Epid Penyakit Menular
Epid Penyakit Menular
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas DUPAK dalam kenaikan pangkat.
Sehubungan dengan penyelesaian penelitian sampai dengan tersusunnya makalah ini,
dengan rasa rendah hati disampaikan rasa terimakasih yang setulustulusnya Semoga amal baik
dari semua pihak mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna oleh karena itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Namang, September 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
JUDUL ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
A. Pengantar ........................................................................................ 1
B. Tiga Kelompok Utama Penyakit Menular ....................................... 1
C. Tiga Sifat Utama Aspek Penularan Penyakit Dari
Orang Ke Orang .............................................................................. 1
D. Manisfestasi Klinik Secara Umum .................................................. 3
E. Gambar Penyebaran Karakteristik Manistestasi Klinik ................... 3
F. Komponen Proses Penyakit Menula ............................................... 3
KESIMPULAN .......................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
A. Pengantar
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong
para tenaga ahli selalu mengadakan riset terhadap berbagai penyakit termasuk salah satunya
adalah penyakit menular demi mengatasi kejadian penderitaan dan kematian akibat penyakit.
Pengertian Epidemiologi menurut asal kata, jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi
berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu Epi yang berarti pada atau tentang,
Demos yang berarti penduduk dan kata terakhir adalah Logos yang berarti ilmu pengetahuan.
Jadi Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan dalam
pengertian modern pada saat ini adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi
(penyebaran) serta determinant masalah kesehatan pada sekelompok orang atau masyarakat serta
determinasinya (faktor-faktor yang mempengaruhinya).
B. Tiga Kelompok utama penyakit menular
1. Penyakit yang sangat berbahaya karena angka kematian sangat tinggi
2. penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan kematian dan cacat, walaupun akibatnya
lebih ringan dari yang pertama
3. Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat mewabah yang
menimbulkan kerugian materi.
C. Tiga Sifat Utama Aspek Penularan Penyakit Dari Orang Ke Orang
1. Waktu Generasi (Generation Time)
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan
maksimal pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat penting dalam
mempelajari proses penularan. Perbedaan masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab
sampai timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala
yang terselubung, sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur penyebab penyakit
hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu lain walau
tanpa gejala klinik / terselubung.
2. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk
tertentu terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan
tingkat kekebalan sejumlah tertentu anggota kelompok tersebut.
Herd immunity merupakan factor utama dalam poses kejadian wabah di masyarakat serta
kelangsungan penyakit pada suatu kelompok penyakit tertentu.
Wabah terjadi karena 2 keadaan
a. Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent penyakit infeksi
masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh agen tersebut / kemasukan suatu
agen penyakit menular yang sudah lama absent dalam populasi tersebut.
b. Bila populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat tertutup dan mudah terjadi
kontak langsung masuknya sejumlah orang-orang yang peka terhadap penyakit tertentu dalam
populasi tersebut.
3. Angka Serangan (Attack Rate)
Adalah sejumlah kasus yang berkembang atau muncul dalam satu satuan waktu tertentu
dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki resiko / kerentanan
terhadap penyakit tersebut.
Angka serangan ini bertunjuan untuk menganalisis tingkat penularan dan tingkat
keterancaman dalam keluarga, dimana tata cara dan konsep keluarga, system hubungan keluarga
dengan masyarakat serta hubungan individu dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok
populasi tertentu merupakan unit Epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.
2. Patogenesis
Adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan segala klinis yang jelas
3. Virulensa
Adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang jelas terhadap seluruh penderita
dengan gejala klinis jelas
4. Imunogenisitas
Adalah suatu kemampuan menghasilkan kekabalan / imunitas
Mekanisme potogenesis :
1. Inuasi jaringan secara langsung
2. Produk toksin
3. Rangsangan imunologis / reaksi alergi yang menyebabkan kerusakan pada tubuh pejamu
4. Infeksi yang menetap (infeksi paten)
5. Merangsang kerentanan penjamu terhadap obat dalm menetralinsa toksisitas
6. Ketidakmampuan membentuk daya tangan
Sumber penularan :
1. Manusia sebagai reservoir
2. Reservoir binatang / benda lain
Penyakit utama dan reservoir utamanya untuk
- Pes tikus
- Rabies
- Leptospirosis tikus
- Virus encephlitides kuda
- Trichnosis babi dll
Melihat perjalanan penyakit pada penjamu, bentuk pembawa kuman (carrier) dapat dibagi
dalam beberapa jenis :
1. Healthy carrier (inapparent)
2. Incubatory carrier(masa tunas)
3. Convalescent carrier (baru sumber klinis)
4. Chronis carrier (menahun)
Manusia dalam kedudukannya sebagai reservoir penyalur menular di bagi dalam 3
kategori utama yaitu:
1. Reservoir yang umumnya selalu muncul sebagai penderita
2. Reservoir yang dapat sebagai penderita maupun sebagai carrier
3. Reservoir yang umumnya selalu bersifat penderita akan tetapi dapat menularkan langsung
penyakitnya ke penderita potensial lainnya, tetapi harus melalui perantara hidup.
KESIMPULAN
Epidemiologi untuk ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Sedangkan epideminologi
dalam arti modern untuk ilmu yang mempelajari: tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran)
serta determinant masalah kesehatan pada sekelompok orang / masyarakat serta determinannya
(faktor-faktor yang mempelajari)
Contoh penyakit menular dapat tertular melalui 2 cara yaitu dengan cara kontak langsung dan
lewat factor. Contoh penyakit yang melalui kontak langsung yaitu penyakit TBC. ISPA Kusta
dan Campak. Sedangkan yang melalui factor yaitu penyakit Malaria, filiariasis, dan DHF.
DAFTAR PUSTAKA
Budiarto, Eko. 2003, Pengantar Epidemiologi. Jakarta: penerbit buku kedokteran egc.
Bustan Mn. 2002. Pengantar epidemiologi. Jakarta Rineka Cipta
Nasry, Nur Dasar-Dasar Epidemiologi
Arsip Mata Kuliah FKM Unhas 2006
Sumber : http://www.anakciremai.com/2009/10/makalah-kesehatan-tentang-epidemiologi.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. Lataer belakang
Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
sebuah agen biologi seperti virus, bakteri, maupun parasit, bukan disebbakan karena faktor fisik,
Oleh sebab itu, mengapa penyakit ini disebut penyakit infeksi karena penyakit ini
ditularkan penderita melalui infeksi virus, bakteri maupun parasit yang ditularkan oleh penderita,
penularan penyakit ini dapat ditularkan melalui udara, jarum suntik, transfusi darah, serta tempat
makan atau minum bekas penderita yang masih kurang bersih saat dicuci, hubungan seksual, dll.
Namun bukan berarti penyakit ini tidak bisa dihindari, pola hidup sehat dan lingkungan dapat
Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin meningkat,
karena semakin meningkat nya frekuensi kejadiannya pada masyarakat. Dari tiga penyebab
utama kematian (WHO, 1990). Penyakit jantung, diare, dan stroke, dua di antaranya adalah
penyakit menular dan tidak menular. Selama epidemiologi kebanyakan berkecimpung dalam
menangani masalah penyakit menular, bahkan kebanyakan terasa bahwa epidemiologi hanya
menangani masalah penyakit menular. Karena itu, epidemiologi hampir selalu dikaitkan dan
dianggap epidemiologi penyakit menular dan tidak menular.hal ini tidak dapat disangkal dari
epidemiologi memang bermula dengan penanganan masalah penyakit menular dan tidak menular
yang merajalela dan banyak menelan korban pada waktu itu. Perkembangan sosio-ekonomi dan
kultural bangsa dan dunia kemudian menurut epidemiologi untuk memberikan perhatian kepada
penyakit tidak menular karena sudah mulai meningkatkan sesuai dengan perkembangan
masyarakat.
B. Tujuan
Apa pengertian penyakit menular
Penyakit menular atau penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh sebuah
agen biologi seperti virus, bakteri, maupun parasit, bukan disebbakan karena faktor fisik, seperti
Oleh sebab itu, mengapa penyakit ini disebut penyakit infeksi karena penyakit ini ditularkan
penderita melalui infeksi virus, bakteri maupun parasit yang ditularkan oleh penderita, penularan
penyakit ini dapat ditularkan melalui udara, jarum suntik, transfusi darah, serta tempat makan
atau minum bekas penderita yang masih kurang bersih saat dicuci, hubungan seksual, dll. Namun
bukan berarti penyakit ini tidak bisa dihindari, pola hidup sehat dan lingkungan dapat
Penyakit ini adalah penyakit yang paling menakutkan dibandingkan dengan penyakit tidak
menular karena penyakit ini masih sulit dalam pengobatannya dan dapat mengakibatkan
Pada proses perjalanan penyakit menular di dalam masyarakat sektor yang memegang peranan
pentingya adalah:
3) Penyakit menular yang jarang menimbulkan kematian dan cacat tetapi dapat mewabah yang
Pada proses penyakit menular secara umum dijumpai berbagai manifestasi klinik, mulai dari
gejala klinik yang tidak tampak sampai keadaan yang berat disertai komplikasi dan berakhir
Adalah keadaan suatu penyakit yang tidak menampakan secara jelas dan nyata dalam bentuk
gejala klinis yang jelas sehingga tidak dapat di diagnosa tanpa cara tertentu seperti tes tuberkolin,
Masa antara masuknya penyakit pada pejamu tertentu sampai masa kemampuan maksimal
pejamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini sangat penting dalam mempelajari
proses penularan. Perbedaan masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai
timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan gejala yang
terselubung, sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya unsur penyebab penyakit hingga
timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk menularkan kepada pejamu lain walau tanpa
Kekebalan kelompok adalah kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu
terhadap serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan tingkat
Herd immunity merupakan factor utama dalam poses kejadian wabah di masyarakat serta
a) Keadaan kekebalan populasi yakni suatu wabah besar dapat terjadi jika agent penyakit infeksi
masuk ke dalam suatu populasi yang tidak pernah terpapar oleh agen tersebut / kemasukan suatu
agen penyakit menular yang sudah lama absent dalam populasi tersebut.
b) Bila populasi tertutup seperti asrama, barak dimana keadaan sangat tertutup dan mudah terjadi
kontak langsung masuknya sejumlah orang-orang yang peka terhadap penyakit tertentu dalam
populasi tersebut
1) Penderita
2) Pembawa
3) Binatang sakit
4) tumbuhan / benda
b. Cara penularan:
1) Kontak langsung
2) Melalui udara
4) Melalui vector
a) Keadaan umum
b) Kekebalan
c) Status gizi
d) Keturunan
a) Infektivitas
Adalah kemampuan unsur penyebab / agent untuk masuk dan berkembang biak serta
b) Patogenesis
Adalah kemampuan untuk menghasilkan penyakit dengan segala klinis yang jelas
c) Virulensa
Adalah nilai proporsi penderita dengan gejala klinis yang jelas terhadap seluruh penderita dengan
d) Imunogenisitas
6. Melihat perjalanan penyakit pada penjamu, bentuk pembawa kuman (carrier) dapat
c) Reservoir yang umumnya selalu bersifat penderita akan tetapi dapat menularkan langsung
Ada beberapa jenis penyakit menular, dibawah ini di contohkan 6 penyakit menular,
antara lain :
1) Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali jenisnya, dan mudah menular
dari satu orang ke orang lain. Penularan yang paling sering terjadi adalah melalui kontak
langsung atau kita menggunakan barang yang juga dipakai oleh penderita, contohnya handuk,
baju, dll.
