Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Syafira Ainun Nisa
145090701111006
Asisten :
Suhendra Vebrianto (135090701111002)
Muhammad Iqbal (135090701111020)
Seno Anggoro G. H. D (135090707111007)
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Juni 2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami mampu menyelesaikan laporan praktikum Pengolahan
Data Geofisika - Mikroseismik sebagai tugas mata kuliah praktikum Pengolahan Data Geofisika.
Penulisan laporan ini merupakan perwujudan dari hasil pemahaman kami berdasarkan dari
praktikum tentang pengolahan data geofisika dan kami telah berusaha menyajikan isi laporan
sesuai yang diharapkan oleh asisten praktikum. Laporan ini disusun dengan judul Laporan
Praktikum Pengolahan Data Geofisika - Mikroseismik.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, ini disebabkan karena
terbatasnya ilmu yang kami miliki. Untuk itu masukan dari berbagai pihak sangat kami harapkan
demi perbaikan di masa mendatang.
Demikianlah laporan ini kami susun, semoga dapat berguna dan memberikan banyak
manfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4. 1 Ilustrasi Muka Gelombang dan Berkas Sinar Gelombang ...................................................16
Gambar 2.4. 2 Penjalaran Gelombang Seismik (Oktavinta, 2008) ..............................................................16
Gambar 2.5. 1 Parameter Fisis Gelombang Gempa Bumi (Hidayati, 2010) ................................................17
Gambar 4.4. 1 Memasukkan nilai time dan amplitude pada Origin 8 ..........................................................24
Gambar 4.4. 2 Grafik Amplitudo Vs Time ..................................................................................................25
Gambar 4.4. 3 Proses FFT............................................................................................................................25
Gambar 4.4. 4 Grafik Hasil FFT ..................................................................................................................26
Gambar 4.4. 5 Grafik FFT ............................................................................................................................26
Gambar 4.4. 6 Histogram Frekuensi Vs Waktu ...........................................................................................27
4
Gambar 4.7. 1 Partikel Motion Episenter .....................................................................................................32
Gambar 4.7. 2 Partikel Motion Hiposenter ..................................................................................................32
Gambar 4.7. 3 Ilustrasi prediksi lokasi episenter .........................................................................................33
5
DAFTAR TABEL
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geofisika adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang ilmu kebumian dengan
menggunakan prinsip-prinsip fisika. Obyek penelitian dari geofisika adalah mengetahui
kondisi di bawah permukaan bumi dengan kaidah ilmu fisika yang dimiliki oleh batuan-
batuan di bawah permukaan bumi. Dalam dilakukannya pengukuran, digunakan metode-
metode geofisika, dimana setiap metode memiliki parameter pengukuran tersendiri. Dari
pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan
bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal. Dalam geofisika terdiri tiga tahapan utama
yaitu akuisisi data, pengolahan data dan interpretasi data. Pengolahan data geofisika perlu
dilakukan untuk mengolah data dari lapangan supaya dapat di interpretasi anomali dari
salah satu metode tersebut.
Gempa bumi adalah gejala yang muncul baik dari alam maupun non alam. Gempa
bumi yang berasal dari alam terbagi menjadi dua, yaitu gempa bumi tektonik dan gempa
bumi vulkanik. Sedangkan gempa bumi non alam dapat diakibatkan dari aktivitas manusia.
Gempa bumi vulkanik maupun tektonik memiliki magnitudo yang besar sehingga dapat
dirasakan oleh manusia. Akan tetapi terdapat juga dengan magnitudo kecil sehingga tidak
dapat dirasakan manusia dan membutuhkan bantuan sebuah alat untuk mendeteksinya.
Gempa bumi yang tidak dapat dirasakan manusia disebut mikroseismik.
Gempa bumi ini dihasilkan akibat adanya gelombang seismik. Gelombang seismik
sendiri dibagi menjadi dua yaitu gelombang tubuh dan gelombang permukaan. gelombang
tubuh adalah gelombang yang menjalar pada bawah permukaan bumi, dimana terdiri atas
gelombang P dan gelombang S. Sedangkan gelombang permukaan adalah gelombang yang
menjalar pada permukaan bumi dimana terdiri atas gelombang rayleigh dan gelombang
love. Gelombang tubuh maupun gelombang permukaan memiliki parameter parameter
yang dapat dianalisa untuk penentuan lokasi episenter gempa bumi.
Mengingat banyaknya manfaat yang diperoleh dengan menganalisa data seismik,
maka dilakukan Praktikum Pengolahan Data Geofisika sehingga mahasiswa dapat lebih
memahami konsep tentang kegempaan dan akan mendapatkan pemahaman yang lebih
komprehensif mengenai pengolahan data seismik hingga penginterpretasiannya. Praktikum
Pengolahan Data Geofisika ini terdiri dari tahap pengolahan data serta tahap interpretasi.
7
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diambil dari Praktikum Pengolahan Data Geofisika
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengolahan data seismik sehingga didapatkan hasil yang mudah untuk
dilakukan interpretasi?
2. Bagaimana hasil pengolahan data seismik daerah Cangar dengan analisis FFT (Fast
Fourier Transform) dan STFT (Short Time Fourier Transform)?
3. Bagaimana pola particle motion dari data mikroseismik?
4. Dimana letak sumber seismik (episenter) apabila dilakukan analisa dengan pola particle
motion?
5. Bagaimanakah langkah langkah pengolahan data mikroseismik dengan menggunakan
software Microsoft Excel dan Origin Pro 8?
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gelombang Seismik
Gelombang seismik adalah gelombang yang telah merambat melalui bumi. Rambatan
dari gelombang seismik ini di control oleh sifat elastisitas batuan. Gelombang seismik
dapat di identifikasi melalui dua metode, yaitu metode aktif dan metode pasif. Metode aktif
ialah metode dimana memunculkan gelombang seismik secara aktif dengan menembakkan
gangguan ke dalam bumi. Metode aktif ini biasa digunakan dalam dunia eksplorasi. Metode
pasif adalah dimana gangguan yang muncul terjadi secara alamiah seperti gempa.
Gelombang seismic adalah gelombang elastik karena medium yang dilalui memiliki sifat
elastik. Selain itu gelombang seismik adalah gelombang yang menjalar dari dalam bumi
akibat adanya deformasi struktur, ataupun tekanan karena adanya sifat elastic yang
merupakan sifat dari kerak bumi. Gelombang seismik ini dibagi menjadi dua jenis menurut
tempat perambatan, yaitu gelombang tubuh dan gelombang permukaan (Siswowidjoyo,
1996).
Sumber gelombang seismik berasal dari gempabumi alam yang berupa gempa
vulkanik maupun gempa tektonik. Jika pada seismik eksplorasi sumber gelombang yang
digunakan adalah gelombang seismik buatan. Jenis jensi dari gelombang seismik buatan
ini antara lain seperti dinamit, benda jatuh, airgun, watergun, vaporchoc, sparker, maupun
vibroseis. Sumber gelombang seismik buatan digunakan untuk membangkitkan gangguan
sesaat dan lokal yang disebut sebagai gradien tegangan (stress). Gradien tegangan
mengakibatkan terganggunya keseimbangan gaya-gaya di dalam medium, sehingga terjadi
pergeseran titik materi yang menyebabkan deformasi yang menjalar dari suatu titik ke titik
lain. Deformasi ini dapat berupa pemampatan dan perenggangan partikel-partikel medium
yang menyebabkan osilasi densitas/tekanan maupun pemutaran (rotasi) partikel-partikel
medium. Apabila medium bersifat elastis sempurna, maka setelah mengalami deformasi
sesaat tadi medium kembali ke keadaan semula (Fang, 1991).
2.2 Jenis Gelombang Seismik
2.2.1 Gelombang Badan
10
dalam bumi. Menurut gerak dari partikel dan arah perambatannya, gelombang ini
dibagi menjadi dua yaitu gelombang P dan gelombang S (Elnashai, 2008).
11
Gambar 2.2. 2 Gelombang Sekunder
(Elnashai, 2008).
12
Gambar 2.2. 3 Gelombang Rayleigh
(Gadallah, 2009).
13
Gempa vulkanik tipe A adalah gempa dimana terjadi pada kedalaman 1 sampai
dengan 20 km, dimana terjadi pada gunung api yang aktif. Gempa tipe A terjadi akibat dari
magma yang naik ke permukaan disebabkan oleh rekahan rekahan. Apabila selisih antara
gelombang primer (P) dengan gelombang sekunder (S) ini mencapai 5 detik maka disebut
dengan gempa tipe A. Gempa tipe A ini memiliki bentuk yang hampir sama dengan gempa
tektonik (Hidayati, 2010).
Gempa vulkanik dangkal adalah gempa yang terjadi pada kedalaman kurang dari 1
km dari sebuah kawah gunung api yang aktif. Gempa ini memiliki nilai magnitudo yang
kecil dan selisih waktu tiba dari gelombang P dengan gelombang S adalah kurang dari 1
detik (Hidayati, 2010).
Gempa letusan adalah suatu gempa yang disebabkan oleh letusan dengan sifat
eksplosif. Gempa letusan ini dapat muncul akibat adanya mekanisme dari sebuah sumber
tunggal yang positif (Hidayati, 2010).
14
Gambar 2.3. 3 Rekaman seismik gempa letusan
Gempa tremor adalah gempa yang terjadi secara kontinyu pada gunung api. Tremor
dari gunung api ini dibagi menjadi 2 jenis, yaitu tremor harmonik dan tremor spasmodik.
Tremor harmonik adalah suatu getaran yang terjadi terus menerus secara sinusoidal dengan
kedalaman sumber gempa 5 15 km. Sedangkan gempa spasmodik adalah gempa yang
terjadi terus menerus secara tidak beraturan dengan kedalaman sumber gempa 45 60 km
(Hidayati, 2010).
15
mempunyai jarak tertentu dari suatu sumber energi. Sedangkan berkas sinar
menggambarkan arah penjalaran gelombang dan mempunyai geometri yang tegak lurus
terhadap muka gelombang (Susilawati, 2008).
16
2.5 Parameter Fisis Gempa Bumi
Adapun parameter fisis gelombang gempabumi, yaitu sebagai berikut:
1. (S-P), yaitu selisih waktu antara gelombang primer dan gelombang sekunder pada
seismograf yang dinyatakan dalam detik.
2. Durasi gempa, yaitu waktu yang diperlukan oleh suatu gelombang gempa dari saat
waktu tiba gelombang Primer sampai gelombang gempa berhenti sama sekali yang
dinyatakan dalam detik.
3. Waktu terjadinya gempa (t0) adalah waktu tiba gelombang P pada seismograf
dikurangi hasil perhitungan waktu yang diperlukan oleh getaran untuk mencapai
seismograf dari sumber.
Titik dalam perut bumi yang merupakan sumber gempa dinamakan hiposenter atau
focus. Sedangkan, episenter merupakan lokasi dipermukaan yang merupakan proyeksi
vertikal dari titik hiposenter. Gempa dangkal menimbulkan efek goncangan yang lebih
dahsyat dibanding gempa dalam. Ini karena letak fokus lebih dekat ke permukaan, dimana
batu-batuan bersifat lebih keras, sehingga melepaskan lebih besar regangan (strain)
(Elnashai, 2008).
17
BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Pada Praktikum Pengolahan Data Geofisika ini tidak dilaksanakan akuisisi data.
Praktikum ini hanya dilaksanakan dalam pengolahan data sekunder dan interpretasi data
sekunder. Pengolahan data ini dilakukan pada Selasa, 30 Mei 2017 yang bertempat di
Fakultas MIPA Universitas Brawijaya, Malang. Pengolahan data ini dilaksanakan pada
pukul 15.00 21.00 WIB.
3.2 Pengolahan Data Mulai
Data TDS
Microsoft Excel
Pengolahan Data dengan Metode Transpos
Analisa FFT
Analisa STFT
Selesai
Gambar 3.2. 1 Diagram alir pengolahan data mikroseismik
18
3.3 Interpretasi Data
Setelah dilkukan pengolahan data, maka langkah selanjutnya adalah interpretasi data.
Data hasil pengolahan tersebut adalah partikel motion dan grafik frekuensi dari masing
masing stasiun dalam satu buah event. Interpretasi data dilakukan pada hasil-hasil
pengolahan data yaitu grafik spektral time dan amplitudo, grafik spektral frekuensi dan
amplitudo, hasil spektogram, serta hasil particle motion pada setiap event.
19
BAB IV
NS
-7.739975 112.5 33417 -8462.49 -1 7155.18 207000 Station_ SHN
-88 4720 1051 -2958 -715 2806 2553 75 -1046 -2284
-706 -884 -655 1318 334 -639 -732 24 393 -9
-323 -594 -171 441 189 216 455 -530 -1020 -29
680 60 -691 -772 -941 -433 433 -485 -1689 -1308
-23 707 769 1322 399 -473 300 151 657 605
-694 -1282 -1277 -1002 -1272 -535 -169 -519 277 61
336 1446 587 -51 256 325 156 481 681 346
351 -622 -160 -547 -2026 -296 903 -1024 -1999 2538
3321 -777 -1095 -668 -4 1067 1432 601 -749 -808
-899 -1464 -1340 736 2381 626 -2865 -4726 -2015 2271
2639 577 -608 -1113 -1338 60 1927 795 -1146 -625
-63 74 1003 587 -1122 -722 324 -522 -205 1148
506 -867 -267 468 -50 -38 -444 -1004 -913 402
1286 -158 277 1095 332 -155 -1553 -1923 -1652 -177
2398 1737 1005 -1840 -3328 -1910 -132 3018 6401 2995
-9209 -1465 2570 5520 -214 -3496 1850 -10518 18994 -8211
25981 35725 -77850 470 13207 -13423 19981 -22555 17432 5462
-7081 7481 -7565 4300 -10301 7301 6798 -6091 -2234 -6101
3910 3452 5213 1884 -7471 -5258 1496 1402 327 2779
1864 -2931 -2213 3813 -175 -2006 2233 888 -2110 -40
EW
-7.739975 112.5 33417 -8462.49 -1 7155.18 207000 Station _SHE
440 -1375 -416 1462 76 -2664 -1136 2429 1927 -60
-1793 -2054 72 1635 323 73 1791 -58 -1427 633
903 -161 470 1111 -81 -188 1176 -73 -1918 -96
20
1158 -682 -598 482 -207 219 1543 793 -830 -166
261 -1391 -724 880 80 -102 515 -33 208 1095
24 -5 965 -1057 -1593 227 -243 -393 984 456
-172 1087 599 -695 238 214 -710 160 911 1
-387 640 243 -185 536 -140 -954 3 729 -779
-664 1677 2072 141 -1939 -1529 39 683 1035 1357
935 -324 -1118 -1088 -288 1048 772 -1180 -1307 -161
-1231 -1724 1303 2456 202 -166 248 -849 87 2413
230 -3000 -639 1065 -577 1297 3279 -105 -2145 74
-106 -1731 169 1187 -894 -626 1451 1146 529 1732
931 -1888 -1571 99 -120 -437 -110 -371 -585 230
-358 -640 711 -635 -777 2460 -666 -2579 2814 2230
-2805 -2341 3094 -3116 -1924 4484 -735 -1751 -3966 6928
-7299 5174 23998 -31993 -2681 26244 -17544 -6119 8939 3904
-10264 -3986 12010 -1541 -5449 2600 3707 -2044 -1990 1167
1924 -1468 -3210 2883 -512 -124 5155 -3019 -7435 4050
8099 -4337 -2343 6437 -3958 -5925 5555 2347 -4514 -514
UD
-7.739975 112.5 33417 -8462.49 -1 7155.18 207000 Station _SHZ
