Anda di halaman 1dari 10

Analisis Epidemiologi Utilisasi Pelayanan Kesehatan

dari artikelMemahami Kesehatan Masyarakat Anda Sendiri


Oleh
Arsad Rahim Ali

Analisis epidemiologi utilisasi pelayanan kesehatan dibagi dalam dua komponen besar,
pertama adalah analisis yang dilihat dari determinan utilisasi pelayanan kesehatan dan yang
kedua adalah analisis epidemiologi utilisasi. Analisis ini sangat penting bagi petugas
kesehatan lapangan (proider) yang akan memberikan pelayanan kesehatan, masyarakat yang
dilayani sendiri ( consumen) akan jelas perannya dalam pelayanan kesehatan dan upaya yang
jelas adalam peningkatan status kesehatan. Artikel yang dianalisis adalah Memahami
Kesehatan Masyarakat Anda Sendiri.

A. DETERMINAN UTILISASI PELAYANAN KESEHATAN

Disebutkan bahwa utilisasi pelayanan kesehatan adalah interaksi antara consumen


dan provider. Consumen disini adalah masyarakat atau keluarga atau juga individu-
induvidu sebagai sasaran dari pelayanan kesehatan. Sementara provider adalah para
tenaga kesehatan yang langsung bekerja melayani masyarakat yang membutuhan
pelayanan akan kesehatan. Interaksi ini bukan hanya factor consumen dan provider yang
harus diketahui tetapi juga factor social budaya dan pengorganisasian dari interaksi
tersebut. Hasil akhir dari interaksi ini adalah adanya pemahaman bersama (consumen dan
provider) akan kebutuhan kesehatan, hal ini penting karena fakta dilapangan pada
umumnya interaksi yang terjadi hanya merupakan suatu keinginan belum dianggap
sebagai suatu kebutuhan.
Untuk memahami hal tersebut diatas seorang epidemolog harus dapat
mempersiapkan rancangan utilisasi pelayanan kesehatan masyarakat disamping sangat

1
berguna untuk dirinya sendiri juga dapat menjadi pedoman bagi consumen dan provider
dalam memahami kebutuhannnya akan kesehatan.
Artikel Memahami Kesehatan Masyarakat Anda Sendiri terlampir. disajikan
Pendekatan Determinan utilisasi pelayanan kesehatan ( Masyarakat ) berdasarkan :
Faktor Sosial budaya, Organizational, Consumer dan faktor Provider dapat memperjelas
pentingnya mengetahui epidemiologi pelayanan kesehatan masyarakat.
1. Siapa yang menjadi consumernya ?
Pada tulisan ini yang menjadi consumenya adalah masyarakat, keluarga dan
anggota dari keluarga.
2. Siapa providernya ?
Providernya adalah tenaga kesehatan yang bertugas di tingkat kecamatan/desa atau
yang berhadap langsung dengan consumernya.
3. Bagaimana dengan pengorganisasian ?
faktor yang menjadi pendukung utama dari pengorganisasin utilisasi pelayanan
kesehatan kkususnya kesehatan masyarakat telah tersedia, mulai dari ketersediaan
sumber daya ( availability of resources ), jangkauan wilayah (geographical
accessibility ), jangkauan social ( social accessibility ) dan characteristic of the
strukture and proses of the delivery of care.
Penanggung jawab dari pengorganisasian ini adalah pada tingkat Kabupaten oleh
Dinas Kesehatan dan ditingkat kecamatan adalah Puskesmas-Puskesmas diwilayah
Kabupaten. Semenenta Di tingkat Masyarakat, pengorganisasian dilakukan oleh
wada yang dibentuk dari oelh dan untuk masyarakat yaitu Posyandu atau juga Tim
Kesehatan Masyarakat di tingkat Dusun.
4. dan bagaimana dengan factor social budayanya
factor social budaya dilakukan secara partisipatif antara provider dan consumen
sebagai contoh misalnya
pemahaman bersama tentang kepercayaan ,adat istiadat dan kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan
struktur keluarga dan masyarakat
bentuk-bentuk penyembuhan dan pemecahan masalah yang tradisional

