Anda di halaman 1dari 6

PELAKSANAAN MIOMA UTERI DALAM KEHAMILAN

No.Dokumen No. Revisi Jumlah Halaman:

Penanganan :
Prosedur
1. Memberikan vitamin ibu hamil dan kalsium
2. Apabila mioma mengganggu kehamilan dianjurkan
untuk dirawat (tirah baring istirahat)
3. Pengawasan ketat pada trimester 1 untuk mencegah
kemungkinan abortus
4. Apabila mioma mengganggu kehamilan pada
terminasi kehamilan dipersiapkan untuk kelahiran SC
sekaligus pengangkatan mioma
Unit kerja terkait Poliklinik kebidanan
UGD
Ruang perawatan kebidanan
PENCEGAHAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI

No.Dokumen Jumlah Halaman:


No. Revisi
001/A/PERISTI/ 1/2
00
RST/2011

Ditetapkan,
Direktur RSUD Tarakan
Tanggal

SPO ditetapkan:

27 juli 2011
Dr.R.Koesmedi Priharto,SpOT,M.Kes
NIP. 195808071987031007

Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang dapat


PENGERTIAN
menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas pada ibu
janin yang di kandung atau bayi yang dilahirkan
TUJUAN Menyelamatkan ibu dan mencegah terjadinnya
komplikasi

KEBIJAKAN 1. Seluruh ibu hamil yang datang berobat ke poliklinik KIA


RSUD Tarakan
Dokter/Perawat/Bidan :
PROSEDUR
1. Jelaskan pada pasien atau keluarga semua tindakan
yang akan dilakukan
2. Lakukan anamnesa pada pasien atau keluarga yang
berhubungan dengan kehamilan atau keadaan kondisi
pasien seperti ; keluhan pasien,
HPHT,grafid/kehamilan, riwayat kehmilan yang lalu
atau sekarang
3. Lakukan pemeriksaan pada pasien meliputi;
4. Pemeriksaan TTV, keadaan umum dan kesadaraan
5. Lakukan pemeriksaan inspeksi mulai dari ujung
rambut sampai ujung kaki
6. Lakukan pemeriksaan palpasi
7. Lakukan pemeriksaan auskultasi
PECEGAHAN KEHAMILAN RISIKO TINGGI

No.Dokumen Jumlah Halaman:


No. Revisi
001/A/PERISTI/ 2/2
00
RST/2011

PROSEDUR 8. Laporkan semua hasil pemeriksaan dan keadaan


pasien pada dokter DPJP
9. Lakukaan instruksi dokter seperti; pemberian
terapi (obat-obatan,infus,dll), pemeriksaan
laboraturium, dll
10. Siaopkan alat USG bila dokter Visit, untuk
mengetahui keadaan janin di dalam kandungan
11. Jika dari hasil pemeriksaan USG oleh dokter
benar kehamilan ektopik terganggu atau
kehamilan diluar kandungan dan didukung pasien
mengeluh kesakitan, jugha bisa menurunkan
kesadaraan sampai pasien syok, dokter akan
menganjurkan akan dilakukan operasi
12. Sebelum dilakukan tindakan operasi terlebih
dahulu dokter menjelaskan pada pasien atau
keluarga hasil pemeriksaan dan tindakan akan
dilakukan
13. Bidan atau perawat menyiapkan persiapan untuk
operasi. Mulai dari persiapan p[asien, administrasi
(surat izin tindakan,biaya pribadi, jaminan acc
atau tidak, untuk pasien jaminan buatkan fax
untuk perusahaannya ), hubung kamar operasi,
siapkan tenaga (dokter operator,asisten,dokter
anastesi, perawat,dll)
1. Kamar bersalin/VK
UNIT TERKAIT
2. Kamar operasi/ OK
3. Ruang perawatan kebidanan kelas I,II,II,VIP
Penyuluhan perinatal risiko tinggi

No.Dokumen No. Revisi Jumlah Halaman:

Ditetapkan,
Direktur

Tanggal Terbit

(dr.H.R Koesmadi Priharto,


SpOT,M.kes)
Penyuluhan adalah: suatu upaya membudayakan individu,
PENGERTIAN
kelompok dan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan
dan melindungi kesehatan, melalui peningkatan pengetahuan,
kemauan dan kemampuan, serta mengembangkan iklim yang
mendukung, yang dilakukan dari/ oleh dan untuk masyarakat,
sesuai dengan sosial budaya dan kondisi setempat
TUJUAN 1. Tujuan diselengarakan PKRS adalah memberdayakan
masyarakat untuk ememlihara, meningkatkan
pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang
dilakuakn dari, oleh dan untuk

