Anda di halaman 1dari 5

PBL WEEK 13 KLINIK

Unclear terms :
1. Fitri: fraktur cervical
- Nadia: pemechahan suatu tulang di bagian serviks atau leher rahim
- Bibah: cervical itu berkenaan dengan leher
- Dimas: pemecahan tulang di bagian serviks yaitu di bagian leher
(dorland)
- Shinta: servical itu lebih ke bagian leher
2. Azmi: kreatinin
- Santi: pengukuran laju ekskresi urin dipakai sebagai indikaotr
diagnostik fungsi ginjal dan masa otot
- Cintya: bentuk anhidirida sebgai hasil ahir sbgai kreatin yg dikeluarkan
di urin biiasanya gambaran jumlah jaringan tubuh
- Azmi: pengukuran lab dimana mengukur bentuk akhir dari kreaitin
yang keluar dri urin dan biasanya gambaran jumlah jaringa tubuh
3. diazepam
- Nichi: obat benzidiazepim digunakan sebagai angsiolitik gen antipanik
sedatif, relaksan otot rangka dan gejala penghentian alkohol
- Shinta: anti anxietas dan insomniia, kejang otot
- Nichi
4. Gcs
- Nadia: melihat keadaan normal atau tidak dgn penjumlahan skor.
Respon utk penghilhatan ada sendiri
- Dimas: Glowcoma scal utk melihat kesadaran
- Feni: gcs adalah singkatan dari glow coma scale utk meilhat kesadaran
pasien
5. ICU
- Azmi: intensive care unit. Pasien yang mengalami perawatan yang
intensive
6. Infuse D 5%
- Bibah: infus yang mengandung 5% dextrose (monosakarida sbagai
pengganti makanan)
- Laras: pasien kegawatan asupan kurang sehingga diberikan dextrose
- Cintya: dalam 100 mL infuse ada 5 mL macam kh
Cues :
1. Fitri: ahli gizi diharapkan mampu melakukan asuhan gizi yang tepat sesuai
dengan kondisi Ny K
2. Shinta : ahli gizi diharapkan mampu melakukan asuhan gizi yang tepat
sesuai dengan kondisi Ny K yang mengalami cedera kepada berat dan
fraktur cervical dan didokumentasikan pada rekam medis pasien
PI :
1. Bibah: bagaimana gambaran umum dari cedera kepala dan fraktur
servical
- Laras: bisa disebabkan banyak hal salah satunya kecelakaan. Terjadi
secara mayor. Dan mengenai kepala dan terjadi kepatahan di leher
- Dimas: tingkat kesadaran rendah
- Nadia: karena benturan sehingga tidak sadar. Jika ringan ada gelaja
mual dan pusing; fraktur servical itu karena terbentur sehingga
mengenai leher jga
- Shinta: ada pada bagian tulang daerah dekat tengkuk
- Cintya: cedera akibat benturan yang menyebabkan kesaran yang
mrnurun. Dan fraktur karena benturan juga bagian dada atas dekat
tengkuk
Azmi: (lebih ke gambaran umum bukan ke PES dan yang berkaitan dengan
jalur pemberian makanan) Shinta: bagaimana gambaran fase metabolic
respon yang dialami pasien?
2. Termasuk fase ini, tandanya ini, kenapa bisa begitu
Pengertian masng-masing fase
- Fitri:
- Shanti: ebb phase dan flow phase. Ebb phase: dibutuhkan parenteral
- Azmi: 1 hari pertama sudah masuk ke flow phase. Ebb phase
hipermetabolisme dan kebutuhan meningkat dan jika diberikan
makanan maka akan shock. Sehingga tidak perlu diberikan makanan.
Di flow phase: hormon sudah normal shga perlu TETP
- Nadia: flow phase apakah pemecahan protein tinggi?
- Santi: karena perlu parenteral shga ada pemecahan otot
- Dimas: di ebb phase ada kejadian peningkatan glukoneogenesis;
keadaan pasien ebb phase
- Cintya: ebb phase 24-48 jam. Flow phase itu >48 jam. Dan yang
peningkatan hormon itu di flow phase
- Fitri:
- Bibah: ebb phase dan flow phase. Dan adanya peningkatan hormon
pada ebb phase. Untuk yang flow phase yang hormonnya menurun.
Ny K masuk di fase (alasan pemilihan dan tanda2 yang ada pada skenario)
- Shinta: masuk di flow phase ada hipermetabolisme yaitu cara
mengkompensasi kondisi stress pasien
- Feni: ebb phase karena gula darah meningkat
- Azmi: flow phase karena tekanan nadi dan RR mulai normal, suhunya
demam ringan, gula darah masih 250 mg/dl dan termasuk tinggi
- Annisa: masuk di flow phase karena penngkatan gula darah dll tidak
terlalu tinggi namun sudah mulai mendekati normal
3. Nadia: bagaimana asuhan gizi yang tepat untuk ny. K meliputi:
- Assessment (ABCDEF) ; mencari BB estimasi
Interpretasi dan analisa; perhitungan kebutuhan. Farmako: iom dan
efek samping
Antropo
Feni: status gizi dilihat dari lila (25,5/26,5=90%) sehingga status gizi
normal
Bibah: BBI= 90% (TB-100)= 63,27 kg
TB: 171-0,7= 170,3
Biokomia
Nadia: Albumin rendah; hb rendah (<12); kreatinin rendah
Laras: albumin rendah karena ada perubahan metabolisme
Cintya: gula darah meningkat (karena pada saat flow phase akut
karena peningkatan hormon2 seperti glukokortikoid sehingga
semua makronutrien dipecah; hb menurun karena protein
digunakan dipecah utk menjadi glukosa; albumin rendah karena
pemecahan rendah) ureum tinggi karena pemecahan
meningkatnya
Annisa: ureum tinggi karena banyak pemecahan
Shinta: dari pemecahan protein, nitrotegen tinggi sehingga
ureum tinggi
Klinik
Laras: GCS 8 (kesadaran menurun karena ada benturan dikepala
yang bisa mengenai otak); nadi normal; TD normal; suhu
(demam tidak terlalu tinggi)
Santi: RR tinggi (karena ada tanda sesak nafas)
Cintya: RR tetap normal (karena 20x/menit itu termasuk batas
atas)
Dietary (perhitungan kebutuhan sampai energi saja)
Dimas:
Dahulu: suka makan makanan berlemak seperti nasi padang,
soto, rawon, dan jerohan sebanyak 3x/minggu
Sekarang: D5% = 25 gram KH
Feni: 25 x BB = 25 x 63 =
Fitri
Cintya: utk protein pakai BBI? KH:L = 60:40
Shinta: menggunakan BBI dlu nanti saat sudah tau BB es maka
pakai estimasi. Dextrose masih perlu?
Ekologi
Bibah: pasien IRT, SMA, dll
Nadia: usia 50 tahun
Famakologi
Tidak ada karena obat diazepam dari intravena
- Diagnosa
Laras:
(3) Kuranganya pengetahuan terkait gizi disebabkan karena
belum pernah mendapatkan eduasi gizi ditandai oleh
tingginya konsumsi makanan mengandung lemak tinggi

Feni: apakah edukasi makanan tinggi lemak itu urgent


Laras: karena tanda yang jelas asupan makanannya berat
Nadia
(1)Peningktana kebutuhan energi disebabkan karena
hipermetabolisme ditandai dengan gula darah sementara
tinggi dan suhu tinggi

Bibah:
Apakah perlu peningkatan energi?
Santi
Ada injury factor dan aktivitas fisik sehingga harus ada peningkatan
energi
Annisa
Peningkatan energi belum perlu karena jika ditambah injury factor
sehingga akan terlalu tinggi dan jika diberi enteral akan menjadi
terlalu banyak
Azmi: 25 kkal/kg itu sudah meningkat dari sebelumnya saat ebb
phase tidak berikan makanan
Cintya: untuk kebutuhan energi diambil batas bawah karena jika
terlalu tinggi asupannya juga tidak bisa 100% dan itu sudah
termasuk tinggi karena pada saat ebb phase tidak diberikan
makanan
Feni: untuk albumin rendah dihapuskan saja
Annisa
(2)Penignkatan kebutuhan protein disebabkan karena
hiperkatabolisme dan glukoneogeneisi ditandai dengan
albumin rendah, kreatinin rendah, ureum tinggi

- Intervensi
Preskripsi diet
Prinsip TETP
Tujuan: mempercepat penyembuhan fraktur... dan mencegah
komplikasi
Shinta dan azmi:
ND pemberian makanan dan snack (enteral NGT dengan pemberian
5 x dengan 300 kkal dengan densitas 1)
RC kolaborasi mengenai jalur pemberian
Syarat:
1. Energi; kebutuhannya dikurangi 25 gram dextrose dan dikali 3,4 kal
2. Protein
3. KH diberikan
4. Lemak
5. Diberikan vit C (antioksidan) dan D (untuk fraktur)
6. Mineral selenium dan zinc dan copper (sebagai imunoprotein)

makanan yang dianjurkan dan tidak (bahan makanan yang


mengandung home made)
- Annisa:
Dianjurkan: mudah larut dan mudah didencerkan (roti, tepung terigu)
(telur) (sari buah: jeruk) (madu
Dihindari:
- Laras: sayuran bersertat tinggi dan makanan awetan
- Bibah: banyak sisa seperti kedelai, kacang-kacangan

Edukasi
Laras:
- Tujuan: meningkatkan penegtahan pasien dan keluarga mengenai pola
makan yang seimbang
- Waktu: KRS (15-20 menit)
- Sasaran: pasien dan keluarga
- Materi: pola makan gizi seimbang dan pengolahan makan yang tepat
Feni
- Tujuan: meningkatkan pengetahuan tentang pemberian enteral
- Sasaran: keluarga pasien
- Meteri: pemberian enteral
- Waktu: MRS (15-20 menit)
Nadia: kalau praktik enteral masih mmemerlukan edukasi kepada pasien
berupa urgensi pemberian enteral
- Monev
Indikator; terget; waktu; metode

Annisa: Asupan: minimal 80% dilakukan setiap hari dengan 24 h


recall
Feni: apad setidaknya 100%?
Cintya: metodenya apa tidak record saja?
Shinta: food record sehingga dicatat yang diberikan dan yang sisa
Laras: biokimia: target normal, dilakukan sesuai dengan waktu
pemeriksaan disarankan 1 minggu sekali dengan metode
pemeriksaan lab dan didapatkan dari rekam medis
Shanti:
klinik: target normal, setiap hari, dengan rekam medis
pengetahuan: meningkat dengan pre post test lisan

SL
Buatlah pendokumentasian pasien pada tanggal 13, 14, 15 april 2017.

DK 2
Bikin format tabel
Logbook hari kamis jam 12.00

Anda mungkin juga menyukai

  • Tambahan Cuin
    Tambahan Cuin
    Dokumen3 halaman
    Tambahan Cuin
    pbl
    Belum ada peringkat
  • DK1 WEEK 11 WK
    DK1 WEEK 11 WK
    Dokumen5 halaman
    DK1 WEEK 11 WK
    pbl
    Belum ada peringkat
  • Selamat Tinggal Kilau Kuningmu
    Selamat Tinggal Kilau Kuningmu
    Dokumen2 halaman
    Selamat Tinggal Kilau Kuningmu
    Cintya Ayup
    Belum ada peringkat
  • 1 Cover
    1 Cover
    Dokumen1 halaman
    1 Cover
    pbl
    Belum ada peringkat
  • SOAL
    SOAL
    Dokumen2 halaman
    SOAL
    pbl
    Belum ada peringkat
  • DK1 WEEK 11 WK
    DK1 WEEK 11 WK
    Dokumen5 halaman
    DK1 WEEK 11 WK
    pbl
    Belum ada peringkat
  • DK 1 Scriber 2
    DK 1 Scriber 2
    Dokumen5 halaman
    DK 1 Scriber 2
    pbl
    Belum ada peringkat
  • DK 1 Scriber 1
    DK 1 Scriber 1
    Dokumen9 halaman
    DK 1 Scriber 1
    pbl
    Belum ada peringkat
  • DK 1 Scriber 2
    DK 1 Scriber 2
    Dokumen4 halaman
    DK 1 Scriber 2
    pbl
    Belum ada peringkat
  • SOAL
    SOAL
    Dokumen2 halaman
    SOAL
    pbl
    Belum ada peringkat
  • SOAL
    SOAL
    Dokumen2 halaman
    SOAL
    pbl
    Belum ada peringkat
  • DK1 Week 6
    DK1 Week 6
    Dokumen6 halaman
    DK1 Week 6
    pbl
    Belum ada peringkat
  • SOAL
    SOAL
    Dokumen2 halaman
    SOAL
    pbl
    Belum ada peringkat
  • Week 8 SC 1
    Week 8 SC 1
    Dokumen11 halaman
    Week 8 SC 1
    pbl
    Belum ada peringkat
  • SOAL
    SOAL
    Dokumen2 halaman
    SOAL
    pbl
    Belum ada peringkat
  • SOAL
    SOAL
    Dokumen1 halaman
    SOAL
    pbl
    Belum ada peringkat