Penyakit ini masih sering menjadi wabah di Indonesia, penyakit ini dapat menyerang siapa saja
tidak pandang usia. Penyebab penyakit ini adalah karena adanya virus Varisella-Zoster, virus ini
hanya terdapat pada manusia dan primata (simian) saja, struktur partikel virus (virrion)
berukuran 120 - 300 nm yang terdiri dari (glikoprotein, kapsid, amplop (selubung) virus, dan
nukleokapsid yang melindungi bagian inti berisi DNA genom utas ganda,nukleokapsid berbentuk
ikosahedral, berdiameter 100 110 nm dan terdiri dari 162 protein yang disebut kapsomer ),
genom virus ini berukuran 125 kb (kilo basa), dan mengandung sedikitnya 69 daerah pada gen
gen tertentu. Virus ini akan mengalami inaktivasi pada suhu 56 60 o C dan menjadi tidak
berbahaya aapabila bagian amplop (selubung) dari virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat
Gejala dari cacar air sendiri adalah badan cepat lemah, lesu, badan terasa tidak enak, pusing/sakit
kepala, nyeri sendi dan demam. Sehari sampai tiga hari muncul bintik bintik merah yang
berukuran kecil yang membentuk papula (menonjol) dan berisi cairan, biasanya bintik bintik
ini bermula pada bagian dada, perut atau punggung, setelah itu baru menyebar ke bagian tubuh
lain dan terasa gatal. Bintik ini lama kelamaan akan pecah dan membentuk lepuhan, lepuhan ini
Pengobatan dan pencegahan, untuk pengobatan dapat diberikan salep yang mengandung
Asiklovir 5% (Anti virus), dan hanya di oleskan pada bagian lepuhan yang sudah pecah saja.
Penderita cacar air disarankan untuk tetap mandi seperti biasa. Imunisasi vaksin varisella bisa
3) Parainfluenza
Penyakit virus pernafasan ini menjadi penting karena penularannya yang sangat cepat seperti
halnya penyakit menular lewat pernapasan lainnya. Pada umumnya penyakit ini terjadi oleh
infeksi virus parainfluenza saja gejalanya hanya ringan atau subklinis. Terdapat empat virus
yang terdapat dalam keluarga parainfluenza, yang ditandai dengan tipe 1-4 yaitu virus
mempunyai genom RNA helai-tunggal, tidak bersegmen dengan pembungkus mengandung lipid
yang berasal dari pertunasan melalui membran sel. Bagian antigenik utama adalah tonjolan
tonjolan protein pembungkus yang menunjukkan sifat sifat hemaglutinasi (protein HN) dan
Virus parainfluenza menyebar dari saluran pernapasan oleh sekresi yang teraerosol atau kontak
tangan langsung denga sekresi. Pada umur 3th anak anak biasanya mengalami infeksi tipe 1-3,
tipe 3 bersifat endemik dan dapat menyebabkan penyakit pada bayi sebelum umur 6 bulan, dan
dapat mengganggu sistem imun. Sedangkan pada tipe 1&2 lebih musiman dan terjadi pada
musim panas dan musim gugur, tipe 4 lebih sukar tumbuh. Virus parainfluenza bereplikasi dalm
penyakit pada jalan napas lebih besar pada laring, trakhea, bronkus, . Penghancuran sel pada
jalan napas atas dapat menyebbakan invasi bakteri dan menimbulkan trakeitis bakteri. Obstruksi
tuba eustachii dapat menyebabkan invasi bakteri sekunder ruang telinga tengah dan otitis media
akut.
4) Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk Aighes Aygepti yang menghisap
darah organ.
5) Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering berganti pasangan.
Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat kelamin saja tetapi dapat menjalar ke organ
lain.
6) HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi virus ini tidak
menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit lain seperti menyerang organ
vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem imun pada tubuh telah rusak resiko berbagai
virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar dan tubuh akan rentan terhadap penyakit.
7) TBC
Tuberculosis (TBC, MTB, TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium
tuberculosis. Yang menyerang pada organ paru paru, dan juga dapat menyerang pada organ
lain. Bakteri yang sekeluarga dengan bakteri mycobacterium tuberculosis ini juga dapat
Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika penderita bersin atau batuk dan
bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat. Biasanya penderita TBC akan diisolasi
data/keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan
penelitian epidemiologis.
1.(primary prevention) yang meliputi promosi kesehatan dan pencegahan khusus, sasaran
a) Sasaran yang ditujukan pada faktor penyebab atau menurunkan pengaruh penyebab serendah
mungkin dengan usaha antara lain: desinfeksi, pasteurisasi, sterilisasi, yang bertujuan untuk
samping karantina dan isolasi yang juga dalam rangka memutuskan rantai penularannya.
bersih, sanitasi lingkungan dan perubahan serta bentuk pemukiman lainnya, perbaikan dan
peningkatan lingkungan biologis seperti pemberantasan serangga dan binatang pengerat, serta
peningkatan lingkungan sosial seperti kepadatan rumah tangga, hubungan antar individu dan
c) Meningkatkan daya tahan penjamu yang meliputi perbaikan status gizi, status kesehatan umum
dan kualitas hidup penduduk, pemberian imunisasi serta berbagai bentuk pencegahan khusus
lainnya, peningkatan status psikologis, persiapan perkawinan serta usaha menghindari pengaruh
faktor keturunan, dan peningkatan ketahanan fisik melalui peningkatan kualitas gizi, serta olah
raga kesehatan.
2. (secondary prevention) yang meliputi diagnosis dini serta pengobatan yang tepat . sasaran
pencegahan ini terutama ditunjukkan pada mereka yang menderita atau dianggap menderita
(suspek) atau yang terancam akan menderita (masa tunas). Adapun tujuan usaha pencegahan
tingkat kedua ini yang meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat agar dapat dicegah
meluasnya penyakit atau untuk mencegah timbulnya wabah, serta untuk mencegah proses
penyakit lebih lanjut serta mencegah terjadi akibat samping atau komplikasi.
a) Pencarian penderita secara dini dan aktif melalui peningkatan usaha surveveillans penyakit
tertentu, pemeriksaan berkala serta pemeriksaan kelompok tertentu (calon pegawai, ABRI,
mahasiswa dan sebagainya), penyaringan (screening) untuk penyakit tertentu secara umum
b) Pemberian chemoprophylaxis yang terutama bagi mereka yang dicurigai berada pada proses
3. (tertiary prevention) yang meliputi pencegahan terhadap cacat dan rehabilitasi. Sasaran
pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit tertentu dengan tujuan mencegah jangan
sampai mengalami cacat permanen, mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau
mencegah kematian akibat penyakit tersebut. Pada tingkatan ini juga dilakukan usaha rehabilitasi
untuk mencegah terjadinya akibat samping dari penyembuhan suatu penyakit tertentu.
Rehabilitasi adalah usaha pengembalian fungsi fisik, psikologi dan sosial optimal mungkin yang
Ketiga tingkat pencegahan tersebut saling berhubungan erat sehingga dalam pelaksanaan nya
1) Yang dimaksud dengan penanggulangan penyakit menular (kontrol) adalah upaya untuk
menekan peristiwa penyakit menular dalam masyarakat serendah mungkin sehingga tidak
2) Seperti halnya pada upaya pencegahan penyakit, maka upaya penanggulangan penyakit menular
dapat pula dikelompokan pada tiga kelompok sesuai dengan sasaran langsung melawan sumber
penularan atau reservoir, sasran ditujukan pada cara penularan penyakit, sasaran yang ditujukan
1) Pe nyakit menular merupakn penyakit yang disebabkan oleh virus atau agen bakteri bukan
karna fisik.
2) Penyakit menular dapat terjadi karna keadaan lingkungan dan pola hidup suatu populasi.
3) Faktor faktor penyakit menular Keadaan umum,kekebalan atau ketahanan tubuh,status gizi
4) Penyakit menular ini sangat muda disebarkan pada orang lain atau masyarakat sekitar.
B. SARAN
Epidemiologi berasal dari bahasa yunani yaitu Epi yang berarti pada, Demos
yangberarti penduduk, dan Logos yang berarti ilmu. Jadi epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari hal hal yang berkaitan dengan masyarakat.
Pada era dewasa ini telah terjadi pergeseran pengertian epidemiologi, yang
dulunya lebih menekankan ke arah penyakit menular ke arah arah masalah kesehatan
dengan ruang lingkup yang sangat luas. Keadaan ini terjadi karena transisi pola
penyakit yang terjadi pada masyarakat, pergeseran pola hidup, peningkatan sosial,
ekonomi masyarakat dan semakin luasnya jangkauan masyarakat. Mula-mula
epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang dapat menimbulkan wabah melalui
temuan-temuan tentang jenis penyakit wabah, cara penularan dan penyebab serta
bagaimana penanggulangan penyakit wabah tersebut. Kemudian tahap berikutnya
berkembang lagi menyangkut penyakit yang infeksi non-wabah. Berlanjut lagi dengan
mempelajari penyakit non infeksi seperti jantung, karsinoma, hipertensi, dll.
Perkembangan selanjutnya mulai meluas ke hal-hal yang bukan penyakit seperti
fertilitas, menopouse, kecelakkaan, kenakalan remaja, penyalahgunaan obat-obat
terlarang, merokok, hingga masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di
masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan,
pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan
demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara
keseluruhan.
h. Epidemiologi Perencanaan
i. Epidemiologi Prilaku
j. Epidemiologi Genetik
k. Epidemiologi Gizi
l. Epidemiologi Remaja
m. Epidemiologi Demograf
n. Epidemiologi Klinik
o. Epidemiologi Kausalitas
b. Epidemiologi perencanaan
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Setelah membuat dan memahami isi makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu :
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Penyakit
Sebelum kita mendeskripsikan suatu penyakit kita juga harus memahami konsep
penyakit itu sendiri, agar kita dapat mendeteksi penyakit tersebut dan melakukan
tindakan kesehatan sesuai prosedur pelayanan kesehatan.Perbedaan konsep
penyakit antara tenaga kesehatan dan masyarakat menyebabkan gagalnya
peningkatan pelayanan kesehatan dalam masyarakat.
Penyakit adalah suatu kesakitan pada organ tubuh yang biasanya memiliki
sedikitnya 2 sifat dari kriteria ini : agen atiologik telah diketahui, kelompok tanda
serta gejala yang dapat di identifkasi, atau perubahan anatomi yang konsisten.
Suatu penyimpangan dari keadaan tubuh yang normal atau ketidakharmonisan jiwa.
Keadaan yang bersifak objektif dan rasa sakit yang bersifat subyektif.
Keadaan yang diakibatkan oleh kerusakan keseimbangan fungsi tubuh dan bagian
badan.
Jadi dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan penyakit adalah suatu
keadaan tidak normal pada suatu organisme atau minda yang menyebabkan
ketidakseimbangan, ketidakselesaan, disfungsi, atau tekanan/stress kepada orang
yang terkait atau berhubungan dengannya. Kadang kala istilah ini digunakan secara
umum untuk menerangkan kecederaan, kecacatan, sindrom, simptom, keserongan
tingkah laku, dan variasi biasa sesuatu struktur atau fungsi, sementara dalam
konteks lain boleh dianggap sebagai kategori yang boleh dibedakan.
2.2 Macam Penyakit
Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin
meningkat, karena semakin meningkat nya frekuensi kejadiannya pada masyarakat.
Dari tiga penyebab utama kematian (WHO, 1990). Penyakit dapat dibedakan
menjadi 2 karakteristik, yaitu :
Oleh sebab itu, mengapa penyakit ini disebut penyakit infeksi karena
penyakit ini ditularkan penderita melalui infeksi virus, bakteri maupun parasit yang
ditularkan oleh penderita, penularan penyakit ini dapat ditularkan melalui udara,
jarum suntik, transfusi darah, serta tempat makan atau minum bekas penderita
yang masih kurang bersih saat dicuci, hubungan seksual, dll. Namun bukan berarti
penyakit ini tidak bisa dihindari, pola hidup sehat dan lingkungan dapat
mennghindari dari penyakit ini.
a. Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali jenisnya, dan
mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan yang paling sering terjadi
adalah melalui kontak langsung atau kita menggunakan barang yang juga dipakai
oleh penderita, contohnya handuk, baju, dll.
Gejala dari cacar air sendiri adalah badan cepat lemah, lesu, badan terasa tidak
enak, pusing/sakit kepala, nyeri sendi dan demam. Sehari sampai tiga hari muncul
bintik bintik merah yang berukuran kecil yang membentuk papula (menonjol) dan
berisi cairan, biasanya bintik bintik ini bermula pada bagian dada, perut atau
punggung, setelah itu baru menyebar ke bagian tubuh lain dan terasa gatal. Bintik
ini lama kelamaan akan pecah dan membentuk lepuhan, lepuhan ini akan
mengering dan akan hilang bekasnya, asal tidak digaruk.
b. Parainfluenza
c. Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk Aighes Aygepti
yang menghisap darah organ.
d. Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering
berganti pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat kelamin saja
tetapi dapat menjalar ke organ lain.
e. HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi
virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit lain
seperti menyerang organ vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem imun
pada tubuh telah rusak resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar
dan tubuh akan rentan terhadap penyakit.
f. TBC
Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika penderita bersin atau
batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat. Biasanya penderita
TBC akan diisolasi dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit TBC.
Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu penyakit
yang tidak disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya masalah
fsiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya penyakit ini
terjadi karena pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, faktor genetik, cacat
fsik, penuaan/usia, dan gangguan kejiwaan. Contohnya : sariawan, batuk, sakit
perut, demam, hipertensi, DM, obesitas, osteoporosis, depresi, RA, keracunan,
dsb.
Penyakit tidak Menular terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent)
dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan
sekitar (source and vehicle of agent). Penyakit tidak menular biasa disebut juga
dengan penyakit kronik, penyakit non-infeksi, new communicable disease, dan
penyakit degeneratif.
g. Multifaktor
Dibawah ini adalah beberapa penyakit tidak menular yang bersifat kronis, yaitu :
b. Kanker
c. CHF
d. DM
e. Cerebrovasculer disease
f. Chronic obstructive pulmonary disease
g. cirrhosis
a. Osteoporosis
c. Mental retardasi
d. Epilepsi
e. Lupus erithematosus
f. Collitis ulcerative
3. Penyakit yang akan menjadi perhatian di masa yang akan datang, antara lain :
a. Defesiensi nutrisi
b. Alkoholisme
c. Ketagihan obat
Faktor resiko yang dapat menimbulkan penyakit tidak menular, antara lain :
1. Faktor resiko untuk timbulnya penyakit tidak menular yang belum kronis belum
ditemukan secara keseluruhan :
a. Untuk setiap penyakit, faktor resiko dapat berbeda beda (merokok, hipertensi,
hiperkolesterolemia)
b. Satu faktor resiko dapat menyebabkan penyakit yang berbeda beda, missal :
merokok dapat menimbulkan kanker paru, penyakit jantung koroner, kanker laring.
c. Untuk kebanyakan penyakit, faktor faktor resiko yang telah diketahui hanya dapat
menerangkan sebagian kecil kejadian penyakit, tetapi etiologinya secara pasti belum
diketahui.
2. Faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak menular yang
bersifat kronis, antara lain :
a. Tembakau
b. Alkohol
c. Kolesterol
d. Hipertensi
e. Diet
f. Obesitas
g. Aktivitas
h. Stress
i. Pekerjaan
j. Lingkungan
k. Gaya hidup
Terdapat tiga aspek sifat utama penularan penyakit dari orang ke orang, antara
lain :
Yaitu masa antara masuknya penyakit pada penjamu tertentu sampai masa
kemampuan maksimal penjamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit.
Perbedaan masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai
timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan
gejala yang terselubung, sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya usur
penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk
menularkan kepada penjamu lain.
Yaitu kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap
serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan pada
tingkat kekebalan tubuh suatu anggota kelompok tersebut. Herd Immunity adalah
faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan
penyakit tersebut.
Yaitu sejumlah kasus yang berkembang dan muncul dalam satu satuan waktu
tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki
resiko/kerentanan terhadap penyakit tersebut. Angka serangan ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman dalam keluarga, dimana
tata cara dan konsep keluarga, sistem hubungan keluarga dengan masyarakat serta
hubungan individu dalam kehidupan sehari hari pada kelompok populasi tertentu
merupakan unit epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.
Pencegahan penyakit dating dari diri sendiri, individu dapat meminimalkan pola
hidup yang tidak sehat dan memaksimalkan pola hidup sehat. Dibawah ini beberapa
tindakan pencegahan untuk penyakit menular dan penyakit tidak menular,
diantaranya :
Di lingkungan kita banyak sekali hal hal yang bias kita lihat dan evaluasi, seperti,
sampah dan kotoran yang menumpuk, drainase yang kotor serta ventilasi/lubang untuk
pertukaran udara didalam rumah yang buruk bias menjadi sebab timbulnya berbagai
macam penyakit, khususnya penyakit saluran pernapasan.
Kita tahu bahwa tangan adalah organ yang digunakan untuk berbagai aktivitas, dan
tangan beresiko sebagai perantara virus untuk masuk ke tubuh. Tangan menjadi media
perantara kuman maupun mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa sengaja
memegang bekas ludah atau kotoran, maka penyakit mudah sekali masuk kedalam
tubuh.
Membiasakan diri untuk melakukan kegiatan rutin dengan berolahraga dapat membantu
meningkatkan daya tahan tubuh. Istirahat yang cukup membantu tubuh agar tetap
bugar. Pola makan yang seimbang, perlunya mengatur pola makan, terutama menu
makanan sehat, hindari makanan yang bersesiko terhadap kesehatan seperti, minuman
bersoda dan beralkohol, makanan ringan/snack, makanan olahan/makanan yang
mengandung pengawet, makanan yang ,mengandung Na, makanan tinggi kolesterol,
dsb.
Selalu berpikir positip membantu kita terhindar dari stress. Mulai melakukan
pendekatan terhadap agama dapat menenangkan emosi, menghindari pergaulan bebas
dan setia pada satu pasangan.
e. Pemberian Imunisasi
Pemberian imunisasi lebih baik diberkan mulai sejak Balita untuk mencegah penularan
penyakit.
Perkuat fungsi tubuh dengan pola makanan yang bergizi yang mengandung tinggi
protein, tinggi serat, tinggi mineral, dan sebisa mungkin hindari konsumsi
makanan/minuman yang dapat merugikan tubuh.
g. Melakukan promkes
- Promkes
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari hal hal yang berhubungan dengan masyarakat. Di dalam kesehatan
ilmu Epidemiologi sangatlah penting karena didalamnya terdapat peran dan
tindakan yang harus dilakukan untuk pencegahan masalah kesehatan tersebut.
Contohnya saja penanaganan dalam masalah penyakit menular dan penyakit tidak
menular.
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, parasit, ataupun
bakteri. Sedangkan penyakit tidak menular bikan disebabkan dari virus, parasit
ataupun bakteri melainkan disebabkan karena adanya masalah fsiologis. Penyakit
tersebut dapat dihindari dari diri sendiri yaitu dengan menjaga gaya hidup, dan pola
makanan.
3.2 Saran
PENDAHULUAN
Epidemiologi berasal dari bahasa yunani yaitu Epi yang berarti pada, Demos
yangberarti penduduk, dan Logos yang berarti ilmu. Jadi epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari hal hal yang berkaitan dengan masyarakat.
h. Epidemiologi Perencanaan
i. Epidemiologi Prilaku
j. Epidemiologi Genetik
k. Epidemiologi Gizi
l. Epidemiologi Remaja
m. Epidemiologi Demograf
n. Epidemiologi Klinik
o. Epidemiologi Kausalitas
a. Perencanaan kesehatan
b. Epidemiologi perencanaan
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa memahami tentang ragam penyakit sehingga
diharapkan mahasiswa mampu melakukan prosedur tindakan keperawatan sesuai
dengan masalah penyakit yang di derita client.
b. Tujuan Khusus
Setelah membuat dan memahami isi makalah ini, diharapkan mahasiswa mampu :
BAB II
LANDASAN TEORI
Penyakit adalah suatu kesakitan pada organ tubuh yang biasanya memiliki
sedikitnya 2 sifat dari kriteria ini : agen atiologik telah diketahui, kelompok tanda
serta gejala yang dapat di identifkasi, atau perubahan anatomi yang konsisten.
Suatu penyimpangan dari keadaan tubuh yang normal atau ketidakharmonisan jiwa.
Keadaan yang bersifak objektif dan rasa sakit yang bersifat subyektif.
Keadaan yang diakibatkan oleh kerusakan keseimbangan fungsi tubuh dan bagian
badan.
Jadi dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan penyakit adalah suatu
keadaan tidak normal pada suatu organisme atau minda yang menyebabkan
ketidakseimbangan, ketidakselesaan, disfungsi, atau tekanan/stress kepada orang
yang terkait atau berhubungan dengannya. Kadang kala istilah ini digunakan secara
umum untuk menerangkan kecederaan, kecacatan, sindrom, simptom, keserongan
tingkah laku, dan variasi biasa sesuatu struktur atau fungsi, sementara dalam
konteks lain boleh dianggap sebagai kategori yang boleh dibedakan.
Perhatian terhadap penyakit menular dan tidak menular makin hari semakin
meningkat, karena semakin meningkat nya frekuensi kejadiannya pada masyarakat.
Dari tiga penyebab utama kematian (WHO, 1990). Penyakit dapat dibedakan
menjadi 2 karakteristik, yaitu :
Oleh sebab itu, mengapa penyakit ini disebut penyakit infeksi karena
penyakit ini ditularkan penderita melalui infeksi virus, bakteri maupun parasit yang
ditularkan oleh penderita, penularan penyakit ini dapat ditularkan melalui udara,
jarum suntik, transfusi darah, serta tempat makan atau minum bekas penderita
yang masih kurang bersih saat dicuci, hubungan seksual, dll. Namun bukan berarti
penyakit ini tidak bisa dihindari, pola hidup sehat dan lingkungan dapat
mennghindari dari penyakit ini.
a. Penyakit kulit
Ini adalah salah satu jenis penyakit menular yang banyak sekali jenisnya, dan
mudah menular dari satu orang ke orang lain. Penularan yang paling sering terjadi
adalah melalui kontak langsung atau kita menggunakan barang yang juga dipakai
oleh penderita, contohnya handuk, baju, dll.
Penyakit ini masih sering menjadi wabah di Indonesia, penyakit ini dapat
menyerang siapa saja tidak pandang usia. Penyebab penyakit ini adalah karena
adanya virus Varisella-Zoster, virus ini hanya terdapat pada manusia dan primata
(simian) saja, struktur partikel virus (virrion) berukuran 120 - 300 nm yang terdiri
dari (glikoprotein, kapsid, amplop (selubung) virus, dan nukleokapsid yang
melindungi bagian inti berisi DNA genom utas ganda,nukleokapsid berbentuk
ikosahedral, berdiameter 100 110 nm dan terdiri dari 162 protein yang disebut
kapsomer ), genom virus ini berukuran 125 kb (kilo basa), dan mengandung
sedikitnya 69 daerah pada gen gen tertentu. Virus ini akan mengalami inaktivasi
pada suhu 56 60o C dan menjadi tidak berbahaya aapabila bagian amplop
(selubung) dari virus ini rusak. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui
pernapasan. Virus ini menyerang kekebalan tubuh.
Gejala dari cacar air sendiri adalah badan cepat lemah, lesu, badan terasa tidak
enak, pusing/sakit kepala, nyeri sendi dan demam. Sehari sampai tiga hari muncul
bintik bintik merah yang berukuran kecil yang membentuk papula (menonjol) dan
berisi cairan, biasanya bintik bintik ini bermula pada bagian dada, perut atau
punggung, setelah itu baru menyebar ke bagian tubuh lain dan terasa gatal. Bintik
ini lama kelamaan akan pecah dan membentuk lepuhan, lepuhan ini akan
mengering dan akan hilang bekasnya, asal tidak digaruk.
b. Parainfluenza
c. Demam Berdarah
Cara penularannya melalui virus yang terdapat pada nyamuk Aighes Aygepti
yang menghisap darah organ.
d. Penyakit Kelamin
Cara penularannya melalui hubungan sex yang tidak sehat dan sering
berganti pasangan. Penyakit yang timbul bukan hanya menyerang alat kelamin saja
tetapi dapat menjalar ke organ lain.
e. HIV/AIDS
Virus yang berasl dari simpanse ini dapat merusak sistem imunitas, tetapi
virus ini tidak menimbulkan kematian. Tapi jika virus HIV mengenai penyakit lain
seperti menyerang organ vital bias menimbulkan kematian. Apabila sistem imun
pada tubuh telah rusak resiko berbagai virus akan masuk ke tubuhpun sangat besar
dan tubuh akan rentan terhadap penyakit.
f. TBC
Bakteri ini ditularkan melalui udara (airborne), yaitu ketika penderita bersin atau
batuk dan bakteri akan keluar dan terhirup oleh orang sehat. Biasanya penderita
TBC akan diisolasi dikarenakan mudahnya penyebatran penyakit TBC.
Penyakit tidak menular (PTM) atau penyakit noninfeksi adalah suatu penyakit
yang tidak disebabkan karena kuman melainkan dikarenakan adanya masalah
fsiologis atau metabolisme pada jaringan tubuh manusia. Biasanya penyakit ini
terjadi karena pola hidup yang kurang sehat seperti merokok, faktor genetik, cacat
fsik, penuaan/usia, dan gangguan kejiwaan. Contohnya : sariawan, batuk, sakit
perut, demam, hipertensi, DM, obesitas, osteoporosis, depresi, RA, keracunan,
dsb.
Penyakit tidak Menular terjadi akibat interaksi antara agent (Non living agent)
dengan host dalam hal ini manusia (faktor predisposisi, infeksi dll) dan lingkungan
sekitar (source and vehicle of agent). Penyakit tidak menular biasa disebut juga
dengan penyakit kronik, penyakit non-infeksi, new communicable disease, dan
penyakit degeneratif.
g. Multifaktor
b. Kanker
c. CHF
d. DM
e. Cerebrovasculer disease
g. cirrhosis
a. Osteoporosis
c. Mental retardasi
d. Epilepsi
e. Lupus erithematosus
f. Collitis ulcerative
a. Defesiensi nutrisi
b. Alkoholisme
c. Ketagihan obat
a. Tembakau
b. Alkohol
c. Kolesterol
d. Hipertensi
e. Diet
f. Obesitas
g. Aktivitas
h. Stress
i. Pekerjaan
j. Lingkungan
k. Gaya hidup
2.3 Cara Penularan Penyakit
Terdapat tiga aspek sifat utama penularan penyakit dari orang ke orang, antara
lain :
Yaitu masa antara masuknya penyakit pada penjamu tertentu sampai masa
kemampuan maksimal penjamu tersebut untuk dapat menularkan penyakit.
Perbedaan masa tunas ditentukan oleh masuknya unsur penyebab sampai
timbulnya gejala penyakit sehingga tidak dapat ditentukan pada penyakit dengan
gejala yang terselubung, sedangkan waktu generasi untuk waktu masuknya usur
penyebab penyakit hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk
menularkan kepada penjamu lain.
Yaitu kemampuan atau daya tahan suatu kelompok penduduk tertentu terhadap
serangan/penyebaran unsur penyebab penyakit menular tertentu didasarkan pada
tingkat kekebalan tubuh suatu anggota kelompok tersebut. Herd Immunity adalah
faktor utama dalam proses kejadian wabah di masyarakat serta kelangsungan
penyakit tersebut.
Yaitu sejumlah kasus yang berkembang dan muncul dalam satu satuan waktu
tertentu dikalangan anggota kelompok yang mengalami kontak serta memiliki
resiko/kerentanan terhadap penyakit tersebut. Angka serangan ini bertujuan untuk
menganalisis tingkat penularan dan tingkat keterancaman dalam keluarga, dimana
tata cara dan konsep keluarga, sistem hubungan keluarga dengan masyarakat serta
hubungan individu dalam kehidupan sehari hari pada kelompok populasi tertentu
merupakan unit epidemiologi tempat penularan penyakit berlangsung.
Di lingkungan kita banyak sekali hal hal yang bias kita lihat dan
evaluasi, seperti, sampah dan kotoran yang menumpuk, drainase yang
kotor serta ventilasi/lubang untuk pertukaran udara didalam rumah
yang buruk bias menjadi sebab timbulnya berbagai macam penyakit,
khususnya penyakit saluran pernapasan.
Kita tahu bahwa tangan adalah organ yang digunakan untuk berbagai
aktivitas, dan tangan beresiko sebagai perantara virus untuk masuk ke
tubuh. Tangan menjadi media perantara kuman maupun
mikroorganisme yang lain. Saat kita tanpa sengaja memegang bekas
ludah atau kotoran, maka penyakit mudah sekali masuk kedalam
tubuh.
e. Pemberian Imunisasi
g. Melakukan promkes
- Promkes
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari hal hal yang berhubungan dengan masyarakat. Di dalam kesehatan
ilmu Epidemiologi sangatlah penting karena didalamnya terdapat peran dan
tindakan yang harus dilakukan untuk pencegahan masalah kesehatan tersebut.
Contohnya saja penanaganan dalam masalah penyakit menular dan penyakit tidak
menular.
Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, parasit, ataupun
bakteri. Sedangkan penyakit tidak menular bikan disebabkan dari virus, parasit
ataupun bakteri melainkan disebabkan karena adanya masalah fsiologis. Penyakit
tersebut dapat dihindari dari diri sendiri yaitu dengan menjaga gaya hidup, dan pola
makanan.
3.2 Saran
Setelah memahami tentang Epidemiologi diharapkan mahasiswa mampu
menerapkan Ilmu Epidemiologi dalam kehidupan sehari hari. Dikarenakan
bahayanya penyakit menular dan penyakit tidak menular diharapkan masyarakat
mampu menceganya.
Data Epidemiologi
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sumber Data
Pelaporan penyakit menular tertentu dilakukan secara teratur setiap minggu melalui
surveilans penyakit menular. Sedangkan penyakit lainnya yang belum masuk dalam sistem
surveilans dilaporkan secara teratur melalui laporan bulanan. Pencatatan dan pelaporan penyakit
emnular tertentu terutama penyakit yang mempunyai potensi mewabah dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi terus menerus dalam usaha mencegah terjadinya wabah, selain
digunakan untuk penyusunan dan evaluasi program. Pencatatan dan pelaporan penyakit tidak
menular, umumnya, dilakukan melalui laporan bulanan yang dilakukan melalui berbagai pusat
pelayanan kesehatan. Demikian pula dengan penyakitgangguan jiwa, dibuatkan sistem
pencatatan dan pelaporan tersendiri.
Keseluruhan laporan tesebut di atas selain dianalisis pada tingkat pelayanan kesehatan di
Puskesmas, Rumah Sakit dan pada tingkat kabupaten serta dinas kesehatan provinsi, juga
dilakukan analisis terpusat pada Pusat Pengolahan Data di Departemen Kesehatan. Hasil dari
masing-masing analisis data tersebut digunakan untuk kepentingan perencanaan dan evaluasi
program kesehatan masyarakat.
4. Survei kesehatan
Tujuan dari survei kesehatan yaitu:
a) Untuk menjadi salah satu pedoman perencanaan dan evaluasi program kesehatan masyarakat dan
peranan swadaya masyarakat dalam bidang kesehatan.
b) Untuk memperkirakan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat termasuk fasilitas dan
tenaga.
c) Untuk menyediakan data bagi kebutuhan pendididkan dan penelitian kesehatan masyarakat.
Karena perlunya mendapatkan data yang akurat, diperlukan desain dan metode
pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara atau sumber pengumpulan data, seperti
:
1. Menurut cara pengumpulannya :
a. Langsung : dengan wawancara person dengan person, pengumpulan
data berhadapan langsung dengan sumber informasi.
b. Tidak langsung : melalui telfon atau surat, jadi melalui media atau
alat/cara tertentu untuk mencapai responden.
b. Data sekunder: Data diperoleh dari pihak yang sudah mengumpulkan data itu sebelumnya
dimana pembaca data tinggal langsung membaca atau memperolehnya secara tertulis dari
pengumpul data pertama. Misalnya untuk membaca jumlah penduduk Indonesia, datanya tidak
perlu dikumpul oleh orang per orang atau instansi tetapi langsung dapat diperoleh dan dibaca
dari Biro Pusat Statistik (BPS) berdasarkan data sensus penduduk yang diperolehnya.
Masalah data tidak hanya menyangkut bagaimana mendapatkan data. Data yang
diperoleh belum tentu selalu sesuai dengan keinginan pihak yang memerlukannya. Masalah data
dapat mencakup, selain masalah memperolehnya, juga membaca, menginterpretasi dan
menyebar-luaskannya. Untuk mendapatkan, membaca maupun menginterpretasikan suatu data
tidak jarang ditemukan berbagai macam kendala.
Kemungkinan kesulitan dalam menghadapi data dapat berupa :
a. Tidak tersedianya atau kesulitan memperoleh data yang diinginkan
b. Ketidak-lengkapan data. Antara data yang sudah tersedia dengan informasi yang dibutuhkan
sangat sering terjadi kesennjangan. Karena itu mungkin diperlukan usaha tambahan untuk
menjajaki berbagai sumber data atau bahkan terkadang mengharuskan pengumpulan data sendiri.
c. Ketidakserasian data yang diperoleh dari berbagai sumber. Bahkan mungkin saja terjadi
semacam kontroversi mengenai suatu data yang diperoleh dari berbagai sumber.
d. Kemungkinan bias/kesalahan. Diperlukan teknik pengambilan dan proses pengambilan yang
tepat untuk menghindari kemungkinan kesalahan, baik karena keasalahan sumber atau
pengambilannya.
e. Pola penyakit yang memungkinkan sulitnya mendapatkan kasus, karena banyaknya kasus yang
sebenarnya tersembunyi. Yang tampak hanya sebagian saja, yang sebenarnya lebih banyak yang
tersembunyi. Keadaan ini biasa disebut sebagai fenomena gunung es (iceberg phenomen).
Contoh yang baik menggambarkan fenomena gunung es ini adalah yang terjadi pada
data HIV/AIDS. Jumlah kasus yang tampak, diketahui, dilaporkan dan tercatat hanya sekitar
500.000 kasus tahun (tahun 1990-an). Padahal jumlah kasus AIDS yang tidak terlaporkan lebih
dari 1 juta. Belum lagi besarnya jumlah sebenarnya yang terinfeksi HIV yang belum menderita
AIDS, yang jumlahnya diperkirakan berlipat ganda, mencapai lebih 10 jutaan. Penyakit dengan
fenomena gunung es ini merupakan tantangan epidemologis yang sangat sering ditemukan pada
berbagai penyakit infeksi, terlebih di kalangan penyakit tidak menular yang perlangsungannya
kronik.
BAB III
PENUTUP
3.1. SIMPULAN
Data merupakan komponen penting dalam epidemologi, sebagai napas epidemiologi.
Mengingat pentingnya data, bukan hanya keberadaan dan ketersediaannya yang diperlukan,
tetapi diperlukan data yang berkualitas. Karena itu untuk mendapatkan data yang berkualitas
maka kita harus mengetahui sumber data epidemiologi seperti Sumber data dari populasi,
Catatan peristiwa vital (vital records), pelaporan dan pencatatan penyakit dan survey kesehatan.
Selain itu cara pengumpulan data menurut caranya terdiri dari pengumpulan langsung dan tidak
langsung, menurut sumber pengumpulannya terbagi menjadi data primer dan sekunder. Dalam
pengumpulan data pun tidak terlepas dari masalah masalah seperti tidak tersedianya data,
ketidaklengkapan data, ketidakselarasian data, kemungkinan adanya kesalahan dan pola penyakit
yang memungkinkan sulitmya mendapatkan kasus.
3.2. SARAN
Ketersediaan dan keakuratan data sangat penting dalam epidemiologi dimana dapat
digunakan untuk menanggulangi masalah-masalah serta membantu dalam perencanaan
pembangunan di bidang kesehatan. Oleh karena itu dibutuhkan kerjasama dalam pengumpulan
data yang baik dan berkualitas agar dapat meminimalisir masalah yang dapat muncul saat
pengumpulan data.