Anda di halaman 1dari 2

Latar belakang

Di dalam rongga mulut terdapat berbagai macam mikroorgnisme yang bersifat


komensal, pada keadaan tertentu bisa bersifat patogen apabila respon penjamu terganggu.
(Roeslan, 2002). Pembersihan mulut secara alamiah yang seharusnya dilakukan oleh lidah dan
saliva, bila tidak bekerja dengan semestinya dapat menyebabkan terjadinya infeksi rongga mulut.
Pada penderita yang memiliki keterbatasan gerak, perawat harus memberikan perhatian khusus
pada mulut pasien.
Sepanjang masa hidup seseorang, perubahan fisiologi mempengaruhi kondisi dan
penampilan struktur dalam rongga mulut. Efek pada ketidakcukupan perawatan meliputi karies
dan kehilangan gigi, penyakit periodontal, permulaan infeksi sistemik, dan efek jangka panjang
pada harga diri, kemampuan untuk makan, dan pemeliharaan hubungan. Pengkajian tingkat
perkembangan klien membantu dalam menetukan tipe masalah hygiene yang di harapkan.
Pada proses pengkajian tentang oral hygiene perawat memeriksa bibir, gigi, mukosa
buccal, gusi, langit-langit dan lidah klien. Perawat memeriksa semua daerah ini dengan hati-hati
tentang warna, hidrasi, tekstur, dan lukanya. Klien yang tidak mengikuti praktek hygiene mulut
yang teratur akan mengalami penurunan jaringan gusi yag meradang, gigi yang hitam
(khususnya sepanjang margin gusi), karies gigi, kehilangan gigi, dan halitosis.

Persiapan Alat dan Bahan


1) Handuk dan kain pengalas
2) Gelas kumur berisi:
a. Air masak/NaCl
b. Obat kumur
c. Borax
3) Kain kasa
4) Kapas lidi
5) Bengkok
6) Pinset atau arteri klem
8) Sikat gigi dan pasta gigi

Pelaksanaan prosedur pada pasien sadar tapi tidak mampu sendiri (Hidayat, 2006):
a. Jelaskan prosedur pada klien
b. Cuci tangan
c. Atur posisi dengan duduk
d. Pasang handuk dibawah dagu
e. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang dibasahi dengan air hangat/masak
f. Kemudian bersihkan pada daerah mulut mulai rongga mulut, gisi, gigi dan lidah, lalu bilas
dengan larutan NaCl.
g. Setelah bersih oleskan dengan borax gliserin atau gentian violet
h. Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun dan bilas lalu keringkan
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Proses keperawatan pada oral hygiene membantu klien dalam menghadapi masalah
mulut selain itu juga dapat membantu perawat dalam mengetahui masalah mulut yang umum.
Pengkajian perawat tentang mulut termasuk dalam perawatan terhadap bibir, gigi, mucosa
buccal, gusi, langit-langit dan ,lidah klien. Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene mulut
yang teratur akan mengalami penurunan jaringan gusi yang meradang, gigi yang hitam, karies
gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. Hygiene mulut membantu memperthankan kesehatan mulut,
gigi, gusi, dan bibir.

Hidayat,A, Alimul., 2006. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai