Anda di halaman 1dari 8

PIRINGAN TURBIN (TURBINE DISC)

I. Introduksi
Piringan turbin (turbine disc) adalah salah satu bagian dari turbin gas yang
bekerja secara berputar yang hasil putarannya digunakan untuk memutar
poros yang terhubung dengan generator. Disk turbin merupakan tempat
dari sudu sudu turbin (turbine blades) yang disambungkan secara
langsung satu sama lain. Bagian sudu adalah bagian dari turbin yang
dikenai gas secara langsung sehingga menyebabkan adanya dorongan
yang menyebabkan disk berputar.

Shaft
Turbine blade

Turbine disc

Gambar 1.1 Seperangkat turbine

Sudu sudu (blades) dipasang pada disk dengan menggunakan beberapa


tipe sambungan diantaranya yaitu dovetail, fir tree,dan pin joint seperti
yang terlihat pada gambar 1.2. Tapi sambungan yang umum digunakan
adalah fir-tree karena memberikan daerah kontak yang lebih untuk
menampung tegangan termal dan sentrifugal yang besar. Kesatuan
mekanis antara sudu sudu dan disk turbin sangat menentukan
keselamatan operasional dan life time (umur pakai) dari suatu mesin
turbin. Beberapa kasus kegagalan pada mesin turbin banyak disebabkan
karena adanya kerusakan pada sambungan disk dan sudu turbin. Oleh
karena itu para engine designer terus dihadapkan pada bagaimana cara
untuk menstabilkan level tegangan pada bagian kritis ini sehingga
memungkinkan untuk menggunakan paduan yang memiliki kekuatan dan
sifat tahan panas yang tinggi (high strength heat resistant alloys).

1 Turbine disc Pesawat tenaga | Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS


Gambar 1.2 Beberapa sambungan disc dan blades turbine

II. Bagian Bagian Turbine disc


Pada turbine disc terdapat bagian bagian antara lain sebagai berikut :

Gambar 1.3 Turbine disc

Keterangan :

1. Rim (fir-tree groove), tempat sambungan sudu sudu turbin


2. Bolt hole, lubang tempat baut
3. Disc hub, tempatt untuk sambungan ke poros

III. Cara Kerja Turbine disc


Turbine disc pada suatu mesin turbin bekerja dengan cara berputar yang
disebabkan karena adanya dorongan pada sudu turbin akibat di

2 Turbine disc Pesawat tenaga | Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS


semprotkannya gas dari nozzle. Gas yang disemprotkan pada sudu
mempunyai daya tekan dan temperatur yang tinggi.

Gambar 1.4 Gaya - gaya yang bekerja pada turbine disc

Gambar 1.4 mengilustrasikan beban yang bekerja pada daerah kristis disk
turbin baik dalam arah normal maupun tangensial. Kontak antara disk
dan sudu (blade) dimodelkan pada gambar di bawah ini :

Gambar 1.5 Schematic offir-tree disc groove and blade root definitions
Dilihat cari cara kerjanya disk mengalami gaya sentrifugal yang besar yang
dihasilakan karena adanya rotasi dan dari sudu sudu turbin. Formula

3 Turbine disc Pesawat tenaga | Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS


analisis sederhana yang digunakan untuk menganalisis turbine disc
dengan ketebalan yang uninform di rumuskan di bawah ini:

( ) (1)

( ) (2)

Dimana dan adalah densitas material dan poissons ratio, r adalah


radius dari disk, dan adalah kecepatan sudut rotasi disk. A dan B adalah
konstanta yang dapat diketahui dengan menggunakan boundary
conditions. Sebenarnya kasus ini dibagi menjadi 2 yaitu untuk solid disc
dan hollow disc. Untuk penjelasannya sebagai berikut:

1. Solid Disc Analysis

Untuk mmencegah tegangan pada pusat disk menjadi besar tak berhinnga
konstanta B pada persamaan (1) haruslah nol. Selain itu, dengan
menggunakan kondisi batas kita peroleh:

( )

Sehingga persamaan (1) dan (2) akan menjadi :

( ) ( ) (3)

( ) ( ) (4)

Tegangan maksimum terjadi pada pusat disk (r=0), ditunjukan pada


gambar 1.6 dibawah ini:

Gambar 1.6 Distribusi tegangan pada


solid rotating disc

2. Hollow Disc Analysis

4 Turbine disc Pesawat tenaga | Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS


Untuk disk yang memiliki lubang di tengah memiliki boundary conditions
, sehingga :

( ) ( )

Sehingga persamaan (1) dan (2) menjadi :

( ) (5)

( )[ ( )] (6)

Distribusi dari tegangan radial dan sentrifugal dari disk dengan lubang
yang berputar ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Gambar 1.7 Distribusi tegangan pada hollow rotating disc

Disamping adanya tegangan yang bekerja akibat rotasi terdapat tegangan


yang disebabkan oleh termal (temperatur), dengan penjelasan sebagai
berikut :

Persamaan umum dari tegangan radial dan tangensial jika mengabaikan


adanya tegangan thermal maka akan menjadi:

5 Turbine disc Pesawat tenaga | Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS


(7)

Dimana ri dan ro adalah jari jari luar dan dalam dari disk, adalah
konstanta linier dari ekspansi termal, E adalah modulus young. Distribusi
dari perbedaan komponen tegangan dari sebuah disk berlubang
ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:

Gambar 1.8 Distribusi tegangan termal pada sebuah disk yang berlubang

Sehingga distribusi temperatur radial T(r) dapat dituliskan :

(8)

Dimana TI dan To adalah temperatur pada permukaan dalam dan luar dari
disk. Tegangan radial maksimum terjadi pada r=(ab) 1/2. Tegangan tarik
dan kompresi maksimum terjadi pada jari jari dalam dan luar dari disk.

IV. Seleksi Material Untuk Turbine disc


Berdasarkan pada cara kerja dan analisa tegangan pada disk turbin maka
dapat dipilih material yang sesuai sebagai bahan pembentuk turbine disk.
Karakteristik yang dibutuhkan material yang dibutuhkan untuk disk turbin
ini adalah :
1. Untuk rim material, harus memiliki kekuatan yang tinggi karena
kontak dengan blade tapi tidak boleh getas. Disk turbin bekerja pada
temperature yang tinggi sehingga harus memiliki sifat tahan
temperatur tinggi (hight temperature resistance) biasa disebut
dengan paduan superalloys dan juga harus memiliki corrosion

6 Turbine disc Pesawat tenaga | Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS


resistance yang tinggi karena bekerja pada temperature tinggi
(memicu adanya hight temperature corrosion ).
2. Untuk hub material, harus memiliki kekuatan yang tinggi (lebih tinggi
dari bagian rim) juga karena adanya tegangan akibat rotasi yang
sangat besar. Dan karena bekerja pada temperatur yang tinggi maka
diperlukan material yang tahan teperatur tinggi (superalloys) dan
harus memiliki corrosion resistance yang tinggi.

Sehingga dapat dipilih material yangmemenuhi kriteria adalah :

1. Untuk rim material, Ni-based superalloys


2. Untuk hub material, sama tapi komposisi paduannya berbeda

Tabel 1.1 Komposisi kimia dari beberapa superalloys

Untuk rim material digunakan Mar-M-247LC dengan komposisi kimia :

Cr Co W Mo Ta Al Ti Hf B Zr C Ni
8.3 10 10 0.7 3.0 5.5 1.0 1.5 0.01 0.05 0.15 Base
Alasan memilih Mar-M-247LC disamping memenuhi kriteria di atas
adalah :
a. Biaya yang lebih murah
b. Unforgeable alloys (paduan tidak mampu tempa), sehingga creep
strength stabil
Untuk hub material digunakan Udimet 720 dengan komposisi kimia
seperti pada table 1.1.

7 Turbine disc Pesawat tenaga | Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS


Alasan memilih Udimet 720 selain memenuhi kriteria di atas adalah
Udimet 720 menghasilkan keseimbangan yang unik dari creep strength
dan LCF properties setelah super-solvus heat treatment.

V. Kesimpulan
Berdasarkan analisa didapatkan :
1. Material untuk bagian rim adalah Mar-M-247LC
2. Material untuk bagian hub adalah Udimet 720

VI. Daftar Pustaka


Anonim., 1997, High Temperature Turbine Disk Development., U.S. Depatment
of Energy Morgantown Energy Technology Center, Morgantown West
Virginia USA.
Delhelay, Davinder Singh., 1999, Nonlinear Finite Element Analysis of the
Coupled Thermomechanical Behaviour of Turbine Disc Assemblies., A Thesis
from University of Toronto.
Furrer,David and Hans Fecht., 1999, Ni-Based Superalloys for Turbine Discs
Jurnal., Cudahy Wisoonsin.

8 Turbine disc Pesawat tenaga | Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS

Anda mungkin juga menyukai