Anda di halaman 1dari 2

Media Pendingin

Proses pemisahan -pinene dan -pinene dilakukan menggunakan metode


distlasi. Pada metode distilasi tidak terlepas dengan sistem pendingin (cooling
system). Sistem pendingin ini merupakan proses untuk mengurangi panas dalam
suatu proses, distilasi merupakan proses yang membutuhkan sistem pendingin
karena temperatur distilat dan bottom yang dihasilkan tinggi. Pada sistem
pemisahan -pinene dan -pinene digunakan tiga kolom ditilasi. Pada kolom
pertama suhu distilat dan bottom yang dihasilkan sebesar 156,002 oC dan
168,037oC. Pada kolom kedua suhu distilat dan bottom yang dihasilkan sebesar
159,475oC dan 168,437oC. Pada kolom ketiga suhu distilat dan bottom yang
dihasilkan sebesar 166,535oC dan 181,421oC. Media pendingin yang digunakan
dalam sistem distilasi ini yaitu media air laut. Media air laut paling umum
digunakan untuk mentransfer panas. Air laut banyak digunakan sebagai media
pendingin karena memiliki kapasitas panas yang besar selain itu ketersediaannya
juga melimpah. Selain itu media pendingin air laut juga bersifat konservasi artinya
aman bagi lingkungan.

Latar Belakang
Pinus merkusii merupakan salah satu jenis pinus yang tumbuh asli di
Indonesia. Pinus merkusii termasuk dalam jenis pohon serba guna yang terus
menerus dikembangkan dan diperluas penanamannya pada masa mendatang untuk
penghasil kayu, produksi getah, dan konservasi lahan. Hampir semua bagian
pohonnya dapat dimanfaatkan, antara lain bagian batangnya dapat disadap untuk
diambil getahnya. Getah tersebut diproses lebih lanjut menjadi terpentin dan
gondorukem.
Terpentin adalah bahan cair berwarna kuning muda hingga coklat.
Terpentin banyak digunkaan untuk bahan industri cat. Terpentin bila disuling akan
menghasilkan minyak atsiri dan residu lain, misalnya rosin. Cara umum untuk
memisahkan minyak terpentin dan gondorukem ialah dengan cara distilasi uap
(disuling), yaitu dengan cara mengeluarkan minyak terpentin bersama uap air,
sisanya itulah yang disebut gondorukem.
Terpentin yang semula banyak dimanfaatkan di dunia industri ternyata
memiliki harga jual yang rendah. Terpentin memiliki kandungan -pinene, -
pinene, camphene, D-limonene, terpinolene, -terpinene, dan -terpinene.
Terpentin apabila diproses lebih lanjut bisa menghasilkan komponen utama
terpentin yaitu -pinene dan -pinene, sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
-pinene dan -pinene banyak dimanfaatkan dalam pembuatan parfum, kosmetik,
farmasi, kamfer, dan desinfektan. -pinene dan -pinene dapat diperoleh dengan
kemurnian tinggi dengan cara memisahkannya dari komponen lain pada terpentin
yaitu camphene, D-limonene, terpinolene, -terpinene, dan -terpinene dengan
cara destilasi.

Anda mungkin juga menyukai