Anda di halaman 1dari 3

Salah satu kawah dikomplek gun api sunda yaitu kawah ratu, di komp

sini terdapat beberawpa kawah yang paling dekat ratu, koo, dan
domas. Di dalam komp ini telah muncul beberapa anak gunung api ,
gunung api contohnya meletus membentuk caldera. Gunung api ini
terlihat bahwa ada endapan piroklastik, jadi bisa diketahui juga ini
anak gunung api juga punya kawah dan punya productnya sendiri
yaitu piroklastik lava (selang-seling). Piroklastik dibagi 2, flow dan fall.
Kalo yang disini lapisan mendatarnya yaitu fall dan yang bagian putih-
putihnya lava/ flow. Tipe gunung api strato. Jadi bedanya piroklastik
akan membentuk lapisan yaitu berlapis-lapis, kalau lava nanti akan
berbentuk bercak. Kenapa lavanya ada yang tdk nyambung ? hal ini
disebabkan dari tipe aliran lava, alirannya hanya mengikuti kawah
atau elevasi. Sehiungga lava disini terlihat seperti lensa aja satua arah
aja tidak menyamping. Bagaimana melihat lava menyambung dari
setiap lava. Bagaimana melihat atau membedakan umur lava. Harus
dibedakan batas atas dan batas bawahnya, dilihat lapisan atasnya
lihat ciri2 piroklasitik yang ada diatas dan dibawahnya. Lapisan yang
menjadi indikator pembeda atau penunjuk yaitu lapisan kibet.
Sehingga kita bisa tau posisinya.

Kawah Ratu merupakan salah satu kompllek gunung api sunda dan merupakan
kawah terbesar yang terdapat di Tangkuban Perahu, kawah inilah yang
menjadi icon utama dari Tangkuban Perahu. Kawah Ratu ini sangat luas dan
dalam, untuk mengelilinginya saja dibutuhkan waktu dan tenaga yang tidak
sedikit. Dari dasar Kawah Ratu pun mengepul asap belerang yang sangat pekat,
tidak heran di dekat bibir kawah selalu tercium aroma belerang yang menusuk

Tangkuban perahu merupakan gunung api yang bertipe A. Erupsi Tangkubanparahu dicirikan
oleh erupsi eksplosif berintensitas kecil dankadang-kadang diselingi oleh erupsi freatik
dengan jarak antar letusan berkisar antara 2 -50 tahun. Menurut van Bemmelen (1934, dalam
Kusumadinata 1979) bahwa G.
Tangkubanparahu tumbuh di dalam Kaldera Sunda sebelah timur. Berdasarkan coraknya,
erupsi G.Tangkubanparahu dapat dibagi tiga fasa yaitu:
Fasa eksplosif yang menghasilkan piroklastik dan mengakibatkan terjadinya lahar.
Fasa efusif yang menghasilkan banyak aliran lava berkomposisi andesit basaltis.
Fasa pembentukan/pertumbuhan Tangkubanparahu sekarang umumnya eksplosif
kecil-kecil dan kadang diselingi erupsi freatik.
Erupsi G. Tangkubanparahu dapat digolongkan sebagai erupsi kecil. Lelehan lava
diperkirakan kemungkinannya terjadi. Berdasarkan pengalaman sejak abad ke 19, gunungapi
ini tidak pernah menunjukkan erupsi magmatik besar kecuali erupsi abu tanpa diikuti oleh
leleran lava, awan panas ataupun lontaran batu pijar. Erupsi freatik umumnya dominan dan
biasanya diikuti oleh peningkatan suhu solfatara dan fumarola di beberapa kawah yang aktif
yaitu Kawah Ratu, Kawah Baru, dan Kawah Domas. Material vulkanik yang dilontarkan
umumnya abu yang sebarannya terbatas di sekitar daerah puncak hingga beberapa kilometer.
Semburan lumpur hanya terbatas di daerah sekitar kawah. Pada waktu peningkatan kegiatan,
asap putih fumarola/solfatara kadang-kadang diikuti oleh peningkatan gas-gas vulkanik
seperti gas racun CO dan CO2. Bila akumulasi gas-gas racun di sekitar kawah aktif semakin
tinggi, daerahnya dapat diklasifikasikan ke dalam daerah bahaya primer terbatas. Bahaya
sekunder seperti banjir lahar tidak pernah terjadi dalam waktu sejarah. Longsoran lokal
terjadi di dalam kawah dan lereng atas yang terjal. sehungga Litologi gunungapi ini memiliki
jenis stratovulkano yaitu perlapisannya selang-seliing antara piroklastik dan lava. Umumnya
piroklastik terbagi dua yaitu jatuhan dan aliran. Produk-produk G. Sunda terdiri atas lava,
jatuhan piroklastik, aliran piroklastik,lahar dan endapan freatik (Hadisantono, 1988). Pada
lapisan mendatar pada gunung ini yang bertipe jatuhan sedangkan yang berbentuk bercak
yaitu aliran. Pada bagian yang berwarna putih ini merupakan struktur lava yang berada
disalah satu kawah gunung tangkuban parahu yaitu kawah ratu. Lava pada bagian ini terlihat
tidak menyatu dan terpisah , hal ini disebabkan karena tipe aliran lava yang mengikut elevasi
sehingga lava disini terlihat seperti lensa yang satu arah saja tidak menyamping.

