Anda di halaman 1dari 3

Hidup sungguh membosankan

Tanpa ada hal yang perlu dilakukan. Tanpa ada tujuan yang perlu dilakukan. Dan tanpa ada
apapun yang perlu digenggam.

Sebatas hidup, dan menjalani kehidupan normal dengan keseharian normal tanpa warna
bukanlah hal yang menyenangkan

Aku ingin bertanya, dimana kesalahanku?

Aku ingin bertanya, apakah langkah yang kupilih selama ini semuanya salah?

Ataukah

Hanya sebuah langkah yang salah dapat membuat hidupku menjadi semembosankan ini?

Apakah ini yang dirasakan oleh para pemeran sampingan yang berperan difilm box office
atau sinetron?

Tentu saja tidak...

Setiap nafasku yang ketarik dan kuhembuskan terasa hambar...

Padahal, didepan mataku hanya kegelapan yang terlenta...

Darah yang mengalir dari badanku yang penuh dengan lubang akibat peluru yang masuk
kedalam tubuhku ini sangatlah hambar... tak ada rasa sakit, tak ada rasa gelisah, tak ada
rasa apapun...
Kau memanglah sebuah makhluk yang aneh Elric... Lihatlah matamu yang dipenuhi
kebosanan itu...

Ucap pria yang menembakku... dia melihatku dari posisi yang lebih tinggi dariku, diatas
badanku yang bergelimangan darah, dia hanya menatapku bagai melihat sebuah tontonan
sirkus, bagai orang yang melihat binatang aneh di kebun binatang.

Haah... kamu seharusnya menjalani hidupmu yang normal seperti biasanya... tidak ada
gunanya kamu membantu orang yang menjadi target kami... apakah kamu bodoh?

Dia menggunakan kalimat sarkasme yang hambar ditelingaku, badanku yang mulai
kehilangan kehangatan akibat kekurangan darah mulai merasakan sesuatu...

Lihatlah mukamu yang pucat itu... oh... Elric, malangnya nasibmu... Lihatlah... Orang yang
berusaha kamu tolong menjualmu demi menyelamatkan dirinya sendiri, dan... apa kamu
tahu apa yang kamu dapatkan akibat menolongnya?... hanya kesendirian...

Suatu hari, dihidupku yang dipenuhi kebosanan, seseorang mengetok pintu


rumahku... rumah yang kosong tanpa ada rasa hangat yang seharusnya dimiliki setiap rumah,
rumah dingin yang tak memiliki apapun selain kasur kapuk dan bantal kapuk... sebuah
rumah kecil dengan 1 kamar tidur, kamar mandi, dan dapur...

Hei, Elric? Apa kamu menyesal menyelamatkannya? Apa kamu merasa sedih kamu
berusaha menolongnya?

Orang itu mengucapkan kalimat itu, dengan senyuman yang menyilaukan. Dia
tersenyum melihatku yang sedikit demi sedikit kehilangan warna. Nafasku yang semakin
lama semakin berat, memberiku senyuman, senyuman di wajahku yang tidak pernah
tersenyum selama 34 tahun setelah kelahiranku...

Hahahaha! Lihatlah apa yang ditemukan mangsa kami? Sebuah penemuan yang dapat
menggemparkan dunia! Semuanya berada disebuah rumah kecil yang kosong! Sungguh
Elric! Jika saja kamu tidak keras kepala dan berusaha kabur membawa barang itu, kamu
mungkin masih hidup sekarang!

Dia tertawa dengan gembira atas apa yang dia temukan dirumahku, sebuah benda
yang menjadi hal normal untukku... entah kenapa, dia berkata aku mencoba untuk
membawa benda itu kabur...

Sebuah benda yang tak berharga bagiku... suatu benda yang kujanjikan pada seseorang, dan
suatu benda yang bisa membantu untuk hidup lebih baik... penemuanku, yang tak memiliki
nilai dimataku itu... adalah sebuah emas dimata orang yang menembakku...

$%@%
Suara orang itu memudar, tak jelas lagi apa yang dikatakan. Aku yang sudah tak
melihat warna lagi dimataku, mencoba untuk meraih langit dengan meluruskan tanganku
keangkasa.

Sayang...

Aku tidak memiliki tenanga yang cukup untuk mengangkat lenganku ini...

Hantaman gravitasi, adalah hal terakhir yang kurasakan di kehidupanku yang membosankan
ini...

****

Krisna! Ayo berangkat! Bentar lagi telat nih! ucap seorang wanita muda yang terlihat
berumur 20an kepada anak

Anda mungkin juga menyukai