2
dll

B. ANALISA EPIDEMIOLOGI UTILISASI


Dari uraian determinan utilisasi pelayanan kesehatan diatas. Analisis epidemiologi
utilisasinya dapat dilakukan dengan konsep pendekatan epidemiologi dan pelayanan
organisasinya :
1. The Epidemiologi Approuch
Pendekatan ini dapat dilihat indikator-indikator dasar, simpel dan praktis yang harus
dimantau seluruh proses di tingkat dusun untuk mengukur peningkatan. Contoh
indikator lokal:
a. berapa rumah tangga punya akses ke Sarana Air Bersih dan Sarana P Air Limbah
b. angka angka rumah tangga membangun jamban keluarga dan memanfaatkannya
c. angka-angka Rumah Tangga yang membakar atau mengebumikan sampahnya
d. angka-angka ibu-ibu yang punya KMS
e. angka-angka berapa bumil yang punya gejala-gejala risiko tinggi?
f. Dan lain-lain

2. Organizational Services
Pada artikel yang dibahas ini pelayanan organisasional disamping dilakukan oleh
Dinas Kesehatan / Puskesmas jga dilakukan oleh Posyandu / Tim Kesehatan
Masyarakat di tingkat Dusun. Sebagai contoh misalnya Tim Kesehatan Masyarakat
di Tingkat dusun yang dibentuk bersama-sama Puskesmas dan Masyarakat guna
membantu interaksi provider dengan consumer akan pelayanan kesehatan masyarakat
yang diberikan dapat dijadikan wadah dalam memecahkan masalah masyarakat
sebagai masalah organisasi juga dapat dijadikan sumber informasi dari warga/
masyarakat yang membutuhkan.

Gambaran secara keseluruhan dari Analisis Epidemiologi Utilisasi Pelayanan Kesehatan


dari artikelMemahami Kesehatan Masyarakat Anda Sendiri adalah

3
MEMAHAMI KESEHATAN MASYARAKAT
ANDA SENDIRI
Oleh
1. Petra Wisse dan Nugroho
Staf Lapangan Yayasan Indonesia Sejahtera ( BPP- YIS Solo )
2. Arsad Rahim Ali
Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar

Ditulis dalam rangka kerja sama BPP- YIS Solo dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Polewali Mandar dalam rpogram pendampingan kelompok swadaya
masyarakat dibidang kesehatan.

M asyarakat terdiri dari bermacam macam orang dengan segala macam


perbedaannya. Bila anda dapat memahami cara mereka mengatur
dirinya sendiri, maka hal itu akan memudahkan anda dalam membantu
mereka untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
Untuk hidup sehat, maka orang-orang harus cukup makan bahan makanan yang
bergizi, meminum air yang bersih, bekerja dan tinggal di dalam lingkungan yang
bersih serta harus pula memiliki kebiasaan hidup yang sehat baik sendiri-sendiri
maupun secara berkelompok
Untuk hidup di dalam masyarakat, maka anda harus mampu mengetahaui
siapakah yang sehat dan siapa pula yang tidak sehat serta mengapa pula orang
orang tersebut tidak sehat.

Berikut ini ada beberapa pertanyaan yang harus Anda mampu jawab
ketika beraapa ditengah masyarakat.

Berapa jumlah keluarga, orang-orang dan rumah ?


Agar dapat membantu masyarakat menjadi sehat, maka seorang tenaga kesehatan
( Provider ) yang ditempatkan ditengah-tengah harus benar- benar mengetahui
masyarakat mereka sendiri. Ia harus menghitung berapa jumlah mereka
semuanya, dan harus mengetahui berapakah diatara mereka yang tergolong anak
anak, dewasa dan usia senja dan juga yang benar benar miskin yang tidak
mampu membeli makanan dalam jumlah yang memadai untuk hidup sehat.

4
Apakah masalah masalah kesehatan yang utama dan apa penyebab
penyebabnya?
Mungkin Seorang Provider Kesehatan akan cukup mengetahui tentang
masyarakat di wilayah anggota masyarakat dimana ia berada saat memulai
program kesehatan, terutama bila hal itu akan dilakukan dalam masyarakat kecil,
yang utama adalah diperlukan penguasaan indikator-indikator kesehatan yang
akan ia pergunakan untuk berbincang-bincang secara mendalam dengan para
pemuka masyarakat maupun orang orang lainnya tentang masalah kesehatan
serta kebiasaan sehari-hari masyarakat yang berkaitan dengan masalah
kesehatan.

Indikator-indikator kesehatan
Indikator kesehatan adalah faktor-faktor kunci atau fakta-fakta yang penting
untuk memberi gambaran tentang tingkat kesehatan dalam suatu masyarakat,
biasanya hal-hal yang dapat diukur dipilih sebagai indikator. Indikator yang
dapat diukur dalam angka-angka menjadikan perbandingan dan pembuatan
laporan lebih mudah dan lebih tepat. Tapi bila yang digunakan adalah indikator
yang dapat diukur, terdapat bahaya untuk memberi nilai kurang penting terhadap
faktor-faktor manusia yang sulit atau tidak mungkin diukur. Dalam perencanaan /
evaluasi berbagai kegiatan masyarakat, penting artinya bila para tenaga
kesehatan belajar memperhatikan indikator manusia.

Disisi lain seorang tenaga kesehatan ( provider ) harus juga memahami tugas
suatu kelompok masyarakat yang peduli akan kesehatan (Misalnya Kelompok
Kader Posyandu atau Tim Kesehatan Masyarakat ) dalam kegiatan / program
pada masyarakat bukanlah memberi pelajaran. Dan tugas tersebut bukanlah
sekedar bertindak sebagai penghubung antara masyarakat dan sistem kesehatan
yang berasal dari luar. Tugas itu adalah membantu masyarakat belajar bagaimana
memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan kebutuhan mereka satu sama lain
dengan lebih efektif dan produktif

Untuk melaksanakan tugas tersebut, tenaga kesehatan memerlukan pemahaman


yang mendalam terhadap kekuatan masalah dan ciri-ciri khusus masyarakat.
Bersama dengan rakyat, tenaga kesehatan akan bersedia memikirkan :
1. kebutuhan kebutuhan
2. masalah kesehatan lokal dan penyebab-penyebabnya
3. masalah lain yang mempengaruhi kesejahteraan rakyat
4. apa yang dianggap oleh rakyat sebagai masalah dan kebutuhan mereka
yang terbesar

5
5. faktor sosial
6. kepercayaan ,adat istiadat dan kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
7. struktur keluarga dan masyarakat
8. bentuk-bentuk penyembuhan dan pemecahan masalah yang tradisional
9. cara-cara rakyat bergaul satu sama lain di tengah masyarakat
10.cara-cara rakyat belajar
11.siapa menguasai siapa dan apa ( pembagian tanah, kekuasaan dan
sumberdaya )
12.Sumber Daya
13.Orang- orang dengan ketrampilan istemewa: para pemimpin, dukun,
dalang, seniman, pengrajin, guru
14.Tanah, tanaman, sumber pangan, sumber bahan bakar (kayu bakar, dsb),
air.
15.Gedung dan suplai sandang / pakaian
16.Pasar, pengangkutan, komunikasi, alat-alat
17.Kesempatan kerja, pendapatan dalam hubungannya dengan biaya hidup.

Nampaknya ini seperti informasi yang banyak. Dan memang! Tapi untung,
anggota Kader Posyandu atau Tim Kesehatan Masyarakat yang berasal dari
masyarakat itu telah tahu sebagian besar fakta yang penting.
Ia tidak perlu kian kemari mengumpulkan berbagai data. Apa yang ia perlukan
ialah duduk bersama sekelompok orang dan dengan hati hati menggali apa
yang telah mereka ketahui.

Proses peninjauan atas pertanyaan pertanyaan tersebut kadang- kadang disebut


analisa masyarakat atau diagnosa masyarakat. Bila dilaksanakan sebaik
baiknya, ini bukan hanya berarti diagnosa terhadap masyarakat, melainkan
analisa yang dilakukan sendiri oleh masyarkat.

Sebaiknya, suatu diagnosa masyarakat dilakukan oleh masyarakat itu sendiri


dengan menganalisa masalah masalah yang dirasakan oleh sebagian besar
rakyat. Tapi, nanti dulu!

Istilah Diagnosa Masyarakat sering diterapkan dalam arti yang sangat berlainan
oleh banyak program kesehatan yang besar. Bagi mereka istilah tersebut berarti
survey yang terperinci ,yang diharapkan dilakukan oleh para tenaga kesehatan di
tengah masyarakat mereka sesudah latihan. Sering informasi yang didapat
melalui survey ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan para pejabat
kesehatan, tidak banyak artinya bagi rakyat itu sendiri.

6
Walaupun mengawali kegiatan dengan melakukan survey terperinci terhadap
masyarakat sering merupakan kesalahan adakalanya tenaga kesehatan dan orang-
orang dalam masyarakat tempat ia bertugas ingin mengumpulkan informasi
tertentu. Tidak ada pedoman yang pasti atau pendekatan yang benar bagi
pengumpulan data yang diperlukan dalam suatu masyarakat. Namun beberapa
program yang memusatkan perhatiannya pada rakyat menampilkan gagasan-
gagasan berikut ini :
1. Datang ke rumah-rumah penduduk dan berbincang secara kekeluargaan
dengan penghuninya, informasi yang didapat seringkali lebih benar dan
berguna. Utamakanlah kebutuhan dan perasaan rakyat
2. Membuat prioritas untuk masalah yang paling penting menurut pendapat
rakyat.
3. Mintalah informasi yang menarik perhatian rakyat saja dan juga
menjelaskan kenapa informasi itu diperlukan
4. Libatkan rakyat setempat dalam mengumpulkan informasi
5. Cobalah menghindari kuesioner tertulis yang panjang
6. Dengarkan dengan cermat, ingat-ingatlah apa yang dapat anda ingat dan
tulislah catatan anda belakangan
7. Coba ajukan pertanyaan yang tidak hanya mencari informasi melainkan
membuat orang jadi berpikir dan memandang dengan cara baru.
8. Amatilah rakyat dengan hati-hati, belajarlah melihat dan mendengar.
9. Berbicaralah dengan berlahan lahan apabila memberi nasehat.

Berikut disajikan salah satu contoh scenario memahami kesehatan masyarakat


anda sendiri yang dikutip dari WHO, 1998, Poverty & Health; chapter 5.4 page
96. Jenewa

Penyajian kebutuhan keluarga


Salah satu alat perencanaan yang partisipatif untuk orang miskin dari masyarakat
di desa/kota, dan juga untuk pelatihan kader kesehatan serta memberikan
gambaran interaksi Tenaga Kesehatan ( Provider ) dengan Masyarakat yang
dilayani untuk pemenuhan kebutuhan akan kesehatan.

Tujuan:
Meningkatkan kemampuan peserta untuk membuat profil visual tentang
kebutuhan pokok secara cepat untuk perencanaan kegiatan-kegiatan di
masyarakat lokal. Melalui gambaran ini akan muncul kebutuhan apa yang
tersedia dimana sering kebutuhan ini mereka tidak mengetahuinya.

7
Masyarakat / peserta akan melihat sendiri apa yang mereka akan berikan , dan
dukungan apa diperlukan dari luar.
Bagi Petugas Kesehatan ( Provider ) dapat dijadikan pedoman dalam berinteraksi
dengan masyarakat yang dilayani dalam memenuhio kebutuhannya akan
kesehatan.

Waktu: 2 jam
Langkah-langkah:
Persiapan pertemuan
ATK: Papan tulis, kapur tulis, flip chart kartas, spidol
Kalau bisa: overhead, spreadsheets dan spidol

Fasilitator membuat suasana enak dan santai melalui omong-omong informal


dan melakukan ice-breaker.

Menjelaskan tujuan pertemuan.


Fasilitator : Apabila berfikir tentang Rumah Tangga, Siapa yang pertamakali
muncul di dalam fikiran Anda?
Peserta: Tergantung dari peserta akan jawab ibu atau bapak.

Fasilitator menggambar secara simple dan lucu perempuan atau laki-laki


Di mana istri atau suami, sesuai situasi?
Siapa bisa menggambar? Memotivasikan peserta untuk menggambar supaya
agar menghasilkan gambar yang dibuat oleh mereka! Dan kontibusi artistik akan
beri hasil yang baik dan lucu.
Peserta diharapkan maju dan memberi gambar sesuai intruksi fasilitator

Fasilitator:
Siapa yang lain ada di dalam keluarga? Bayi? Balita? Orang tua? Keponakan?
Tante dan Oom? dll
Juga digambar anggota keluarga lain oleh peserta lain.

Setelah 10 menit adalah satu gambaran di tengah papan tulis dari seluruh
keluarga yang hidup bersama. Jangan lupa memberi applaus untuk peserta yang
menggambar

Fasilitator:
Di sini keluarga kita, tapi apa kebutuhan dari keluarga ini?
Melalui ini proses identifikasi kebutuhan keluarga mulai.

8
Jawaban peserta biasanya : pangan, air, tanah, uang, pendidikan dan kesehatan
sering menyebut terakhir.

Undang peserta yang mau menggambar tanda secara simpel sesuai kata-kata
yang tersebut oleh peserta saja dan menggambar sekitar keluarga.

Fasilitator tidak beri jawab, tapi mendukung peserta untuk fikir tentang aspek-
aspek yang belum menyebut.
Fasilitator:
1. Menyebut semua apa yang di dalam papan tulis.
2. Diskusi tentang tanda-tanda apa yang menjadi kebutuhan atau keinginan.

Apa yang kebutuhan pokok?

Kebutuhan yang mana masyarakat bisa mencari atau memberi sendiri.


Diskusi tentang setiap tanda-tanda dengan semua peserta bersama atau di dalam
kelompok kecil:
1. berapa keluarga di dusun punya akses untuk air bersih, tanah, uang.
2. siapa tidak punya?
3. aspek-aspek yang mana termasuk kebutuhan pokok/kebutuhan kesehatan?
4. siapa yang perlu pelayanan kesehatan tersebut?
5. siapa menerima dan siapa yang tidak menerima?
6. bagaimana keuangan mempengarui kebutuhan kesehatan tersebut?

Tindak lanjut diskusi:


Mengapa beberapa kebutuhan sedang tidak ada, yang bisa diberoleh melalui
sumber daya lokal dan yang menuntut dampingan teknis/materi/-keuangan dari
luar.

Meskipun kata kemiskinan tidak akan disebutkan, diskusi tentang


kemiskinan akan terjadi sangat luas yang bisa membuat orang-orang bingung
juga. Jika situasi begitu kembali ke keluarga pokok lagi.

Jika diskusi tidak jalan dengan baik, fasilitator bisa mendorong menganalisa
lebih di dalam, melalui:
1. Bagaimana uang mempengarui kebutuhan pokok dari keluarga
ini
2. kebutuhan-kebutuhan yang mana adalah saling terkait

9
Fasilitator undang satu peserta untuk memberi presentasi dari papan tulis atau
pleno tentang kebutuhan pokok dan kebutuhan lebih khusus.
Satu orang menulis hasil dari presentasi.

Dari presentasi ini peserta bisa memilih indikator-indikator dasar, simpel dan
praktis yang harus dimantau seluruh proses di tingkat dusun untuk mengukur
peningkatan. Contoh indikator lokal:
1. berapa rumah tangga punya akses ke Sarana Air Bersih dan Sarana P Air
Limbah
2. angka angka rumah tangga membangun jamban keluarga dan
memanfaatkannya
3. angka-angka Rumah Tangga yang membakar atau mengebumikan
sampahnya
4. angka-angka ibu-ibu yang punya KMS
5. angka-angka berapa bumil yang punya gejala-gejala risiko tinggi?
6. angka-angka Rumah Tangga yang makan sehari-hari lebih 2 kali
7. angka-angka Rumah Tangga yang terlalu miskin untuk makan produk-
produk dari ternaknya sendiri
8. angka-angka Rumah Tangga yang harus tidur di dalam satu ruang bersama
dengan ternak
9. angka-angka ibu-ibu yang memasak makanan bayi sehat dari tanaman
lokal
10.prosentage anak-anak yang punya imunisasi lengkap
11.prosentage anak-anak yang penderita kurang gizi (BGM) sesuai KMS atau
mid-arm circumference
12.angka-angka ibu-ibu yang bisa membuat dan memanfaatkan LGG secara
korek .
13.angka-angka kelahiran dan kematian di dalam bulan tertentu
14.dll.

Itulah petugas yang selalu dapat memahami masyarakatnya.

Demikianlah bagaimana seorang petugas kesehatan (provider) ketika mulai


bekerja ditengah-tengah masyarakat, ia terlebih dahulu dapat memahami
masyarakatnya dengan indikator-indikator kesehatan yang dibuatnya sendiri.

10

Anda mungkin juga menyukai