ACARA
MENGHITUNG EFISIENSI HASIL PEMBAJAKAN DAN ANALISIS HASIL
BAJAK AKTUAL DAN TEORITIS
Oleh
Laporan ini merupakan salah satu syarat telah menyelesaikan mata kuliah Alat
dan Mesin Budidaya Pertanian pada Semester Genap Tahun 2016/2017 di Fakultas
Teknologi Pangan dan Agroindustri Universitas Mataram.
Mengetahui,
Waktu per hektar teoritis ialah waktu yang dibutuhkan pada kapasitas lapang teoritis
tersebut.Waktu kerja efektif ialah waktu sepanjang mana mesin secara aktual
melakukan fungsi/kerjanya. Waktu kerja efektif per hektar akan lebih besar dibanding
waktu kerja teoritik per hektar jika lebar kerja terpakai lebih kecil dari lebar kerja
teoritisnya.Kapasitas lapang efektif ialah rerata kecepatan penggarapan yang aktual
menggunakan suatu mesin, didasarkan pada waktu lapang total . Kapasitas lapang
efektif biasanya dinyatakan dalam hektar per jam. Efisiensi lapang ialah
perbandingan antara kapasitas lapang efektif dengan kapasitas lapang teoritis,
dinyatakan dalam persen. Efisiensi lapang melibatkan pengaruh waktu hilang di
lapang dan ketakmampuan untuk memanfaatkan lebar teoritis mesin. Efisiensi kinerja
ialah suatu ukuran efektifitas fungsional suatu mesin, misalnya prosentase perolehan
produk bermanfaat dari penggunaan sebuah mesin pemanen (Umar, 2013).
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi
tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang
digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk
mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya
digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan
menjadi sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya, "unit traktor",
yang mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer (Nawawi, 2010).
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
8. Efesiensi Teoritis
Ka
E = Kt x 100%
0,00038 ha/jam
= x 100%
0,00081 ha/jam
= 46,9 %
BAB V
PEMBAHASAN
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi
tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang
digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk
mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya
digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan
menjadi sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya, "unit traktor",
yang mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer (Nawawi, 2010).
Adapun bagian-bagian penting traktor tangan serta fungsinya yaitu pertama
tenaga penggerak atau enjin digunakan untuk menggerakkan/menarik peralatan
penglah tanah. Kedua yaitu gigi transmisi, berfungsi untuk memindahkan
tenaga/putaran dari motor ke bagian/alat-alat lain yang bergerak. Ketiga yaitu bagian
bagian yang bergerak (roda) berfungsi untuk menjalankan traktor roda dua tersebut.
Keempat yaitu unit control meliputi alat untuk menghidupkan, mematikan motor,
mengubah motor, mengubah putaran motor, mengubah gigi dan lain-lain. Kelima
yaitu unit rem, berfungsi untuk keselamatan kerja operator.dan yang terakhir yaitu
perlengkepan kerja, meliputi bajak, bajak berputar, garu, pengulud, papan perata dan
roda besi.
Praktikum alat dan mesin pertanian kali ini adalah mengenai menghitung
efisiensi hasil pembajakan dan analisis hasil bajak aktual dan teoritis yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat efektifitas hasil pembajakan serta membandingkan
kapasitas aktual dan teoritis. Pada praktikum ini kami menggunakan Traktor dengan
ukuran lebar bajak teoritisnya adalah 0,23 m, lebar bajak aktual 0,165 m, ukuran
diameter roda sebesar 0,74 m dengan luas lahan yag di bajak adalah 0,01 hektar
membutuhkan waktu 1,48 jam. Dari hasil peraktikum yang telah dilakukan diperoleh
bahwa Hand traktor yang digunakan mempunyai hasil kapasitas lapang teoritis
sebesar 0,00081 ha/jam, kapasitas lapang aktual sebesar 0,00038 ha/jam..Waktu
hilang karena tumpang tindih sebanyak 28,26 % besarnya peresentase waktu yang
terbuang karena tumpang tindih yang terjadi dilapangan diakibatkan lahan yang
sudah diolah sebelumnya terolah kembali secara otomatis akan menggerus alur
pembajakan pertama sekaligus menimbun sebagian areal pada alur pembajakan
sebelumnya sehingga mempengaruhi hasil pembajakan dan memperlama waktu
pembajakan, beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya waktu yang terbuang
yaitu karena operator yang kurang faham cara mengendalikan teraktor sehingga
menggarap kembali tanah yang sudah digarap seblumnya.