Kawah yang dikunjungi untuk melakukan kuliah lapangan yaitu di kawah ratu dan kawah
domas. Jarak dari kawah ratu dan kawah domas yaitu sekitar 6 km, diantara itu terdapat pula
struktur caldera namun secara garis besar batuannya adalah vulkanik kecuali dibagian utara
yaitu sedimen tersier. Di lokasi kawah ratu terdapat crater , uap air panas (fumarol), kompleks
mata air panas kancah dan magmatik gas. Magmatik gas pada kawah ratu dapat di cek masih
aktif atau tidaknya dari kandungan SO2nya. Magmatik disini masih aktif karena bau
belerang yang sangat menusuk, mengindikasikan bahwa masih terdapat kandungan SO2.
Lapangan kawah ratu masuk vulkanik hydrothermal sistem, contoh lainnya beberapa
hotspring dan hotpool yang berwarna keruh atau hijau keruh yang bersifat acid atau asam.
Asam dihasilkan dari kondensasi dari H2S yang bercampur dengan air hujan (H2O) yang
nantinya akan menghasilkan H2SO4. Pada kuliah di kawah ratu ini dibedakan antara solfatara
dan fumarol. Solfatara biasanya akan menyublimasi dan berwarna kuning sedangkan fumarol
gas dan uap yang pada umumnya saja. Sedangkan di kawah domas, kawah Domas
merupakan lapangan solfatara dan fumarola yang terletak di sebelah timur dari Kawah
Ratu. Pada lokasi ini terdapat beberapa titik tembusan solfatara dan bualan mata air
panas. Pengamatan ke Kawah Domas dilakukan pada tanggal 10 mei 2017. Secara
umum teramati hembusan asap berwarna putih tipis dengan ketinggian berkisar antara 5
10 m. Dari beberapa tembusan solfatara yang ada, dilakukan pengukuran suhu pada
dua titik dengan temperatur masing-masing 92 oC dan 92,2 oC pada suhu udara 19,8 oC.
Selain solfatara, terdapat pula beberapa bualan air panas tersebar di lokasi ini. Bualan
airpanas yang terbesar dan terpanas mempunyai diameter lk. 2 m, dengan temperatur
88 oC pada suhu udara 19,8 oC. Terdapat juga mata air panas yang suhunya lebih
rendah, yaitu berkisar antara 35 40 oC.

Kadiv yang memiliki rasa tidak enakan kepada orang lain dan merasa bersalah apabila
memberikan tugas, membuat beban tersendiri bagi kadiv dalam menjalankan tugas.
Akibatnya pembagian tugas dirasa kurang adil. Hal ini dapat diatasi dengan menghubungi
deputi yang cukup fast respond untuk membantu dalam menyelesaikan tugas tersebut, meski
tugas tidak dapat selesai dengan cepat. Evaluasi untuk Deputi, deputi dirasa masih kurang
bisa mengatur waktu dengan baik karena kesibukannya selain jadi deputi akademik HMGS,
menyebabkan terlalu percaya kepada staff untuk menyelesaikan tugas yang diberikan,
padahal informasi yang disampaikan kepada staff belum sepenuhnya, sehingga mengalami
miss komunikasi. Hal ini diatasi dengan menghubungi kadiv yang selalu bersedia.

Tim sudah mampu bekerja dengan cukup baik ketika berlangsungnya program kerja OIM
FMIPA UI, yaitu menemani kontingen lomba, meski tidak semua staff ikut menemani.
Seluruh staff sudah bertanggung jawab, untuk setiap cabang lomba yang menjadi
tanggungannya pada OIM FMIPA UI. Hasilnya Alhamdulillah meningkat dari tahun lalu.
Kemudian staff ikut membantu dengan baik dalam mengurus PKM yang akan diikutsertakan
dalam liga PKM. Sedang kekurangannya, selama mengemban tugas terkadang staff terlalu
fokus dengan apa yang menjadi tanggung jawabnya sehingga kurang bisa membantu tugas
yang diemban staff lain. Hal ini dapat diatasi dengan cara terus menghubungi staff lain via
chat line dan telepon. Sehingga, kerja sama divisi akademik jadi semakin baik.

Anda mungkin juga menyukai