268 -1267 -2313 959 2896 687 -3551 -4047 63 3287
3887 2335 664 -1255 -2577 -1624 398 1714 840 -314
-652 -546 -129 -519 -767 -459 -297 30 238 177
78 115 190 333 415 -130 -803 -1075 -613 385
981 682 -161 -448 -351 -156 28 -446 -1073 -1488
-1088 -14 610 901 762 507 491 541 625 399
121 -364 -1073 -1275 -813 -185 -51 16 156 147
25 47 66 -281 240 795 -69 -1002 -444 -30
-1201 -423 2500 3439 1602 -187 -844 -1722 -2244 -1537
561 2439 2240 331 -2012 -2352 -533 968 1290 1064
581 -483 -1141 -212 806 822 180 -723 -824 -40
414 -79 -336 59 -119 -497 -335 156 221 -138
-259 -252 45 509 704 187 -459 -631 -442 665
1218 444 -490 -1101 -848 -245 284 966 957 22
-731 -388 -106 -840 -201 793 484 -549 108 286
-367 1283 -1175 -2386 -1935 3288 2845 -1636 -1114 -4771
6482 -20819 -17846 39545 13063 -4268 622 -11980 -1826 -1189
2606 208 745 1608 -3525 -527 -2276 3277 3101 557
1025 -3062 -3284 -1006 2393 2015 1409 -453 -2793 83
1414 -695 -1534 567 1338 -78 -502 -991 -1352 506
21
4.2 Pengolahan Data Mikroseismik secara Umum
Pengolahan data pada Praktikum Pengolahan Data Geofisika ini dilakukan dengan
bantuan beberapa jenis software. Software tersebut diantaranya adalah software Origin Pro
8 dan software Microsoft Excel. Pengolahan data ini dilakukan untuk mengetahui event
yang terjadi pada data sekunder TDS yang sudah tersedia.
Tanggal Pengambilan
Data
Durasi Waktu
Pengambilan Data
Data Stasiun NS
22
Copy
Paste Spesial (transpos)
23
Gambar 4.3. 4 Hasil akhir transpos pada stasiun NS, EW dan UD
24
Setelah semua data terinput, klik Plot > Line > Line hingga muncul kotak dialog Plot Setup.
Pada kotak dialog ini diatur time sebagai sumbu X dan amplitude sebagai sumbu Y,
kemudian klik OK sehingga menampilkan grafik Amplitude VS Time.
Lalu dilakukan analisis FFT atau singkatan dari Fast Fourier Transform yaitu metode yang
digunakan untuk mengubah domain waktu menjadi ke dalam domain frekuensi.. Analisis
FFT dilakukan dengan cara mengklik Analysis > Signal Processing > FFT > FFT > Open
Dialog hingga muncul kotak dialog Signal Processing FFT. Pada kotak dialog ini atur
Window menjadi Hamming dan beri ceklis pada semua pilihan Plot, kemudian klik OK
sehingga didapatkan grafik FFT.
Tahapan FFT
Dari analisis FFT maka selanjutnya adalah analisis STFT atau singkatan dari Short Time
Fourier Transform adalah sebuah pengolahan transformasi data dua dimensi yang berupa
frekuensi sebagai domain waktu dan amplitudo menjadi sebuah data tiga dimensi dimana
berupa data frekuensi, waktu dan amplitudo. Langkah STFT adalah dengan cara mengklik
grafik hasil dari FFT, kemudian Analysis > Signal Processing > FFT > STFT > Open
Dialog hingga muncul kotak dialog Signal Processing STFT. Pada kotak dialog ini ubah
Window Type menjadi Hamming dan Complex Result menjadi Amplitude Result,
kemudian klik OK sehingga didapatkan histogram frekuensi Vs waktu.