Waktu hilang karen slip sebanyak adalah 0,457 % slip merupakan keadaan
dimana roda traktor berputar berulang-ulang pada satu titik atau berputar ditempat
yang sama. Waktu yang terbuang karena slip ini ckup banyak hal ini disebabkan
karena kondisi tanah yang mengandung banyak air menyebabkan tanah menjadi licin
selain itu kesalahan operator saat mengendalikan teraktor secara tidak stabil sering
kali operator terjadi,seperti mengendalikan teraktor ke lahan yang sudah digarap
sehingga saat berbelok atopun lurus selain itu roda traktor sering terangkat saat
berbelok yang menyebabkan terjadi selip atau roda berputar ditempat, Waktu hilang
untuk membelok 0,0291 % berbelok saat melakukan penggarapan lahan baik secara
bolak balik ataupun dari tepi ke tengah ataupun digarap dengan mengelilingi titik
pusatnya saat berbelok di ujung atau di sudut suatu lapang menghasilkan suatu
kehilangan waktu yang seringkali sangat berarti jika dilihat dari waktu yang hilang
saat berbelok dengan persentasi yang sangat kecil menunjukan bahwa saat
mengendalikan traktor opertaor berbelok cukup baik, Waktu hilang karena macet
sebanyak 35,8 %, kehilangan waktu karena macet atau mesin mati sangat besar ini
disebabkan beberapa kendala terutama pada operator yang menjalankan teraktor
sering kali tidak memperhatikan gas pada traktor sehingga traktor mati saat akan
mulai digunakan selain itu operator belum bisa mengendalikan gas pada traktor yang
menyebabkan sering kali traktor mati saat digunakan .
Dari hasil perhitungan Jadi efisiensi kerja lapang aktual di dapatkan hasil
24,9 % dan efiseinsi lapang teoritis sebesar 46,9 %, dari keseluruhan kerja. Dalam
kapasitas lapang secara aktual akan selalu lebih rendah dari kapasitas lapang teoritis
ini dikarenakan Kapasitas lapang secara teoritis hanya membahas dan
memperhitungkan luasan areal perlamanya waktu pembajakan tanpa
memperhitungkan gangguan-gangguan yang ada dilapangan saat melakukan
pembajakan pada lahan, dengan kata lain bahwa traktor dianggap berjalan dengan
mulus tanpa hambatan dengan kecepatan konstan dan jarak yang ditempuh
berdasarkan keliling roda traksi traktor. Kapasitas ini memberikan gambaran seberapa
besar kemampuan optimum traktor dalam mengolah tanah yang sebenarnya
dilapangan hal ini berbeda dengan kapsitas lapang aktual yang memperhitungkan
fungsi dari lebar kerja teoritis mesin, persentase lebar teoritis yang secara aktual
terpakai, kecepatan jalan dan besarnya kehilangan waktu lapang selama pengerjaan.
Dengan kapasitas lapang lebih dar 50% menunjukan bahwa teraktor tersebut bekerja
secara maksimal atau efisien terhadap lahan pembajakan
Faktor faktor yang mempengaruhi nilai efisiensi kapasitas lapang pada
traktor terhadap lahan yang digarap adalah yang pertama kondisi lahan yang
mengandung cukup air sehingga tanah menjadi lebih licin menyebabkan sering
terjadi selip pada roda teraktor sehingga banyak waktu yang terbuang , faktor yang
kedua adalah operator yang mengendalikan traktor, banyak dari operator yang belum
menguasai cara mengendalikan teraktor saat membajak lahan sehingga banyak
kesalahan-kesalahan saat melakukan praktikum, faktor yang ketiga adalah kesalahan
saat pengambilan data dan kesalahan pembacaan dalam Pengukuran waktu berbelok,
slip dan tumpang tindih beberapa faktor ini sangat mempengaruhi nilai untuk
menentukan efisiensi hasil pembajakan secara aktual maupuun teoritis.
BAB VI
PENUTUP
6.1.Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan tersebut dapat ditarik beberapa
kesimpulkan sebagai berikut:
1. Diperoleh data kapasitas lapang teoritis sebesar 0,00081 ha/jam, kapasitas lapang
aktual sebesar 0,00038 ha/jam sehingga diperoleh efisiensi kerja lapang aktual
sebesar 46,9 % dan efiseinsi lapang teoritis sebesar 24,9 % dari keseluruhan kerja.
Dalam kapasitas lapang secara aktual akan selalu lebih rendah dari kapasitas lapang
teoritis.
2. Banyaknya waktu yag terbuang seperti tumpang tindih sebanyak 28,26 % , Waktu
hilang karen slep sebanyak 0,457 %, Waktu hilang untuk membelok 0,0291 %,
Waktu hilang karena macet sebanyak 0,538 %. Disebabkan karena kondisi tanah dan
faktor kesalahan pada operator sehingga banyak waktu terbuang.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai hasil kapasitas lapang teoritis dan aktual
sebagian besar adalah kesalahan praktikan dalam mengambil data saat praktikum dan
kondisi lahan yag mengandung cukup air sehingga licin menyebabkan roda menjadi
selip dan banyak waktu terbuang.
6.2 Saran
Untuk praktikum selanjutnya sebaiknya praktikan lebih teliti dalam
pengambilan dilapangan agar memperoleh hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA