Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam. Semakin banyak manusia

tinggal disuatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan bertambahnya

manusia yang berperan sebagai konsumen, para produsen memproduksi produk

mereka agar memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Sedangkan, semakin banyak

produk yang dikeluarkan oleh industri mengeluarkan limbah yang dibuang ke

lingkungan. Limbah inilah yang mengakibatkan kerusakan alam khususnya pada

lingkungan hidup.Lingkungan hidup bisa dikatakan sebagai segala sesuatu yang ada

disekitar manusia atau makhluk hidup yang memiliki hubungan timbal balik dan

kompleks serta saling mempengaruhi antara satu komponen dengan komponen

lainnya.

Manusia dan lingkungan memiliki hubungan yang tidak dapat terpisahkan.

Manusia sangat bergantung pada lingkungan yang memberikan sumberdaya alam

untuk tetap bertahan hidup. Adanya keterbatasan daya dukung (carrying capacity)

lingkungan, menyebabkan manusia harus memperhatikan kelestarian lingkungan agar

fungsi-fungsi lingkungan dapat berjalan sehingga dapat mendukung penghidupan

berkelanjutan (Guzman, 2011).


Antara manusia dan lingkungan hidupnya terdapat hubungan timbal balik.

Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia dipengaruhi

oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada di dalam lingkungan hidupnya dan ia tidak

dapat terpisahkan daripadanya. Jika lingkungan rusak, maka manusia dalam

melakukan aktivitasnya akan terganggu juga. Lingkungan hidup yang rusak adalah

1
lingkungan yang tidak dapat lagi menjalankan fungsinya dalam mendukung

kehidupan (Wikipedia, 2015).


Keinginan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya merupakan sesuatu

yang tidak dapat dihindari, namun tanpa disertai kearifan dalam proses

pencapaiannya, justru kemerosostan kualitas hidup yang akan diperoleh. Untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya manusia melakukan eksploitas sumber daya alam.

Seiring dengan perubahan peradaban, kebutuhan terus berkembang baik jenis maupun

jumlahnya, sedangkan penyediaan sumber daya alam terbatas. Eksploitasi yang

berlebihan akan mengakibatkan merosotnya daya dukung lingkungan(Guzman,

2011).
Pada suatu lingkungan terdapat dua komponen penting pembentukannya,

sehingga menciptakan suatu ekosistem, yakni komponen biotik dan komponen

abiotik. Komponen biotik pada lingkungan hidup mencakup seluruh makhluk hidup

di dalamnya, yakni hewan, manusia, tumbuhan, jamur, dan benda hidup lainnya.

Sedangkan komponen abiotik adalah benda-benda mati yang bermanfaat bagi

kelangsungan hidup makhluk hidup disebuah lingkungan yakni mencakup tanah, air,

api, batu, udara, dan lain sebagainya.


Sampah terdiri dua jenis yaitu sampah organik dan anorganik. Kedua jenis

sampah tersebut, menurut Undang-undang nomor 18 tahun 2008, perlu adanya

pengelolaan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan

masyarakat dan lingkungan. Sampah yang merupakan sisa aktivitas manusia setiap

hari sering kali menjadi penyebab kotornya lingkungan. Menurut Dwiyatmo

(2007:25), bersih atau kotornya lingkungan sangat dipengaruhi oleh manusia yang

berada di lingkungan itu.

2
Untuk melestarikan lingkungan hidup, masyarakat di dorong untuk

melakukan usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup.. Sebagai anggota masyarakat,

di manapun kita berada tetap harus berperan aktif dalam upaya pelestarian

lingkungan. Contoh sederhananya adalah dengan membuang sampah pada tempatnya,

memanfaatkan tanah kosong dengan menanam berbagai jenis tumbuhan di halaman

rumah ataupun di dalam pot, menggunakan bahan atau produk-produk yang ramah

lingkungan, dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan lingkungan

sekecil apapun peran kita, akan sangat berarti bagi kelestarian lingkungan hidup kita.
Dari latar belakang yang dikemukakan tersebut, dilakukan penelitian kecil

mengenai Persepsi masyarakat Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara

Bangkahulu, Kota Bengkulu terhadap Lingkungan Hidup.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Persepsi masyarakat Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan

Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu terhadap Lingkungan Hidup?


2. Bagaimana cara mengatasi lingkungan yang rusak akibat pencemaran

sampah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Persepsi masyarakat Kelurahan Kandang Limun,

Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu terhadap Lingkungan Hidup.

3
2. Untuk mengetahui tingkat kesadaran masyarakat Kelurahan Kandang Limun,

Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu terhadap kebersihan

lingkungan hidup sekitarnya.


1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai salah satu cara alternatif untuk meningkatkan kebersihan dan

kepedulian terhadap lingkungan disekitar kita.


2. Untuk memperluas wawasan masyarakat terhadap upaya kesadaran pentingnya

lingkungan hidup.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepedulian Lingkungan


Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan

sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang

tumbuh diatas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi

ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik

tersebut. Segala sesuatu yang ada di sekitaran kita yang terdiri atas lingkungan biotik

dan lingkungan abiotik disebut lingkungan. Tempat dimana makhluk-makhluk hidup

dan mati ada, bertumbuh dan berkembang itulah yang disebut lingkungan hidup

(Dwiyatmo, 2007).

4
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik

adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban,

cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa

seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikroorganisme (virus dan bakteri). Didalam

lingkungan ini, manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati akan

berinteraksi satu sama lain. Keterkaitan antara makhluk hidup dengan lingkungan itu

dapat ditunjukkan melalui perannya masing-masing. Lingkungan alami umumnya

dapat ditemui di pedesaan yang belum banyak kendaraan bermotor dan

masyarakatnya masih sangat sederhana. Pada masyarakat seperti ini, penduduk dapat

hidup harmonis dengan lingkungannya. Lingkungan perkotaan yang banyak

kendaraan bermotor dan berdiri berbagai pabrik termasuk lingkungan tercemar.

Pencemaran itu terutama akibat limbah dan asap dari pabrik maupun asap yang

dikeluarkan oleh kendaraan (Rahayu, 2010).


Tidak satu pun makhluk hidup yang bisa hidup sendirian di dunia ini. Faktor-

faktor lingkungan mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan hewan dan

tumbuhan karena makhluk hidup saling menghargai satu sama lain. Sebagaimana

makhluk hidup yang lain, keberadaan manusia sangat membutuhkan adanya

lingkungan yang mendukung kehidupannya. Jika kita ingin lingkungan selalu bersih

tentunya kita harus sering membersihkannya. Seiring dengan pertambahannya jumlah

manusia dan meningkatnya aktivitas manusia, lingkungan justru mengalami

penurunan kualita yang semakin rendah. Keadaan ini terutama terjadi di pusat

industry maupun di daerah perkotaan yang merupakan pusat aktivitas masyarakat.

Penurunan kualitas lingkungan terjadi pada air dan udara akibat adanya pencemaran.

5
Secara ekologis manusia adalah makhluk lingkungan (homo ecologus). Artinya

manusia adalah bagian yang tak terpisahkan dari suatu ekosistem. Secara naluriah

manusia memiliki kecenderungan untuk selalu memahami lingkungannya. Manusia

dan lingkungan memiliki ikatan keterjalinan sedemikian dekat satu dengan yang lain

(Dwiyatmo, 2007).
Begitu pentingnya lingkungan bagi kehidupan kita mengharuskan kita untuk

selalu menjaganya. Dalam rangka mewujudkan tanggung jawab terhadap

lingkungan, terdapat beberapa prinsip yang relevan untuk makhluk hidup (Rahayu,

2010).

2.2 Sampah
Permasalahan lingkungan saat ini ada di berbagai tempat. Permasalahan itu

menyangkut pencemaran, baik pencemaran tanah, air, udara, dan suara. Pencemaran

tersebut diakibatkan oleh aktivitas manusia. Pencemaran tanah misalnya, banyaknya

sampah yang tertimbun di tempat sampah apabila tidak ditangani dengan baik akan

menurunkan tingkat kesehatan masyarakat. Sampah adalah bahan yang terbuang atau

dibuang dari hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nila

ekonomi (E. Colink, 1986). Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah

mempunyai definisi sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak

berharga untuk maksud biasa, pemakaian bahan rusak, bahan yang cacat dalam

pembikinan manufaktur, materi berkelebihan, atau bahan yang ditolak.


Sampah jika ditinjau dari segi jenisnya diantarannya, yaitu:

1. Sampah dapat membusuk atau sampah basah (garbage). Garbage adalah sampah

yang mudah membusuk karena aktifitas mikroorganisme pembusuk.

6
2. Sampah yang tidak membusuk atau sampah kering (refuse). Sampah jenis ini

tidak dapat didegradasikan oleh mikroorganisme, dan penanganannya

membutuhkan teknik yang khusus. Contoh sampah jenis ini adalah kertas, plastik

dan kaca.
3. Sampah yang berupa debu atau abu. Sampah jenis itu biasanya hasil dari proses

pembakaran. Ukuran sampah ini relatif kecil yaitu kurang dari 10 mikron dan

dapat memasuki saluran pernafasan.


4. Sampah yang berbahaya terhadap kesehatan. Sampah jenis ini sering disebut

sampah B3, dikatakan berbahaya karena berdasarkan jumlahnya atau

konsentrasinya atau karena sifat kimiawi atau fisika atau mikrobanya dapat:
a. Meningkatkan mortalitas dan mobilitas secara bermakna atau menyebabkan

penyakit yang tidak reversible ataupun sakit berat tidak dapat pulih ataupun

reversible atau yang dapat pulih.


b. Berpotensi menimbulkan bahaya pada saat ini maupun dimasa yang akan

dating terhadap kesehatan atau lingkungan apabila tidak diolah, ditransport,

disimpan dan dibuang dengan baik. Sampah yang masuk dalam tipe ini

tergolong sampah yang beresiko menimbulkan keracunan baik manusia

maupun fauna dan flora di lingkungan tersebut (Slamet, 1994).

Sedangkan Handiwiyono, (1983) mengelompokkan sampah berdasarkan dua

karakteristik, yaitu:

1. Kimia
a. Organik

Sampah yang mengandung senyawa organik atau sampah yang tersusun dari

unsur karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan pospor.

b. Anorganik

7
Sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, jika bisapun

membutuhkan waktu yang sangat lama.

2. Fisika
a. Sampah basah (garbage)

Garbage tersusun dari sisa-sisa bahan-bahan organik yang mudah lapuk dan

membusuk.

b. Sampah kering (rubbish)

Sampah kering dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu jenis logam

seperti besi, seng, aluminium dan jenis non logam seperti kertas dan kayu.

c. Sampah lembut

Sampah lembut memiliki ciri khusus yaitu berupa partikel-partikel kecil yang

ringan dan mudah terbawa oleh angin.

d. Sampah besar (bulkywaste)

Sampah jenis ini memiliki ukuran yang relatif lebih besar, contohnya sampah

bekas mesin kendaraan.

e. Sampah berbahaya (hazardous waste)

Sampah jenis ini terdiri dari sampah patogen (biasanya sampah jenis ini

berasal dari kegiatan medis), sampah beracun (contoh sampah sisa pestisida,

insektisida, obat-obatan, steroform), sampah ledakan, misiu, sisa bom dan lain-lain,

serta sampah radioaktif dan bahan-bahan nuklir.

Berdasarkan sifat pokoknya, sampah dibagi menjadi dua yaitu:

8
1. Degradabel yaitu sampah yang mudah diuraikan oleh jasa hidup atau

mikroorganisme.
2. Non degradabel adalah sampah secara alami sukar diuraikan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober - 03 November 2015 di

Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis, warga

Kelurahan Kandang Limun sebanyak 30 orang dan Kuisioner.

3.3 Prosedur Kerja


Pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan angket / kuisioner

kepada warga Kelurahan Kandang Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota

Bengkulu. Angket tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai lingkungan di

sekitar lingkungan. Angket diberikan kepada 30 warga yang mana angket tersebut

harus diisi sesuai dengan keberaaan sehari-hari. Setelah angket diisi dan

dikembalikan maka dianalisis bagaimana persepsi warga tersebut terhadap

lingkungan disekitar desa/kelurahannya. Adapun angket yang diberikan tertera

dibawah ini :

ANGKET

9
1. Apakah Anda sudah membuang sampah pada tempat sampah yang telah

disediakan?
a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang
2. Apakah Anda membiasakan diri memungut sampah yang Anda temukan di

tempat-tempat umum?
a. ya
b. tidak
c. Kadang-kadang
3. Apakah Anda membakar sampah di lingkungan Anda?
a. ya
b. tidak
c. Kadang-kadang
4. Apakah Anda membuang sampah organik/anorganik di tempat sampah yang

sesuai?
a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang

5. Apakah Anda menerapkan hemat energi?


a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang
6. Apakah Anda menerapkan hemat air?
a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang
7. Apakah Anda membiasakan diri Anda untuk peduli terhadap lingkungan sekitar?
a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang
8. Apakah Anda berusaha mengatasi pemanasan global dengan menanam pohon di

lingkungan
a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang

10
9. Apakah menurut anda sampah merupakan masalah besar?
a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang

10. Apakah anda melakukan kegiatan bakti sosial?


a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang
11. Apakah sampah sangat mempengaruhi lingkungan?
a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang
12. Apakah kegiatan kebersihan lingkungan penting?
a. ya
b. tidak
c. kadang-kadang
13. Apakah anda menggunakan bahan yang ramah lingkungan?
a. ya
b. tidak
c. kandang-kadang
14. apakah warga sekitar anda ramah lingkungan?
a. ya
b. tidak
c. Kadang-kadang
15. Apakah terdapat kegiatan penanaman pohon?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
16. Apakah limbah rumah tangga dikelola dengan baik?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
17. Apakah sampah sangat mempengaruhi lingkungan?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
18. Menurut anda pentingkah kita menjaga lingkungan?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang

11
19. Apakah anda melakukan kegiatan penanaman pohon?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
20. Apakah ditempat anda terdapat tempat kusus pembuangan sampah ?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
21. Apakah anda membuang sampah pada sungai,siring,jalan raya?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
22. Apakah anda memungut sampah yang berserakan di lingkungan tempat tinggal

anda
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
23. Apakah dilakukan sosialisasi terhadap warga mengenai lingkungan?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
24. Apakah kenalpot motor merupakan polusi yang menggangu lingkungan
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
25. Apakah anda memakai produk ramah lingkungan?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
26. Apakah limbah rumah tangga memiliki dampak besar terhadap lingkungan?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
27. Adakah terdapat perhatian pemerintah terhadap lingkungan disekitar anda?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
28. Apakah lingkungan sekitar anda peduli terhadap lingkungan?
a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang
29. Apakah limbah/plastik rumah tangga di daur ulang oleh warga
a. Ya
b. Tidak

12
c. Kadang-kadang
30. Apakah anda melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk lingkungan, terutama

terhadap sampah yang tidak dapat diperbarui?


a. Ya
b. Tidak
c. Kadang-kadang

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari penelitian yang dilakukan dapat diketahui jumlah kuisioner yang disebar

sebanyak 30 kuisioner dan Angket diberikan kepada 30 warga yang mana angket

tersebut diisi sesuai dengan aktifitas sehari-hari warga. Data tersaji dalam tabel

berikut:
Tabel 1. Data kuisioner yang telah diisi oleh warga Kelurahan Kandang Limun,
Kecamatan Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu

Jenis
No Nama Iya Tidak Kadang-kadang
kelmin
1 Suardi L 15 7 7
2 Jaka L 16 5 9
3 Atik P 18 3 9
4 Nana P 20 5 5
5 Hartono L 12 9 9
6 Nurhadi L 19 5 6

13
7 Evran L 20 7 3
8 Bambang L 21 7 2
9 Yati P 15 4 11
10 Agung L 21 6 3
11 Anugrah L 24 3 3
12 Retno P 18 6 6
13 Mutiara P 12 9 9
14 Nina P 21 6 3
15 Megawati P 18 7 5
16 Bambang L 18 3 9
17 Supri L 15 5 10
18 Sri P 23 2 5
19 Yuyun P 15 7 8
20 Septi P 12 9 9
21 Sumarni P 23 4 3
22 Andi L 18 6 6
23 Rian L 19 5 6
24 Mulyono L 19 5 6
25 Budi L 21 4 5
26 Rani P 22 4 4
27 Sumardi L 18 5 7
28 Maskunah P 19 6 5
29 Bayti P 19 7 4
30 Sugian L 24 4 2
Total 555 165 179

4.2 Pembahasan
Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui jumlah kuisioner yang disebar

sebanyak 30 kuisioner dan diberikan kepada 30 warga yang mana angket tersebut

diisi sesuai dengan aktifitas sehari-hari. Setelah angket diisi dan dikembalikan maka

dianalisis bagaimana persepsi warga tersebut terhadap lingkungan disekitar

desa/kelurahannya.

Dari penelitian diketahui terdapat 555 jawaban iya, 165 jawaban tidak , 179

kadang-kadang. Jumlah warga yang menyetujui angket yang diberikan lebih dominan

dibandingkan dengan yang menyatakan tidak atau kadang-kadang, hal ini dapat

14
disebabkan oleh pemikiran warga yang lebih maju dan mempedulikan lingkungan

serta Keinginan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya

Pada peneitian ini diketahui permasalahan lingkungan saat ini ada di berbagai

tempat. Permasalahan itu menyangkut pencemaran, baik pencemaran tanah, air,

udara, dan suara. Pencemaran tersebut diakibatkan oleh aktivitas manusia.

Pencemaran tanah misalnya, banyaknya sampah yang tertimbun di tempat sampah

apabila tidak ditangani dengan baik akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.

Menurut warga setempat sampah berpotensi menimbulkan bahaya pada saat

ini maupun dimasa yang akan datang terhadap kesehatan atau lingkungan apabila

tidak diolah, ditransport, disimpan dan dibuang dengan baik.

Dan dari data yang didapat cara warga mengatasi lingkungan yang telah rusak

dengan cara menanamkan kesadaran diri pada masyarakat mengenai bahaya tentang

lingkungan apabila telah tercemari serta dengan cara menanam pohon dan membuang

sampah pada tempatnya dan diterapkan pada diri sendiri bahwa lingkungan

merupakan faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

15
1. Sampah berpotensi menimbulkan bahaya pada saat ini maupun dimasa yang

akan datang terhadap kesehatan atau lingkungan apabila tidak diolah,

ditransport, disimpan dan dibuang dengan baik.


2. mengatasi lingkungan yang telah rusak dengan cara menanamkan kesadaran

diri pada masyarakat mengenai bahaya tentang lingkungan apabila telah

tercemari serta dengan cara menanam pohon dan membuang sampah pada

tempatnya dan diterapkan pada diri sendiri bahwa lingkungan merupakan

faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan.


5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka diharapkan

adanya suatu usaha pemerintah dalam memperbaiki keadaan lingkungan dan

sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat/warga bahwa lingkungan sangat penting

bagi kehidupan.

DAFTAR PUSTAKA
Dwiyatmo, Kus. 2007. Pencemaran Lingkungan dan Penangananya. Yogyakarta: PT.
Citra Aji Parama.
E. Colink. 1986. Istilah Lingkungan Untuk Manajemen.
Guzman,C.2011.Pengaruh Sampah Terhadap Lingkungan. Pdf
Hadiwiyono. 1983. Penerangan dan Pemanfaatan Sampah. Idayu. Jakarta
Rahayu, T. Puji. 2010. Ensiklopedia Seri Desa-Kota. Semarang: Aneka Ilmu.
Slamet, J. S. 1994. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Jogjakarta
Wikipedia: http//manusia dan Lingkungan.html.diakses tanggal 25 Oktober 2015

16

Anda mungkin juga menyukai