26
Gambar 4.4. 6 Histogram Frekuensi Vs Waktu
Dari perlakukan analisis FFT dan STFT maka didapatkan grafik Amplitude VS Time,
grafik FFT, dan histogram STFT. Tahapan tersebut dilakukan pada masing masing
komponen pada setiap stasiun. Sehingga akan diperoleh grafik Amplitude VS Time, grafik
FFT, dan histogram STFT pada stasiun EW, NS dan UD dalam satu buah event.
4.5 Pembuatan Partikel Motion pada Software Microsoft Excel
Pengolahan pada software Microsoft Excel akan didapatkan particle motion untuk
penentuan sumber gempa berupa episenter dan hiposenter. Setelah dilakukan transpos pada
stasiun NS, EW dan UD seperti pada Gambar 4.3. 4 Hasil akhir transpos pada stasiun NS,
EW dan UD maka dibuat grafik partikel motion. Partikel motion ini dibuat masing
masing ketiga stasiun sebagai stasiun utama. Episenter merupakan sumber gempa yang ada
di permukaan bumi, yang mana pada pengolahan data ini merupakan gabungan dari data
stasiun NS dan stasiun EW. Sedangkan hiposenter merupakan sumber gempa yang ada di
dalam bumi, yang mana pada pengolahan data ini merupakan gabungan dari data stasiun
NS dan stasiun UD.
27
Gambar 4.5. 1 Partikel Motion
STFT atau singkatan dari Short Time Fourier Transform adalah sebuah pengolahan
transformasi data dua dimensi yang berupa frekuensi sebagai domain waktu dan amplitudo
menjadi sebuah data tiga dimensi dimana berupa data frekuensi, waktu dan amplitudo.
Hasil dari pengolahan secara STFT ini adalah spektogram yang akan digunakan untuk
menganalisa frekuensi yang dominan.
Berikut adalah hasil pengolahan data dari data TDS sekunder yaitu grafik amplitudo
Vs time, frekuensi Vs amplitudo dan fase serta histogram frekuensi Vs time.
28
NS EW
UD
Gambar 4.6. 1 Grafik Amplitudo Vs Time merupakan hasil pemotongan data seismik
yang mana terjadi selama 2 detik. Gambar grafik spektral tersebut memiliki sumbu X
berupa time dan sumbu Y berupa amplitudo yang diperoleh dari hasil pengolahan data
yang diplot dalam software OriginPro. Dari grafik tersebut dapat diketahui bahwa pada
stasiun NS amplitudo terbesarnya sebesar 37,5 meter, pada stasiun EW amplitudo
terbesarnya sebesar 26,25 meter dan pada stasiun UD amplitudo terbesarnya sebesar 41,25
meter.
29
NS EW
UD
Gambar 4.6. 2 Grafik Frekuensi Vs Phase dan Amplitude merupakan gambar grafik
spektral dengan sumbu X berupa frekuensi dan sumbu Y berupa amplitudo. Grafik tersebut
didapatkan dengan cara melakukan analisa FFT pada software OriginPro. Dari grafik
tersebut didapatkan nilai frekuensi yang berbeda-beda pada tiap stasiun, pada stasiun NS
didapatkan frekuensi 39 Hz, pada stasiun EW didapatkan frekuensi 28 Hz, dan pada stasiun
UD didapatkan frekuensi 13 Hz. Sehingga dapat ditarik garis besar bahwa pada event 1
memiliki rentang frekuensi antara 10 40 Hz.
30
NS
EW
UD
31
Gambar 4.7. 1 Partikel Motion Episenter
Berdasarkan hasil particle motion pada Gambar 4.7. 1 Partikel Motion Episenter, dapat
dilihat bahwa posisi episenter berada pada dua koordinat yaitu (-30000,20000) dan (30000,
0). Sedangkan posisi hiposenter berada pada dua koordinat yaitu (-80000, -5000) dan (40000,
5000). Episenter yang terlihat pada Gambar 4.7. 1 Partikel Motion Episenter memiliki
kecenderungan arah yaitu Barat Timur.
32
NORTH Komponen Vertikal
Kompresi (+)
Trendline menunjukkan
arah episenter
EAST
Dalam menentukan orientasi episenter berada di barat laut atau tenggara maka dapat
dilakukan dengan mengamati amplitudo pertama atau awal mulanya gelombang P tiba dari
komponen vertikal. Apabila magnitudo pertama komponen vertikal membentuk kompresi
maka episenter berada pada barat laut. Akan tetapi bila magnitudo pertama komponen
vertikal membentuk dilatasi maka episenter berada pada tenggara. Berdasarkan Gambar
4.7. 1 Partikel Motion Episenter dapat menunjukkan bahwa orientasi episenter berada pada
arah barat laut
33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pengolahan data TDS sekunder dengan rentang waktu 2 detik
ini diperoleh satu buah event yang terdiri dari 3 stasiu, yaitu NS, EW dan UD. Pengolahan
data dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel dan Origin Pro 8. Dalam
pengolahan ini menggunakan analisis FFT dan analisis STFT. FFT atau singkatan dari Fast
Fourier Transform adalah metode yang digunkaan untuk mengubah domain waktu menjadi
ke dalam domain frekuensi. Sedangkan analisis STFT atau singkatan dari Short Time
Fourier Transform adalah sebuah pengolahan transformasi data dua dimensi yang berupa
frekuensi sebagai domain waktu dan amplitudo menjadi sebuah data tiga dimensi dimana
berupa data frekuensi, waktu dan amplitudo. Hasil pengolahan data dari data TDS sekunder
yaitu grafik amplitudo Vs time, frekuensi Vs amplitudo dan fase serta histogram frekuensi
Vs time. Grafik Amplitudo Vs Waktu diketahui bahwa pada stasiun NS amplitudo
terbesarnya sebesar 37,5 meter, pada stasiun EW amplitudo terbesarnya sebesar 26,25
meter dan pada stasiun UD amplitudo terbesarnya sebesar 41,25 meter. Gambar 4.6. 2
Grafik Frekuensi Vs Phase dan Amplitude didapatkan frekuensi 39 Hz, pada stasiun EW
didapatkan frekuensi 28 Hz, dan pada stasiun UD didapatkan frekuensi 13 Hz. Histogram
Frekuensi Vs Waktu diketahui pada stasiun NS frekuensi dominannya adalah 0,2 Hz, pada
stasiun EW frekuensi dominannya adalah 0,2 Hz dan pada stasiun UD frekuensi
dominannya adalah 0,2 Hz. Sedangkan pola diagram partikel motion yang diperoleh adalah
dari arah barat laut menuju ke tenggara. Lokasi episenter memiliki kecenderungan arah
yaitu Barat Timur.
5.2 Saran
Sebaiknya saat praktikum pengolahan data geofisika berlangsung diadakan kembali
review tentang pengolahan data mikroseismik. Hal ini bertujuan supaya praktikan dapat
lebih memahami tujuan dari pengolahan data mikroseismik.
34
DAFTAR PUSTAKA
Elnashai, S.A. dan Sarno, D.L. 2008. Fundamental of Earthquake Engineering. Wiley.
Hongkong.
Fang, Hsai Yang. 1991. Foundation Engineering. Springer Science Media. New York.
Gadallah, R.M dan Fisher, R. 2009. Exploration Geophysics. Springer. Berlin.
Hidayati,S. 2010. Mekanisme Fokus dan Parameter Sumber Gempa VulkanoTektonik di Gunung
Guntur Jawa Barat.- Jurnal geologi Indonesia. Badan Geologi . Bandung.
Susilawati. 2008. Penerapan Penjalaran Gelombang Seismik Gempa pada Penelaahan Struktur
Bagian dalam Bumi. Sumatra Utara. Universitas Sumatra Utara.
35
LAMPIRAN
Microsoft Excel
36
37
38
39
40
Origin Pro 8
41
42
43
44
45
46
HISTOGRAM
47