Anda di halaman 1dari 8

Anak-anak SD-SMP akan 'Dijejali'

Kurikulum Keuangan dan Perbankan


Herdaru Purnomo - detikfinance
Jumat, 21/10/2011 07:50 WIB

Ilustrasi (Foto: Reuters)


Jakarta -Pendidikan keuangan dan perbankan akan diajarkan sejak dini dengan
memasukkannya dalam kurikulum sekolah dasar. Nantinya, anak-anak SD dan SMP akan
diajarkan mengenai jenis-jenis surat berharga dan alat pembayaran.

Bank Indonesia (BI) bersama dengan Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas)


mengimplementasikan integrasi pendidikan keuangan dan perbankan ke dalam kurikulum
pendidikan formal pada pada Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
mulai tahun ajaran 2011/2012.

Edukasi keuangan ini merupakan upaya mengenalkan sejak dini mengenai keuangan
khususnya untuk menumbuhkembangkan budaya menabung yangmerupakan program
berkelanjutan.

"Implementasi dilakukan melalui beberapa tahap yang dimulai dari penerapan di 6 daerah
yaitu Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Banjarmasin dan Makassar dengan menunjuk
dua belas sekolah dimasing masing daerah sebagai pilot project," ungkap Juru Bicara BI Difi
Johansyah kepada detikFinance di Jakarta, Jumat (2110/2011).

Menurut Difi, pendidikan keuangan akan diintegrasikan kedalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) tidak hanya dalam bentuk intrakurikuler namun juga dalam bentuk
ekstrakurikuler dengan pembahasan topik-topik.

"Antara lain diperkenalkan jenis surat berharga dan jenis alat pembayaran," tutur Difi.

Lebih jauh Difi memaparkan proses integrasi pendidikan keuangan ini selain melibatkan
Bank Indonesia dan Kementerian Pendidikan Nasional juga melibatkan kalangan akademisi
yaitu dariUniversitas Pendidikan Indonesia (UPI-Bandung) dan Dinas Pendidikan di setiap
kota.
Adapun topik-topik kedalam mata pelajara IPS bagi siswa SD dan SMP antara lain :

Arti Uang

1. Uang dan manfaatnya

2. Buku uang jajan

3. Pengenalan jenis mata uang

4. Mengidentifikasi keaslian mata uang

5. Jenis surat berharga

6. Jenis alat pembayaran.

Fungsi Perbankan

1. Peran perbankan

2. Jenis lembaga perbankan dan jenisnya

3. Jenis manfaat produk perbankan

4. Sistem perbankan elektronik

5. Jenis keuntungan perbankan

6. Keamanan perbankan.
Kurikulum 2013, Kemendikbud Beri Opsi
SD Kelas 1-3 Tak akan Belajar IPA & IPS
Rini Friastuti - detikNews

Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh memberikan opsi, pada
kurikulum 2013 mendatang siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 1, 2 dan 3 tidak akan dibekali
lagi dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Mata pelajaran IPA dan IPS baru akan didapat siswa dikelas 4,5 dan 6.

"Untuk anak-anak SD kelas 1,2 dan 3 itu tidak akan diberi pelajaran IPA dan IPS lagi, tetapi
nanti dalam silabus kurikulum 2013, mata pelajaran IPA dan IPS akan diterapkan pada kelas
4,5 dan 6," ujar M Nuh saat jumpa pers Akhir Tahun Mendikbud 2012 'Membeli Masa Depan
dengan Harga Sekarang' di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl Jenderal
Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (28/12/2012).

Hal ini dikarenakan pendidikan IPA dan IPS merupakan mata pelajaran sains, sementara
siswa SD kelas 1,2 dan 3 cara pembelajarannya lebih bersifat universal. "Sehingga anak-anak
yang masih kelas 1, 2 dan 3 tidak perlu dijejali dengan mata pelajaran sains IPA dan IPS,"
terang Nuh.

Bahkan, lanjut Nuh, di Singapura, pelajaran IPA dan IPS baru bisa didapat siswa SD saat
kelas 5 dan 6. "Jadi nanti di kurikulum 2013 yang akan diterapkan bulan Juni nanti, dalam
silabus kelas 1, 2 dan 3 tidak akan ada pelajaran IPA dan IPS," tuturnya.

Sementara itu, lebih lanjut, untuk kurikulum pendidikan 2013 nanti, Kemendibud menitikkan
7 hal pokok. Pertama adalah antisipasi kebudayaan kompetensi masa depan. Kedua, penataan
penyempurnaan alur pikir dalam pengembangan kurikulum. Ketiga, penataan kewenangan di
dalam satuan pendidikan. Keempat, penyempurnaan materi yang harus diajarkan. Kelima,
harus mengacu pada base practice (pelatihan dasar). Keenam, proses belajar dengan
pendekatan ilmiah dan ketujuh, meringankan beban guru.

Anda mungkin juga menyukai