KEBIJAKAN 1. ada pencatatan dan pelaporan kasus resiko tinggi di


poliklinik kebidanan
2. kasus resiko tinggi di UGD diatasi dulu
kegawatdaruratannya, selanjutnya di kirim ke ruang
kebidanan

RUANG LINGKUP Memberikan pengelolaan terhadap pasien sesuai dengan


prosedur sehingga mendaoat outcome yang baik
Petugas admission:
PROSEDUR
1. Menjelaskan sarana dan prasarana
2. Menjelaskan biaya
3. Menjelaskan bahwa perlu memberikan informasi
tentang penyakitnya kepada perusahaan (bila pasien
perusahaan)
4. Memberitahu ada pasien baru
5. Mengantar pasien ke ruangan
Petugas RB:
1. Melakukan serah terima dengan petugas admission
2. Mengorientasi ke ruangan dengan pasien dan
keluarga
3. Melakukan anamnesa, pemeriksaan TTV, inspeksi,
palpasi dan perkusi, dan auskultasi, CTG (bila..
kehamilan > 32 minggu)
4. Melakukan pemeriksaan laboratorium
5. Lapor dokter dan melakukan kol;aborasi dengan
insternis
Penanganan:
1. Tirah baring
2. Pengobatan ditujukan pada kelainan primer (misalnya
pengobatan preeklamsi)
UNIT TERKAIT 1. Poliklinik kebidanan
2. Ruang kebidanan
3. Laboratorium
4. farmasi
PEMBERIAN OBAT INTRAMUSKULER

No.Dokumen No. Revisi Halaman:


KD/SPO/KEB/2015 00 1/1

Direktur
Tanggal Terbit

25 Februari 2015 dr. Fify Mulyani, MARS


NIP. 196904112002122003

1. Speculum cocor bebek dimasukan ke dalam mula-mula


miring, setelah maduk ke dalam diputar melintang dan
dibuka dengan jelas
2. Periksa keadaan portio dan cairan yang keluar, bila
keputihan dilakukan secret vagina. Kemudian speculum
dikeluarkan.
3. Sarung tanagan dan speculum yang rtelah selesai
digunakan dimasukan ke dalam clorin 0,5%
4. Bila pasien dinyatakan tidak ada kelainan, siapkan untuk
penyuntikan:
a. Periksa tanggal kadaluarsa obat suntik pada botol
dosis tunggal
b. Bila bokong terlihat kotor, minta klien mencucinya
c. Atur posisi pasien dengan nyaman

....Pelaksanaan:
Penolong
1. Melakukan anamnesa di kantor KB (K4)
2. Informed consent (persetujuan terhadap tindakan)
3. pemeriksaan fisik umum (TD, BB, fisik diagnostic)
4. Bila pasien menyetujui, pasien di persilakan tanda
tangandi kntor K4
5. Biarkan kulit mengering sebelum melakukan suntikan
6. Kocok dengan baik botol DMPA/cyclirem. Buka
penutup plastik atau logam tanpa menyentuh penutup
karet. Untuk noristeral putuskan leher ampul dengan
sebelumnya digergaji dengan memakai gergaji ampul.
7. Buka kemasan spuit tanpa terkontaminasi,
kencangkan jarum suntik. Tusukan jarum suntik
kedalam vial melalui
8. Pegang spuit mengarah ke arah atas secara
verticalkeluarkan udara dalam spuit
9. Tusukan jarum hingga jarum suntik kedalam otot (otot
gluteus maksimuskuadran 1/3 luar) jarak SIAS > os
occygis
10. Lakukan aspirasi dengan menarik penghisap spuit
untuk memeriksa ketepatan penempatan jarum suntik.
11. Jika tidak terlihat darah terhisap dalam spuit, suntikan
obat secara perlahan dan cabut jarum suntik
12. Tekan tempat bekas jarum suntikan tapi jangan di
massage
13. Sedot larutan clorin 0,5% kedalam spuit dan buang ke
dalam tempat sampah khusus
14. Kemudian cuci tangan menggunakan sabun dan air,
kemudian keringkan dengan handuk
1. Bekas suntikan tidak boleh dimassage
2. Menganjurkan pasien kembali sesuai jadwal
penyuntikan diberikan tanggal pastinya
3. 1 minggu setelah suntikan baru boleh melakukan
hubungan senggama
4. Penjelasan efek samping daripada obat (pertubahan
siklus haid, sakit kepala, pusing, meningkatkan berat
badan, rasa tidak enak pada mammae
5. Bila ada keluhan yang dikira sangat mengganggu
harap kembali ke klinik untuk mendapatkan
pemeriksaan
UNIT TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai