Farmakokinetik
Pada pemberian oral, obat ini diabsorpsi secara cepat. Kadar maksimumtercapai setelah
1-1,5 jam, terikat protein plasma sebanyak 70-76%, dan waktu paruh3 jam. Bioavailabilitas
absolut per oral mencapai 60%. Disposisi setelah pemberianper oral ataupun secara intravena
sama dengan waktu paruh eliminasi terminal yang mencapai 3 jam, meskipun dapat diperpanjang
sampai 5 jam pada penderita usialanjut. Ondansetron di eliminasi dengan cepat dari tubuh.
Metabolisme obat initerutama secara hidroksilasi dan konjugasi dengan glukoronida atau sulfat
dalamhati. Metabolitnya diekskresikan ke dalam feses dan urin.
Ondansetron diabsoprsi dengan baik dari saluran cerna dan beberapamengalami first-pass
metabolisme. Paparan sistemik ondansetron tidak meningkatsebanding dengan dosis. AUC dari
tablet 16 mg adalah 24% lebih besar dari yangdiprediksikan pada tablet 8 mg. ini membuktikan
beberapa mengalami first-passmetabolisme pada penggunaan oral dosis tinggi. Bioavailabilitas
juga sedikitmeningkat dengan adanya makanan tetapi tidak berefek dengan antasida.
Pada pemberian oral, obat ini diabsorpsi secara cepat. Kadar maksimumtercapai setelah
1-1,5 jam, terikat protein plasma sebanyak 70-76%, dan waktu paruh3 jam. Bioavailabilitas
absolut Ondansetron per oral mencapai 60%. DisposisiOndansetron setelah pemberian per oral
ataupun secara intravena sama dengan waktuparuh eliminasi terminal yang mencapai 3 jam,
meskipun dapat diperpanjang sampai5 jam pada penderita usia lanjut. Ondansetron di eliminasi
dengan cepat dari tubuh.Metabolisme obat ini terutama secara hidroksilasi dan konjugasi dengan
glukoronidaatau sulfat dalam hati. Metabolitnya diekskresikan ke dalam feses dan urin.
Sekitar5% dieliminasi pada urin. T pada laki-laki adalah 2.1 sampai 4.5 jam (8 mg dosisdose).
T pada wanita adalah 1.9 sampai 6.2 jam (dosis 8 mg ). T untuk penggunaan injeksi adalah
3.5 sampai 5.5 jam. Plasma Cl adalah 0.262 to 0.381L/h/kg. (Syarif, 2010)
Farmakodinamik
Ondansetron adalah antagonis reseptor 5HT yang poten dan selektif.Pemberian obat-obat
kemoterapi dan radioterapi dapat menyebabkan pelepasan 5HTke dalam usus halus yang akan
merangsang refleks muntah dengan mengaktifkanserabut afferen vagal lewat reseptor 5HT3.
Ondansetron menghambat dimulainyarefleks ini. Aktivasi serabut afferen vagal juga dapat
menyebabkan pelepasan 5HT3dalam area postrema, yang berlokasi di dasar ventrikel keempat,
dan ini juga dapatmerangsang emesis melalui mekanisme sentral. Karenanya efek Ondansetron
dalampenanganan mual dan muntah yang diinduksi oleh kemoterapi dan radioterapisitotoksik ini
disebabkan oleh antagonisme reseptor 5HT3, pada neuron yangberlokasi di sistem saraf pusat
maupun di sistem saraf tepi. Pada percobaanpsikomotor, Ondansetron tidak mengganggu kinerja.
Ondansetron tidak mengganggukonsentrasi prolaktin dalam plasma.
Tidak pasti apakah kerja antiemetic ondansetron secara sentral atau periferatau keduanya.
Bagaimanapun, kemoterapi sitotoksik dihubungkan dengan pelepasanserotonin dari sel
enterochromaffin dari usus halus. Pada manusia, ekskresi 5-HIAA(5-hydroxyindoleacetic acid)
paralel meningkat dengan onset terjadinya muntahsetelah penggunaan cisplatin. Pelepasan
serotonin menstimulasi afferent vagalmelalui reseptor 5-HT3 dan mengawali reflex muntah.
Pada hewan, respon emetik dari cispatin dapat dicegah dengan pemberian sintesis inhibitor
serotonin, bilateralvagotomi abdominal dan pemotongan nervus splanknik atau pretreatment
dengananatagonis reseptor serotonin 5-HT3.
Antagonis receptor 5-HT3 digunakan untuk mengobati dan mencegah mualdan muntah
akibat kemoterapi. Pada kasus ini umumnya diberikan secara intravenasekitar 30 menit sebelum
kemoterapi. Ondansetron juga efektif untuk mengontrolmual dan muntah post-operatif dan post-
radiasi dan juga bisa digunakan pada mualdan muntah akibat penyakit akut atau kronik atau
gastroenteritis akut. Obat ini dapatdigunakan pada kondisi hiperemesis gravidarum pada wanita
hamil, tetapi tidak adadata yang cukup untuk menyimpulkan keamanannya pada wanita hamil,
terutamapada trimester pertama. Obat ini juga digunakan untuk merawat cyclic
vomitingsyndrome ;meskipun tidak ada percobaan formal untuk mengetahui effikasi,
laporankasus menyarankan penggunaannya pada beberapa kasus. Penggunaan klinik ondansetron
pada anak masih terbatas. Bagaimanapun, ondansetron efektif danditoleransi dengan baik saat
diberikan pada anak 4-12 tahun. Injeksi ondansetron, USP tidak diindikasikan untuk pengobatan
anak usia 3 tahun. (Syarif, 2010)
Kontraindikasi
Efek samping
Dewasa:
Mual dan muntah akibat induksi oleh radioterapi: Diberikan 8 mgOndansetron per oral
tiap 12 jam. Dosis pertama sebaiknya diberikan 1 -2 jam sebelum dilakukan radioterapi. Lama
pengobatan tergantung pada lamanyapemberian radioterapi. (Syarif, 2010)
Anak-anak :
Pengalaman masih terbatas, akan tetapi ondansetron efektif dan dapat ditoleransidengan
baik oleh anak-anak di atas 4 tahun bila diberikan secara intravena dengandosis 5 mg/m2 selama
15 menit, segera sebelum diberikan kemoterapi, diikutidengan pemberian 4 mg per oral tiap 12
jam selama 5 hari. (Syarif, 2010)
Usia lanjut :
DAPUS
Syarif, Amir, et al. 2010. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : DepartemenFarmakologi dan
Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas IndonesiaX