adawiiah - bLog
POSTULAT KOCH
Oleh
Adawiah
1114121002
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012
I. PENDAHULUAN
Postulat Koch dikemukakan pertama kali oleh Robert Koch (1843-1910). Koch
memberikan rumusan berupa sejumlah kondisi yang harus dipenuhi sebelum salah
satu faktor biotik (organisme) dianggap sebagai penyebab penyakit. Dalam
Postulat-postulat Koch disebutkan untuk menetapkan suatu organisme sebagai
penyebab penyakit, maka organisme tersebut harus memenuhi sejumlah syarat.
Pertama, ditemukan pada semua kasus dari penyakit yang telah diperiksa. Kedua,
telah diolah dan dipelihara dalam kultur murni (pure culture). Ketiga, mampu
membuat infeksi asli (original infection), meskipun sudah beberapa generasi berada
dalam kultur. Keempat, dapat diperoleh kembali dari tanaman yang telah diinokulasi
dan dapat dikulturkan kembali.
Postulat Koch ini hanya dapat digunakan dalam pembuktian jenis patogen yang
bersifat tidak parasit obligat. Parasit obligat adalah parasit yang tidak dapat hidup
tanpa ada inangnya. Oleh karena inilah, patogen parasit obligat tidak dapat
dibiakan dalam laboratorium.
1.2 Tujuan
postulat koch
Alat yang digunakan dalam praktikum postulat koch antara lain jarum pentul, cawan
petri, piset, bunsen, laminar air flow, pipet, pisau, nampan, tissue, dan mikroskop.
Sedangkan bahan yang digunakan antara lain tanaman yang terdapat gejala
penyakit, kloroks, aquades, alkohol, media PDA, dan tanaman cabai yang sehat.
Potong bagian tumbuhan yang terdapat gejala penyakit, dipotong diantara bagian
yang terkena penyakit dan sehat. Rendam potongan tersebut ke dalam larutan
aquades selama 1 menit, setelah itu pindahkan ke dalam latan kloroks selama 1
menit lalu pindahkan lagi ke dalam aquades salama 1 menit. Potongan yang telah
direndam kemudian dibawa ke Laminar Air Flow untuk di isolasi.
Disiapkan alat dan bahan untuk melakukan inokulasi, tanaman cabai yang diambil
kemudian dicuci dengan air hingga bersih lalu dibilas. Tanaman cabai tersebut
dicelupkan ke dalam larutan desinfektan sekitar 1 atau 1,5 menit, kemudian
diangin-anginkan hingga kering. Nampan disiapkan dengan tissue yang sudah
dibasahi oleh air 100 cc, pipet diletakkan di atas tissue lalu tanaman cabai
tersebut diletakkan di atasnya. Cabai dibiarkan tidak dilukai kemudian petogen dari
biakan murni di letakkan dibagian tengah lalu ditutup menggunakan plastik dan
diberi label
C. Reisolasi patogen
No.
Gambar
Tanggal
Keterangan
1
Hari 1
18-10-2012
Hari 2
19-10-2012
No
Gambar
Tanggal
Keterangan
Hari ke 1
18-10-2012
Dihari pertama tanaman cabai tersebut terdapat sedikit warna hitam dan sedikit
mengkerut
Hari ke 2
19-10-12
Cabai bertambah mengkerut, agar pun semakin mengecil dan terdapat sedikit
bintik putih disekitar bagian agar
Hari ke 3
22-10-12
Bintik-bintik putih terlihat semakin jelas
No
Gambar
Tanggal
Keterangan
Cawan1
Hari 1
29-10-2012
cabai yang sudah di inokulasi tanpa dilukai di isolasi kembali pada 2 cawan.
Gambar disamping adalah pengamatan pada cawan pertama
Cawan 1
Hari 2
30-10-2012
Pad cawan pertama hari kedua, di cawan tersebut tidak terjadi kontaminasi
Cawan 2
Hari 1
29-10-2012
Cawan 2
Hari 2
30-12-2012
Pada praktikum ini, kita mengambil tanaman yang mengalami gejala dan tanda
penyakit. Penyakit yang menyerang tanaman tersebut adalah Penyakit ini
disebabkan oleh patogen (Colletotrichum gloeosporioides). Penyakit ini muncul
pada buah yang belum matang (bewarna hijau). Gejala tersebut dalam bentuk
bercak-bercak cokelat sampai hitam pada buah. Gejala-gejala awal adalah kebasah-
basahan dan terdapat cekungan pada buah. Bintik ini kemudian berubah menjadi
hitam dan kemudian merah muda ketika jamur menghasilkan spora daging di
bawah titik menjadi lembut dan berair, yang menyebar ke seluruh buah. Pada daun
juga dapat dilihat. bintik yang akhirnya berubah menjadi cokelat. Pada buah, gejala
muncul hanya pada saat pematangan dan mungkin tidak terlihat di waktu panen
(Semangun, 2000).
2. Patogen dari tanaman sakit harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan pada media
biakan murni
3. Patogen yang tumbuh pada biakan murni harus dapat direinokulasikan dan
Isolasi patogen adalah proses pengambilan patogen dari lingkungan asalnya dan
menumbuhkan di medium buatan sehingga diperoleh biakan murni.
Dilihat dari praktikum yang kita lakukan sama halnya yang dijelaskan dalam definisi
isolasi, kita mengambil tanaman yang mempunyai gejala dan tanda penyakit lalu di
isolasi ke media biakan murni kemudian hasil isolasi tersebut diamati di bawah
mikroskop, amati bentuk, warna dan ciri-ciri mikroba tersebut.
1. Isolasi penyebab penyakit dari bagian koch tanaman yang sakit dan
Inokulasi patogen adalah salah satu cara peremajaan secara aseptik ke dalam
media steril baik pada media padat maupun media cair.
1. Metode Gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi
memerlukan keterampula-keterampilan yang diperoleh dengan latihan.
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokula di
gorekan di permukaan media agar nutrient. Diantara garis-garis goresan akan
terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni.
Ada beberapa teknik dalam metode gores yaitu (a) goresan T; (b) goresan kuadran;
(c) goresan radian; dan (d) metode tebar
2. Metode sebar
Setetes inokula diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan
petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi
itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat
menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang
merata dengan baik. Pada beberapa pinggir akan muncul koloni-koloni yang
terpisah-pisah.
3. Metode tuang
4. Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose
yang didalamnya terdapat inokulum, kemudian ke dalam media.
Dalam praktikum inokulasi saat kita akan menginokulasi patogen ke tanaman cabai
yang sehat, kita menggunakan teknik metode tusuk. Dibagi 2 kelompok yaitu
kelompok cabai yang dilukai dengan ditusuk dan kelompok yang tidak dilukai, dari
pengamatan cabai yang dilukai sangat cepat perkembangan patogen untuk tumbuh
sedangkan yang tidak dilukai perkembangannya lambat namun patogen masih bisa
berkembang.
Pada praktikum reinokulasi yang kita lakukan tanaman cabai muncul gejala
penyakit, maka akan dilakukan reisolasi kembali ke media biakan murni.
diinginkan
3. Adanya udara yang masuk ke Laminar Air Flow dan kurang terampilnya
Dari praktikum postulat koch yang telah dilakukan ternyata dari bentuk, jenis dan
ciri-ciri penyebab penyakit sesudah isolasi sama persis dengan penyebab penyakit
sesudah reisolasi. Berarti praktikum postulat koch berhasil mengidentifikasikan
teori sama dengan hasil laboratorium.
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum postulat koch antara lain
2. Teknik yang digunakan pada metode postulat koch ada empat tahapan, yaitu
3. Saat tahap inokulasi perkembangan patogen lebih cepat pada tanamn cabai
sesudah di reisolasi
DAFTAR PUSTAKA
November 2012.
Mada Univ Pr
Company:Boston
Adawiah di 06.56
Berbagi
Poskan Komentar
Beranda
Mengenai Saya
Foto saya
Adawiah
~Promise Little and Do Much~ ~17 Mei 1994~