Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PUSKESMAS GAPURA
Jl. Raya Gapura Kec.Gapura
SUMENEP
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENEMUAN SUSPEK TB PARU

Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat


kasus TB Paru dengan serangkaian kegiatan terdiri
Pengertian
dari penjaringan suspek, diagnosa, penentuan
klasifikasi penyakit dan tipe apasien.

1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


mendapatkan/menemukan kasus TB melalui
Tujuan serangkaian kegiatan sehingga segera dapat
dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak
menularkan penyakit kepada orang lain.

Setiap pasien yang memiliki gejala TB wajib di


Kebijakan lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
menemukan kasus penderita TB.

Prosedur Uraian
a. Persiapan alat

1. Lembar Rekam Medik Pasien


2. TB 05 dan TB 06
3. Pot dahak
2.

b. Persiapan pasien

Pasien diberi penjelasan tentang tujuan


dilaksanakan tindakan

c. Pelaksanaan

2.
3. 1.Petugas menjaring pasien yang memiliki gejala
utama pasien TB paru adalah batuk berdahak
selama 2minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti
dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur
darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu
makan menurun, berat badan menurun, malaise,
berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam
meriang lebih dari satu bulan.
4. 2. Petugas melalukan anamese dan mencatat di
lembar Rekam Medik pasien mengenai
Berapa lama batuk ?
Berdahak/tidak ?
Dahak bercampur darah/tidak ?
Sesak nafas /tidak ?
Kurang nafsu makan/tidak ?
Berat badan menurun / tidak ?
Riwayat kontak dengan penderita TBC ?
5. 3. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06
4.Petugas memberi penjelasan mengenai
pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang
benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan
purulen.Memberi penjelasan bahwa pengambilan
dahak dilakukan 3x yaitu
sewaktu,pagi,sewaktu(SPS).
7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama
yang sudah di beri identitas dan pengambilan
dilakukan di tempat terbuka dan cukup ventilasi.
8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak.
Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah
berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen),
kental, dengan volume 3-5ml.

10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi


identitas untuk diisi di rumah pagi hari segera
setelah bangun tidur dan disuruh datang besok pagi
membawa dahak paginya , kemudian petugas
mengambil dahak sewaktu yang kedua.
11 5.Mengisi form. TB.05, mengirim sediaan ke
laboratorium.
12 6.Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian
memasukkan hasil pemeriksaan ke TB 06.
13. Bila hasil pemeriksaan BTA positif maka petugas
memberikan pengobatan sesuai protap pengobatan
TB.
14. Bila hasil pemeriksaan negative,diberikan
pengobatan dengan antibiotic selama 1-2
minggu.Bila tidak ada perubahan,namun gejala
klinis mencurigakan TBC,ulangi pemeriksaan
dahak SPS.
B . Bila hasil SPS positif di diagnosis sebagai TBC
BTA positif,kalau hasil SPS negatif lakukan
pemeriksaan rontgen dada untuk mendukung
diagnosaTBC.
16. Bila hasil positif TBC diobati sesuai dengan protap
pengobatan TB.
Mengetahui,
Kepala
Puskesmas Gapura

Dr.R.Amar Maruf Waji,M.Si


NIP:19671225 200604 1 011

1. Pedoman Nasional Penanggulangan


Tuberkulosis.Kementrian Kesehatan
Referensi Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan
Lingkungan.2014

Anda mungkin juga menyukai