyak yang tinggi (Sipahelut, 2011).
b. Pembuatan Virgin Coconout Oil (VCO)

Pilih buah kelapa yang tua kemudian buang sabut dan


tempurungnya lalu cuci bersih daging kelapa. Parut daging kelapa,
tambahkan air. Hasil perasan kelapa berupa santan ditampung
kemudian diamkan sekitar 2 jam, sehingga terdapat 2 lapisan. Lapisan
atas adalah kanil santan dan bagian bawah adalah air yang harus
dibuang. Setelah air terbuang, santan di mixer, diendapkan sekitar 6-
12 jam. Hasil endapan tersebut, akan tampak 3 lapisan, yaitu lapisan
pertama berada paling bawah adalah air, lapisan kedua berada
ditengah adalah blondo dan lapisan ketiga yang paling atas adalah
minyak Virgin Coconout Oil (VCO).
Cara mengambil minyak dengan memasukkan selang kecil, lalu
8

disedot dan ditampung dalam wadah yang telah disiapkan. Untuk


menghindari masuknya bakteri dan membuang kadar air, maka
dilakukan penyaringan. Penyaringan berfungsi agar kadar air bisa
mencapai 0,015% agar minyak tidak berbau. Virgin Coconout Oil
(VCO) kemudian dianalisis parameter mutunya meliputi profil asam
lemak Virgin Coconout Oil (VCO),asam lemak bebas, kadar air,
organoleptik yang meliputi kejernihan, warna, aroma minyak
(Sipahelut, 2011).
3. Formulasi obat kumur

Pembuatan obat kumur Virgin Coconout Oil (VCO) dilakukan dengan


mencampurkan Virgin Coconout Oil (VCO), sakarin, peppermint oil dan
air. Konsentrasi 5%, 10%.mengurangi endapan yang terbentuk pada obat
kumur Virgin Coconout Oil (VCO) dilakukan penyaringandengan
menggunakan kertas saring Whaltman no 42. Sampel obat kumur Virgin
Coconout Oil (VCO) kemudian dimasukkan ke dalam botol gelas, ditutup
rapat dan disimpan pada suhu ruang menggunakan kertas saring
Whaltman no 42. Sampel obat kumur kemudian dimasukkan ke dalam
botol gelas, ditutup rapat dan disimpan pada suhu ruang (Amos, 2009).
4. Evaluasi formulasi Larutan obat kumur

Evaluasi fisik meliputi pemeriksaan stabilitas dan penentuan PH


a. Pemeriksaan stabilitas

Pemeriksaan stabilitas disebut uji organolepsis meliputi warna, bentuk


dan bau yang diamati secara visual. Pengamatan dilakukan pada hari
ke-1 sampai ke-7 dalam suhu kamar. Larutan dinyatakan stabil apabila
warna, bau dan penampilan tidak berubah secara visual selama
penyinaran.
b. Penentuan PH

Penentuan PH larutan dilakukan dengan menggunakan indikator


universal. Pengamatan dilakukan pada suhu kamar hari ke-1 sampai
ke-7.
9

5. Uji efektivitas antibakteri pada pasien gingivitis

Dilakuan uji efektivitas antibakteri pada kelompok perlakuan dan


kelompok kontrol.
a. Kelompok perlakuan 1

pasien diberikan obat kumur Virgin Coconout Oil (VCO) dengan


konsentrasi 5 %.
b. Kelompok perlakuan 2

pasien diberi obat kumur Virgin Coconout Oil (VCO) dengan


konsentrasi 10%
c. Kelompok kontrol positif

pasien yang diberi obat kumur konsentrasi 1% dengan povidone


iodine.
d. Kelompok kontrol negatif

Pasien yang diberi obat kumur dengan aquadest.


Untuk melihat keefektivitasan obat kumur Virgin Coconout Oil
(VCO) pada pasien gingivitis dilakukan pengukuran index gingiva setelah
diberi obat kumur. Kemudian dibandingkan antarara kelompok perlakuan
dan kontrol.
6. Gingiva Index

Gingival indeks metode untuk menilai keparahan dan kuantitas


peradangan gingiva pada pasien. Pengukuran gingiva indek pada bagian
facial, mesial, distal dan lingual dinilai untuk peradangan dan diberi skor
0 sampai 3. Tingkat keparahan peradangan gingiva dapat dilakukan
pemeriksaan dengan menjalankan probe periodontal sepanjang dinding
jaringan lunak dari celah gingival (Sasea, dkk., 2013).
Keparahan kondisi gingiva dinyatakan dalam skala 0 sampai 3.
0 : Gingiva normal, yaitu tidak ada keradangan, tidak ada
perubahan warna, dan tidak ada perdarahan.
1: Inflamasi ringan, sedikit perubahan warna, sedikit edema.
10

Tidak ada perdarahan waktu penyondean.


2: Inflamasi sedang, kemerahan, edema, dan mengkilat.
Perdarahan pada waktu penyondean.
3: Inflamasi parah; kemerahan yang nyata dan edema, ulserasi.
Kecenderungan perdarahan spontan.
Penilaian total skor untuk Gingival Indeks sebagai berikut
1. Gingivitis ringan : 0,1 1,0
2. Gingivitis moderat : 1,1 2,0
3. Gingivitis parah : 2,1 -3,0
(Sasea, dkk., 2013).

L. Analisa Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-way


ANOVA, untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna antara
efektivitas Virgin Coconout Oil (VCO) dengan konsentrasi 1%, 5% dan 10 %
pada penderita gingivitis.

M. Jadwal Penelitian

No Uraian Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3


1. Pengajuan proposal
2. Perijinan penelitian
3. Menentukan sampel pada
bakteri penderita gingivitis
4. Kultur Bakteri penderita
gingivitis
5. Melakukan uji
eksperimental
6. Pengolahan data
7. Presentasi
11

DAFTAR PUSTAKA

Amos, 2009, Gambir sebagai Antibakteri dalam Formulasi Obaat Kumur, Jurnal
Sains dan Teknologi Indonesia, Vol.11(3),188-192.
Lang, N.P., Schatzle, M.A., Loe, H., 2009, Gingivitis As a Risk Of Periodontal
Disease, Journal Of Clinical Periodontology, 36(10) : 3-8.
Sasea, A., Lampus, B.S., Supit, A., 2013, Gambaran Status Kebersihan Rongga
Mulut Dan Status Gingiva Pada Mahasiswa Dengan Gigi Berjejal,
Jurnal e-Gigi, vol. 1(1): 52-58.
Sastroasmoro, S., Ismael, S., 2010, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis,
Sagung Seto, Jakarta.
Setyono, A.E., 2006, Memperkenalkan Kembali Metode Eksperimen dalam
kajian Komunikasi, Jurnal Ilmu Komunikasi, vol.3(1):37-48.
Sipahelut, S.G., 2011, Sifat Kimia dan Organoleptik Virgin Coconut Oil Hasil
Fermentasi Menggunakan Teknik Pemecah Rantai, Jurnal Agroforestri,
vol. 6(1):57- 64.

Anda mungkin juga menyukai